• Tidak ada hasil yang ditemukan

istidra>j menurut hamka dalam tafsir al-azhar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "istidra>j menurut hamka dalam tafsir al-azhar"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan dan Kegunaan

Mempunyai manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan18, Islam dan ilmu pengetahuan penulis khususnya mengenai tafsir istidra>j dalam Al-Qur'a>n, agar kesadaran dan keimanan dapat semakin meningkat melalui pencapaian kecerdasan hati, kecerdasan spiritual. dan mencapai kecerdasan intelektual. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pemahaman istidra>j yang sebenarnya dalam tafsir Hamka terhadap Al-Azhar.

Tinjauan Pustaka

Tesis Supriyadi, 2019 dari IAIN Bengkulu: bertajuk Istidra>j Dalam Tafsir Al-Muni>r Karya Wahbah Al-Zuh{aili>. Tesis ini menjelaskan maksud istidra>j yang memfokuskan kepada tafsir al-Muni>r Wahbah Al-Zuh{aili>.19. Tesis Nur Hasanah, 2017 Azizah dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ‚Istidra>j Dalam Al-Qur'a>n (Analisis ayat-ayat Istidra>j).

Tesis ini menjelaskan tentang istidra>j dalam al-Qur'a>n melalui beberapa tafsiran yang membincangkan tentang isrtidra>j dan menjelaskan mengapa manusia umumnya terkena istidra>j dan cara menjauhi istidra>j. 20. Disertasi oleh Ahmad Mukharor dari UIN sunan kalijaga Yogyakarta, bertajuk, Perspektif Al-Qurthubi Istidra>j dalam Tafsir Al-Ja>mi'. 19 Supriyadi, Istidra>j Dalam Tafsir al-Muni>r Karya Wahbah al-Zuh{aili>, Tesis Institut Agama Islam Negeri, Bengkulu, 2019,.

20 Nur Hasanah Azizah, Istidra>j Dalam al-Qur'a>n: Analisis Ayat Mengenai Istidra>j,.., hlm. 12, No. 2 edisi Oktober 2010 yang ditulis oleh Damanhuri dengan tajuk ''Istidra>j Dalam Mawa'iz Al-Badi'ah.22 Kajian ini mengupas kandungan dan isi kandungan kitab Mawaiz al-Badi'ah karya Syi'ah. ah Kuala dengan fokus perbincangan istidra>j iaitu menunjukkan isi kandungan kitab. Dari ulasan di atas, dapat dikatakan pembahasan skripsi ini berbeda dengan karya di atas karena penulis membahas ayat-ayat istidra>j berdasarkan tafsir Al-Azhar Hamka.

Metode Penelitian

Mengenai metode penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan atau studi kepustakaan yaitu mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan topik yang diteliti, dalam hal ini yaitu tafsir Istidra>j dalam sebuah karya ilmiah tentunya banyak ragam atau jenisnya. Penelitian ini, dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif. Data primer dalam penelitian ini adalah Al-Quran al-kerim dan Tafsir Al-Azhar dari Hamka. 24 Abdul Mustaqim, Metode Penelitian Al-Qur'an dan Tafsir, (Yogyakarta: LSQ Pondok Pesantren Ar-Rahmah, 2014), hal.

Dalam hal ini penulis mengacu pada Al-Quran terjemahan, kitab tafsir, juga mengacu pada karya ilmiah, jurnal, majalah, internet, buku, artikel dan karya lain yang dapat dipertanggungjawabkan untuk membantu peneliti. Kitab tafsir Al-Azhar menjadi sumber utama dalam skripsi ini karena penelitian ini membahas langsung kitab tafsir Al-Azhar dan menginventarisasi setiap ayat tertulis, data, literatur dan penelitian yang masih berkaitan dengan permasalahan yang penulis selidiki. Klasifikasi, pada tahap ini penulis akan mengklasifikasikan ayat-ayat yang dikumpulkan, baik yang langsung menyebutkan kata istidra>j maupun yang berkaitan dengan ayat istidra>j.

Uraian, pada tahap ini penulis akan memfokuskan pada ayat-ayat yang berkaitan dengan objek kajian, yaitu ayat-ayat yang bertema istidra>j, kemudian menjelaskan ayat-ayat tersebut berdasarkan tafsir Al-Azhar Hamka. Analisis, pada ketika ini penulis akan menganalisis pandangan Hamka tentang Istidra>j yang diperoleh daripada pelbagai data yang ada. Akhir kata, penulis akan membuat kesimpulan dengan teliti sebagai respon terhadap rumusan masalah agar memperoleh pemahaman yang memadai.

Sistematika Pembahasan

Bab kedua mengandungi kerangka teori yang menjelaskan pengertian istidra>j secara umum, ciri-ciri istidra>j, punca istidra>j, bahaya istidra>j, cara mengelak istidra>j, Istidra>j mengikut pandangan. daripada Mufasir. Bab ketiga membahas tentang biografi sejarah Hamka, antara lain biografi penulis kitab tafsir Al-Azhar, karya Hamka, pengenalan kitab tafsir Al-Azhar, menjelaskan latar belakang penulisan kitab tafsir Al-Azhar, sistematika kitab. , sumber tafsir, kaedah dan contoh Tafsir Al-Azhar, Pandangan Ulama Al-Quran dan Tafsir terhadap Buya Hamka dan Tafsir Al-Azhar. Bab keempat membahas tentang ayat istidra>j, tafsir dan pengertian istidra>j dalam Tafsir Al-Azhar karya Hamka.

KERANGKA TEORI

  • Kata Yang Semakna Dengan Istidra>j
  • Ciri-ciri Istidra>j
  • Penyebab Datangnya Istidra>j
  • Bahaya Istidra>j
  • Cara menghindari istidra>j
  • Istidra>j Menurut Pandangan Mufasir

Istidra>j ialah peristiwa yang kelihatan luar biasa dan datangnya dari orang-orang yang durhaka kepada Allah atau dari orang-orang kafir. Sedangkan istidra>j ini datang dari orang yang menderhaka bahkan kepada Allah, sebagai penghinaan terhadap kemaksiatan dan kekufurannya. Al-Imlak ialah penangguhan hukuman yang merupakan sebahagian daripada istidra yang akan dijatuhkan kepada mereka yang menderhaka kepada Allah.

10 Ahmad Mukharror, 2016, dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, bertajuk ‚Istidra>j Perspektif Al-Kurthubi dalam Tafsir al-Ja>mi' Li Ahka>m Al-Qur'a>n‛, Tesis Fakulti Ushuluddin dan Islam. Fikiran, , hlm. Oleh itu, orang yang mempunyai harta hendaklah mengetahui ciri-ciri harta yang merupakan nikmat daripada Allah dan bukan istidra>j daripada-Nya. 13 Nur Hasanah Azizah, Istidra>j dalam al-Qur’an>n: Analisis ayat tentang Istidra>j, Tesis Fakulti Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2017, hlm. 53.

Dalam kitab Jalalain, istidra>j ialah apabila manusia tidak mengendahkan peringatan yang telah diberikan berupa penderitaan dan. 15 Nur Hasanah Azizah, Istidra>j dalam al-Qur'a>n: Analisis Ayat tentang Istidra>j, Tesis Ushu1luddin Fakulti UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2017, hlm 16 Furqan, Diana Nabilah, ‚ Istidra>j Menurut Pemahaman Jurnal Pengajian Al-Qur'an Mufassir‛i, Jil.6, No.1, (Banda Aceh: Fakulti Ushuluddin dan Falsafah, UIN Ar-Raniry , 2021), hlm.

BIOGRAFI HAMKA

Karya-Karya

4 Musyarif, Buya Hamka: Analisis Sosial Tafsir Al-Azhar, dalam Jurnal Al-Ma'arief: Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya Vol. 1, tidak. 1, (Pare-pare: IAIN Pare-pare, 2019), hlm. Isi kandungan buku-buku Hamko terdiri daripada cerita-cerita romantik, kritikan sosial dan politik sehinggalah kepada pengajian agama. Hamka juga memperkenalkan buku sejarah Indonesia klasik seperti Sejarah Melayu (Sejarah Melayu) oleh Tun Sri Lanang: Hikayat Raja-raja pasai (Kisah Raja-raja Pasai) oleh Syeikh Nur al-Din ar-Raniry: Tuhfat al-Nafs (Hadiah Berharga). ) oleh Raja Ali Haji;.

6 Usep Tufik Hidayat, Tafsir Al-Azhar: Menyelami Kedalaman Tasawuf Hamka dalam Majalah Al-Tura>s|.

Tafsir Al-Azhar

  • Latar Belakang Penulisan Kitab Tafsir Al-Azhar
  • Sistematika Penulisan Kitab Tafsir Al-Azhar
  • Sumber Kitab Tafsir Al-Azhar
  • Metode dan Corak Tafsir Al-Azhar
  • Pandangan ulama al-Qur’an dan Tafsir terhadap Buya Hamka

11 Avif Al-Fiviyah, Metode Tafsir Al-Azhar Buya Hamka dalam Jurnal Ilmiah Ushuluddin,.., hal, 28. Tujuan utama dalam Tafsir Al-Azhar adalah untuk memperkuat dan memperkuat dalil mubaligh serta mendukung gerakan dakwah 12 2 16 Trisno, “Tafsir Tawakkal Ayat Menurut Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar”, (Skripsi Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, 2018), hal.

Abu Syakirin berpendapat bahwa tafsir Al-Azhar merupakan karya Hamka yang menunjukkan keluasan ilmu dan mencakup hampir seluruh disiplin ilmu serta sarat dengan informasi. Syauqi MD Zhahir berpendapat bahwa tafsir Al-Azhar adalah kitab tafsir al-Qur'a>n lengkap dalam bahasa Melayu, yang dianggap terbaik yang pernah diproduksi untuk masyarakat Muslim Malaysia.18. Shomad, Tafsir Al-Qur'a>n & Dinamika Sosial Politik, (Kajian Tafsir Al-Azhar Karya Hamka), dalam Jurnal Tafis Vol 9 No. 2, (IAIN Raden Intan Lampung, 2013), hal, 91.

18Aviv Alfiyah, “Metode Tafsir Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar”, dalam Jurnal Ilmiah Ushuluddin, Vo. Abdul Rouf meyakini tafsir Al-Azhar menggunakan bahasa sederhana yang mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Aviv Alviyah berpendapat bahwa tafsir Al-Azhar merupakan ciri khas Hamka yang menarik karena ia tidak pernah belajar di Timur Tengah.

Namun mampu menafsirkan Al-Quran yang baku dengan tafsiran yang wujud secara sosiobudaya dalam dunia Islam, tafsir Al-Azhar penuh persamaan dengan permasalahan umat Islam di Indonesia. Kajian ini hanya membincangkan tafsiran istidra>j dalam tafsir Al-Azhar Hamka melalui ayat istidra>j.

PENAFSIRAN HAMKA

Penafsiran Hamka tentang Istidra>j

Tabel Penafsiran Istidra>j

Tiada istidra>j ayat Tafsiran ayat Orang yang disebut dalam istidra>j ayat. Berikut adalah ayat istidra>j yang dikatakan salah satu darjat naik dan naik secara beransur-ansur sedikit demi sedikit. Menurut Hamka istidra>j adalah kenikmatan dan keredhaan yang Allah berikan kepada manusia tetapi mereka tetap melakukan kedustaan, kesombongan, kekufuran terhadap kebaikan yang Allah berikan kepada mereka dan dengan perbuatan itu Allah akan secara bertahap atau selangkah demi selangkah menariknya ke arah hukuman yang menghina tanpa mereka sedari.

Seperti kata Ibnu Manz{ur istidra>j: beransur-ansur mendekatkan, berperingkat rendah. Istidra>j menjelaskan bahawa seseorang yang mengaku beragama Islam tetapi perbuatannya tidak menunjukkan keimanannya dan telah menjauhkan diri dari agama sehingga Allah memusnahkannya perlahan-lahan, Allah akan pastikan seseorang itu mendapat segala kenikmatan, tetapi di sebalik itu Allah. akan memberi dia menghukum orang itu perlahan-lahan tanpa mereka sedari. Berdasarkan uraian penulis, dapat disimpulkan bahwa menurut Hamka istidra>j adalah kenikmatan dan kenikmatan yang diberikan oleh Allah kepada manusia, tetapi mereka menyombongkan diri dan tidak percaya akan nikmat yang diberikan Allah kepadanya.

Namun, istidra>j tidak diberikan kepada manusia serta merta, tetapi Allah akan memberi peringatan atas perbuatannya, tetapi apabila mendapat peringatan, dia tetap mengabaikannya. Dengan melihat tafsirannya, kita dapat memperoleh maklumat yang cukup jelas tentang apa itu istidra>j, walaupun dalam penyampaian dan analisis penulis masih banyak kekurangan. Istidra>j dalam Mawa'iz al-Badi'ah, Substantia, Vol. mozek pengulas Al-Qur'an, dari klasik hingga kontemporari.

Analisis Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Namun penulis meyakinkan tidak akan ditemukan kesalahan yang disengaja dalam tulisan ini. Tentunya penulis tetap berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis secara pribadi dan akademis serta umat Islam pada umumnya. Metodologi Tafsir Kontekstual Al-Azhar Karya Buya Hamka, dalam Jurnal El-Umda, Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Vol.

Konsep Kenikmatan dalam Al-Quran (Studi Ta'fsir Maudhu'i), Tesis PhD Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Buya Hamka: Analisis Sosial Kitab Tafsir Al-Azhar, dalam Jurnal Al-Ma'arief: Jurnal Pendidikan Sosial dan Budaya Vol 1, No.1.

Referensi

Dokumen terkait

Secara khusus berupaya mengungkap penafsiran yang terdapat dalam kitab Tafsir Al-Manar karya Muhammad ‘Abduh dan Rasyid Ridha, yaitu bagaimana mereka berbicara tentang kematian dan