Inovasi untuk mengatasi pencemaran air dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik secara teknologis maupun non-teknologis. Berikut beberapa inovasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran air:
1. Penggunaan teknologi Constructed Wetlands - Microbial Fuel Cells (CWs - MFCs) sebagai pereduksi herbisida glifosat dan aplikasi biosensor untuk toxicity warning pada limpasan persawahan[2]. Teknologi ini merupakan infrastruktur ramah lingkungan yang mampu mereduksi residu herbisida glifosat, yang merupakan jenis pestisida pada sektor pertanian. Penggunaan herbisida glifosat memberikan dampak buruk terhadap makhluk hidup di perairan, seperti tingkat kematian yang tinggi untuk binatang amfibi, serta berefek letal bagi beberapa jenis plankton.
2. Sistem monitoring kualitas udara maupun air limbah industri yang terintegrasi dengan sistem informasi digital[3]. Inovasi ini dinamakan Adaptive Monitoring System (AiMS). AiMS dapat membantu memantau kualitas udara maupun air limbah industri secara real-time dan memberikan informasi yang akurat mengenai kondisi lingkungan sekitar.
3. Pengurangan sampah dilakukan melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yaitu pengurangan sampah, penggunaan kembali sampah dan pendaur ulangan sampah[4]. Pembatasan timbulan sampah dilakukan dengan membawa tas belanja sendiri dari rumah, menghidangkan makan minum dengan piring dan gelas, serta pendaur ulangan sampah, misalnya sampah plastik didaur ulang menjadi produk kerajinan.
4. Peningkatan kapasitas jalan, memperlebar atau memperluas jalur dan meningkatkan kapasitas persimpangan melalui lampu lalu lintas, persimpangan tidak sebidang/flyover, dan mengembangkan intelligent transport system[6]. Hal lain yang dapat dilakukan oleh pemerintah kota adalah pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum memperbaiki kualitas pengawasan manajemen lalu lintas dengan meningkatkan penegakan hukum oleh aparat pengawas.
5. Pembuatan sistem pengolahan air limbah yang ramah lingkungan, seperti pengolahan air limbah dengan sistem anaerob-aerob[6]. Sistem ini dapat mengolah air limbah secara efektif dan efisien, sehingga dapat mengurangi pencemaran air.
Dalam mengatasi pencemaran air, diperlukan inovasi-inovasi yang dapat membantu mengurangi dampak buruk pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Inovasi- inovasi tersebut dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik secara teknologis maupun non- teknologis.
Inovasi pencemaran air dengan 5R bertujuan untuk mengurangi dampak buruk pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Berikut beberapa inovasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi pencemaran air dengan prinsip 5R:
Reduce (Mengurangi)
Pengurangan limbah air dapat dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan air pada kegiatan sehari-hari, seperti mandi, mencuci pakaian, dan mencuci kendaraan. Selain itu, penggunaan alat- alat yang hemat air juga dapat membantu mengurangi limbah air.
Reuse (Menggunakan kembali)
Air limbah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari dapat digunakan kembali untuk kegiatan yang tidak memerlukan air bersih, seperti menyiram tanaman atau membersihkan halaman. Selain itu, air hujan juga dapat digunakan kembali dengan cara menampungnya pada wadah yang sesuai.
Recycle (Mendaur ulang)
Air limbah dapat didaur ulang dengan cara mengolahnya menjadi air bersih kembali. Salah satu cara pengolahan air limbah adalah dengan menggunakan teknologi Constructed Wetlands - Microbial Fuel Cells (CWs - MFCs) sebagai pereduksi herbisida glifosat dan aplikasi biosensor untuk toxicity warning pada limpasan persawahan. Teknologi ini merupakan infrastruktur ramah lingkungan yang mampu mereduksi residu herbisida glifosat, yang merupakan jenis pestisida pada sektor pertanian.
Refuse (Menolak)
Prinsip Refuse bertujuan untuk menolak penggunaan bahan-bahan yang dapat mencemari air, seperti bahan kimia berbahaya dan plastik sekali pakai. Dengan menolak penggunaan bahan-bahan tersebut, maka dampak buruk pencemaran air dapat dikurangi.
Repair (Memperbaiki)
Prinsip Repair bertujuan untuk memperbaiki peralatan yang bocor atau rusak yang dapat menyebabkan limbah air. Dengan memperbaiki peralatan yang bocor atau rusak, maka limbah air dapat dikurangi.
Dalam mengatasi pencemaran air yang banyak mengandung sampah, diperlukan inovasi-inovasi yang dapat membantu mengurangi dampak buruk pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Inovasi-inovasi tersebut dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik secara teknologis maupun non-teknologis dengan menerapkan prinsip 5R. Salah satu inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan menolak penggunaan bahan-bahan yang dapat mencemari air, seperti bahan kimia berbahaya dan plastik sekali pakai. Selain itu, pengurangan sampah dilakukan melalui prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) yaitu pengurangan sampah, penggunaan kembali sampah dan pendaur ulangan sampah.
Dalam mendaur ulang air yang banyak mengandung bakteri, dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode, antara lain:
1. Metode fisika-kimia
Metode ini dilakukan dengan cara memisahkan air dari kotoran dan bahan organik lainnya, memisahkan air dari bahan kimia dan logam berat, memisahkan air dari bakteri dan virus, serta memisahkan air dari partikel-partikel kecil yang masih tersisa.
2. Metode biologi
Metode biologi menggunakan bakteri atau tumbuhan air untuk mengolah air limbah. Bakteri atau tumbuhan air ini digunakan untuk mengurai bahan organik yang terdapat dalam air limbah sehingga air limbah tersebut dapat digunakan kembali.
Penerapan prinsip 3R dalam pengolahan air limbah memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Mengurangi dampak buruk pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dengan mengurangi limbah air dan memanfaatkan kembali air limbah yang dihasilkan, maka dampak buruk pencemaran air dapat dikurangi.
2. Mengurangi penggunaan air bersih yang semakin berkurang di dunia ini. Dengan memanfaatkan kembali air limbah dan mengurangi penggunaan air pada kegiatan sehari-hari, maka penggunaan air bersih dapat dikurangi.
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Dengan memanfaatkan kembali air limbah dan mengurangi penggunaan air pada kegiatan sehari-hari, maka efisiensi penggunaan sumber daya dapat ditingkatkan.
4. Mendorong pengembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan. Dengan menerapkan prinsip 3R, maka akan mendorong pengembangan teknologi yang lebih ramah lingkungan, seperti teknologi Constructed Wetlands - Microbial Fuel Cells (CWs - MFCs) sebagai pereduksi herbisida glifosat dan aplikasi biosensor untuk toxicity warning pada limpasan persawahan
cara sederhana untuk melakukan inovasi pencemaran air dalam kegiatan sehari-hari:
1. Menghemat penggunaan air
Salah satu cara sederhana untuk melakukan inovasi pencemaran air adalah dengan menghemat penggunaan air. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mematikan keran saat tidak digunakan, menggunakan shower yang hemat air, dan memperbaiki keran yang bocor.
2. Menggunakan produk ramah lingkungan
Penggunaan produk ramah lingkungan seperti sabun dan deterjen yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya dapat membantu mengurangi pencemaran air. Selain itu, penggunaan produk ramah lingkungan juga dapat membantu mengurangi dampak buruk pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
3. Melakukan prinsip 3R ataupun 5R tadi 4. Mengurangi penggunaan bahan kimia
Penggunaan bahan kimia seperti pestisida dan pupuk kimia dapat menyebabkan pencemaran air.
Oleh karena itu, mengurangi penggunaan bahan kimia dapat membantu mengurangi dampak buruk pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
5. Mengelola sampah dengan benar
Mengelola sampah dengan benar dapat membantu mengurangi pencemaran air. Sampah yang tidak dikelola dengan benar dapat mencemari air dan mengganggu kesehatan manusia. Oleh karena itu, mengelola sampah dengan benar dapat membantu mengurangi dampak buruk pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
Dalam melakukan inovasi pencemaran air, diperlukan kesadaran dan kepedulian dari masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesehatan manusia. Inovasi-inovasi tersebut dapat dilakukan melalui berbagai cara, baik secara teknologis maupun non-teknologis dengan
menerapkan prinsip 5R. Dengan demikian, inovasi pencemaran air dapat membantu mengurangi dampak buruk pencemaran air terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
"Segera hentikan polusi, jangan bikin air sakit dan Jangan pernah lupa, bahwa siklus air dan siklus hidup adalah satu. Air bersih adalah hak setiap orang. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan air dan mengurangi pencemaran air."