Tesis yang berjudul “Pinjaman Ilegal di Internet (Pinjol) Dalam Perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam” oleh Nada Susmita Septiyani dengan NIM 18110935 diuji pada sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Institut Al-Qur' sebuah Ilmu. (IIQ) Jakarta pada . Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana hukum (S.H) pada program universitas Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta. Dekan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam Institut Al-Qur'an Jakarta (IIQ), Ny. dr.
Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Ms. Dra. Guru dan seluruh civitas akademika Institut Sains Al-Qur'an (IIQ) Jakarta yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Kepada senior-senior Institut Ilmu Al-Qur'an Jakarta, yang bersedia memberikan arahan dan selalu memotivasi.
ةَماَرَك
د عا
Latar Belakang Masalah
2 Layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi 3 Namun regulasi yang dikeluarkan OJK ternyata belum cukup untuk mencegah munculnya layanan pinjam meminjam online yang tidak terdaftar atau ilegal. 3 hal ini adalah orang yang membutuhkan uang dalam keadaan mendesak untuk melakukan pinjaman uang online yang menurut mereka mudah dan praktis karena tidak perlu menunggu lama untuk prosesnya dan tidak memerlukan banyak persyaratan dokumen 5 Dengan kemudahan yang diberikan oleh layanan pinjaman online, banyak orang tertipu dan terjerat untuk meminjam uang dari layanan pinjaman online yang tidak berizin atau ilegal, dan jika tidak hati-hati, orang dapat meminjam hutang secara ilegal, yang hanya dapat memperburuk keadaan. Pinjaman online ilegal pada dasarnya sangat merugikan pihak pemberi pinjaman, karena transaksi pinjaman dilakukan dengan mengenakan bunga yang sangat tinggi, cara penagihan yang tidak sesuai dengan ketentuan, bahkan hingga penyebarluasan data pribadi si pemberi pinjaman. pengguna.
4, banyak keluhan konsumen tentang kebocoran data pribadi mereka yang tersebar dan disalahgunakan oleh layanan pinjaman online. Pada Februari 2022, Satgas Waspada Investasi (SWI) terus membasmi pinjaman online ilegal dengan mematikan 50 entitas pinjaman ilegal yang masih beroperasi dalam aplikasi di jaringan internet. Banyak kasus pinjaman online ilegal, salah satunya penggerebekan kantor penyedia pinjaman online di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), Jakarta Utara.
8 Edy Chirsjanto dan Nidya Tajsgoani, “Karakteristik Hukum Fintech Ilegal Pada Aplikasi Transaksi Pinjaman Online”, Jurnal Fakultas Hukum Universitas PGRI Semarang, Vol. Di tahun 2021, banyak sekali kasus bunuh diri yang disebabkan karena terjerat utang pinjaman online ilegal. Isu permasalahan yang muncul selalu menjadi kontroversi di kalangan masyarakat hingga merenggut nyawa seseorang yang memilih mengakhiri hidup karena depresi karena harus melunasi hutang pinjaman online.
Hal ini juga sangat disayangkan karena masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang pinjaman online ilegal tersebut jika dilihat dari perspektif hukum positif dan hukum Islam. Dengan hal tersebut, penulis mengangkat permasalahan tersebut sebagai pokok bahasan penelitian tesis dengan judul: “Pinjolan Ilegal Online (Pinjol) Dalam Perspektif Hukum Positif dan Hukum Islam”.
Permasalahan
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Rumusan Masalah
Dengan demikian, dari latar belakang permasalahan yang diuraikan di atas, pentingnya suatu asas legalitas yang menjamin kepastian hukum, dengan tujuan mewujudkan jiwa hukum itu sendiri. Sehingga dalam hal ini menjadi fenomena hukum yang menarik untuk dapat mengkaji kemungkinan penyebab atau akibat hukum dari adanya permasalahan tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang diuraikan, untuk menghindari perluasan masalah yang akan dibahas, maka penulis akan membatasi masalah dalam penelitian ini agar tidak menyimpang dari masalah lainnya.
Tujuan Penelitian
- Manfaat Teoritis
- Manfaat Praktis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah dapat menambah wawasan, menyumbangkan pemikiran dan mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya di bidang hukum positif dan hukum Islam terkait dengan perlindungan hukum terhadap pengguna jasa pinjaman online ilegal dan teori hutang pada hukum Islam . Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat memberikan jawaban atas beberapa permasalahan utama dalam penelitian ini dan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran hukum masyarakat baik dari segi hukum positif maupun hukum Islam tentang jasa pinjaman online ilegal serta dapat memberikan tips dan trik agar masyarakat bisa terhindar dari jebakan pinjaman online ilegal.
Tinjauan Pustaka
Persamaan antara tesis ini dengan penelitian yang akan penulis bahas adalah sama-sama membahas permasalahan yang ditimbulkan oleh layanan pinjaman online dan juga menggunakan cara hukum normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan faktual. Perbedaan antara tesis ini dengan penelitian yang akan penulis bahas adalah tujuan penelitian lebih terfokus pada bentuk pertanggungjawaban hukum yang berimplikasi pada tindak pidana pinjaman online yang hanya terdaftar di OJK, sedangkan penelitian yang penulis lakukan yang akan dibahas adalah perlindungan hukum bagi pengguna jasa pinjaman online ilegal dan sejenisnya. 13 Raden Ani Wahyu, Bambang Eko Turisno, “Illegal technology-financial practice berupa pinjaman online dilihat dari etika bisnis”, (Journal of Indonesian Legal Development, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, 2019), h.
12 Perbedaan jurnal ini dengan penelitian yang akan penulis bahas adalah pada jurnal ini fokus penelitiannya adalah pada upaya penanggulangan illegal financial technology berupa pinjaman online, namun penelitian ini ditinjau dari sudut pandang dari sudut pandang etika bisnis. Sedangkan dalam penelitian yang akan penulis bahas yaitu dari segi bentuk perlindungan hukum terhadap pengguna jasa pinjaman online ilegal dan ditinjau dari segi hukum Islam. 13 Kemiripan jurnal ini dengan penelitian yang akan penulis bahas adalah sama-sama membahas perlindungan hukum konsumen pinjaman online dan membahas pinjaman online syariah, dan sama-sama menggunakan pendekatan hukum normatif.
Perbedaan jurnal ini dengan penelitian yang akan penulis bahas adalah jurnal ini khusus mengkaji fintech syariah, sedangkan penelitian yang akan penulis bahas adalah layanan pinjaman online ilegal ditinjau dari perspektif hukum positif dan hak Islam. . Kesamaan antara tugas ini dengan penelitian yang akan penulis bahas terdapat pada pokok bahasan penelitian yaitu layanan pinjaman online, dan perlakuan hukum Islam dalam kaitannya dengan layanan pinjaman online, dan kedua penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian normatif dengan pendekatan hukum. mendekati. 16 Rodes Ober Adi Gunawan Pardosi, Yuliana Primawardani, “Perlindungan hak pengguna jasa pinjaman online dari perspektif hak asasi manusia”, (Jurnal HAM, 2020), hal.
Kemiripan jurnal ini dengan penelitian yang akan penulis bahas adalah sama-sama membahas tentang perlindungan hak konsumen terhadap penyedia financial technology terkait layanan pinjaman online dan menggunakan metode penelitian yang sama dengan jenis penelitian normatif dan dengan pendekatan perundang-undangan. Perbedaan antara majalah ini dengan penelitian yang akan penulis bahas adalah terkait dengan perlindungan hak konsumen dari perspektif Hak Asasi Manusia (HAM), sedangkan penelitian ini membahas layanan pinjaman online ilegal dari perspektif hukum positif dan hukum Islam.
Sistematika Penulisan
15 Terkait dengan penyalahgunaan data pribadi yang merupakan mekanisme administratif dalam melakukan transaksi Financial Technology, dapat disimpulkan bahwa perlindungan hak pengguna layanan pinjaman online masih belum optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian jurnal ini adalah penggunaan metode penelitian normatif dengan pendekatan legal defined. Teori-teori yang dibahas adalah: teori akad, al-qardh, tinjauan pinjam meminjam online, tinjauan perjanjian pinjam meminjam dan tinjauan perlindungan hukum.
Kebijakan hukum pidana untuk perlindungan hukum bagi pengguna jasa pinjaman online (pinjol) ilegal, secara hukum, sampai saat ini belum ada ketentuan hukum pidana yang menyangkut layanan pinjaman online ilegal. Berdasarkan ketentuan yang berlaku, melalui Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01/2016 tentang Layanan Pinjam Meminjam Berbasis Teknologi Informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hanya dapat mengawasi penyedia pinjaman online yang terdaftar (legal), dan sanksi yang ditentukan hanya sanksi administratif. Dalam hal ini, OJK hanya bekerja sama dengan Satgas Waspada Investasi untuk memberantas pertumbuhan pinjaman ilegal dengan menutup dan memblokir layanan pinjaman ilegal.
Pinjaman online ilegal dari perspektif hukum positif dan hukum Islam adalah ilegal atau ilegal. Dalam hukum positif dalam hukum perdata, pinjaman online ilegal tidak memenuhi keabsahan suatu perjanjian, sedangkan pinjaman online ilegal ilegal dalam hukum Islam.
Saran
Ani, Wahyu Raden dan Bambang Eko Turisno, “Praktik Keuangan Teknologi Ilegal Berupa Pinjaman Online Dalam Rangka Etika Bisnis”, Jurnal. Dewi, Dewa Ayu Trisna dan Ni Ketut Supasti Darmawan, “Perlindungan Hukum Pengguna Pinjaman Online Mengenai Kepentingan Pinjaman dan Hak Pribadi Pengguna”, Jurnal Hukum Kenotariatan. LBH: Regulator harus bertanggungjawab terkait pinjaman online ilegal”, https://www.inews.id/finance/keuangan/lbh-regulator-harus-ikut-responsibility-responsible-soal-pinjaman-online-illegal, diakses 5 Maret , 2022.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, https://bantuan Hukum.or.id/terjerat-loan-online-1330-korban-mengadu-ke-lbh-jakarta/, diakses 10 Juni 2022. KOMINFO, “Ini adalah Upaya pemerintah melindungi masyarakat dari pinjaman online ilegal", https://www.kominfo.go.id/content/detail/37541/ini-effort-government-protecting-community-dari-pinjaman-online-. Pardosi, Ober Adi Gunawan dan Yuliana Primawardani, “Melindungi Hak Pengguna Layanan Pinjaman Online dari Perspektif Hak Asasi Manusia”, Journal of HAM.
Pinjaman online ilegal memang tidak perlu dibayar?”, https://www.Hukumonline.com/klinik/a/pinjaman-online-iilegal-i-nggak-usah-dipaid--Jadikah-lt61b092a637d7f, diakses 22 Mei 2022 Poernomo, Sri Lestari, “Perlindungan Hukum Konsumen dari Praktik Ilegal Financial Technology Berupa Pinjaman Online Ilegal”, Jurnal. 112 Putri, Triastarina Pratama dan Dewi Astutty M, “Legalitas Perjanjian Pinjaman Online Tidak Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan”, Jurnal.
Trisna, Dewa Ayu dan Ni Ketut Supasti Darmawan, “Perlindungan hukum pengguna pinjaman online terkait bunga pinjaman dan hak pribadi pengguna,” Jurnal Hukum Kenotariatan. Wahyu, Raden Ani dan Bambang Raden Turisno, “Praktik Keuangan Teknologi Ilegal Berupa Pinjaman Online Ditinjau Etika Bisnis”, Jurnal Perkembangan Hukum Indonesia.