• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU "

Copied!
103
0
0

Teks penuh

Zubaedi, M.Ag, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu yang memberikan dukungan dalam penyelesaian studi. Luthfi, S.Ag selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah As-Salam Desa Lagan Bungin Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Guru hadits Al-Qur'an sebagai pengemban amanat ajaran agama Islam haruslah orang-orang yang memiliki kepribadian yang saleh. Guru hadits Al-Qur'an harus berperan dalam meningkatkan disiplin belajar pendidikan agama Islam di madrasah.

Identifikasi Masalah

Siswa kurang disiplin dalam mempelajari topik Al-Qur'an Hadits karena bosan dalam menghafal ayat dan hadits yang diberikan oleh guru. Ketidakdisiplinan ini dibuktikan dengan banyaknya siswa yang kurang antusias mengikuti pelajaran. Guru hadits Al-Qur'an harus mampu memecahkan masalah ini dengan menggunakan kompetensi dalam mengajar mata pelajaran tersebut.

Batasan Masalah

Namun dalam praktiknya selama ini, guru Al-Qur'an Hadits kurang memperhatikan masalah kedisiplinan dalam belajar siswa. Guru Al-Qur'an Hadits cenderung menunaikan kewajibannya hanya dengan memberikan pelajaran sendirian di kelas, tanpa melihat orang lain. masalah.

Rumusan Masalah

Bagaimana peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa pada mata pelajaran Hadits Al-Qur'an di Madresah Ibtidaiyah As-Salam Desa Lagan Bungin Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah? Metode apa yang digunakan guru dalam meningkatkan kedisiplinan belajar mata pelajaran Al-Qur'an Hadits pada siswa di Madrasah As-Salam Ibtidaiyah Desa Lagan Bungin Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teoritis
  • Manfaat Praktis
  • Peran Guru dalam Meningkatkan Disiplin Belajar bagi Siswa

Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu tentang tarbiyah kaitannya dengan peran guru dalam meningkatkan disiplin belajar hadis Al-Qur’an pada siswa. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi para guru Hadits Al-Qur'an di Madrasah Ibtidaiyah As-Salam Desa Lagan Bungin Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah untuk meningkatkan aktivitasnya di bidang kesiswaan. disiplin belajar. Jadi yang dimaksud dengan guru hadits Al-Qur'an adalah seseorang yang diangkat sebagai guru profesional dalam bidang kajian Al-Qur'an.

Hadits mampu menyampaikan, menanamkan nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadits, sehingga diharapkan siswa mampu menerima, menghayati dan mengamalkan nilai-nilai agama Islam yang telah diajarkan. C. Status dan Persyaratan Guru Hadits Al-Qur'an 1) Status Guru Hadits Al-Qur'an. Sehingga pekerjaan seorang guru, khususnya guru Al-Qur'an dan Hadits, merupakan pekerjaan yang mulia dan luhur dari segi sosial, kenegaraan dan agama. Siswa yang disiplin dalam belajar hadits Al-Qur'an berarti siswa yang taat atau mengikuti peraturan madrasah, mempelajari peraturan dan aktif dalam kegiatan belajar mengajar hadits Al-Qur'an.

Siswa kini enggan mempelajari Al-Qur'an Hadits karena menganggap belajar Al-Qur'an Hadits identik dengan hafalan yang membosankan.

ىراخب هاور( .ُةَع اَّسلا

Penelitian yang Relevan

Memang sepanjang kajian yang dilakukan penulis telah ada pembahasan tentang masalah yang berkaitan dengan peran guru dalam meningkatkan disiplin pengajaran pendidikan agama Islam, namun pembahasan ini memiliki sudut pandang yang berbeda dengan yang penulis kemukakan. Siti Munasyaroh (2008): Peran Guru Agama dalam Membentuk Disiplin Pendidikan Agama Islam Bagi Siswa SMP Negeri 34 Semarang. 64Siti Munasyaroh, Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Disiplin Pendidikan Agama Islam Di SMP Negeri 34 Semarang, (Semarang: IAIN Walisongo Peran Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk Akhlak Pada Masa Pubertas Di SMP Nurul Ulum Karangroto Genuk Semarang.

65 Bedanya dengan penelitian ini adalah penulis lebih fokus pada peran apa saja yang dimainkan oleh para guru Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah As-Salam Desa Lagan Bungin Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah agar siswa belajar disiplin belajar Al-Quran Hadits di madrasah. Menurut Agustina, upaya yang dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan belajar PAI yang dialami siswa tersebut di atas antara lain dengan pemberian pengajaran remedial, dengan menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung dan menciptakan suasana belajar yang kondusif, tenang dan menyenangkan agar siswa dapat mudah menerima pelajaran dari guru. Dengan adanya penelitian ini, penulis lebih memfokuskan peran apa saja yang dilakukan oleh guru Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah As-Salam Desa Lagan Bungin Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah agar siswa dapat meningkatkan kedisiplinan terhadap Al-Qur’an. Untuk belajar Al-Qur'an Hadits di madrasah.

Kerangka Berfikir

  • Data Sekunder

Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan berupa kata-kata atau gambar, bukan angka-angka seperti dalam penelitian kuantitatif - Foto. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti dari sumber pertanyaan 3 Dengan kata lain, data primer ini berasal dari hasil transkrip wawancara yang peneliti lakukan dengan informan. Adapun yang terlibat langsung sebagai sumber data primer dalam penelitian ini berjumlah 4 informan yaitu: kepala madrasah dan 3 orang guru hadits Al-Qur’an di Madrasah As-Salam Ibtidaiyah Desa Lagan Bungin, Kecamatan Semidang Lagan, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan dan dijadikan dokumen 4. Dengan kata lain data sekunder berupa dokumen yang diperoleh dari tempat penelitian. Sumber data sekunder disini adalah buku, arsip, dokumen, catatan dan laporan terkait di Madrasah As-Salam Ibtidaiyah Desa Lagan Bungin Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Teknik Pengumpulan Data

  • Wawancara
  • Observasi
  • Dokumentasi

Dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara untuk memperoleh data pemahaman, kendala, pelaksanaan, saran dan masukan dari informan tentang peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah As-Salam Lagan. Desa Bungin, Kecamatan Semidang Lagan, Kabupaten Bengkulu Tengah. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian menyangkut perilaku manusia, proses kerja, fenomena alam dan bila jumlah responden yang diamati tidak terlalu besar. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi langsung di SD As-Salam Desa Lagan Bungin Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Observasi langsung bertujuan untuk melihat data tentang peran guru dalam meningkatkan kedisiplinan siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Hadits Al-Qur'an. Dokumentasi dalam penelitian ini diperlukan untuk mengumpulkan data tentang deskripsi wilayah, kondisi guru, kondisi siswa, kondisi sarana dan prasarana, serta foto-foto selama penelitian di SD Islam As-Salam Desa Lagan Bungin Kecamatan Semidang Lagan Bengkulu Kabupaten Tengah.

Uji Keabsahan Data

Menurut Arikunt, teknik dokumentasi adalah pencarian informasi tentang hal-hal atau variabel dalam bentuk catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti agenda, dll. 8 Dalam arti lain, dokumentasi adalah kumpulan foto-foto selama penelitian. Bahan referensi disini maksudnya adalah adanya pendukung untuk membuktikan data yang ditemukan oleh peneliti, seperti kaset wawancara, foto dan dokumen. 10 Penggunaan bahan referensi yang banyak memudahkan peneliti untuk mengecek keabsahan data, karena referensi yang ada mendukung observasi penelitian peneliti.

Maksud dari member checking adalah untuk mengetahui seberapa banyak data yang diperoleh sesuai dengan yang disediakan oleh penyedia data.11 Setelah peneliti melakukan transkripsi rekaman dalam penelitian, selanjutnya disusul dengan catatan wawancara atau catatan observasi atau dokumen penelitian. , menafsirkan dan menafsirkan data dalam bentuk tertulis, dan kemudian mengembalikannya ke sumber data untuk benar-benar meninjau, menanyakan,.

Teknik Analisis Data

  • Sejarah SingkatMadrasah Ibtidaiyah As-Salam
  • Visi dan Misi

Madrasah Ibtidayah (MI) As-Salam merupakan madrasah di bawah naungan Yayasan yang berkoordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bengkulu Tengah. Madrasah ini terletak di jalan batu bara Desa Lagan Bungin Kecamatan Semidang Lagan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan nomor BPS dan terakreditasi B. Madrasah ini dibangun di atas tanah seluas 1 Ha dengan luas bangunan 330 M2. satu-satunya alternatif bagi masyarakat Dusun IV Desa Lagan Bungin untuk menyekolahkan anaknya setingkat SD/MI. Jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah As-Salam tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 70 siswa yang terbagi dalam 6 rombongan belajar dengan rincian sebagai berikut: 3.

Madrasah Ibtidaiyah As-Salam memiliki 14 orang guru dan tenaga kependidikan yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 12 orang perempuan, sebagaimana tabel di bawah ini:4. Dengan sarana dan prasarana yang kondusif, kegiatan belajar mengajar akan berjalan dengan baik.

Temuan Penelitian

  • Metode yang digunakan oleh guru dalam meningkatkan disiplin belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits siswa di Madrasah

Saya sebagai pengajar berperan sebagai pendidik dalam meningkatkan disiplin belajar siswa untuk mempelajari Al-Qur'an Hadits. Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan disiplin belajar mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, siswa guru Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah As-Salam berperan sebagai pembimbing. Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan disiplin belajar mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, siswa guru Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah As-Salam berperan sebagai pelatih.

Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan disiplin belajar pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, siswa guru Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah As-Salam sering menggunakan metode cerita. Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan disiplin belajar pada mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, siswa guru Al-Qur'an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah As-Salam sering menggunakan metode diskusi.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil wawancara di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan kedisiplinan belajar siswa pada mata pelajaran Hadits Al-Qur'an, guru sering menggunakan metode pembiasaan, contoh, narasi, simulasi, diskusi. Setelah dilakukan pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi, dapat dianalisis bahwa upaya guru dalam meningkatkan disiplin belajar hadis Al-Qur'an siswa di Madrasah Ibtidaiyah Es-Salam menggunakan beberapa metode. Mencoba pembiasaan dengan metode cerita dalam pembelajaran, guru mengenalkan cerita tentang pentingnya meningkatkan kedisiplinan dalam mempelajari mata pelajaran Hadits Al-Qur’an.

Dalam upaya meningkatkan disiplin belajar mata pelajaran Al-Qur’an Hadits, siswa dibiasakan mentaati tata tertib sekolah, sehingga karakter disiplin ini tercermin pada diri siswa. Upaya meningkatkan kedisiplinan mempelajari mata pelajaran Al-Qur'an Hadits, semua itu tidak lepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembinaan karakter disiplin tersebut.

Kesimpulan

Saran

Metode peningkatan kedisiplinan mempelajari mata pelajaran Al-Qur'an Hadits yang digunakan harus sesuai dengan situasi saat ini. Guru harus memberikan motivasi dan teladan yang baik kepada siswa agar siswa senang meniru perilakunya dan memberikan karakter disiplin, serta lebih sering memantau kegiatan siswa di madrasah. Orang tua harus menyadari pentingnya menanamkan karakter disiplin dalam membentuk karakter anak, yang penting untuk pendidikan Islam.

2008. Upaya Guru Mengatasi Masalah Belajar Siswa di SDN 1 Kandang Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang. 2008. Peran Guru PAI Dalam Pembentukan Akhlak Pada Masa Pubertas Di SMP Nurul Ulum Karangroto Genuk Semarang.

Referensi

Dokumen terkait

Jika saya diterima menjadi asisten praktikum Labotorium Mekatronika Alat dan Mesin Agroindustri, saya akan melaksanakan tugas sebagai asisten dengan sebaik-baiknya dan penuh dengan