Nama : Asti Ananta Ardiningrum NIM : 21040122140177
Kelas : B
Interpretasi Data Geologi dan Geomorfologi
Interpretasi Peta Geologi/Geomorfologi
Peta Geologi
Dalam interpretasi struktur geologi dari peta topografi, hal terpenting adalah pengamatan terhadap pola kontur yang menunjukkan adanya kelurusan atau pembelokan secara tiba-tiba, baik pada pola bukit maupun arah aliran sungai, bentuk-bentuk topografi yang khas, serta pola aliran sungai.
Kenampakan Geologi yang dapat diidentikasi dan dikenal pada peta topografi:
1. Sesar, umumnya ditunjukan oleh adanya pola kontur rapat yang menerus lurus,kelurusan sungai dan perbukitan, ataupun pergeseran, dan pembelokan perbukitanatau sungai, dan pola aliran sungai parallel dan rectangular.
2. Perlipatan, umumnya ditunjukan oleh pola aliran sungai trellis atau parallel, danadanya bentuk-bentuk
3. dip-slope, yaitu suatu kontur yang rapat dibagian depanyang merenggang makin kearah belakang. Jika setiap bentuk dip-slope inidiinterpretasikan untuk seluruh peta, muka sumbu-sumbu lipatan akan dapatdiinterpretasikan kemudian. Pola dip-slope seperti ini mempunyai beberapa istilahyang mengacu pada kemiringan perlapisannya.
4. Kekar, umumnya dicirikan oleh pola aliran sungai rektangular, dan kelurusan- kelurusan sungai dan bukit.
5. Intrusi, umumnya dicirikan oleh pola kontur yang melingkar dan rapat, sungai-sungai mengalir dari arah puncak dalam pola radial atau anular.
6. Lapisan mendatar, dicirikan oleh adanya areal dengan pola kontur yang jarangdan dibatasi oleh pola kontur yang rapat.
7. Ketidakselarasan bersudut, dicirikan oleh pola kontur rapat dan mempunyaikelurusan- kelurusan seperti pada pola perlipatan yang dibatasi secara tiba-tibaoleh pola kontur jarang yang mempunyai elevasi sama atau lebih tinggi.
8. Daerah mélange, umumnya dicirikan oleh pola-pola kontur melingkar berupa bukit- bukit dalam penyebaran yang relative luas, terdapat beberapa pergeseran bentuk-bentuk topografi, kemungkinan juga terdapat beberapa kelurusan, dengan pola aliran sungai rektangular atau contorted.
9. Daerah Slump, umumnya dicirikan oleh banyaknya pola dip-slope dengan penyebarannya yang tidak menunjukan pola pelurusan, tetapi lebih berkesan “acak- acakan”. Pola kontur rapat juga tidak menunjukan kelurusan yang menerus, tetapi berkesan terpatah-patah.
10. Gunung api, dicirikan umumnya oleh bentuk kerucut dan pola aliran radial, sertakawah pada puncaknya untuk gunung api muda, sementara untuk gunung api tuadan sudah tidak aktif, dicirikan oleh pola aliran anular serta pola kontur melingkarrapat atau memanjang yang menunjukan adanya jenjang volkanik atau korok-korok.
11. Karst, dicirikan oleh pola kontur melingkar yang khas dalam penyebaran yangluas, beberapa aliran sungai seakan-akan terputus, terdapat pola-pola kontur yangmenyerupai bintang segi banyak, serta pola aliran sungai multibasinal.
12. Pola karst, mirip dengan pola perbukitan seribu yang biasanya terjadi pada kaki gunung api. Walaupun dengan pola kontur yang melingkar dengan penyebaran cukup luas, tetapi umumnya letaknya berjauhan antara satu polamelingkar dengan lainnya, dan tidak didapat pola kontur seperti bintang segi banyak.
Peta Geomorfologi
Peta geomorfologi didefinisikan sebagai peta yang menggambarkan bentuk lahan, genesa beserta proses yang mempengaruhinya dalam berbagai skala dengan digambarkan menggunakan simbol dan memuat aspek-aspek yang dihasilkan dari sistem survei analitik ataupun sintetik (Noor, 2006).
Cara dasar untuk mengidentifikasi kenampakan geologi dalam peta topografi :
1. Mengamati secara detail terhadap bentuk-bentuk dari struktur geologi yang digambarkan dalam bentuk-bentuk kontur pada peta topografi.
2. Melalui metode praktik dan pelatihan sehingga memiliki kemampuan melakukan deduksi dalam mengidentifikasi dan memaknakan kenampakan-kenampakan geologi melalui kajian dengan berbagai kriteria.
Interpretasi Geologi/ Geomorfologi dari Citra Inderaja Pengertian Penginderaan Jauh :
1. Penginderaan Jauh adalah proses pengumpulan informasi tentang suatu objek atau area dari jarak jauh, tanpa melakukan kontak langsung dengan objek tersebut (Sabins, 1997).
2. Penginderaan jauh adalah teknik pengumpulan data melalui sensor yang ditempatkan pada pesawat terbang atau satelit untuk mengukur karakteristik fisik bumi (Widagdo &
Sanjoto, 2007).
Jenis penginderaan Jauh : 1. Aktif
Penginderaan jauh aktif menggunakan sumber energi seperti radar atau lidar untuk mengirimkan sinyal ke objek dan kemudian menganalisis pantulan sinyal tersebut.
2. Pasif
Penginderaan jauh pasif hanya mengandalkan energi yang dipancarkan oleh objek, seperti sinar matahari, dan kemudian menganalisis energi yang dipantulkan kembali.
Pencitraan adalah proses pengambilan informasi yang dipantulkan atau dipancarkan oleh objek melalui sensor. Citra penginderaan jauh adalah rekaman yang dihasilkan oleh sensor yang mencakup spektrum elektromagnetik, termasuk cahaya tampak dan inframerah. Interpretasi citra penginderaan jauh melibatkan proses mengidentifikasi dan menganalisis fitur-fitur dalam citra, seperti topografi, tekstur, warna, dan pola.
Prinsip dasar penginderaan jauh melibatkan empat tahap yaitu : 1. Penerangan,
2. Pencitraan,
3. Perekaman, 4. Analisis.
Informasi geologi/geomorfologi dari citra inderajaa 1. Vulkanologi
Citra inderaja dapat memberikan informasi mengenai keadaan suatu gunungapi mengenai produk erupsi (endapan piroklastik), aliran lahar, dan kubah lavamelalui derajat erosinya.
2. Sedimen terlipat
Citra inderaja dapat membantu mengenali batuan sedimen terlipat darisusunan topografi, batuan karbonat, bidang perlapisan, sumbu lipatan, danstruktur sesar.
3. Daerah tektonik
Citra inderaja dapat membantu mengenali daerah tektonik dari penampakan morfologi yang dibentuk oleh tumbukan lempeng berupa bentuk, tekstur, danpola yang dapat diinterpretasikan secara visual pada citra.
4. Daerah pesisir pantai
Dengan bantuan citra satelit pemetaan di sekitar daerah pesisir dan pantaidapat dilakukan dengan mudah. Kita dapat memetakan batas pesisir ataupun batimetri di sekitar pantai dengan menggunakan komposit band yang ada.
Kawasan pesisir dan pantai dibagi menjadi beberapa kelompok menurutproses pembentukannya, yaitu:
• Endogenik yaitu pantai gunung api, pantai uplifted, pantai tilted.
• Eksogenik yaitu pengaruh aktivitas oseanografi dan sedimentasi di laut.
• Biogenik yaitu pembentukan mangrove dan terumbu karang.
5. Karst
Karst merupakan lembah hasil pelarutan batuan karbonat. Contoh topografikarst yang dapat diketahui melalui citra inderaja yaitu sinkhole, gua karbonat,tower karbonat akibat reaksi kimia batu gamping.
6. Aliran sungai
Informasi yang dapat diketahui melalui citra satelit inderaja yaitu pola aliran DAS, jenis sungai, bentuk sungai, sedimentasi di dalamnya, sebaran mata air, dan air tanah dalam.
7. Ketinggian dan gradien sungai
Penentuan ketinggian dan kemiringan lereng dapat dilihat dari perbedaanwarna pada citra satelit.
Sumber :
Noor, D. (2006). Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sabins, F. F. (1997). Remote Sensing: Principles and Interpretation. W.H. Freeman and Company.
Widagdo, M. K., & Sanjoto, T. B. (2007). Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra : Buku Pengantar Penginderaan Jauh Lembaha Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Universitas Negeri Semarang.