• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH SIKAP KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI DI PT. DUTA ABADI PRIMANTARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Institutional Repository Universitas Islam Sumatera Utara: PENGARUH SIKAP KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI PRODUKSI DI PT. DUTA ABADI PRIMANTARA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, antara lain sikap kerja dan disiplin kerja. Sikap terhadap pekerjaan dinyatakan sebagai kecenderungan terhadap pikiran dan perasaan kepuasan atau ketidakpuasan kerja. Sikap kerja merupakan suatu tindakan yang dilakukan pegawai dan kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan tanggung jawab yang hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan. Selain itu, postur kerja dapat dijadikan sebagai indikator kelancaran pekerjaan. Kenneth menjelaskan bahwa sikap kerja adalah sikap seseorang terhadap pekerjaannya, yang mencerminkan pengalaman menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam pekerjaannya, serta harapannya terhadap pengalaman di masa depan.

Sikap kerja merupakan tindakan yang akan dilakukan pegawai dan kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawabnya, yang hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sikap kerja adalah pikiran dan perasaan puas atau tidak puas, suka atau tidak suka terhadap pekerjaan seseorang dengan kecenderungan bereaksi positif atau negatif untuk mencapai apa yang diinginkan dalam pekerjaannya. Sikap kerja karyawan sering kali acuh terhadap pekerjaan lain, sehingga berakibat pada kurangnya kekompakan dalam bekerja antar karyawan.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, sikap kerja dan disiplin kerja pada suatu perusahaan sangat mempengaruhi kinerja karyawan untuk menyukseskan suatu perusahaan. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka penulis memfokuskan penelitian atau mempersempit masalah. Berdasarkan hasil pra survei menunjukkan bahwa sikap kerja dan disiplin kerja adalah dua hal tersebut. faktor utama penyebab rendahnya kinerja pegawai, peneliti membatasi masalah pada pengaruh sikap kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Sikap kerja merupakan tindakan yang akan dilakukan pegawai dan kewajiban yang harus dilaksanakan sesuai dengan tanggung jawabnya, yang hasilnya sebanding dengan usaha yang dilakukan.

Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap kerja terdiri dari pikiran dan perasaan puas atau tidak puas, menyukai atau tidak menyukai pekerjaan, dengan kecenderungan bereaksi positif atau negatif untuk mendapatkan apa yang diinginkan dalam pekerjaan.

Disiplin Kerja

Menurut Veithzal, disiplin kerja merupakan suatu alat yang digunakan manajer untuk berkomunikasi dengan karyawannya agar bersedia mengubah perilakunya dan sebagai upaya meningkatkan kesadaran dan kemauan seseorang untuk mematuhi segala peraturan perusahaan dan norma sosial yang berlaku. Oleh karena itu disiplin kerja merupakan sarana penting untuk mencapai tujuan, sehingga pengembangan disiplin kerja merupakan bagian yang sangat penting dalam manajemen. Dikatakan pula bahwa disiplin kerja adalah suatu cara melatih dan mendidik masyarakat mengenai peraturan-peraturan agar patuh dan dapat berfungsi secara tertib dan teratur dalam organisasi.

Disiplin kerja dapat dipandang sebagai suatu hal yang mempunyai manfaat yang besar, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para karyawannya. Bagi organisasi, adanya disiplin kerja akan menjamin terpeliharanya ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas agar diperoleh hasil yang optimal. Sedangkan karyawan akan mempunyai suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan meningkatkan semangatnya dalam melakukan pekerjaan.

Disiplin yang berasal dari otoritas yang diakui dan menggunakan cara-cara yang ampuh untuk memperoleh kepatuhan terhadap tindakan yang diinginkan yang diungkapkan melalui adat istiadat, aturan tertentu. Selain itu, disiplin berupaya untuk mencegah kerusakan atau kehilangan harta benda, mesin, peralatan dan perlengkapan kerja yang disebabkan oleh kecerobohan, gangguan atau pencurian. Disiplin kerja berusaha mengatasi kesalahan dan kelalaian yang disebabkan oleh kurangnya perhatian, ketidakmampuan dan keterlambatan.

Disiplin kerja berupaya untuk memulai pekerjaan terlambat atau menyelesaikan pekerjaan lebih awal karena adanya penundaan atau manfaat. Disiplin kerja juga berupaya untuk mengatasi perbedaan pendapat antar pegawai dan mencegah terjadinya pembangkangan yang disebabkan oleh kesalahpahaman dan salah tafsir. Manajemen mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan disiplin kerja pegawainya karena manajemen ini akan memberikan contoh kepada bawahannya.

Kompensasi memegang peranan yang sangat penting dalam disiplin kerja karyawan, artinya semakin besar kompensasi yang diberikan perusahaan maka akan semakin baik pula disiplin kerja karyawan tersebut. Sebaliknya pegawai akan sulit bekerja dengan disiplin kerja jika kebutuhan primernya tidak terpenuhi. Jika disiplin kerja pegawai menurun terlihat dari tingkat kehadiran pegawai dalam bekerja, tidak datang dan pulang tepat waktu, sering pulang pada jam istirahat.

Rendahnya disiplin kerja pada pegawai tercermin dari masih banyaknya kelalaian yang dapat menyebabkan keterlambatan dalam menyelesaikan pekerjaan. Tingginya tingkat kecerobohan atau kecelakaan Indikasi lain yang menunjukkan menurunnya disiplin kerja pegawai adalah adanya kecerobohan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya.

Kinerja

Konflik atau perselisihan merupakan ketidaknyamanan pegawai dalam bekerja yang dapat mengganggu pekerjaan yang dilakukan dan menurunkan produktivitas yang diharapkan oleh organisasi. Untuk menyatakan bahwa kinerja adalah kemampuan untuk melakukan aktivitas menyeluruh mengenai pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang dan lebih dari sekedar kinerja, maka masuk akal juga sebagai pekerjaan yang menggambarkan produktivitas dan kualitas kerja seseorang dalam suatu organisasi. Menyatakan bahwa kinerja adalah kemampuan individu dalam melakukan sesuatu dengan keterampilan tertentu. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja seseorang yang mampu mempertanggungjawabkan penyelesaian tugasnya dengan menggunakan keterampilannya sesuai standar yang telah ditetapkan. sesuai dengan moral dan etika yang tepat guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seorang pekerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya, 3. Ketaatan berarti kemampuan seorang pekerja untuk menaati semua peraturan, undang-undang dan peraturan resmi yang berlaku, perintah resmi yang berlaku. Kejujuran merupakan keikhlasan seorang pekerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya serta kesanggupan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan kepadanya.

Kerja sama mengacu pada kemampuan pekerja untuk bekerja sama dengan orang lain untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diberikan untuk mencapai efisiensi maksimum. Inisiatif mengacu pada kemampuan pekerja untuk mengambil keputusan, langkah, atau melakukan tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas utama tanpa menunggu perintah dari manajemen. Kepemimpinan berarti kemampuan yang dimiliki seorang pekerja untuk meyakinkan orang lain (pekerja lain) bahwa dirinya dapat digerakkan secara maksimal untuk melaksanakan tugas pokoknya.

Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditunjukkan oleh setiap orang sebagai suatu prestasi kerja yang dihasilkan oleh pegawai sesuai dengan peranannya dalam instansi tersebut. Jadi kesimpulannya kinerja pegawai adalah hasil dan keluaran yang dihasilkan oleh seorang pegawai sesuai dengan peranannya dalam organisasi pada suatu periode tertentu. Kinerja pegawai yang baik merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya suatu instansi untuk meningkatkan produktivitas.

Kinerja seorang pegawai merupakan urusan individu, karena setiap pegawai mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam menjalankan tugasnya. Menurut Sutrisen faktor yang mempengaruhi prestasi atau prestasi kerja ada dua, yaitu faktor individu dan faktor lingkungan, faktor individu yang dibahas. Suatu upaya yang menunjukkan banyaknya sinergi fisik dan mental yang digunakan dalam melakukan gerakan tugas.

Penelitian Terdahulu

Tri Widari 2016 Pengaruh disiplin kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai (studi pada Badan Kepegawaian Daerah Khusus di Yogyakarta). Hasil penelitian adalah metode analisis regresi berganda disiplin kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai (studi pada Badan Kepegawaian Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta). Karyawan Marlina mempunyai hubungan yang signifikan antara disiplin kerja dengan kinerja karyawan, (b) terdapat pengaruh positif yang sangat signifikan antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan, (c) terdapat pengaruh positif antara disiplin kerja dan kepuasan kerja secara bersama-sama terhadap kinerja karyawan.

Kerangka konseptual sama dengan kerangka konstruksi yang muncul dari penelitian yang akan dilakukan, hubungan-hubungan yang terjadi antar variabel baik variabel terkait maupun variabel bebas akan muncul dalam kerangka konseptual tersebut. Hal ini sejalan dengan pendapat Sugion (2010:60) yang memberikan pemahaman konseptual atau kerangka mental “yang merupakan sintesa hubungan antar variabel yang diambil dari berbagai teori yang telah diuraikan”. Untuk lebih memahami kerangka konseptual penelitian ini, dapat merujuk pada Gambar 2.1 di bawah ini.

Hipotesis

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Nama
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait

Disiplin kerjaberpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan, dimana disiplin kerja adalah kesadaraan dan kesediaan karyawan mentaati peraturan perusahaan yang mengikat setiap