• Tidak ada hasil yang ditemukan

INSTRUMENT SEBELUM UJI FAILED

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "INSTRUMENT SEBELUM UJI FAILED "

Copied!
157
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Beberapa siswa mengatakan bahwa mereka cenderung kurang mampu memahami hubungan antara manusia dan Tuhan.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Asumsi

Manfaat Penelitian

KAJIAN TEORI

  • Pengertian Interaksi Sosial
  • Pengertian Teman Sebaya
  • Pengertian Interaksi Sosial Teman Sebaya
  • Aspek Interaksi Teman Sebaya
  • Faktor Interaksi Teman Sebaya
  • Religiusitas
    • Defenisi Religiusitas
    • Aspek-aspek Religiusitas
    • Faktor-faktor Religiusitas
  • Hubungan antara Tingkat Religiusitas dengan Kualitas Interaksi
  • Kerangka Konseptual
  • Hipotesis

Rubin, dkk (2009) menjelaskan bahwa interaksi teman sebaya dalam perkembangan individu bersumber dari status yang sama dengan anggotanya. Berdasarkan definisi di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa interaksi sosial teman sebaya adalah hubungan antara individu-individu yang memiliki kesamaan usia, kapasitas kognitif atau pengalaman sosial dan di dalamnya terdapat minat, perhatian dan saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, memilih pasangan yang baik merupakan hal yang tidak bisa dianggap remeh.

Implikasinya dalam penyiapan program pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling untuk meningkatkan religiusitas dan kualitas interaksi teman sebaya. Oleh karena itu, guru bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan informasi dalam bentuk format klasikal kepada siswa mengenai religiusitas individu yang dipengaruhi oleh interaksi sosial dengan teman sebaya. Selain itu, guru bimbingan dan konseling juga dapat memberikan layanan informasi dalam bentuk klasikal kepada siswa tentang cara meningkatkan religiusitas individu yang dipengaruhi oleh interaksi sosial dengan teman sebaya.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan tingkat religiusitas dengan interaksi dengan teman sebaya di SMA N 1 Airpura. Ha : Terdapat hubungan positif antara tingkat religiusitas dengan kualitas interaksi sosial dengan teman sebaya di SMA N 1 Airpura.

Gambar 1. Kerangka Konseptual Hubungan Tingkat Religiusitas dengan  Pergaulan Teman Sebaya
Gambar 1. Kerangka Konseptual Hubungan Tingkat Religiusitas dengan Pergaulan Teman Sebaya

METODELOGI PENELITIAN

  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Jenis dan Sumber Data
    • Jenis Data
    • Sumber Data
  • Defenisi Operasional
  • Instrumen Penelitian
  • Teknik Analisis Data

Tambahan pula, dari sudut penyertaan individu dalam kumpulan, terdapat 22 orang (9%) dalam kategori sangat tinggi, 53 orang (22%) dalam kategori tinggi, 97 orang (40%) dalam kategori sederhana, 60 orang (25%) dalam kategori rendah dan 12 orang (5%) dalam kategori sangat rendah. Mengikut kekerapan hubungan individu dalam kumpulan, terdapat 18 orang (7%) dalam kategori sangat tinggi, 81 orang (33%) dalam kategori tinggi, 67 orang (27%) dalam kategori sederhana, 66 orang ( 27%) dalam kategori rendah dan 12 orang (5%) dalam kategori sangat rendah. Hipotesis dalam penelitian ini ialah: “terdapat hubungan positif yang signifikan antara tahap religiusitas dan interaksi sosial di SMA N 1 Airpura”.

Hal ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara tingkat religiusitas dengan interaksi sosial di SMA N 1 Airpura. Hal ini menunjukkan bahwa siswa SMA N 1 Airpura memiliki kerjasama individu dalam kelompok yang kurang baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa SMA N 1 Airpura mempunyai frekuensi hubungan individu kelompok yang tinggi.

Dari kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat religiusitas di SMA N 1 Airpura masih berada pada kategori sedang. 35 - Saya tidak bisa menjadi orang yang menyenangkan jika saya memperhatikan aspek hubungan individu.

Tabel 1. Populasi Penelitian
Tabel 1. Populasi Penelitian

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Hasil Tingkat Religiusitas

Skor penelitian pada skala tingkat religiusitas berkisar antara 1 sampai dengan 5 yaitu dengan skala jawaban yang terdiri dari sangat setuju, setuju, tidak setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju (SS, S, KS, TS dan STS). Jumlah itemnya adalah 41 item, sehingga jumlah skornya berpindah dari rentang skor skala minimum yaitu 41x1=41 dan rentang maksimum yaitu 41x5=205. Jadi simpangan baku yaitu dan mean hipotetis (µ). Skor pada tingkat religiusitas dibagi lagi menjadi lima kelas, yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa terdapat 14 subjek dengan kategori sangat tinggi (6%), 69 subjek dalam kategori tinggi (28%), 94 subjek dalam kategori sedang (39%), dan 49 subjek. dalam kategori rendah (20%), dan sebanyak 18 orang (6%) dalam kategori sangat rendah. Pengkategorian subjek penelitian menurut aspek tingkat religiusitasnya dijelaskan lebih rinci pada Tabel 7 di bawah ini. Dari segi ibadah (praktik keagamaan), kategori sangat tinggi sebanyak 11 orang (5%), kategori tinggi sebanyak 83 orang (34%), kategori sedang sebanyak 87 orang (36%), dan kategori sedang sebanyak 50 orang (36%). orang (20%) dalam kategori rendah.

Secara praktiknya, terdapat 18 orang (7%) dalam kategori sangat tinggi, 76 orang (31%) dalam kategori tinggi, 78 orang (32%) dalam kategori sederhana, 54 orang (22%) dalam kategori rendah. kategori dan 18 orang (7%) dalam kategori sangat rendah.

Tabel 7. Kategorisasi Skor Subjek Berdasarkan Aspek-Aspek  Tingkat Religiusitas
Tabel 7. Kategorisasi Skor Subjek Berdasarkan Aspek-Aspek Tingkat Religiusitas

Hasil Interaksi Sosial

Berdasarkan tabel diatas terlihat subjek dengan kategori sangat tinggi sebanyak 17 orang (7%), kategori tinggi sebanyak 73 orang (30%), kategori sedang sebanyak 80 orang (33%), kategori rendah . kategori sangat rendah sebanyak 58 orang (24%) dan kategori sangat rendah sebanyak 16 orang (7%). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum subjek dalam penelitian ini mempunyai intensitas interaksi sosial yang sedang. Pengkategorian subjek penelitian berdasarkan aspek interaksi sosial dijelaskan lebih rinci pada Tabel 9 di bawah ini.

Tabel 9. Kategorisasi Skor Subjek Berdasarkan Aspek-Aspek  Interaksi Sosial
Tabel 9. Kategorisasi Skor Subjek Berdasarkan Aspek-Aspek Interaksi Sosial

Hasil Uji Asumsi

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel terikat dan variabel bebas merupakan suatu garis lurus atau tidak. Model statistik yang digunakan untuk mengetahui linearitas variabel-variabel tersebut adalah F-linearitas yang dianalisis dengan perangkat lunak. Aturan praktis yang digunakan untuk menentukan linearitas adalah jika p < 0,05 maka distribusinya hampir linier atau jika p > 0,05 maka distribusinya dianggap non-linier.

Hasil pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik korelasi produk dan dianalisis dengan SPSS 16.0 for Windows. Artinya semakin tinggi tingkat religiusitas maka terdapat kecenderungan semakin banyak interaksi sosial yang dilakukan siswa di SMA N 1 Airpura.

Pembahasan

Hal ini menunjukkan bahwa siswa SMA N 1 Airpura mempunyai interaksi sosial yang baik dalam kehidupan sehari-hari dan juga di sekolah. 12 + Teman saya juga datang ketika saya memintanya pergi mendengarkan ceramah 13 - Teman saya tidak ikut ketika saya pergi. 17 + Saya mempertimbangkan risiko ketika memutuskan dengan siapa saya akan berteman. 18 - Kadang-kadang saya hanya ikut-ikutan saja.

38+ Kalau aku pulang sekolah, aku selalu pulang bersama anggota kelompokku. 39 - Saya tidak datang ketika ada diskusi. 40 - Saya tidak pernah salat berjamaah. Saya menghargai ketika teman-teman saya memberi saya kesempatan untuk berbagi pengalaman hidup saya. 11 Teman saya juga datang ketika saya memintanya untuk mendengarkan ceramah. 12 Teman saya tidak ikut dengan saya ketika saya melakukan itu.

34 Ketika saya pulang sekolah, saya selalu pulang bersama anggota kelompok saya 35 Saya tidak datang jika ada diskusi 36 Saya tidak pernah ikut sholat berjamaah.

PENUTUP

Saran

  • Populasi Penelitian
  • Sampel Penelitian
  • Daftar Skor Jawaban Item Skala
  • Blue Print Skala Interaksi Sosial Teman Sebaya
  • Blue Print Skala Tingkat Religiusitas
  • Kategorisasi Skor Tingkat Religiusitas
  • Kategorisasi Skor Subjek Berdasarkan Aspek-Aspek Tingkat
  • Kategorisasi Skor Interaksi Sosial
  • Kategorisasi Skor Subjek Berdasarkan Aspek-Aspek Interaksi Sosial
  • Hasil Uji Normalitas Sebaran Variabel X dan Y
  • Hasil Uji Linearitas Tingkat Religiusitas (X) dan Interaksi Sosial (Y)
  • Hasil Uji Hipotesis Tingkat Religiusitas (X) dan Interaksi Sosial (Y)
  • Instrumen Uji Coba Penelitian
  • Tabulasi Uji Coba Penelitian
  • Uji Validitas
  • Rekap Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian
  • Instrumen Penelitian
  • Tabulasi Hasil Penelitian
  • Surat-Surat Izin Penelitian

15 Saya mempertimbangkan resiko ketika memutuskan dengan siapa saya akan berteman. 16 Saya hanya mengikuti teman saya kadang-kadang.

Tabel 6. Blue Print Skala Interaksi Sosial Teman Sebaya
Tabel 6. Blue Print Skala Interaksi Sosial Teman Sebaya

Gambar

Gambar 1. Kerangka Konseptual Hubungan Tingkat Religiusitas dengan  Pergaulan Teman Sebaya
Tabel 1. Populasi Penelitian
Tabel 2. Sampel Penelitian
Tabel 3. Daftar Skor Jawaban Item Skala
+7

Referensi

Dokumen terkait

PRAKATA Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahNYA, shalawat serta salam akan tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad S.A.W, sehingga penulis dapat menyelesaikan