• Tidak ada hasil yang ditemukan

Integritas dan Akuntabilitas dalam Kepemimpinan

N/A
N/A
Dimas Furqan

Academic year: 2024

Membagikan " Integritas dan Akuntabilitas dalam Kepemimpinan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Essay Agenda I

Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan IV Tahun 2023

Nama : NDH

NIP : -

Jabatan : -

Asal Instansi : Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilegon

\

ETIKA DAN INTEGRITAS ASN TERHADAP TUGAS DAN FUNGSI KEIMIGRASIAN

I. PENDAHULUAN

Menjadi seorang ASN merupakan sebuah tantangan yang dimiliki oleh masing- masing ASN untuk memiliki sikap dan integritas yang baik. Seorang ASN sejatinya harus memiliki sikap dan sifat yang berintegritas terhadap kewajiban yang mereka emban dan mereka miliki. Integritas dan akuntabilitas seorang ASN tercermin dengan bagaimana cara dan sistem kepemimpinan yang mereka miliki baik memimpin diri sendiri maupun memimpin kelompok serta unit yang mereka miliki. Sistem kepemimpinan yang baik sejatinya memiliki integritas yang baik akan mendorong terciptanya akuntabilitas, integritas itu sendiri, dan transparansi. Akuntabilitas dan Integritas adalah faktor yang sangat penting dimiliki dalam kepimpinan, Integritas menjadi hal yang pertama harus dimiliki oleh seorang pemimpin ataupun pegawai negara yang kemudian diikuti oleh Akuntabilitas.

Akuntabilitas dan Integritas adalah dua konsep yang diakui oleh banyak pihak menjadi landasan dasar dari sebuah pemerintahan sebuah negara. Landasan dalam pemenuhan aspek integritas serta akuntabilitas ini didasarkan pada SE Kemenpan-RB Nomor 20 Tahun 2021 tentang Implementasi Core Values dan Employer Branding Aparatur Sipil Negara. Akuntabilitas yang dimiliki ini sejatinya menjadi sebuah kepentingan dalam pemenuhan standar kinerja ASN dalam menjalankan tanggung jawabnya terkhusus dalam pemenuhan kinerja tusi keimigrasian dalam bidang intelijen.

Dalam prinsip intelijen, diperlukannya integritas sebagai penjamin pemenuhan kinerja dan kepercayaan terhadap birokrasi terkhususnya keimigrasian.

(2)

Adapun beberapa isu aktual yang terjadi di dalam lingkungan kantor :

1. Masih belum adanya kebijakan terkait pemenuhan kualitas sumber daya yang masih sangat dibutuhkan dalam proses kinerja intelijen keimigrasian.

2. Terdapatnya ketimpangan terkait beban tugas serta waktu yang dihasilkan dalam pemecahan permasalahan yang ada di Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilegon.

3. Masih terdapat beberapa sumber daya manusia yang belum memenuhi standar integritas serta akuntabilitas yang diharapkan.

4. Belum efektifnya pelaksanaan kinerja yang dilakukan dikarenakan masih rendahnya akuntabilitas yang dimiliki ASN dalam pengharapan yang diinginkan.

Terpilihnya isu etika dan integritas ASN di bidang intelijen keimigrasian, masih perlunya pertimbangan yang lebih terkait akuntabilitas serta integritas yang diharapkan serta masih banyak petugas imigrasi yang berada di bidang intelijen keimigrasian masih menguasai lapangan dalam menghasilkan laporan intelijen yang baik dan benar dikarenakan beberapa alasan berikut:

1. Keimigrasian dalam menjalankan tugas dan fungsinya juga mengalami beberapa kendala. Kendala tersebut bisa berasal dari internal dan eksternal. Maksudnya internal yaitu berasal dari keimigrasian itu sendiri, sedangkan eksternalnya berasal dari luar sistem keimigrasian. Kesulitan ini terwujud dari masih minimnya kuantitas produk intelijen yang dihasilkan oleh Direktorat Intelijen Keimigrasian serta masih belum tercapainya standar kualitas integritas serta akuntabilitas ASN yang diharapkan. Sub Direktorat Produk Intelijen masih kesulitan menganalisis, mengkaji, dan menghasilkan produk intelijen yang akuratif, karena masih minimnya informasi yang masuk.

2. Analisa intelijen sangat bergantung pada informasi dan data, baik itu yang bersifat primer ataupun sekunder. Suplai data dan informasi itulah yang menjadi bahan untuk membuat produk intelijen. Permasalahan terbesar yang dihadapi oleh seksi Intelijen dan Penindakan Keimigrasian setiap UPT adalah kurangnya produk intelijen yang dihasilkan. Padahal produk intelijen tersebut akan menjadi dasar bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk mengambil keputusan. Ini tentu menjadi tanyangan yang harus diselesaikan, mengingat Direktorat Intelijen Keimigrasian sebagai instansi strategis untuk melakukan deteksi dini (early warning) dalam pengamanan keimigrasian secara keseluruhan.

3. Meskipun isu pelanggaran keimigrasian yang dimiliki masih perlu diselesaikan, isu terkait integritas serta akuntabilitas sebagai ASN yang diharapkan dapat memberikan efek dan dampak yang besar terhadap hasil kinerja yang diinginkan. Belum tercapainya integritas serta akuntabilitas tersebut menjadi sebuah tantangan yang dimiliki oleh

(3)

pihak keimigrasian dalam mengkaji serta menentukan standar kinerja yang diharapkan serta capaian target kinerja yang diinginkan.

II. Analisis Penyebab Masalah

Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan IV Tahun 2023 memiliki beberapa masalah yang perlu dianalisis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah.

Berdasarkan laporan aksi perubahan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan I Tahun 2022 beberapa masalah yang mungkin terkait dengan pelatihan kepemimpinan pengawas antara lain:

1) Kurangnya pengakuan masyarakat hukum adat sebagai perlindungan lingkungan hidup

2) Masalah dalam manajemen kinerja pegawai swakelola berbasis kartu kendali 3) Masalah dalam integritas dan akuntabilitas yang mempengaruhi kinerja

pegawai

4) Masalah dalam identifikasi permasalahan dan gagasan aksi perubahan

Dalam Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan IV Tahun 2023, perlu dilakukan analisis masalah untuk mengetahui penyebab timbulnya masalah dan alternatif pemecahan masalah tersebut Dengan melakukan analisis masalah, diharapkan dapat ditemukan solusi yang tepat untuk meningkatkan kualitas pelatihan kepemimpinan pengawas dan mengatasi masalah-masalah yang terkait dengan pelatihan tersebut. Adapun analisis konflik kepentingan terhadap isu yang ditemukan adalah:

1. Pembuatan paspor. Ada beberapa pemohon yang tidak melalui antrian M- paspor dikarenakan rekanan pimpinan atau Orang besar dari instansi lain agar dapat menjalin hubungan yang baik antar instansi terkait pada Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilegon.

2. Kehormatan Profesi dalam Etika dan integritas adalah cerminan dari kehormatan profesi seorang ASN. Ini mencakup kewajiban untuk mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

3. Objektivitas yang ada dalam etika yang kuat memastikan bahwa ASN tetap berfokus pada kepentingan nasional dan tugasnya tanpa dipengaruhi oleh faktor pribadi atau eksternal. Dalam intelijen Keimigrasian, objektivitas

(4)

diperlukan untuk mengambil keputusan yang berdasarkan informasi yang akurat dan terpercaya.

Akuntabilitas serta Integritas ASN sangat menentukan seberapa baik ASN tersebut dalam mengerjakan serta melakukan tanggungjawab yang diemban.

Integritas tersebut seharusnya menjadi modal dasar dalam pelaksanaan tugas agar senantiasa tidak menimbulkan efek serta dampak negatif yang dapat berakibat buruk bagi instansi itu sendiri maupun dalam ruang lingkup serta skala yang lebih besar.

III.Gagasan Penyelesaian Isu dan Peran Kepemimpinan

Pada dasarnya, etika dan integritas seseorang dapat dibuktikan dari bagaimana berperan penting dalam proses penentuan kebijakan terhadap permasalahan yang ada.

Gagasan-gagasan penyelesaian isu dan integritas yang diharapkan dimiliki oleh seluruh ASN dapat menjadi modal dalam pelaksanaan kinerja yang dapat dilakukan sesuai dengan tanggung jawab yang diemban. Integritas seorang ASN dapat menjadi modal dasar dalam penentuan kualitas pelayanan publik yang sudah seharusnya dilakukan. Integritas memiliki kaitan terhadap bentuk kepemimpinan yang dimiliki.

Beberapa peran kepemimpinan dalam menanggapi permasalahan tersebut diantaranya ;

1. Mengkaji serta mengolah pemenuhan sumber daya manusia yang berkualitas

terhadap pemenuhan kebutuhan sumber daya terkhusus dalam ruang lingkup intelijen keimigrasian guna memberikan proses kinerja yang memiliki standar yang jelas.

2. Pemenuhan standar integritas dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kinerja yang dilakukan dalam pemenuhan kualitas kinerja sebagai tanggungjawab yang sudah seharusnya dilakukan.

3. Penentuan penuruan ego sektoral yang mengacu pada ketidakjelasan birokrasi yang dapat ditimbulkan melalui kebijakan serta pengambilan keputusan yang dapat memberikan kerugian terhadap instansi.

Dalam prosesnya, kepemimpinan memiliki peran penting dalam menyelesaikan isu-isu yang ada. Pemimpin harus mampu memimpin dengan baik, memberikan arahan yang jelas, dan memotivasi para bawahannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Selain itu, pemimpin juga harus mampu mengatasi masalah-masalah yang ada dengan cara yang tepat dan efektif. Dengan demikian, kepemimpinan dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan berbagai isu yang ada di berbagai bidang.

(5)

Berdasarkan dari beberapa isu aktual yang teridentifikasi dan setelah dilakukan analisis sebab timbulnya penyebab isu dapat diidentifikasikan gagasan kreatif sebagai alternaif pemecahan isu antara lain adalah untuk SDM memang perlu diperbanyak lagi dengan SDM yang berkualitas agar dapat sebanding dengan wilayah kerja yang ada pada Kantor Imigrasi Kelas II TPI Cilegon.

Peran kepemimpinan dalam perbaikan terhadap kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) serta pemenuhan standar integritas, akuntabilitas serta teladan kebelanegaraan yang terdapat pada bidang intelijen keimigrasian sangat penting dalam menentukan implementasi dari tugas dan fungsi keimigrasian. Pemimpin yang visioner, mendukung inovasi, dan memiliki kemampuan untuk memimpin perubahan akan menjadi kunci dalam mencapai SDM yang berkualitas dan bermanfaat bagi organisasi atau kantor serta masyarakat secara keseluruhan. Dalam rangka meningkatkan kualitas pelatihan kepemimpinan pengawas, perlu dilakukan upaya-upaya untuk mengatasi masalah- masalah yang terkait dengan pelatihan tersebut. Dengan demikian, para peserta pelatihan dapat memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam melaksanakan tugas sehari-hari dan menghadapi tantangan yang ada.

Referensi

Dokumen terkait

Judul skripsi mengenai “ PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Akuntabilitas, Integritas dan Skeptisisme Professional baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap Kualitas Hasil

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Akuntabilitas, Integritas dan Skeptisisme Professional baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap Kualitas Hasil

Bagi lingkungan akademis memberikan informasi dan gambaran mengenai pengaruh integritas, akuntabilitas, etika auditor dan due professional care terhadap kualitas

“Pengaruh Pengetahuan, Pengalaman Kerja, Independensi, Etika, Obyektivitas, Integritas dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit” (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara parsial transparansi, akuntabilitas dan integritas terhadap kinerja Pengelolaan Keuangan Pada Kantor Badan Pengelolaan

Dokumen ini membahas tentang kepemimpinan dan peran pentingnya dalam

Dokumen ini membahas tentang kepemimpinan dan definisinya berdasarkan beberapa