• Tidak ada hasil yang ditemukan

\IVERSITAS MUHAMMADIYAH FAKULTAS I(EGURUAN DAN ILMU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "\IVERSITAS MUHAMMADIYAH FAKULTAS I(EGURUAN DAN ILMU"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pemanfaatan pembelajaran menggunakan metode saintifik untuk meningkatkan keterampilan psikomotorik siswa di SMA Negeri 3 Sungguminas. Tujuan penelitian adalah (1) Untuk mengetahui kemampuan psikomotorik siswa di kelas.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes keterampilan psikomotorik siswa yang terdiri dari 5 item berbentuk tes deskriptif yang divalidasi dengan uji validasi. dua validator.

Dari hasil analisis deskriptif keterampilan psikomotorik pembelajaran menggunakan metode saintifik diperoleh skor tertinggi 24, skor terendah 10, rerata skor 19,23, dan standar deviasi 2,73. Hasil analisis inferensial (N-Gain Test) menunjukkan bahwa kemampuan psikomotorik siswa di kelas

Latar Belakang Masalah

Dengan cara ini, siswa dapat mengembangkan kemampuan penalaran dalam berpikir analitis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai fenomena alam dan memecahkan masalah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kurangnya kemampuan siswa dalam menggunakan alat praktik menyebabkan siswa tidak menguasai cara mengaplikasikan atau menggunakan alat dengan baik. Hal ini dikarenakan jarang dilakukannya kegiatan praktikum.Salah satu model pembelajaran yang dipandang mampu membantu dan memfasilitasi siswa untuk mengembangkan keterampilan psikomotoriknya adalah model pembelajaran induktif, yang didalamnya terdapat metode ilmiah yang cocok untuk digunakan.

Rumusan Masalah

Koefisien korelasi sebesar 0,747 yang berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara pengetahuan alat bantu praktik jasmani dengan kemampuan psikomotorik siswa.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan ciri-ciri perubahan tingkah laku akibat belajar, Surya (1997) mengemukakan delapan ciri yang menjadi ciri perubahan tingkah laku yang dimaksudkan. Metode ilmiah adalah proses, prosedur, dan langkah-langkah sistematis untuk memperoleh pengetahuan yang didasarkan pada persepsi dan mencakup pengujian hipotesis dan teori yang terkontrol (Komara, 2011: 89). Dalam pengertian ini, metode ilmiah merupakan suatu proses yang sangat teratur yang dimulai dari pendefinisian masalah, perumusan masalah, pembentukan hipotesis hingga analisis dan kesimpulan (Emzir, 2011: 5).

Metode ilmiah lebih menitikberatkan pada tata cara dan langkah-langkah untuk memperoleh pengetahuan atau kebenaran, yang dilakukan secara objektif, sistematis, dan empiris. Metode ilmiah lebih bertanggung jawab karena terdapat bukti nyata dan pengukuran yang jelas. Tidak mungkin metode ilmiah menjangkau benda-benda yang bersifat immaterial (gaib) karena tidak adanya kejelasan bentuk, ukuran dan skala2.

Mills (dalam Sudrajat Akhmad, 2008: 4) menjelaskan langkah-langkah dalam praktik mengajar adalah: (a) menetapkan tujuan dalam bentuk tindakan, (b) menganalisis keterampilan secara rinci dan berurutan, (c) mendemonstrasikan keterampilan disertai penjelasan singkat oleh guru. memberikan perhatian pada hal-hal penting termasuk keterampilan-keterampilan utama yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan bagian-bagian yang sulit, (d) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba berlatih dengan pengawasan dan bimbingan, (e) memberikan penilaian terhadap usaha siswa. Menurut Stephen P. Robin, “kemampuan adalah kemampuan individu dalam melakukan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Mils menjelaskan bahwa dalam praktik mengajar adalah (a) menetapkan tujuan dalam bentuk tindakan, (b) menganalisis keterampilan secara detail dan berurutan, (c ) mendemonstrasikan keterampilan disertai penjelasan singkat dengan memperhatikan poin-poin penting, termasuk keterampilan utama yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan dan bagian-bagian sulit, (d) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba latihan dengan pengawasan dan bimbingan, (e) memberikan penilaian terhadap usaha siswa ( Hendriyan.

Bloom berpendapat bahwa ranah psikomotor berkaitan dengan hasil belajar yang dicapai melalui keterampilan manipulatif yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Hasil belajar psikomotor merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif dan efektif yang akan muncul setelah siswa menunjukkan perilaku atau tindakan tertentu sesuai dengan makna yang terkandung dalam kedua domain tersebut dalam kehidupan siswa sehari-hari. Ryan menjelaskan, hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui: (a) observasi dan penilaian langsung terhadap perilaku siswa selama proses pembelajaran praktik, (b) setelah mengikuti pembelajaran yaitu dengan memberikan tes kepada siswa untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap. , (c) beberapa saat setelah belajar dan kemudian di lingkungan kerja (Hendriyan.

Kerangka Pikir

Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen yang melibatkan satu kelas sebagai kelas eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan psikomotorik yang dimiliki siswa melalui pembelajaran Metode Saintifik dalam pembelajaran fisika siswa kelas XI IPA 1. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari . A. dua variabel yaitu variabel bebas. ) dan variabel terikat. Desain penelitian yang digunakan adalah one group pre-test-post test design yaitu penelitian eksperimen yang dilakukan hanya pada satu kelompok yang dipilih secara acak sampel (random class).

Desain penelitian ini adalah one-group pretest and posttest design yang diukur dengan pretest yang diberikan sebelum diberikan treatment dan posttest yang diberikan setelah diberikan treatment. Tes kemampuan psikomotorik merupakan skor yang diperoleh dari tes psikomotorik yang terdiri dari 5 indikator yaitu: kemampuan menggunakan alat dan postur kerja, kemampuan menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urutan pekerjaan, kecepatan melaksanakan tugas, kemampuan membaca gambar dan simbol, keselarasan bentuk dengan apa yang diharapkan dan/atau ukuran yang telah ditentukan.

Gambar 2.1 Bagan Kerangka PikirKemampuan Psikomotorik Fisika
Gambar 2.1 Bagan Kerangka PikirKemampuan Psikomotorik Fisika

Popolasi dan Sampel Penelitian

Prosedur Penelitian

Keempat buku ajar yang dihasilkan pada setiap pertemuan berisi materi tentang elastisitas bahan dan getaran, meliputi pertemuan pertama tentang elastisitas bahan, pertemuan kedua tentang hukum Hooke, pertemuan ketiga tentang struktur pegas, dan pertemuan keempat tentang getaran harmonik. Lembar Kerja Siswa (LWPs) merupakan pedoman kegiatan pembelajaran bagi siswa untuk melaksanakan pembelajaran. LKPD ini dibagikan kepada siswa secara berkelompok pada setiap sesinya untuk membantu proses pengumpulan data eksperimen dan meningkatkan kemampuan psikomotorik siswa.

Tes kemampuan psikomotorik ini dibuat sebagai evaluasi pembelajaran siswa yaitu sebanyak 5 soal kemampuan psikomotorik. Pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017 dilaksanakan 10 kali pertemuan dengan 1 kali pre test, 8 kali proses belajar mengajar dan 1 kali post test. Pelaksanaannya dilakukan dengan mengacu pada skenario pembelajaran yang telah dibuat dan proses pengajarannya dilakukan oleh peneliti sendiri dengan menerapkan Pembelajaran Metode Saintifik terhadap kemampuan psikomotorik siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Soal tes yang valid diujikan pada kelas sampel sebelum dipertimbangkan dalam kelas sampel. Pada saat ujian, pengawasan dilakukan sedemikian rupa sehingga kerjasama antar siswa sekecil mungkin. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penggunaan instrumen penelitian yaitu tes fisik psikomotorik yang dilakukan setelah selesai proses pembelajaran.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah pada tahap pelaksanaan instrumen tes. Butir soal yang memenuhi kriteria valid dan mempunyai koefisien reliabilitas tes yang tinggi digunakan untuk tes hasil belajar fisika. Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar fisika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Sungguminasa yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran metode saintifik.

Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Deskriptif

Teknik Analisis Inferensisl (Uji N-Gain)

Hasil Penelitian

Hasil analisis statistik deskriptif

Dari data tersebut terlihat rata-rata siswa kelas XIIPA 1 SMA Negeri 3 Sungguminas adalah 13,85 dan standar deviasinya adalah 2,37. Jika kemampuan psikomotorik siswa pada kelas Tabel 4.3 menunjukkan bahwa rata-rata nilai siswa pada kelas tersebut paling rendah.

Dari data tersebut terlihat rata-rata nilai siswa kelas XI IPA1 SMA Negeri Sungguminasa adalah 19,23 dan standar deviasinya adalah 2,73. Di bawah ini adalah grafik distribusi frekuensi skor keterampilan psikomotorik per kelas. Dari Gambar 4.1 terlihat jelas bahwa sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan metode saintifik siswa berada pada kategori rendah, namun setelah dilaksanakan pembelajaran dengan metode saintifik metode, siswa berada pada kategori teratas.

Tabel 4.2 Persentase Frekuensi Skor Kemampuan Psikomotorik Peserta Didik pada saat Pre Test
Tabel 4.2 Persentase Frekuensi Skor Kemampuan Psikomotorik Peserta Didik pada saat Pre Test

Hasil Analisis N-Gain

Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat peningkatan keterampilan psikomotorik siswa setelah diterapkan pembelajaran metode saintifik. Dimana Peningkatan Keterampilan Psikomotorik Pada Kelas Berdasarkan hasil analisis data menggunakan statistik deskriptif dapat dibandingkan rata-rata skor pretest dan posttest secara umum, skor kemampuan psikomotorik siswa SMA Negeri 3 Sungguminasa mengalami peningkatan.

Fakta empiris di atas menunjukkan bahwa pembelajaran Metode Saintifik dapat membantu siswa memperoleh keterampilan psikomotorik yang lebih baik. Pembelajaran metode saintifik dalam penelitian ini dapat dinyatakan bahwa pembelajaran metode saintifik dapat meningkatkan keterampilan psikomotorik siswa di kelas. Hasil penelitian yang relevan dengan temuan peneliti didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Egi Putri dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Induktif pada Pembelajaran Kemampuan Psikomotorik Siswa Kelas XI.

Kemampuan psikomotorik siswa dapat ditentukan berdasarkan nilai tes yang dicapai siswa pada setiap soal yang diberikan pada Pretest dan Posttest. Kemampuan psikomotorik siswa di kelas Kemampuan psikomotorik siswa di kelas

Keterampilan psikomotor siswa di kelas – Peningkatannya berada pada kategori sedang.

Saran

Diharapkan bagi para peneliti pendidikan di masa depan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengajaran Metode Ilmiah pada materi dan sampel yang berbeda. Arman, Gus. 2015. Kelebihan dan Kekurangan Metode Ilmiah. (online), (Pikiranmhsw.blogspot.com/20015/05/kebesaran-keterbatasan-method.html) Aunurrahman. Analisis Keterampilan Psikomotorik Tangan Siswa pada Kegiatan Eksplorasi Tenik Callenge Siswa Muhammadiyah 4 Cipondoh.

Sudrajat, Akhmad, 2008. Pembelajaran dan Penilaian Psikomotor (Departemen Pendidikan Nasional). (online), (Blog di WordPress.com. Tema Responsif, diakses 32 April 2015.).

Gambar

Gambar 2.1 Bagan Kerangka PikirKemampuan Psikomotorik Fisika
Tabel 3.1 Skema one group pre test-post test design
Tabel 3.2 Pelaksanaan Kegiatan Penelitian No.
Tabel  3.3 Kriteria Tingkat Reliabilitas Item
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini menunjukkan hasil belajar siswa kelas XI Mia SMA Negeri 9 Makassar yang diajar dengan menggunakan Model pembelajaran Teams Games Tournament TGT dengan Media