• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PEMBELAJARAN GEOLOGI DITINJAU DARI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH METODE GEOLOGI LAPANGAN DI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FT UGM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EVALUASI PEMBELAJARAN GEOLOGI DITINJAU DARI KEBERHASILAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH METODE GEOLOGI LAPANGAN DI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FT UGM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

P5O-01

EVALUASI PEMBELAJARAN GEOLOGI DITINJAU DARI

KEBERHASILAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH METODE

GEOLOGI LAPANGAN DI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FT UGM

Subagyo Pramumijoyo1, Sugeng Wijono1, dan Bambang Widjaja Hariadi1

1

Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl.Grafika No.2 Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia, Tel. 0274-513668

Diterima 20 September 2014

Abstrak

Mata kuliah Metode Geologi Lapangan (MGL) adalah mata kuliah di semester IV yang silabusnya berisi: Integrasi mata kuliah-mata kuliah dasar teknik geologi (mata kuliah prasyarat). Berisi uraian tentang teknik dan metode lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta geologi dari saat pra pemetaan geologi, pemetaan geologi dan pembuatan laporan pemetaan geologi.

Mata kuliah MGL bertujuan agar mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan interpretasi geologi melalui data sekunder dalam bentuk peta geologi tentative yang akan digunakan untuk kegiatan pemetaan geologi di lapangan dan pembuatan laporan pemetaan geologi dalam bentuk peta geologi final beserta kelengkapannya, sedangkan keluaran pembelajarannya adalah: Mahasiswa dapat membaca data sekunder seperti peta topografi, citra satelit, Digital Elevation Model, foto udara dan peta geologi regional yang memiliki beramacam-macam skala dan dapat memanfaatkannya untuk interpretasi geologi (tentative). Di samping itu, mahasiswa dapat memanfaatkan peta geologi (interpretative/ tentative) untuk merencanakan dan melaksanakan pekerjaan lapangan pemetaan geologi untuk menghasilkan peta geologi hasil lapangan beserta kelengkapannya.

Kenyataannya pada saat pra-pemetaan, mahasiswa masih mengalami kesulitan di dalam melakukan analisis citra, DEM untuk dibandingkannya dengan peta regional. Selain itu mereka masih mengalami kesulitan untuk menentukan unit-unit geomorfologi, unit litostratigrafi dan struktur geologi. Kesulitan ini akan berpengaruh pada saat perencanaan pemetaan geologi. Pada saat pemetaan para mahasiswa masih mengalami kesulitan di dalam deskripsi litologi, membuat sketsa, membuat satu satuan litostratigrafi. Apalagi mencari hubungan antara geomorfologi-stratigrafi-struktur geologi.

Mungkin hal ini antara lain disebabkan oleh karena kekurangan di dalam melihat-lihat di lapangan (peninjauan lapangan pada mata kuliah-mata kuliah dasar).

Pendahuluan

Kuliah Metode Geologi Lapangan (MGL) diikuti oleh 120an mahasiswa, dibagi menjadi dua kelas. Untuk praktikum, jumlah mahasiswa dibagi menjadi 20 mahasiswa untuk setiap praktikum.

Mata kuliah MGL adalah mata kuliah di semester IV yang bertujuan agar mahasiswa mampu melaksanakan kegiatan interpretasi geologi secara sederhana, melalui data sekunder dalam bentuk peta geologi tentative yang akan digunakan untuk kegiatan pemetaan geologi di lapangan dan pembuatan laporan pemetaan geologi dalam bentuk peta geologi final beserta kelengkapannya. Adapun silabusnya berisi: Integrasi mata kuliah-mata kuliah dasar teknik geologi (kuliah-mata kuliah prasyarat). Berisi uraian tentang teknik dan metode lapangan yang diperlukan untuk pembuatan peta geologi dari saat pra pemetaan geologi, pemetaan geologi dan pembuatan laporan pemetaan geologi. Keluaran pembelajarannya adalah: Mahasiswa dapat membaca data sekunder seperti peta topografi,

(2)

citra satelit, Digital Elevation Model, foto udara dan peta geologi regional yang memiliki bermacam-macam skala dan dapat memanfaatkannya untuk interpretasi geologi (tentative). Di samping itu, mahasiswa dapat memanfaatkan peta geologi (interpretative/tentative) untuk merencanakan dan melaksanakan pekerjaan lapangan pemetaan geologi untuk menghasilkan peta geologi hasil lapangan beserta kelengkapannya.

Pelaksanaan Perkuliahan

Pada awalnya telah dilakukan perkuliahan MGL ini dengan Satuan Acara Perkuliahan yang terdiri dari:

Minggu Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan

ke

I Pengenalan MGL - Tujuan MGL

Analisis Citra di dalam - Apresiasi perbedaan skala

Pemetaan Geolog - Analisis citra di dalam pemetaan geologi II Analisis Peta Topografi - Bentang alam dan perlapisan batuan

- Pembagian satuan batuan / formasi - Alur struktur geologi

- Peta tentative

III Peta Lintasan - Cara membuat lintasan

- Membuat kolom dan profil lintasan

- Metode pengambilan contoh untuk persiapan analisis petrografi dan paleontologi

IV Measure Section (MS) - Beberapa lintasan di dalam MS

& untuk Pemetaan Geologi - Menentukan unit/satuan litostratigrafi

V - Korelasi stratigrafi (fisik)

- Menyusun kolom stratigrafi suatu daerah pemetaan

VI Struktur Geologi dan - Struktur geologi dan MS, serta menentukan

& Pemetaan Geologi marker

- Struktur karena beban dan struktur karena tektonika

VII - Cara mengukur struktur pada berbagai

satuan batuan

- Kekar, sesar, dan perlipatan

VIII UJIAN TENGAH SEMESTER

IX Petrografi dan - Metode pengambilan contoh petrografi dan

Pemetaan Geologi penamaan batuan

- Petrografi dan analisis struktur - Batuan beku dan pemetaannya - Batuan metamorf dan pemetaannya

(3)

XI Geomorfologi dan - Geomorfologi dan litostratigrafi Pemetaan Geologi - Geomorfologi dan struktur

XII Peta Geologi - Peta geologi dan skala

- Cara membuat sayatan geologi termasuk sayatan geomorfologi

- Menyajikan kolom stratigrafi

XIII Sejarah Geologi di - Interpretasi sejarah geologi menyangkut dalam Pemetaan stratigrafi, struktur geologi, dan

Geologi geomorfologi

XIV Peta Potensi/Tentatif - Potensi positif

- Potensi negatif

XV Evaluasi dan Penutup

XVI UJIAN AKHIR SEMESTER

dan disertai praktikum yang dipandu beberapa asisten.

Hasilnya sangat kurang memuaskan, sehingga dilakukan perubahan di dalam praktikum, ditangani oleh dosen pengampu, dan yang terakhir dilakukan praktikum secara workshop dengan disertai kewajiban membaca beberapa bab di dalam buku teks.

Hasilnyapun menunjukkan sedikit perubahan lebih baik, antara lain: membuat sketsa dengan lebih baik, dengan menunjukkan arah, pemerian batuan berdasarkan tekstur dan komposisi, tetapi mahasiswa masih mengalami kesulitan di dalam menentukan satuan geomorfologi, membuat satuan batuan, membuat kolom stratigrafi dan menentukan struktur geologi.

Pada perkuliahan terakhir, semester IV tahun ajaran 2013-2014, dengan Satuan Acara Mingguan sebagai berikut.

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) untuk Mata Kuliah TKG 2119 Metode Geologi Lapangan (MGL), 3 SKS

Perkuliahan Tujuan Ajar/Keluaran/Indikator Topik (Pokok bahasan) Ke

01 1) Dapat menjelaskan makna MGL Tujuan MGL, pemetaan geologi yang 2) Analisis citra untuk pemetaan integrasi mata kuliah dasar geologi.

geologi Apresiasi perbedaan skala,

Mengungkit kembali tentang geomorfologi, kelurusan morfologi, dan struktur pada skala regional dan skala local, rona,kemungkinan jenis batuan, arah sinar, kemungkinan jurus dan kemiringan perlapisan batuan, urutan stratigrafi.

(4)

02 Mengerti dan dapat melakukan Peta topografi, Digital Elevation Model analisis peta topografi dan DEM (DEM) dan bentang alam

Pola kontur dan orientasi jurus/kemiringan lapisan batuan,

Pembagian tentative satuan/formasi batuan (tergantung skala) berdasar pola, kerapatan kontur Kombinasi kelurusan citra-kelurusan peta topografi sampai dengan jurus dan kemiringan perlapisan untuk interpretasi struktur geologi. Kombinasi ke 4 sub topik di atas dibandingkan dengan peta geologi regional menghasilkan peta geomorfologi dan geologi tentative.

03 Dapat merencanakan peta lintasan Membuat lintasan memotong berbagai jenis batuan dengan mempertimbangkan kelerengan lintasan.

Membuat lintasan memotong jurus dan kemiringan perlapisan serta kelurusan atau struktur geologi.

Memilih sayatan melalui suatu profil guna menyusun kolom lintasan

Membuat peta lintasan beserta penentuan stasiun pengambilan contoh untuk petrografi dan paleontologi.

Smart mapping

Merencanakan minimal jumlah hari di dalam menjalani lintasan.

04 Paham dan dapat merencanakan Kapan melakukan MS dan alat-alat yang dan melakukan stratigrafi terukur diperlukan

Memilih lintasan untuk MS dan skala yang diperlukan.

Menentukan satuan litostratigrafi dan membuat batas satuan litostratigrafi 05 Dapat menyusun kolom stratigrafi Korelasi dari masing-masing kolom

daerah pemetaan stratigrafi

Menyusun kolom stratigrafi daerah pemetaan dan menentukan ketebalan masing-masing satuan lithostratigrafi Kesebandingan dengan formasi. 06 Dapat mengamati hubungan Tanda-tanda dan hubungan

ketidak-ketidak-selarasan selarasan antar satuan batuan. Struktur khaos pada peta geologi dan systematic mapping / kompas-langkah. Struktur karena gaya berat dan struktur karena tektonika.

(5)

07 Dapat melakukan pengukuran dan Pengukuran struktur geologi yang rekonstruksi struktur geologi di dilakukan dengan mempertimbangkan dalam pemetaan geologi. skala peta.

Mengukur jurus dan kemiringan perlapisan, dan foliasi serta gores-garis. Membuat sayatan dan analisis gaya secara sederhana.

08 UJIAN TENGAH SEMESTER Evaluasi pembelajaran sampai saat ini. 09 Dapat menggunakan data Petrologi Metode pengambilan contoh setangan dan

dan petrografi di dalam pemetaan penamaan batuan secara kasar

geologi Penamaan batuan dan analisis lingkungan pembentukan batuan

10 Dapat menggunakan data Jenis-jenis data paleontologi dasar yang paleontologi dasar dalam pemetaan digunakan di dalam pemetaan geologi

geologi Metode pengambilan contoh untuk

analisis paleontologi dan teknik preparasinya.

Data paleontologi guna penentuan umur batuan yang mengandungnya.

Data paleontologi guna penentuan lingkungan pengendapan.

11 Dapat menentukan dan menggunakan Penentuan satuan geomorfologi dari proses dasar geomorfologi di dalam bentuk lahan / pola kontur

pemetaan geologi Hubungan pola penyaluran, kelerengan/ kerapatan kontur dan satuan geomorfologi Membuat sayatan geomorfologi.

12 Dapat melakukan pemetaan geologi Kelengkapan dan ketelitian alat secara mandiri. pada pemetaan geologi.

Kelengkapan suatu peta geologi.

Pertimbangan Analisis citra, Analisis peta topografi untuk membuat garis batas satuan pada peta geologi, peta geomorfologi.

Pembuatan kolom stratigrafi, sayatan geologi, dan juga sayatan geomorfologi 13 Dapat menyusun sejarah geologi Menyusun sejarah geologi dari peta,

daerah pemetaan mandiri. geologi kolom stratigrafi dan sayatan geologi serta sayatan geomorfologi. 14 Dapat mengenal perbedaan Peta geologi dan peta alterasi,

peta geologi dan peta tematik, peta geologi teknik, peta sumber daya termasuk peta potensi mineral, peta bencana geologi dll.

15 Menyusun laporan geologi dan Kisi-kisi tentang laporan pemetaan evaluasi menyeluruh perkuliahan geologi dan melakukan diskusi tentang dan Penutup. perjalanan perkuliahan,serta menutup

(6)

16 UJIAN AKHIR SEMESTER Evaluasi pemahaman mahasiswa terhadap materi pembelajaran secara menyeluruh.

Dugaan Penyebab Kelemahan

Tidak mudah mencari penyebab kelemahan-kelemahan tersebut. Dugaan-dugaan penyebab kelemahan dapat dipisahkan di dalam tiga penyebab.

1. Mungkin cara pemberian materi kuliah yang kurang bisa diterima oleh para mahasiswa, tetapi hal ini telah dilakukan beberapa cara untuk memperoleh umpan balik dan mahasiswa menyatakan bahwa pelaksanaan perkuliahan sudah mencapai sasaran dan cukup memuaskan mahasiswa. Penyelenggaraan praktikum dengan cara workshop benar-benar membimbing mahasiswa untuk mengerti permasalahan MGL.

2. Diakui oleh beberapa mahasiswa bahwa dari matakuliah prasyarat beserta praktikumnya dirasa sangat “berat”. Bagi pengampu MGL mungkin diduga bahwa mahasiswa tidak mampu menangkap apa yang mendasar (the most essential) dari perkuliahan dan praktikum. Di samping kurang banyak melakukan field trip.

3. Mungkin dari keadaan “bahan” yang masuk, yang mengalami bahwa pembelajaran sejak di SD sampai dengan SMA yang tidak mandiri. Misal, mereka terbiasa dengan satu buku, buku yang menjadi pegangan guru sebagai satu-satunya buku yang harus dimiliki dan dibaca siswa. Hal ini akan berlanjut sampai dengan saat menjadi mahasiswa apalagi jika dosen menjual buku pegangan untuk mahasiswa. Mahasiswa tidak lagi mencari dari sumber lain, cukup dari buku yang dari dosen saja, akibatnya perpustakaan kurang terlihat ramai dari mahasiswa.

Kesimpulan Sementara

Dari dugaan-dugaan tersebut di atas dapat dibuat kesimpulan sementara, bahwa terdapat “kesenjangan” antara mata kuliah – mata kuliah dasar sampai dengan perkuliahan mata kuliah Metode Geologi Lapangan. Yang jelas diperlukan koordinasi di dalam penyelenggaraan perkuliahan mata kuliah – mata kuliah dasar. Di samping itu diperlukan cara di awal perkuliahan untuk menyadarkan para mahasiswa baru bahwa pembelajaran di perguruan tinggi sangat berbeda dengan cara belajar sebelumnya.

Daftar Pustaka

Pengurus Jurusan Teknik Geologi FT UGM, 2014, Buku Panduan Akademik Tahun 2014, Jurusan Teknik Geologi FT UGM. Jurusan Teknik Geologi FT UGM.

Panitia Peninjauan Kurikulum S1 Jurusan Teknik Geologi FY UGM, 2014, Draft Mata Kuliah S1 Jurusan Teknik Geologi FT UGM Kurikulum 2016. Jurusan Teknik Geologi FT UGM.

Referensi

Dokumen terkait

Media massa memberikan pengaruh atau efek berupa efek Kognitif yang berkaitan dengan pembentukan dan perubahan citra, agenda setting, dan efek prososial

Kriteria tingkat kekritisan pada hutan dan lahan gambut dikembangkan berdasarkan faktor- faktor biofisik hutan dan lahan gambut seperti: ketebalan gambut, drainase dan dinamika

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media promosi apa yang efektif digunakan oleh pustakawan untuk mempromosikan jasa layanan di Badan Perpustakaan dan

Hasil penelitian; (1) empat jenis alam paling potensial yaitu tsunami, longsor, banjir limpasan, dan banjir genangan, (2) tingkat multibahaya bencana yang mencakup

Analisa keuangan adalah suatu penjabaran tentang keuangan suatu perusahaan, mulai dari asumsi-asumsi penjualan, daftar inventaris dan penyusutan peralatan, biaya promosi, biaya

Good Corporate Government  (GCG) menjadi bagian yang sangat sering didiskusikan dengan tujuan mampu memahami manfaat atau dampak positif dari penerapan konsep, tujuan dari

entity pada sekumpulan entity S hanya dapat berhubungan dengan satu (paling banyak) entity pada sekumpulan entity R.. Banyak ke Satu (many

Eksplorasi adalah bagaimana sebuah organisasi bisa belajar dari kesalahan, kegagalan, dan mendiskusikan hal tersebut sehingga dapat membentuk suatu inovasi baru