• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA BANGSA CIREBON

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA BANGSA CIREBON "

Copied!
91
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Anak yang dirangsang untuk mengenal angka lebih cepat dan lebih baik berdasarkan ciri dan prinsip belajarnya tentu akan lebih mampu kemampuan matematika yang lebih baik daripada anak yang tidak mendapat rangsangan belajar. Merujuk pada edaran diatas, mengingat pentingnya keterampilan berhitung maka sangat penting bagi guru dan orang tua untuk mengajarkan mereka mengenal bilangan sesuai dengan prinsip pembelajaran anak usia dini, namun dilapangan menunjukkan bahwa kemampuan berhitung anak Indonesia sangat rendah. . Kurangnya rangsangan mengenal angka juga terlihat saat peneliti melakukan observasi di RA Raudhatus Salam, Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.Hal ini terlihat saat anak kelas B diberikan serangkaian pertanyaan terkait indikator kemampuan mengenal mengenal angka, seperti: menyebut angka dari 1-20, mengenal konsep angka dari benda, dan mengenal angka dari 1-20, hampir semua anak masih dalam ujian prasekolah (BB).

Kemampuan pengenalan angka melalui media Lotto pada anak kelompok B di RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon.

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Subyek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B di RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon yang berjumlah 20 responden dengan rincian 7 perempuan dan 13 laki-laki.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pedoman dan pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk merangsang aspek perkembangan kognitif anak di sekolah khususnya mengenal bilangan anak. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi orang tua untuk menstimulus aktivitas anak baik di rumah maupun bekerja sama dengan guru di sekolah.

LANDASAN TEORI

Deskripsi Teoritik

  • Kemampuan Mengenal Angka Anak Usia Dini

Pengembangan Kemampuan Mengenal Angka Pada Anak Usia Dini Keterampilan matematika untuk anak usia dini merupakan keterampilan yang ditujukan untuk penguasaan keterampilan berhitung atau pengenalan konsep berhitung. Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan matematika anak usia dini difokuskan pada berhitung awal dengan sejumlah tugas perkembangan yang diharapkan dimiliki anak dalam hal berhitung usia dini. Beberapa teori yang mendasari pentingnya stimulasi dan pengenalan angka bagi anak usia dini adalah sebagai berikut: 9.

Artinya belajar sebagai suatu proses memerlukan aktivitas baik fisik maupun psikis, disamping itu kegiatan belajar bagi anak harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan mental anak, karena belajar bagi anak harus berasal dari anak itu sendiri. Anak TK berada pada tahap pra-operasional konkrit, yaitu tahap persiapan pengorganisasian kerja konkrit dan berpikir intuitif dimana anak sudah mampu mempertimbangkan ukuran, bentuk dan benda berdasarkan interpretasi dan pengalamannya (persepsinya sendiri). 9 Kemendiknas, Pedoman Pembelajaran Permainan, Awal Berhitung di Taman Kanak-Kanak, (Jakarta, Kemendiknas Masa Sensitif Berhitung pada Anak.

Anak-anak di taman kanak-kanak adalah waktu yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung ke dalam jalur matematika karena usia taman kanak-kanak sangat peka terhadap rangsangan lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Orborn, perkembangan intelektual anak berkembang sangat pesat pada rentang usia nol hingga Taman Kanak-kanak (4-6 tahun). Bermain pada anak usia dini adalah permainan yang tidak ada aturannya seolah-olah anak bermain sendiri dan menimbulkan kebahagiaan dan kenyamanan dalam memperoleh pengetahuan, seperti dikatakan Bettelheim kegiatan bermain adalah. kegiatan yang tidak memiliki aturan selain yang ditetapkan oleh pelakunya sendiri dan tidak ada hasil akhir yang dimaksud dengan realitas eksternal.

Menurut Suryaningrum, media lotre tidak hanya memiliki kelebihan, tetapi juga memiliki sejumlah kelemahan, yaitu: pembuatan media membutuhkan waktu lama, tidak dapat mencapai tujuan besar, target siswa terbatas pada kelompok dan individu, membutuhkan bimbingan yang cermat oleh guru. Berdasarkan Pedoman Pembelajaran Berhitung Anak Kelas B, kemampuan mengenal bilangan melalui media undian untuk anak Kelas B di RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon meliputi: 1-20, mampu mendemonstrasikan pemahaman konsep 1-20 melalui benda, mampu menunjukkan angka 1-20 melalui media peragaan undian oleh guru dengan gambar yang angkanya sama dengan angka yang tertulis di bawah ini. Guru menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam berhitung dengan menggunakan media undian bernomor 1-20 yang dilengkapi dengan gambar.

15 Carol Seefeld, Barbara A. Wasik, Pendidikan Anak Usia Dini, Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun untuk Bersekolah, (Jakarta: PT. Index, 2008).

Gambar 2.1 Media Permainan Lotto
Gambar 2.1 Media Permainan Lotto

Hasil Penelitian yang Relevan

Yang membedakan penelitian ini dengan kedua penelitian di atas adalah media serta tempat dan waktu penelitian dilakukan. Penelitian diatas menggunakan kartu angka dan indikator yang digunakan juga sedikit berbeda, tempat dan waktu penelitian juga sangat berbeda. Tempat dan waktu penelitian juga berbeda dan media yang digunakan dalam penelitian ini hanya menggunakan Lotto.

Kerangka Berpikir

Bermain Lotto merupakan kegiatan yang menyenangkan, memerlukan partisipasi aktif dari semua anak, memiliki aturan, dapat dilakukan secara individu maupun kelompok dengan menggunakan alat permainan edukatif berupa papan dan kartu lotre yaitu kartu persegi dengan angka 1-20 disertai gambar dari benda-benda yang berbeda dan berwarna-warni.-berwarna-warni dan papan untuk menyodok kartu sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, dalam hal ini menghitung angka. Melalui kegiatan bermain sambil belajar yang menarik dan menyenangkan, anak akan lebih mudah memahami mengenalkan simbol bilangan abstrak. Kerangka berpikir dalam penelitian tentang upaya peningkatan pengenalan angka melalui media undian pada Anak Kelompok B di Ra Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon dapat dilihat pada diagram berikut.

Hipotesis Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Subyek Penelitian
  • Desain Penelitian
  • Prosedur Penelitian
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data
    • Indikator Keberhasilan

Atas dasar itulah peneliti bertujuan melakukan penelitian untuk meningkatkan kemampuan mengenal bilangan anak kelompok B di RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon dengan menggunakan media undian. Pengamatan peningkatan kemampuan mengenal angka pada anak kelompok B RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon pada siklus 1 dirangkum melalui Pengamatan yang dilakukan pada media permainan togel diantaranya indikator yang menyebutkan urutan bilangan 1-20, menunjukkan konsep dengan objek 1-20 dan menunjukkan angka 1-20. Untuk itu telah direncanakan beberapa langkah perbaikan dalam penerapan metode permainan togel di media yang dilaksanakan pada siklus II.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, peneliti pada siklus II. siklus melanjutkan penelitian tentang pengenalan angka pada anak kelompok B menggunakan media loto. Diharapkan pada II. siklus, kemampuan anak mengenal angka dengan menggunakan media undian mencapai hasil atau peningkatan yang signifikan dibandingkan hasil pada siklus pertama. 2. Tindakan dalam II. Pengamatan peningkatan kemampuan berhitung dilakukan pada anak Kelompok B RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon pada tindakan siklus 2, diperoleh data kemampuan mengenal bilangan pada siklus II sebagai berikut.

Berdasarkan hasil penilaian seluruh media kegiatan permainan lotto dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenal angka pada Kelompok B Taman B RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kemampuan kelompok B TK RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon dalam menghitung angka 1-20, setelah menggunakan media lotto pada siklus 1 dan siklus II diuraikan sebagai berikut. Kebolehan menyebut urutan nombor dalam aksi kitaran 1, kanak-kanak yang mendapat markah 1 (mampu mengira nombor 1-5) mempunyai purata 4 orang kanak-kanak atau mencapai 20% daripada jumlah keseluruhan 20 orang kanak-kanak, dan kanak-kanak yang mendapat markah 2 (kira nombor 1-10 ) purata 10 kanak-kanak (50%) dan kanak-kanak yang mendapat markah 3 (boleh mengira nombor 1-15) purata 6 kanak-kanak (30)%.

Dari Penelitian “Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka Melalui Lotto Pada Anak Kelompok B Di RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon”. Dari penelitian tentang “Upaya peningkatan kemampuan mengenal bilangan melalui media Lotto pada anak Kelompok B di RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon”.

Gambar 2. Rancangan Penelitian Tindakan Peningkatan
Gambar 2. Rancangan Penelitian Tindakan Peningkatan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kemampuan Awal Anak Sebelum Tindakan

  • Deskripsi Data Penelitian / Tindaka Siklus I
  • Tindakan Siklus II

Dari hasil observasi awal yang dilakukan dapat diketahui bahwa kemampuan mengenal bilangan pada anak kelompok B di RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon diketahui sebagian besar anak tidak mampu berhitung 1 . -20, mendemonstrasikan konsep dengan objek 1-20 dan menunjukkan angka 1-20. Kemampuan mengenal bilangan pra siklus pada anak kelompok B di RA Raudhatus Salam Desa Kaliwulu Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon dapat digambarkan bahwa pada indikator kemampuan mengenal bilangan sebagian besar anak mampu mengenal barisan bilangan, menunjukkan konsep dengan benda dan menunjukkan angka hanya pada angka 1-5 atau hitungan 1. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu. berhitung menggunakan metode bermain dengan media undian, diantaranya menyebutkan urutan angka 1-20, menunjukkan konsep dengan benda 1-20, dan menunjukkan angka 1-10 c) Guru menempelkan media undian 1-20 di papan tulis, kemudian anak-anak diminta satu persatu menyebutkan nama nomornya.

Pada indikator yang menunjukkan konsep bilangan dengan benda, anak yang mendapat skor 1 (mampu menunjukkan konsep dengan benda 25% / 1-3 bilangan) rata-rata berjumlah 10 anak atau mencapai 50% dari jumlah keseluruhan 20 anak. dan anak yang mendapat skor 2 (mampu menunjukkan konsep dengan objek 50%/1-5 angka) rata-rata 5 anak (25%), dan anak yang mendapat skor 3 (mampu menunjukkan angka 1-7 untuk mengurutkan ) rata-rata 5 anak (25)%. Peningkatan kemampuan mengenal bilangan dari siklus I ke siklus II dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut. Dengan adanya perbaikan yang dilakukan pada tindakan siklus II terhadap hambatan yang muncul pada tindakan siklus 1 maka kemampuan mengenal bilangan pada anak meningkat sangat tinggi.

Berdasarkan hasil penilaian dan persentase pada Siklus II penelitian dianggap cukup dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya, karena dari data yang diperoleh pada Siklus II dapat dikatakan bahwa media togel dapat meningkatkan secara signifikan kemampuan mengenal nomor anak. Kemampuan menyebutkan urutan angka pada tindakan siklus 2, anak yang mencapai skor 2 (bisa menyebutkan angka 1-5) ada 0 anak (0%), anak yang mencapai skor 3 (bisa menyebutkan angka 1- 15) ada 5 anak (25) %,. Kemampuan menunjukkan konsep dengan benda pada tindakan siklus 1, anak yang mendapat skor 1 (dapat menunjukkan konsep dengan benda 1-5) ada 7 anak (35%), anak yang mendapat skor 2 (dapat menunjukkan konsep dengan benda 1-10) ada 9 anak (45%) dari anak yang mendapat skor 3 (dapat mendemonstrasikan konsep dengan benda 1-15) ada 4 anak (20%).

Kebolehan menunjukkan konsep dengan objek dalam tindakan kitaran 2, kanak-kanak yang mendapat markah 3 (dapat menunjukkan konsep dengan objek 1-15) terdapat 9 orang kanak-kanak (45%) kanak-kanak mendapat markah 4 ( dapat menunjukkan konsep dengan objek 1-20) terdapat 11 orang kanak-kanak (55%). Keupayaan untuk menunjukkan nombor dalam tindakan kitaran 2, Pada penunjuk menunjukkan nombor, kanak-kanak yang mencapai skor 3 (mampu menunjukkan nombor 1-15) mempunyai 9 orang kanak-kanak (45%) dan kanak-kanak yang mencapai skor pada 4 (mampu). untuk menunjukkan nombor 1-15) menunjukkan nombor 1-20) mempunyai 11 orang anak (55%). Penyelidikan ini selaras dengan tajuk kajian yang memfokuskan kepada kebolehan mengenal nombor pada penunjuk untuk menamakan siri nombor dari 1-20, memahami konsep 1-20 melalui objek dan mengira nombor dari 1-20.

Diharapkan sekolah dapat menggunakan media yang sama untuk meningkatkan hasil kegiatan untuk merangsang kemampuan mengenal bilangan anak dengan tercapainya hasil korelasi antara media undian dengan kemampuan mengenal bilangan anak, sehingga perkembangan kognitif matematika anak akan meningkat. menjadi lebih baik, dan output atau lulusan dari institusi dapat lebih siap untuk mengikuti pendidikan.

Gambar 3. Grafik Kemampuan Mengenal Angka Anak Kelompok B asiklus
Gambar 3. Grafik Kemampuan Mengenal Angka Anak Kelompok B asiklus

Pembahasan Hasil Penelitian

Keterbatasan Penelitian

  • Data Peserta Didik Kelompok B
  • Kisi-Kisi Instrumen Observasi Peningkatan Kemampuan
  • Rubrik Penilaian Kemampuan Mengenal Angka
  • Tabel Penafsiran
  • Data Hasil Tes Kemampuan Mengenal Angka
  • Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka dari Prasiklus ke
  • Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka dari Siklus I ke
  • Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka dari Prasiklus,

Gambar

4.2  Diagram Peningkatan Kemampuan Mengenal Angka dari Siklus I  ke Siklus II  ……………………………………………………
Gambar 2.1 Media Permainan Lotto
Gambar 2. Rancangan Penelitian Tindakan Peningkatan
Table 3.1  Jadwal penelitian
+6

Referensi

Dokumen terkait

Orang tua dan guru se- baiknya memberikan metode pembela- jaran yang menarik dan menyenangkan bagi anak baik untuk di rumah maupun di sekolah dengan tujuan meningkatkan