• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Intensitas Cahaya Berbeda Terhadap Kandungan Klorofil a,b dan Laju Pertumbuhan Fitoplankton Spirulina Platensis - Repository Universitas Jenderal Soedirman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Intensitas Cahaya Berbeda Terhadap Kandungan Klorofil a,b dan Laju Pertumbuhan Fitoplankton Spirulina Platensis - Repository Universitas Jenderal Soedirman"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ix ABSTRAK

Spirulina platensis adalah fitoplankton paling banyak dikultur untuk bahan aktif pangan fungsional, sebagian besar tubuhnya merupakan klorofil.

Klorofil pada S. platensis dimanfaatkan dalam berbagai bidang, kemudian diupayakan dengan kultur skala laboratoris dengan intensitas cahaya untuk peningkatan stok agar tidak bergantung pada alam. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kepadatan, laju pertumbuhan, dan mengetahui pengaruh intensitas cahaya berbeda terhadap kepadatan sel dan kandungan klorofil a,b pada S. platensis. Metode yang digunakan adalah ekperimental dengan kultur 3 perlakuan intensitas cahaya berbeda yaitu: (A) 500 Lux; (B) 1029 Lux; (C) 2000 Lux untuk pengukuran klorofil menggunakan spektrofotometer uv-vis pada 630, 664, dan 667 nm. Analisis data menggunakan metode deskriptif komparatif, analisis ANOVA, dan dilanjut dengan uji tukey. Hasil penelitian kepadatan dan laju pertumbuhan S.platensis terjadi pada hari ke-7 yaitu 69.043±1.028 sel/ml pada perlakuan 2000 Lux. Hasil kandungan klorofil a diperoleh sebesar 0.339±0.050 mg/m³ dan klorofil b sebesar 0.230±0.044 mg/m³ pada perlakuan 2000 Lux. Intensitas cahaya berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kepadatan sel, dan kandungan klorofil a,b pada S.

platensis. Respon S. platensis bervariasi dan 2000 lux merupakan intensitas cahaya optimal untuk mendapatkan kepadatan sel, laju pertumbuhan, dan kandungan klorofil a,b yang tinggi.

Kata Kunci: Spirulina platensis, Klorofil a,b, Intensitas Cahaya, Kultur

(2)

x ABSTRACK

Spirulina platensis is the most widely cultured phytoplankton for functional food active ingredients, most of its body is chlorophyll. Chlorophyll in S. platensis is used in various fields, then attempted with laboratory-scale culture with light intensity to increase stock so that it is not dependent on nature.

The purpose of this study was to determine the density, growth rate, and determine the effect of different light intensities on cell density and chlorophyll a,b content in S. platensis. The method used was experimental with 3 different light intensity treatments, namely: (A) 500 Lux; (B) 1029 Lux; (C) 2000 Lux for chlorophyll measurement using a uv-vis spectrophotometer at 630, 664, and 667 nm. Data analysis used descriptive comparative method, ANOVA analysis, and continued with the tukey test. The results of the study of the density and growth rate of S.platensis occurred on the 7th day, namely 69,043 ± 1,028 cells/ml in the 2000 Lux treatment. The results of chlorophyll a content were obtained at 0.339 ± 0.050 mg/m³ and chlorophyll b at 0.230 ± 0.044 mg/m³ at 2000 Lux treatment.

Light intensity had a very significant effect (P<0.01) on cell density and chlorophyll a,b content in S. platensis. The response of S. platensis varies and 2000 lux is the optimal light intensity to obtain high cell density, growth rate, and chlorophyll a,b content.

Keywords: Spirulina platensis, Chlorophyll a,b, Light Intensity, Culture

Referensi

Dokumen terkait

Po- pulasi benih tengadak yang memiliki panjang tubuh 8 3,6 cm; terbanyak pada perlakuan A2B3 (lama pe- nyinaran 12 jam dan intensitas cahaya 550 lux) yaitu 37,48% dan paling

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh intensitas cahaya yang berbeda terhadap pertumbuhan dan kandungan karotenoid Dunaliella sp yang dikultur

Terdapat perbedaan pada pertumbuhan T, flagelliforme yang ditanam dengan perlakuan intensitas cahaya yang berbeda, yaitu pada parameter jumlah daun dan

Grafik Pengaruh Pemupukan dan Intensitas Cahaya yang Berbeda pada Jumlah Daun Tanaman Sambiloto.

Hasil uji lanjut (Tabel 5) menunjukan bahwa waktu penggandaan diri sel Chaetoceros sp.dengan perlakuan warna cahaya lampu putih berbeda nyata dengan perlakuan

Pertambahan tinggi, diameter batang dan berat basah semai dari perlakuan kombinasi antara inokulasi jamur endomikoriza dan intensitas cahaya adalah yang terbaik

Setiap jenis makrofauna tanah menunjukkan respon yang berbeda terhadap perlakuan bahan organik tanaman maupun intensitas cahaya, kaki seribu sangat dipengaruhi oleh macam

Hasil penelitian membuktikan bahwa pemberian intensitas cahaya yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan kadar lipid yang dihasilkan oleh