HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
41
BAB IV
Berdasarkan tabel 4.1 pada data pada kelas eksperimen nilai Pre-Test diperoleh nilai rata-rata (mean) 31,3, nilai maximum 50, nilai minimum 10 dan standar deviasi 9,95. Sedangkan nilai kelas eksperimen nilai post-test diperoleh nilai rata-rata (mean) 81,7, nilai minimum 66.6 dan nilai maximum 96.6 dari hasil data tersebut maka dapat disimpulkan mengalami peningkatan dengan selisih nilai rata- rata 50,4. Hasil tersebut diperoleh dari pengolahan data dengan SPSS versi 25. (Selengkapanya dapat dilihat pada lampiran D.1 hal 118- 119).
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Interva
l skor Kategori
Pre-Test Post-Test Frekue
nsi
Persentas e (%)
frekue nsi
Persent ase (%)
93-100 Sangat Baik 0 0 4 13.3
84-92 Baik 0 0 6 20
75-83 Cukup 0 0 14 46.7
0-74 Kurang 30 100 6 20
Jumlah 30 100 30 100
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa nilai hasil belajar kelas eksperimen nilai Pre-Test menunjukkan tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai dalam kategori sangat baik, baik, dan cukup dan 30 siswa memperoleh nilai dalam kategori kurang. Sedangkan hasil belajar Post-Test Kelas Eksperimen terdapat 4 siswa berada pada katergori sangat baik, 6 siswa berada pada kategori baik, 14 siswa berada pada kategori cukup, dan 6 siswa berada pada kategori kurang.
Untuk memperjelas sebaran data nilai hasil belajar kelas eksperimen, dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Gambar 4.1 Grafik hasil belajar kelas eksperimen
Tabel 4.3 Kriteria Ketuntasan Minimal Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Nilai Kategori
Pre –Test Post – Test Frekue
nsi
Persentas e (%)
frekuen si
Persent ase (%)
≥ 75 Tuntas 0 0 24 80
< 75 Tidak Tuntas 30 100 6 20
Berdasarkan tabel 4.3 untuk nilai KKM hasil belajar siswa kelas eksperimen pre-test dapat digambarkan bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai mencapai nilai KKM dan 30 siswa yang tidak mencapai KKM. Sedangkan pada hasil post-test sebanyak 24 siswa mencapai nilai KKM dan 6 siswa yang tidak mencapai nilai KKM.
0 5 10 15 20 25 30 35
93-100 84-92 75-83 0-74
frekuensi
Nilai
Pre -Test Post -Test
b. Hasil Belajar Kelas Kontrol
Tabel 4.4 Hasil Belajar Kelas Kontrol
Statistik dekskriptif Nilai
Pre-Test Post-Test
Jumlah sampel 30 30
Skor Minimum 10 50
Skor Maximum 50 96.6
Mean 29.3 73.1
Rentang data 40 46.6
Standar deviasi 10.30 12.08
Berdasarkan tabel 4.4 pada data pada kelas kontrol nilai Pre- Test diperoleh nilai rata-rata (mean) 29,3, nilai maximum 50, nilai minimum 10 dan standar deviasi 10,30. Sedangkan pada kelas kontrol nilai Post-Test diperoleh nilai rata-rata (mean) 73,1, nilai maximum 96,6, nilai minimum 50 dan standar deviasi 12,08 dari hasil data tersebut maka dapat disimpulkan mengalami peningkatan dengan selisih nilai rata-rata 43,8. Hasil tersebut diperoleh dari pengolahan data dengan SPSS versi 25 (selengkapanya dapat dilihat pada lampiran D.1 hal 120-121).
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol
Interv
al skor Kategori
Pre –Test Post – Test Frekue
nsi
Persentas e (%)
frekuen si
Persent ase (%)
93-100 Sangat Baik 0 0 2 6.7
84-92 Baik 0 0 3 10
75-83 Cukup 0 0 8 26.6
0-74 Kurang 30 100 17 56.7
Jumlah 30 100 30 100
0 5 10 15 20 25 30 35
93-100 84-92 75-83 0-74
frekuensi
Nilai
Pre -Test Post -Test
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa nilai hasil belajar kelas kontrol nilai Pre-Test menunjukkan menunjukkan tidak terdapat siswa yang memperoleh nilai dalam kategori sangat baik, baik, dan cukup dan 30 siswa memperoleh nilai dalam kategori kurang.
Sedangkan hasil belajar Post-Test Kelas Kontrol terdapat 2 siswa berada pada katergori sangat baik, 3 siswa berada pada kategori baik, 8 siswa berada pada kategori cukup, dan 17 siswa berada pada kategori kurang. Untuk memperjelas sebaran data nilai hasil belajar kelas kontrol, dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Gambar 4.2 :Grafik hasil belajar kelas kontrol
Tabel 4.6 Kriteria Ketuntasan Minimal Hasil Belajar Kelas Kontrol Nilai Kategori
Pre –Test Post – Test Frekue
nsi
Persentas e (%)
frekuen si
Persenta se (%)
≥ 75 Tuntas 0 0 13 43,3
< 75 Tidak Tuntas 30 100 17 56,7
Berdasarkan tabel 4.6 untuk nilai KKM hasil belajar siswa kelas eksperimen pre-test dapat digambarkan bahwa tidak ada siswa yang mendapatkan nilai mencapai nilai KKM dan 30 siswa yang tidak
mencapai KKM. Sedangkan pada hasil post-test sebanyak 13 siswa mencapai nilai KKM dan 17 siswa yang tidak mencapai nilai KKM.
c. Perbandingan hasil belajar post–test kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Nilai Hasil Belajar Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Interval
skor Kategori
Eksperimen Kontrol Frekue
nsi
Persent ase (%)
frekue nsi
Persent ase (%)
93-100 Sangat Baik 4 13.3 2 6.7
84-92 Baik 6 20 3 10
75-83 Cukup 14 46.7 8 26.6
0-74 Kurang 6 20 17 56.7
Jumlah 30 100 30 100
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa hasil belajar Post- Test Kelas Eksperimen terdapat 4 siswa berada pada katergori sangat baik, 6 siswa berada pada kategori baik, 14 siswa berada pada kategori cukup, dan 6 siswa berada pada kategori kurang. Sedangkan hasil belajar Post-Test Kelas Kontrol terdapat 2 siswa berada pada katergori sangat baik, 3 siswa berada pada kategori baik, 8 siswa berada pada kategori cukup, dan 17 siswa berada pada kategori kurang. Untuk memperjelas sebaran data nilai hasil belajar kelas kontrol, dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
Gambar 4.3 : Grafik perbandingan hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol
Tabel 4.8 Kriteria Ketuntasan Minimal Hasil Belajar Kelas Eksperimen
Nilai Kategori
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Frekue
nsi
Persentas e (%)
frekuen si
Persent ase (%)
≥ 75 Tuntas 24 80 13 43,3
< 75 Tidak Tuntas 6 20 17 56,7
Berdasarkan tabel 4.8 untuk nilai KKM hasil belajar siswa kelas eksperimen dapat digambarkan bahwa 24 siswa yang mendapatkan nilai mencapai nilai KKM dan 6 siswa yang tidak mencapai KKM.
Sedangkan pada hasil kelas kontrol sebanyak 13 siswa mencapai nilai KKM dan 17 siswa yang tidak mencapai nilai KKM.
Setelah melakukan penelitian terhadap kelas eksperimen diberikan perlakuan menggunakan model Teams Games Tournament (TGT) dengan media teka-teki silang (TTS) dalam proses pembelajaran dan kelas kontrol dengan tidak diberikan perlakuan, maka terjadi perubahan nilai rata-rata (mean) terhadap kelas
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
93-100 84-92 75-83 0-74
frekuensi
Nilai
eksperimen kontrol
eksperimen dari 31,3 menjadi 81,7, sedangkan pada kelas kontrol terjadi perubahan nilai dari 29,3 menjadi 73,3. Dengan demikian, rata- rata nilai siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata siswa pada kelas kontrol. Dari penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan model Teams Games Tournament (TGT) dengan media teka-teki silang (TTS) mempengaruhi hasil belajar siswa.
2. Hasil Analisis Statistik Inferensial
Pengolahan dan analisis data statistik inferensial dimaksudkan untuk menganalisis data dengan membuat generalisasi pada data sampel agar hasilnya dapat diberlakukan pada populasi. Untuk menguji hipotesis penelitian, dilakukan dengan tahapan uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji Normalitas
Dengan menggunakan bantuan program komputer dengan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 25 dengan uji Kolmogrov-Smirnov, hasil analisis skor rata-rata dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. 9 Uji Normalitas Data Hasil Belajar
Uji
Sig
Eksperimen Kontrol
Pre-Test Post-Test Pre-Test Post-Test Kolmogrov-
Smirnov 0.200 0.128 0.200 0.200
Keterangan Normal Normal Normal Normal
Berdasarkan tabel 4.9, terlihat bahwa data hasil belajar baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki nilai sig > 0,05, maka dapat disimpulkan kelompok data tersebut berdistribusi normal (untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.2 hal 122).
b. Uji Homogenitas
Setelah diketahui tingkat kenormalan data, maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui tingkat kesamaan varians antara dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. untuk menerima atau menolak hipotesis dengan membandingkan harga sig pada levene’s statistic dengan 0,05 ( sig > 0,05) Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa
Statistik Pre-Test Post-Test
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Sig 0,864 0,060
Taraf Sig (α)
0,05
Keterangan Homogen Homogen
Hasil uji homogenitas variabel penelitian diketahui dengan nilai signifikan 0,864 sedangkan dengan nilai signifikan 0,060 Dari hasil perhitungan harga signifikan data pre-test ataupun post -test lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memiliki varians yang homogeny (untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.2 hal 122).
c. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah uji anacova, pengujian hipotesis ini dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan pengaruh perlakuan penerapan Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) terhadap hasil belajar materi Sistem Gerak Manusia. Berikut adalah tabel uji hipotesis :
Tabel 4.11 Uji hipotesis data hasil belajar
Uji Nilai df Nilai sig
Anacova 1 0,002
Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan pada hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan SPSS versi 25 diperoleh nilai signifikansi = 0,002, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0
ditolak dan H1 diterima karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 atau (0,002 < 0,05) dan artinya model Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka–Teki Silang (TTS) memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 9 Makassar (untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.2 hal 123-124).