• Tidak ada hasil yang ditemukan

ipi325948

N/A
N/A
Nilofar Hanifa

Academic year: 2025

Membagikan "ipi325948"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/348835427

Identifikasi Senyawa Antrakuinon Pada Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L) Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis

Article · December 2014

CITATIONS

0

READS

7,867 1 author:

Rety Setyawaty

Pharmacy Academy of Kusuma Husada Purwokerto 18PUBLICATIONS   88CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Rety Setyawaty on 28 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

(2)

Identifikasi Senyawa Antrakuinon Pada Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L) Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis

Conference Paper · December 2014

CITATIONS

0

READS

12,666 1 author:

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Pharmacy Academy of Kusuma Husada PurwokertoView project

Yamanashi University of JapanView project Rety Setyawaty

Pharmacy Academy of Kusuma Husada Purwokerto 12PUBLICATIONS   12CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Rety Setyawaty on 29 November 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

(3)

Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8

Purwokerto, 20 Desember2014

384

Identifikasi Senyawa Antrakuinon Pada Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L) Menggunakan Kromatografi Lapis Tipis

Setyawaty, R1*., Ismunandar1, A., Nurul Quroatun Ngaeni1 Akademi Farmasi Kusuma Husada Purwokerto, Jl. H.R Bunyamin Purwokerto 53121 Purwokerto, Jawa Tengah

*E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Salah satu tanaman yang sudah lama diketahui masyarakat umum memiliki banyak khasiat adalah mengkudu. Bagian dari tanaman yang mampu mengobati berbagai penyakit bahkan mampu mencegah penyakit adalah buahnya. Dalam beberapa literatur menyebutkan bahwa daun mengkudu juga berkhasiat. Daun mengkudu mengandung senyawa antrakuinon yang berfungsi sebagai anti bakteri dan anti kanker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis senyawa antrakuinon dalam daun mengkudu menggunakan kromatografi lapis tipis. Sampel yang digunakan adalah daun mengkudu tua kering yang halus dengan berat 50 gram.

Sampel diekstrak menggunakan pelarut 100 mL etanol 96% dalam Erlenmeyer tertutup yang diletakkan di shaker selama 5 hari. Setiap hari dilakukan pengambilan filtrat secara manual dengan cara pemerasan.

Penggantian pelarut dilakukan setiap kali pemerasan selesai. Pemekatan filtrat dilakukan memakai waterbath.

Sebelum dilakukan pemisahan senyawa antrakinon dalam larutan, filtrat dicuci dengan memakai 10 mL aquadest. Pemisahan senyawa antrakuinon dalam larutan dilakukan memakai 3 mL toluen. Keberadaan senyawa antrakuinon diketahui melalui pengujian memakai larutan 10% KOH dalam metanol. Pengujian jenis antrakuinon dilakukan memakai kromatografi lapis tipis dengan fase gerak toluene-etil-asam asetat (75 : 24 : 1) v/v yang telah dijenuhkan sebanyak 20 mL. Lempeng silika gel GF 254 nm dipakai sebagai tempat penotolan sampel. Pengujian jenis senyawa antrakuinon menggunakan sampel sebanyak 0,2 gram daun mengkudu tua yang halus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun mengkudu positif mengandung senyawa antrakuinon.

Jenis senyawa antrakuinon yang ditemukan adalah aloin dan trakuinon.

Kata Kunci: Antrakuinon, Mengkudu, KLT, identifikasi senyawa

PENDAHULUAN

Salah satu tanaman yang sudah lama diketahui masyarakat umum memiliki banyak khasiat adalah mengkudu. Mengkudu termasuk tumbuhan keluarga kopi-kopian (Rubiaceae). Tanaman mengkudu awalnya berasal dari wilayah daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar sampai ke Cina, India, Filipina, Hawai, Afrika, dan Australia. Mengkudu secara internasional dikenal sebagai “Noni” sebutan mengkudu orang Hawai.

Noni buat orang Hawai adalah salah satu jenis tanaman obat yang penting (Dewi, 2012).

Beberapa penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hampir semua bagian tanaman mengkudu mengandung zat kimia dan nutrisi yang dapat berguna bagi kesehatan (Rukmana, 2002). Zat kimia yang terkandung dalam mengkudu diantaranya morindi, antrakuinon, asam glutamat, asam askorbat, thiamin, glikosida, dan skopoletin. Zat nutrisi yang terkandung dalam mengkudu diantaranya protein, mineral, vitamin yang berkhasiat sebagai antioksidan (Bangun & Sarwono, 2002).

Daun mengkudu yang biasanya hanya terbuang sia-sia ternyata mengandung suatu zat yang sangat dibutuhkan dan sangat penting bagi tubuh. Daun mengkudu mengandung senyawa antrakuinon yang berfungsi sebagai anti bakteri dan anti kanker (Rukmana, 2002). Hal ini bisa dilihat pada Gambar 1.

Senyawa antrakuinon, alkaloid, dan glikosida terdapat hampir pada semua bagian tanaman mengkudu terutama bagian daun dan buahnya (Bangun & Sarwono, 2002).

Antrakuinon merupakan golongan dari senyawa glikosida termasuk turunan kuinon (Sirait, 2007).

Antrakuinon merupakan senyawa kristal bertitik leleh tinggi, dan larut dalam pelarut organik dan basa.

Antrakuinon mudah terhidrolisis. Senyawa antrakuinon dan turunannya seringkali berwarna kuning sampai merah sindur (oranye). Untuk identifikasi senyawa antrakuinon digunakan reaksi Borntraeger. Semua antrakuinon memberikan warna reaksi yang khas dengan reaksi Borntraeger. Jika larutan ditambah dengan ammonia maka larutan tersebut akan berubah warna menjadi merah untuk antrakuinon dan kuning untuk antron dan diantron. Antron adalah bentuk antrakuinon yang kurang teroksigenasi dari antrakuinon, sedangkan diantron terbentuk dari dua unit antron. Struktur kimia antrakuinon bisa dilihat pada Gambar 2.

(4)

385

Gambar 1. Daun Mengkudu

Gambar 2. Struktur kimia antrakuinon

Sedangkan penggolongan glikosida antrakuinon dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Penggolongan glikosdia antrakuinon (Stahl, 1985)

Komponen HRf

Aloin (barbaloin) 20 – 25

Rapontisin 25 – 30

Rein 30 – 35

Hidrokuinon 50

Emodin Aloe 55 – 65

Eter Monometilhidrokuinon 65 – 70

Emoding Frangula 70 – 75

Eter dimetilhidrokuinon 80 – 85

Trakuinon 85 – 90

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan uraian mengenai tanaman mengkudu dan antrakuinon, maka dirumuskan sebuah tujuan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis senyawa antrakuinon dalam daun mengkudu menggunakan kromatografi lapis tipis.

METODE PENELITIAN

Sampel yang digunakan adalah daun mengkudu tua kering yang halus dengan berat 50 gram. Sampel diekstrak menggunakan pelarut 100 mL etanol 96% dalam Erlenmeyer tertutup yang diletakkan di shaker selama 5 hari. Setiap hari dilakukan pengambilan filtrat secara manual dengan cara pemerasan. Penggantian pelarut dilakukan setiap kali pemerasan selesai. Pemekatan filtrat dilakukan memakai waterbath. Sebelum dilakukan pemisahan senyawa antrakuinon dalam larutan, filtrat dicuci dengan memakai 10 mL aquadest.

(5)

Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM UMP 2014 ISBN 978-602-14930-3-8

Purwokerto, 20 Desember2014

386

Pemisahan senyawa antrakuinon dalam larutan dilakukan memakai 3 mL toluen. Pemakaian toluen adalah untuk mengikat antrakuinon. Pemisahan filtrat dan residu dilakukan dengan cara penyaringan.

Keberadaan senyawa antrakuinon diketahui melalui pengujian memakai larutan 10% KOH dalam metanol. Pengujian ini dikenal dengan istilah uji fitokimia antrakuinon. Filtrat dimasukkan dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan larutan 10% KOH dalam metanol pengamatan dilakukan apabila terbentuk warna kuning, kuning coklat, .

Pengujian jenis antrakuinon dilakukan memakai kromatografi lapis tipis dengan fase gerak toluene-etil- asam asetat (75 : 24 : 1) v/v yang telah dijenuhkan sebanyak 20 mL. Lempeng silika gel GF 254 nm dipakai sebagai tempat penotolan sampel. Pengujian jenis senyawa antrakuinon menggunakan sampel sebanyak 0,2 gram daun mengkudu tua yang halus.

Sedangkan metode yang digunakan untuk perhitungan HRf dan Rf memakai rumus sebagai berikut:

HASIL DAN PEMBAHASAN Uji fitokimia antrakuinon dengan larutan KOH 10% dalam methanol

Larutan KOH 10% dalam methanol dibuat dengan cara melarutkan KOH 10 gram dalam 100 mL methanol. Pengujian fitokimia dilakukan dengan cara mengamati perubahan warna filtrat yang sudah ditambahkan larutan KOH 10% dalam methanol. Warna filtrat berubah menjadi kuning coklat. Pengamatan dilakukan selama lebih kurang 5 menit. Warna filtrat kuning coklat mengindikasikan bahwa daun mengkudu positif mengandung senyawa antrakuinon. Hal ini bisa dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Hasil positif antrakuinon

Pada reaksi antrakuinon dalam campuran larutan benzen dan asam sulfat terbentuk cincin benzena.

Cincin benzena adalah hasil reaksi antara sulfonasi benzena dengan antrakuinon. Reaksi sulfonasi adalah reaksi kimia yang terjadi pada benzena dan asam sulfat dengan adanya pemanasan. Produk yang dihasilkan dalam reaksi sulfonasi adalah asam benzena sulfonat dan air. Reaksi sulfonasi merupakan reaksi reversibel (reaksi yang dapat balik). Reaksi sulfonasi dapat dilihat pada Gambar 4.

(6)

387

Gambar 4. Reaksi Sulfonasi

Uji jenis antrakuinon dengan kromatografi lapis tipis

Berdasarkan hasil uji KLT didapatkan bahwa jenis senyawa antrakuinon yang terdapat dalam daun mengkudu adalah aloin dan trakuinon. Hal ini dapat diketahui dari nilai Rf yakni 0,22 – 0,90 dan HRf 22 – 90.

Hasil uji KLT bisa dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Hasil uji Kromatografi Lapis Tipis

KESIMPULAN

Kesimpulan pada penelitian ini adalah daun mengkudu positif mengandung senyawa antrakuinon yang berjenis aloin dan trakuinon. Hal ini dapat diketahui melalui nilai Rf dan HRf pada pengujian yang dilakukan memakai kromatografi lapis tipis (KLT).

DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2012. Mengkudu, si buruk rupa multiguna. http://www.ekafood.com. Diakses pada senin 15 Desember 2013 pukul 06.00 WIB.

Bangun, A. P & Sarwono, B. 2002. Khasiat & Manfaat Mengkudu. Tangerang: Agro Media.

Dewi, Nurfita. 2012. Budidaya, Khasiat dan Cara Olah Mengkudu untuk Mengobati Berbagai Penyakit.

Yogyakarta: Pustaka baru Press. Hal 1-39.

Rukmana, R. 2002. Mengkudu: Budidaya dan Prospek Agribisnis. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sirait, Midian. 2007. Penuntun fitokimia dalam farmasi. Bandung: Penerbit ITB. Hal: 177-178.

Stahl, Egon. 1985. Analisis Obat secara Kromatografi dan Mikroskopik terjemahan dari Kosasih padamawinata dan Iwang Sudiro. Bandung: Penerbit ITB. Hal: 3-5.

View publication stats View publication stats View publication stats

Referensi

Dokumen terkait

Pemisahan komponen senyawa ekstrak etanol 96 % daun Anak Dara secara kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan fase diam silika gel GF254 dan campuran fase gerak

Hasil yang didapat dari proses skrining fitokimia, maka dilakukan prosedur uji dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Sedangkan untuk elusidasi struktur senyawa aktif

IDENTIFIKASI SENYAWA OBAT PIROKSIKAM DALAM SEDIAAN PADAT OBAT TRADISIONAL DENGAN METODE.. KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS (KLT) DAN

Setelah dilakukan uji kualitatif dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), dapat diketahui bahwa dalam fraksi air brokoli terkandung senyawa kimia alil isotiosianat.. Kata kunci :

Senyawa hasil isolasi diuji kemurniannya dengan KLT (kromatografi lapis tipis), dianalisis dengan GC-MS (gas kromatografi- spektroskopi massa), dan diuji daya

Uji karakterisasi kristal EPMS dilakukan melalui beberapa tahapan antara lain: kromatografi lapis tipis (KLT) dengan tujuan untuk memisahkan senyawa yang terkandung

Metode yang dapat digunakan untuk uji kemurnian senyawa hasil yaitu kromatografi lapis tipis dua dimensi (KLT 2 dimensi), metode ini sering diterapkan untuk menguji

Analisis senyawa sildenafil sitrat dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Kromatografi Cair Spektrometri Massa (KC-SM) yang disampling pada 2