PENDAHLUAN
Fokus Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat turut memperkaya wawasan keilmuan mengenai intrusi erotis media massa terhadap perilaku mahasiswa IAIN Jember. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan pemahaman mendalam terhadap intrusi erotis media massa. Bagi kalangan akademisi : untuk menambah khazanah penelitian Fakultas Dakwah IAIN Jember khususnya program studi KPI dan menjadi rujukan bagi penelitian sejenis.
Bagi mahasiswa dan masyarakat: penelitian ini tentunya akan menjadi bahan evaluasi untuk meminimalisir pengaruh negatif intervensi erotis media massa terhadap perilaku mahasiswa IAIN Jember dan masyarakat.
Definisi Istilah
Perilaku tersebut bukan terjadi begitu saja, melainkan akibat intrusi erotisme yang menyusup ke berbagai jenis media massa dan cenderung merusak moral generasi muda. Media massa merupakan alat komunikasi yang dapat menyebarkan pesan secara simultan dan cepat kepada khalayak luas. Keunggulan media massa dibandingkan jenis komunikasi lainnya adalah mampu mengatasi hambatan ruang dan waktu.
Artinya, pesan-pesan yang disebar atau dikirimkan diperiksa oleh sejumlah oknum di dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan melalui media massa. Ada dua jenis umpan balik dalam komunikasi, yaitu umpan balik langsung (immediate feedback) dan tidak langsung (delayed feedback). Dalam arti lebih luas, yang disebut gatekeeper adalah orang yang mempunyai peranan penting dalam media massa seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, internet, video tape, compact disk dan buku.
Yang dimaksud dengan regulator di media massa adalah pihak-pihak yang secara tidak langsung mempengaruhi proses aliran pesan media massa. Perilaku santri Institut Agama Islam Negeri Jember (IAIN) yang peneliti maksud disini adalah perilaku santri yang dipengaruhi oleh erotisme media massa dan cenderung merusak moral generasi muda.
Sistematika Pembahasan
Oleh karena itu, sesuai dengan fungsi kode etik peserta didik, lembaga mempunyai tanggung jawab untuk mendidik perilaku peserta didik sesuai dengan ajaran agama Islam.
KERANGKA KEPUSTAKAAN
Kajian Teori
Asumsi dasar intrusi erotis media massa adalah ketika individu mendekati tontonan erotis. Penyebabnya bermacam-macam, mulai dari faktor perpecahan keluarga, hingga faktor eksternal, pengaruh media massa. Inti dari teori ini adalah khalayak pada dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif tertentu.
Mevin De Fleur dan Dennis membagi media massa menjadi media cetak dan media elektronik. Peneliti disini mengumpulkan data terkait intrusi erotis media massa terhadap perilaku mahasiswa IAIN Jember. Sejak tahun 2016 hingga saat ini, marak terjadi peristiwa pemerkosaan, pembunuhan, pelecehan seksual, dan kehamilan di luar nikah yang disebabkan oleh intrusi erotis media massa.
Berdasarkan hasil observasi, peneliti menemukan beberapa kejadian sebagai temuan awal bahwa perilaku mahasiswa IAIN Jember menyimpang dan terjadi akibat intrusi erotis media massa. Dengan demikian, efek yang dirasakan dan dialami oleh pemirsa program erotis di media massa bukan pada saat mereka menontonnya. Berita ini disajikan sebagai data pendukung judul penelitian ini mengenai intrusi erotis media massa terhadap perilaku mahasiswa IAIN Jember.
Jadi media massa menyediakan apa yang dibutuhkan seseorang, baik positif maupun negatif. Siti Nur Aini dengan judul “KORELASI MEDIA MASSA INTERNET DENGAN TINGKAT KENAPASAN ANAK SEKOLAH DASAR (STUDI KASUS SEKOLAH SDN PUGER KULON 01 KABUPATEN PUGER WILAYAH JEMBER)”. Sementara itu, peneliti kali ini mengkaji intrusi erotis media massa dan perilaku mahasiswa IAIN Jember.
43Siti Nur Aini, Korelasi Media Massa Internet Dengan Tingkat Kenakalan Pada Anak Sekolah Dasar (Studi Kasus Di SDN Puger Kulon 01 Kecamatan Puger Kabupaten Jember (Skripsi, Jember: IAIN Jember, 2011). Sementara itu, kali ini peneliti menyelidiki hubungan erotis Intrusi Media Massa dan Perilaku Siswa IAIN Jember Siti Nur Aini, “HUBUNGAN MEDIA MASSA INTERNET DENGAN TINGKAT KEJAHATAN ANAK SD (Studi Kasus di Sekolah SDN Puger Kulon 01 Kecamatan Puger Kabupaten Jember.”
Sementara itu, kali ini peneliti menyelidiki intrusi erotis media massa terhadap perilaku mahasiswa IAIN Jember. Sementara itu, kali ini peneliti membahas tentang intrusi erotis media massa terhadap perilaku mahasiswa IAIN Jember.
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Dalam hal ini peneliti menentukan lokasi penelitian yaitu kampus IAIN Jember yang terletak di Jalan Mataram No. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena lembaga ini sebagai lembaga pendidikan yang menjunjung tinggi syariat Islam mempunyai tanggung jawab untuk dalam memberikan edukasi tentunya tidak hanya dari segi materi ajar saja, namun juga dari segi perilaku, agar tidak melanggar standar. .
Subyek Penelitian
Data yang ingin peneliti peroleh dari metode observasi ini adalah proses intervensi erotis media massa terhadap perilaku santri di Institut Agama Islam Negeri Jember (IAIN). Melalui metode ini diperoleh data yang data utamanya adalah proses Intervensi Erotis Media Massa terhadap perilaku mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Jember (IAIN). Pada bagian ini akan diuraikan laporan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap beberapa mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Jember (IAIN).
Dalam hal ini peneliti mengkaji tentang intrusi erotis media massa terhadap perilaku mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember. Hal ini kemudian disusul dengan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Institut Keagamaan Islam Negeri (IAIN) Jember. Sanksi merupakan hukuman yang dijatuhkan kepada peserta didik yang melanggar kode etik. i) Pembelaan adalah upaya yang dilakukan siswa untuk membebaskan atau membebaskan dirinya dari sanksi. j) Rehabilitasi adalah pemulihan nama baik dan hak-hak peserta didik yang terkena sanksi. k) Biaya Kode Etik merupakan lembaga yang mengawasi pelaksanaan kode etik bagi mahasiswa.
Mahasiswa yang dituduh melanggar Kode Etik dapat mengajukan pembelaan diri untuk meringankan atau membebaskan diri dari sanksi. Perubahan Kode Etik Mahasiswa dapat dilakukan oleh Ketua STAIN setelah mendapat persetujuan Senat. Berikut ini akan disajikan data hasil penelitian mengenai perilaku mahasiswa Institut Agama Islam Negeri Jember (IAIN) Jember.
Selanjutnya ada akses perilaku mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember yang disusupi erotisme media massa. Pada tahap ini, perilaku mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember yang disusupi erotisme media massa sudah mencapai tahap menyimpang. Sedangkan menurut Kode Etik Mahasiswa, perilaku di atas merupakan pelanggaran Kode Etik pasal 6 ayat dan 19.
Namun hanya segelintir mahasiswa yang mengetahui tentang Kode Etik Mahasiswa, kalaupun ada, mereka hanya mengetahui keberadaan Kode Etik tersebut, namun tidak mengetahui apa isinya. Padahal, dalam kode etik mahasiswa, perilaku tersebut termasuk dalam larangan yang harus dihindari, dan terdapat sanksi mulai dari yang ringan, sedang, hingga berat. Namun perilaku mahasiswa yang peneliti peroleh dari penelitiannya jelas-jelas melanggar Kode Etik, namun mahasiswa tersebut menghindari sanksi sebagaimana tertuang dalam Kode Etik Mahasiswa.
Sedangkan menurut kode etik mahasiswa, perilaku di atas merupakan pelanggaran terhadap ayat 6 dan pasal 19 kode etik. Sebab berdasarkan temuan peneliti, ada beberapa perilaku mahasiswa IAIN Jember yang masuk kategori pelanggaran dan patut dikenai sanksi sesuai kode etik mahasiswa.