• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh model pembelajaran teams games tournament

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh model pembelajaran teams games tournament"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada : Hilmi Hambali S.Pd., M.Kes selaku Pembimbing I dan Dian Safitry, S.Pd., M.Pd. Supardin, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Makassar yang memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, ST.Kahfiah, S.Pd selaku Guru Pembimbing yang meluangkan waktunya untuk memberikan bantuan dan bimbingan selama penulis melakukan penelitian, Bapak. dan Ny. Para Guru dan Staf Tata Usaha SMA Negeri 9 Makassar atas perhatian dan kerjasamanya serta dengan senang hati menerima dan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian ini, kawan-kawan yang selalu memberikan motivasi dan dukungan dalam penyusunan disertasi ini, khususnya Siswa SMA Negeri 9 Makassar kelas XI Mia 6 dan Mia 8, atas perhatiannya dalam mengikuti pembelajaran, serta semua pihak yang tidak sempat menyalin satu persatu yang langsung maupun tidak langsung memberikan bantuannya kepada penulis, semoga menjadi ibadah di pihak-Nya.

Latar Belakang

Proses pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan dapat dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Menggunakan Teka Teki Silang (TTS) Terhadap Hasil Belajar Materi Sistem Gerak Siswa Kelas XI Mia SMA Negeri 9 Makassar.

Rumusan masalah

Tujuan

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) disertai Teka Teki Silang (TTS) terhadap hasil belajar Biologi materi Sistem Gerak siswa Kelas XI Mia SMA Negeri 9 Makassar.

Manfaat

Model Teams Games Tournament (TGT)

Model pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu jenis model pembelajaran kooperatif yang mudah dilaksanakan, melibatkan seluruh aktivitas siswa tanpa harus membedakan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sejawat, dan mengandung unsur permainan. dan penguatan (Sukardjo, 2014 : 24). Model Teams Games Tournament (TGT) merupakan salah satu jenis model pembelajaran kooperatif yang mudah dilaksanakan, melibatkan seluruh aktivitas siswa tanpa harus membedakan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya, dan mengandung unsur permainan dan penguatan. (Sukarjo, 2014:24).

Hubungan antara model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT), media Teka-Teki Silang (TTS) dengan materi Sistem Gerak

Dilihat dari samping, tulang belakang membentuk lekukan leher (cervical), lekukan dada (thorax), lekukan pinggul (lumbar), dan lekukan pangkal paha (sacral). c) Tulang dada dan tulang rusuk (Costa), tulang dada terdiri atas bagian atas atau batang (manubrium sterni), badan (corpus sterni) dan taji pedang (processus xyphoideus). Setiap korset bahu terdiri dari tulang selangka (klavikula) dan tulang belikat (skapula). e) Tulang-tulang ekstremitas atas Tulang-tulang ekstremitas atas terdiri dari dua ekstremitas, yaitu kanan dan kiri.

Gambar 2.3: Macam-macam sendi berdasarkan keleluasaan gerak
Gambar 2.3: Macam-macam sendi berdasarkan keleluasaan gerak

Hasil penelitian yang relevan

Kerangka Pikir

Desain Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua variabel penelitian yaitu variabel bebas (variabel bebas) dan variabel terikat (variabel terikat). Variabel bebas yang terdapat dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) yang diberikan pada kelas eksperimen.

Definisi operasional variabel

Prosedur Penelitian

  • Tahap observasi dan wawancara
  • Tahap Persiapan
  • Tahap Pelaksanaan
  • Tahap evaluasi

Instrumen dalam penelitian ini adalah soal-soal tes berupa soal pre-test dan post-test, yaitu rangkaian soal yang dibuat oleh penulis sesuai dengan silabus dan indikator yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran, yang digunakan sebagai latihan mengenai siswa dan dijadikan data tertulis, soal tes diberikan kepada siswa sebanyak 30 soal pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban setiap soal yang telah divalidasi oleh validator I dan validator II. Berdasarkan hasil penilaian validator I dan II, secara keseluruhan nilai rata-rata validitas tes hasil belajar seluruh aspek adalah: Disimpulkan bahwa tes hasil belajar dapat digunakan dalam penelitian. Data hasil belajar siswa yang diperoleh dari hasil penelitian ini dianalisis menggunakan SPSS untuk mengukur signifikansi peningkatan hasil belajar dan menguji hipotesis yaitu dengan statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau mengilustrasikan data yang telah dikumpulkan sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang bersifat umum atau generalisasi. Uji tersebut digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak dan dilakukan untuk menentukan uji statistik yang akan digunakan selanjutnya. Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas varians yang bertujuan untuk mengetahui homogen atau tidaknya varians kedua data.

Data hasil belajar menggunakan sistem paket statistika IPS (SPSS) versi 25.0, kriteria uji yang digunakan sig > α dengan taraf nyata α = 0,05.

Tabel  3.3  Sintaks  Pembelajaran  Model  Teams  Games  Tournament (TGT)
Tabel 3.3 Sintaks Pembelajaran Model Teams Games Tournament (TGT)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa skor hasil belajar kelas eksperimen pada pre-test menunjukkan tidak ada siswa yang memperoleh nilai dengan kategori sangat baik, baik dan cukup, serta terdapat 30 siswa yang memperoleh nilai pada kategori sangat baik, baik, dan cukup. kategori miskin. Untuk menjelaskan sebaran data hasil belajar kelas eksperimen dapat dilihat pada grafik berikut. Berdasarkan Tabel 4.3 hasil KKM dapat dilihat hasil belajar siswa kelas eksperimen pre-test tidak ada siswa yang mencapai hasil yang mencapai nilai KKM, dan 30 siswa tidak mencapai KKM.

Untuk memperjelas sebaran data hasil belajar kelas kontrol disajikan pada grafik berikut. Berdasarkan Tabel 4.6 nilai KKM dapat dilihat hasil belajar siswa kelas eksperimen pre-test tidak ada siswa yang mencapai nilai KKM dan 30 siswa tidak mencapai nilai KKM. Berdasarkan tabel 4.7 terlihat hasil belajar setelah dilakukan tes pada kelas eksperimen sebanyak 4 orang siswa berkategori sangat baik, 6 orang siswa dalam kategori baik, 14 orang siswa dalam kategori cukup dan 6 orang siswa dalam kategori kurang baik. .

Berdasarkan Tabel 4.8 Hasil KKM hasil belajar siswa kelas eksperimen dapat digambarkan bahwa 24 siswa mendapat nilai yang mencapai nilai KKM dan 6 siswa tidak mencapai nilai KKM.

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Nilai Hasil Belajar  Kelas Eksperimen
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa perbandingan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka Teki Silang (TTS) lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar secara konvensional. Berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka Teki Silang (TTS), siswa dapat lebih memahami materi pembelajaran dan mempunyai peranan yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. hasil. Dapat dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar yang diajar menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka Teki Silang (TTS) dengan siswa yang diajar menggunakan model konvensional.

Hal ini terlihat pada hasil belajar setiap kelas, dimana nilai rata-rata pada kelas yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Puzzle. Hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka Teki Silang (TTS) lebih tinggi dibandingkan siswa yang tidak diberi perlakuan. Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka Teki Silang (TTS) Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Mia 6 SMAN 9 Makassar pada Materi Sistem Gerak.

Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini diterima yang mengatakan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Crossword Puzzle (TTS) terhadap hasil belajar siswa kelas XI Mia SMAN 9 Makassar pada materi sistem gerak.

Saran

Persentase siswa yang mendapat nilai dalam kategori kurang sebanyak siswa yang mendapat nilai dalam kategori cukup, 20% siswa yang mendapat nilai dalam kategori baik, 13,3% siswa yang mendapat nilai sangat baik. Upaya untuk mencapai hasil belajar biologi yang tuntas harus dilakukan dengan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa mengembangkan kemandirian dan keaktifan. Untuk mencapai hal tersebut, model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan media Crossword Puzzle (TTS) merupakan alternatif yang baik.

Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya meneliti variabel lain agar lebih banyak rekomendasi bagi guru dan sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Kompetensi Inti

Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Tujuan Pembelajaran

Materi Pembelajaran Sistem gerak manusia

Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang-tulang penyusun rangka tubuh dibedakan menjadi lima jenis, yaitu: tulang berbentuk tabung (tulang panjang), tulang pendek, tulang pipih, tulang tidak beraturan, dan tulang sesamoid. Berdasarkan mobilitasnya, sendi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu: sinartrosis (sendi mati), amfiartrosis, dan diartrosis. Otot rangka merupakan otot yang melekat pada tulang dan dapat bergerak aktif untuk menggerakan tulang, sehingga disebut dengan alat gerak aktif.

Model Pembelajaran Pendekatan : Saintifik

  • Penilaian

Mengajukan gagasan kepada siswa mengenai materi sistem lokomotor (tulang dan rangka) untuk merangsang rasa ingin tahu siswa, yaitu: “Apa yang terjadi jika tulang. Guru memberikan selembar kertas kepada setiap kelompok. Dengarkan penjelasan dari ketua kelompok. Guru meminta siswa menyelesaikan teka-teki silang pada masing-masing kelompok dan masing-masing harus menguasai isi teka-teki silang tersebut.

Guru mengakhiri pembelajaran dan menceritakan materi yang akan dipelajari selanjutnya serta memberikan penghargaan kepada kelompok.. mendengarkan penjelasan guru dan menjawab salam guru. Namun tulang dan otot rangka bisa mengalami gangguan, seperti patah tulang, kejang otot, dan keseleo. Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang, termasuk tengkorak, telinga bagian dalam dan tulang hyoid, tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.

Berdasarkan bentuk dan ukurannya, tulang-tulang penyusun rangka tubuh dibedakan menjadi lima jenis, yaitu: tulang panjang (long bone), tulang.

Model Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik

Kami menyarankan apersepsi siswa terhadap materi sistem gerak (otot dan persendian) untuk merangsang rasa ingin tahu siswa, yaitu: meminta siswa menggerakkan leher, kemudian menggerakkan siku. Diharapkan melalui pembelajaran yang baik tentang otot dan persendian, siswa akan mengembangkan pemahaman tentang otot dan persendian. Guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4-5 siswa yang masing-masing didampingi oleh seorang ketua kelompok.

Guru mengakhiri pembelajaran dan menceritakan materi yang akan dipelajari selanjutnya serta memberikan penghargaan kepada kelompok.

Penilaian

Guru mengakhiri pembelajaran, menjelaskan materi apa yang akan dipelajari selanjutnya dan memberikan hadiah kepada kelompok. penjelasan guru dan menjawab sapaan guru. Siswa dapat menjelaskan kelainan dan kelainan pada sistem gerak manusia melalui teka-teki silang dan gambar. Diharapkan dengan mempelajari materi gangguan sistem gerak secara cermat, siswa dapat mengetahui hal tersebut.

Siswa maju ke depan untuk berpartisipasi dalam permainan. memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan memberikan evaluasi pembelajaran tentang materi yang telah dipelajarinya. 2 Keseriusan dalam mengerjakan tugas kelompok 3 Kerja sama antar siswa dalam pembelajaran kelompok 4 Menghargai pendapat teman dalam kelompok 5 Menghargai pendapat teman dalam kelompok.

SILABUS

Pemanfaatan sumber belajar/ media

Pembelajaran yang memicu dan memelihara ketelibatan siswa

Penilaian proses dan hasil belajar

Penggunaan bahasa

Penutup

Gambar

Gambar 2.3: Macam-macam sendi berdasarkan keleluasaan gerak
Gambar 2.4: kerangka pikir  C.  Hipotesis penelitian
Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas XI MIA SMA Negeri 9 Makassar
Tabel  3.3  Sintaks  Pembelajaran  Model  Teams  Games  Tournament (TGT)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh penggunaan model pembelajaran teams games tournament berbantuan media powtoon terhadap hasil belajar peserta didik dapat dilihat jika hasil belajar meningkat dengan kelas

"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT TGT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANGKINANG", Jurnal Cendekia : Jurnal