INTEGRASI NILAI KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT BUGIS DALAM SISTEM SOSIAL BUDAYA SEBAGAI PENGUAT KARAKTER BANGSA
Kartini Rustan
Fakultas Ilmu Sosial Dan Hukum Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana nilai kearifan lokal masyarakat bugis diintegrasikan ke dalam sistem sosial budaya sebagai penguat karakter bangsa. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan atau literatur, yang dapat ditemukan dari berbagai sumber, seperti jurnal, internet, skripsi, tesis, dan disertasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggabungan nilai kearifan lokal dengan adat istiadat sangat penting untuk memperkuat karakter masyarakat. Dalam masyarakat Bugis, nilai-nilai seperti kejujuran/lempu', kecendikiaan/amaccang, kepatutan/assitinajang, keteguhan/agettengeng, usaha/reso, dan petunjuk atau pesan/pappaseng masih dijunjung tinggi.
Kunci : kearifan local, bugis, karakter.
Abstract
The purpose of this study is to examine how the Bugis community's local wisdom values are incorporated into the social-cultural system as a means of enhancing the character of the country. Studying books or other written material from a range of sources, including journals, the internet, theses, thesis, and dissertations, constitutes the research methodology used.
According to research findings, strengthening the character of the community requires fusing the values of conventional practices with those of local wisdom. Honesty/lempu', tendency/amaccang, compactness/asstinajang, steadfastness/agettengeng, effort/reso, and direction or message/pappaseng are still highly valued in Bugis society
Key: local wisdom, bugis and character.
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang terkenal dengan kekayaan alam dan keragaman budayanya, juga negara yang memiliki lima pulau besar antara lain Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi dan Papua, dimana terdapat ribuan pulau dan berbagai suku, adat, agama, ras dan budaya, tentu saja merupakan simbol dan memiliki keunikan tersendiri. Karena keragaman inilah yang menjadi daya tarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk datang atau berkunjung ke daerah-daerah yang ada di Indonesia. Adat dan tradisi di Indonesia merupakan identitas yang dimiliki setiap daerah, sehingga dengan mempertahankan tradisi dan budaya setempat, identitas masyarakat tidak hilang seiring berjalannya waktu,
Kearifan lokal merupakan suatu konsep yang hidup dalam masyarakat dan tumbuh serta berkembang dalam kesadaran masyarakat, mulai dari hal-hal yang sakral yang berkaitan dengan kehidupan sampai dengan hal-hal yang profan (bagian dari kehidupan sehari-hari yang bersifat biasa). Keanekaragaman budaya Indonesia merupakan modal penting bagi pembangunan bangsa. Setiap daerah memiliki keunikan tersendiri dan mengandung kearifan lokal.
Provinsi Sulawesi Selatan (Provinsi Sulawesi Selatan) adalah sebuah provinsi yang terletak di sebelah selatan Pulau Sulawesi yang beribukota di Kota Makassar yang memiliki 4 suku utama yaitu suku Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar. Jika ditelusuri lebih jauh, Sulawesi Selatan memiliki tradisi dan budaya yang cukup banyak. Dimana budaya merupakan keunikan dan identitas khas suatu daerah. Secara populasi masyarakat/suku bugis yang yang paling banyak dianatara suku yang berada di Sulawesi selatan, yakni masyarakat bugis berada 15 kabupaten dan 4 kota (halilintar latief, 2021).
Masyarakat Bugis merupakan salah satu kelompok minoritas yang tinggal di Sulawesi Selatan. Masyarakat Bugis memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang sangat kuat dan beragam yang diwariskan secara turun-temurun dan memperkuat karakter bangsa. Kearifan lokal suku Bugis memiliki potensi besar untuk meningkatkan jati diri bangsa Indonesia. Orang bugis memiliki nilai kejujuran, kerja keras, keberanian dan persatuan yang kuat.
Nilai-nilai ini telah terbukti dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, di mana banyak tokoh-tokoh bugis yang turut serta dalam perjuangan kemerdekaan. Selain itu, kearifan lokal masyarakat bugis juga terlihat dalam budaya dan tradisi mereka. Salah satu
contohnya adalah adat perkawinan bugis yang mengajarkan nilai-nilai seperti rasa hormat, kesetiaan, dan tanggung jawab. Hal ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia dalam memperkuat nilai-nilai keluarga dan kebersamaan. Selain itu, kearifan lokal masyarakat bugis juga terlihat dalam kegiatan perekonomian mereka.
Masyarakat bugis dikenal sebagai pelaut yang handal dan memiliki kemampuan dalam mengelola sumber daya laut. Hal ini dapat menjadi contoh bagi masyarakat indonesia dalam memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak dan berkelanjutan. Dengan memperkuat nilai-nilai kearifan lokal masyarakat bugis, maka karakter bangsa Indonesia dapat semakin kuat dan berdaya saing. Hal ini dapat dilakukan dengan memperkenalkan nilai-nilai tersebut pada generasi muda melalui pendidikan dan pengembangan budaya.
Sehingga peneliti tertarik mengkaji tentang Integrasi Nilai Kearifan Local Masyarakat Bugis Dalam System Sosial Budaya Sebagai Penguat Karakter Bangsa.
METODE PENELITIAN
Penelitian yang digunakan yaitu penelitiian study kepustakaan atau study literature, dengan pendekatan deskriptif yang bersumber dari internet, jurnal, buku, tesis, skripsi, disertasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakter bangsa merupakan hal yang sangat penting dalam hidup suatu bangsa dan negara. Karakter bangsa yang kuat dan baik akan memberikan pengaruh positif bagi kemajuan suatu bangsa. Salah satu cara memperkuat karakter bangsa adalah dengan mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal. Kearifan lokal adalah nilai-nilai yang berkembang di suatu wilayah atau masyarakat tertentu. Nilai-nilai tersebut meliputi aspek sosial, budaya, dan spiritual yang menjadi ciri suatu wilayah atau masyarakat. Dalam rangka penguatan karakter bangsa, nilai-nilai kearifan lokal dapat menjadi landasan yang kokoh untuk membentuk karakter bangsa yang baik
Integrasi nilai keraifan lokal masyarakat bugis merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam rangka mempertahankan keberlangsungan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat bugis. Masyarakat bugis merupakan masyarakat dengan kekayaan budaya yang sangat beragam dan unik, mulai dari adat istiadat, kesenian, bahasa, hingga kepercayaan dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat bugis. Salah satu nilai yang sangat penting dalam kearifan lokal masyarakat bugis adalah nilai persatuan atau
yang disebut gotong royong. Nilai tersebut ditekankan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat bugis, antara lain bercocok tanam, menangkap ikan dan kegiatan sosial lainnya.
gotong royong sangat penting untuk membangun persatuan dan solidaritas antar masyarakat bugis.
Selain gotong royong, nilai keraifan lokal lainnya yang sangat penting dalam masyarakat bugis adalah nilai kejujuran dan kepercayaan. Masyarakat bugis sangat menghargai kejujuran dan kepercayaan sebagai suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini tercermin dalam adat istiadat masyarakat bugis yang sangat menghargai kesepakatan dan janji yang telah dibuat. Selain itu, nilai keraifan lokal lainnya yang sangat penting dalam masyarakat Bugis adalah Nilai kekeluargaan juga merupakan nilai yang penting dalam kearifan lokal masyarakat Bugis. Nilai ini dapat diintegrasikan dalam pembentukan karakter bangsa untuk membentuk rasa persaudaraan dan keakraban di antara masyarakat. Nilai Kepemimpinan juga merupakan nilai yang penting dalam kearifan lokal masyarakat Bugis. Nilai ini dapat diintegrasikan dalam pembentukan karakter bangsa untuk membentuk rasa kepemimpinan dan kepemilikan diri di antara masyarakat, Nilai Kehormatan (siri' na pace) juga merupakan nilai yang penting dalam kearifan lokal masyarakat Bugis. Nilai ini dapat diintegrasikan dalam pembentukan karakter bangsa untuk membentuk rasa hormat dan menghargai di antara masyarakat. Nilai kerja keras juga merupakan nilai yang penting dalam kearifan lokal masyarakat Bugis. Nilai ini dapat diintegrasikan dalam pembentukan karakter bangsa untuk membentuk rasa disiplin dan kerja keras di antara masyarakat. kearifan lokal dalam bidang seni dan budaya.
Masyarakat Bugis memiliki kekayaan seni dan budaya yang sangat beragam, mulai dari seni tari, seni musik, seni ukir, hingga seni sulam dan tenun. Nilai keraifan lokal dalam bidang seni dan budaya ini sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan agar tidak hilang ditelan zaman. Integrasi nilai keraifan lokal masyarakat Bugis dapat dilakukan melalui berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengajarkan nilai-nilai tersebut kepada generasi muda. Pendidikan dan pengajaran tentang nilai-nilai keraifan lokal dapat dilakukan melalui pendidikan formal maupun non-formal, seperti melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau melalui kegiatan-kegiatan sosial di masyarakat.
Eksistensi kearifan lokal bugis makasar hingga saat ini telah menjadi modal dalam proses komunikasi yang tidak terpisahkan dengan nilai Karakter di era milenial (abd majid,2018). Nilai-nilai kearifan lokal bugis yang diwariskan secara turun-temurun, seperti
gotong royong, kejujuran, dan kerja keras, dapat menjadi modal untuk memperkuat karakter bangsa.
Kearifan lokal merupakan nilai budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi dan menjadi ciri khas suatu masyarakat. Kearifan lokal dan nilai-nilai masyarakat bugis berperan penting dalam penguatan karakter bangsa. Masyarakat bugis memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang kuat dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa nilai kearifan lokal masyarakat bugis yang antara lain:
1. Kejujuran/Lempu', merupakan nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Bugis.
Kejujuran diartikan sebagai sikap jujur, terbuka, dan tidak menyembunyikan kebenaran.
Dalam kehidupan sehari-hari, kejujuran menjadi dasar dalam berinteraksi dengan sesama.
Masyarakat Bugis percaya bahwa kejujuran akan membawa keberkahan dalam hidup.
2. Kecendekiaan/Amaccang, merupakan nilai yang menunjukkan kecerdasan dan kebijaksanaan dalam berpikir dan bertindak. Masyarakat Bugis menghargai orang yang cerdas dan bijaksana dalam mengambil keputusan. Kecendekiaan juga diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menghargai keberagaman.
3. Kepatutan/Assitinajang, merupakan nilai yang menunjukkan kesopanan dan kesusilaan dalam berperilaku. Masyarakat Bugis menghargai orang yang sopan dan santun dalam berbicara dan bertindak. Kepatutan juga diartikan sebagai kemampuan untuk menghargai orang lain dan menjaga hubungan baik dengan sesama.
4. Keteguhan/Agettengeng, merupakan nilai yang menunjukkan kekuatan dan ketahanan dalam menghadapi tantangan hidup. Masyarakat Bugis menghargai orang yang kuat dan tahan banting dalam menghadapi rintangan dan masalah. Keteguhan juga diartikan sebagai kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi cobaan hidup.
5. Usaha/Reso, merupakan nilai yang menunjukkan semangat dan tekad dalam mencapai tujuan hidup. Masyarakat Bugis menghargai orang yang gigih dan tekun dalam bekerja untuk mencapai cita-cita. Usaha juga diartikan sebagai kemampuan untuk berusaha dan berjuang dalam menghadapi tantangan hidup.
6. Petunjuk atau pesan/Pappaseng, merupakan nilai amanah, cara berkehidupan dan menentukan sesuatu yang ideal mengenai bagaimana seseorang harus hidup, menjalin hubungan dengan sesama manusia dan penciptanya.
Kearifan lokal masyarakat Bugis memiliki peran penting dalam memperkuat karakter bangsa. Nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Bugis dapat membentuk karakter bangsa yang kuat dan tangguh.
Dalam melestarikan kearifan lokal masyarakat bugis memiliki manfaat yang sangat penting bagi masyarakat itu sendiri dan juga bagi bangsa secara keseluruhan. sehinggah, perlu adanya upaya untuk mempertahankan dan mengembangkan kearifan lokal masyarakat Bugis agar dapat terus menjadi modal yang penting dalam memperkuat karakter bangsa, antara lain :
1. Mempertahankan identitas budaya: Melestarikan kearifan lokal masyarakat Bugis dapat membantu mempertahankan identitas budaya mereka. Hal ini penting karena identitas budaya merupakan bagian dari jati diri suatu masyarakat.
2. Meningkatkan rasa kebersamaan: Kearifan lokal masyarakat Bugis, seperti gotong royong dan kejujuran, dapat meningkatkan rasa kebersamaan di antara masyarakat. Hal ini penting untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Meningkatkan kreativitas: Kearifan lokal masyarakat Bugis, seperti menenun dan membuat batik Lontara, dapat meningkatkan kreativitas masyarakat dalam menghasilkan karya seni yang unik dan bernilai tinggi.
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat: Kearifan lokal masyarakat Bugis dalam bidang pertanian dan perikanan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sistem irigasi yang baik dan teknik penangkapan ikan yang ramah lingkungan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan menjaga kelestarian sumber daya laut.
5. Meningkatkan pembentukan karakter bangsa: Kearifan lokal masyarakat Bugis, seperti gotong royong, kejujuran, dan kerja keras, dapat menjadi modal untuk memperkuat karakter bangsa. Dengan mempertahankan kearifan lokal, masyarakat Bugis dapat memperkuat identitas budaya mereka dan mampu bersaing dengan budaya-budaya lainnya.
Nilai Kearifan Lokal dalam Memperkuat Karakter Bangsa, memiliki beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan karakter bangsa berdasarkan kearifan lokal antara lain:
1. Mengembangkan modal sosial untuk memperkuat solidaritas sosial. Modal sosial adalah jaringan hubungan sosial yang dibangun oleh masyarakat. Dengan memperkuat modal
sosial, masyarakat akan lebih mudah untuk bersatu dan saling membantu dalam menghadapi berbagai masalah.
2. Membangun karakter siswa melalui kearifan lokal. Pendidikan karakter merupakan salah satu cara untuk memperkuat karakter bangsa. Dalam hal ini, kearifan lokal dapat menjadi sumber inspirasi untuk mengembangkan karakter siswa. Dengan mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal, siswa akan lebih mudah memahami dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.
3. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebudayaan sebagai pondasi karakter bangsa.
Kebudayaan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter bangsa.
Dengan memahami dan menghargai kebudayaan, masyarakat akan lebih mudah untuk memperkuat karakter bangsa.
4. Mengenalkan nilai-nilai kearifan lokal melalui seni dan budaya. Seni dan budaya dapat menjadi media yang efektif untuk mengenalkan nilai-nilai kearifan lokal. Dalam hal ini, seni dan budaya dapat menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat karakter bangsa.
5. Dalam rangka memperkuat karakter bangsa, nilai kearifan lokal memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal agar dapat menjadi pondasi yang kuat dalam membangun karakter bangsa yang baik.
Dengan mengembangkan karakter bangsa berdasarkan kearifan lokal, dapat memperkuat karakter bangsa dan mempertahankan kearifan lokal sebagai bagian dari identitas suatu bangsa.
PENUTUP
Integrasi nilai keraifan lokal masyarakat bugis merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dilakukan dalam rangka mempertahankan keberlangsungan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat bugis. Adapun nilai kearifan local masyarakat bugis dalam memperkuat karakter bangsa antara lain, kejujuruan/lempu’, kecendikiaan/amaccang, kepatutan/assitinajang, keteguhan/agettengeng usaha/reso, dan petunjuk atau pesan/pappaseng.
DAFTAR PUSTAKA
Abd Majid, 2018, Eksplorasi Nilai Komunikasi Berbasis Kearifan Lokal Dalampeningkatan Citra Dan Reputasi Generasi Muda Di Eramilenial, International Conference Of Asosiasi Linguistik Terapan Indonesia (Icon ALTI) Universitas Muslim Indonesia.
Andi Eka Rezkianah , 2020, Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal (Bugis) Di SDN 283 Lautang Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo, Tesis, Makassar, Program Pascasarjana Magister Pendidikan Dasar Universitas Muhammadiyah Makassar.
Halilintar latief, 2021, Tau Manusia Bugis, Padat Daya Yogyakarta, edisi ke 2.
Hasna Adhwaul, 2023, Pappaseng sebagai Nilai Kearifan Lokal Masyarakat Bugis, https://www.kompasiana.com/hasnaadhwaul5960/64077baa4addee6b864c4022/pappas eng-sebagai-nilai-kearifan-lokal-masyarakat-bugis?page=all, Kompas.com.
Indonesia investments. 2023, Budaya Indonesia, https://www.indonesia- investments.com/id/budaya/item8.
Jumadi, 2017, Nilai Kearifan Lokal Dalam Ungkapan Pémmali Masyarakat Bugis Wajo Provinsi Sulawesi Selatan, Tesis, Makassar, Program Pascasarjana Magister Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Makassar.
Khaeruddin ,Umasih, Nurzengky Ibrahim, 2020, Nilai Kearifan Lokal Bugis sebagai Sumber Belajar Sejarah Lokal pada Masyarakat Bugis di Kabupaten Bone, Jurnal Pendidikan Sejarah, Vol. 9 No. 2.
Muhammad Sikki, Syamsul Rijal, dkk, 1998, Nilai Dan Manfaat Pappaseng Dalam Sastra Bugis, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Nor Alisyah, 2022, Kearifan Lokal Suku Bugis Makassar, hhtps://www.kompasiana.com/noralisyah1304/62eb88b1a51c6f2d5125e5a5/kearifan- lokal-suku-bugis-makassar.
Nur, Hardiyanti, and Arisal Arisal. "Memahami Kearifan Lokal Masyarakat Bugis Wajo melalui Makna Balo Lipaq Sabbe." Pangadereng, vol. 4, no. 1, 2018, pp. 187-199.
Rika Widiastuti, 2022. Kearifan Lokal di Indonesia, Ini Cara Melestarikan Warisan Budaya, https://www.lampungnesia.com/pendidikan/pr-6134796222/kearifan-lokal-di-
indonesia-ini-cara-melestarikan-warisan-budaya-ringkasan-materi-bab-6-ipas-sd-kelas- 4?page=2
Sri Wahyuni, A. Hamsiah, Asdar, 2022, Penerapan Nilai Budaya Lokal Dalam Cerita Rakyat Bugis-Makassar Sebagai Upaya Pembentukan Karakter Siswa Di Kelas IV SDN Mamajang I Kota, PUPB, BJE 3(1): 28-31.