• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT), media Teka-Teki Silang (TTS) dengan materi Sistem Gerak

D. Manfaat

5. Hubungan antara model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT), media Teka-Teki Silang (TTS) dengan materi Sistem Gerak

Manusia

Dalam interaksi belajar mengajar terdapat berbagai macam model pembelajaran dan media yang digunakan yang bertujuan untuk menciptakan proses belajar mengajar yang aktif serta memungkinkan timbulnya sikap ketertarikan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara menyeluruh. Perlunya dikembangkan pengajaran yang dapat membangun keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sebagai alternatif diperlukan model pembelajaran dan media belajar yang baru dan berinovasi dan pembelajaran yang efektif tersebut harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam menguasai model pembelajaran dan materi yang diajarkan.

Proses pembelajaran yang baik adalah yang dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah atau antara

guru dengan siswa yang tidak hanya menekankan pada apa yang dipelajari tetapi menekan pada bagaimana mereka harus belajar. Salah satu alternatif untuk pengajaran tersebut adalah menggunakan model Teams Games Tournament (TGT). Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) ini merupakan salah satu jenis pembelajaran kooperatif. Model Teams Games Tournament (TGT) ini cocok diterapkan untuk semua mata pelajaran khususnya materi sistem gerak manusia.

Sistem gerak adalah materi yang didalamnya banyak mengandung nama-nama latin atau istilah-istilah penting yang tidak mudah dipahami oleh siswa, maka dari itu model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) sangat efektif untuk memudahkan siswa memahami dan mengingat materi yang disampaikan oleh guru sehingga dapat menciptakan proses belajar yang menyenangkan dikarenakan siswa belajar dengan bermain.

Kemudian untuk mendukung permainan yang dilakukan pada saat pembelajaran maka digunakan media teka-teki silang (TTS) yang merupakan salah satu media yang dikemas dalam bentuk permainan yang dapat merangsang daya pikir siswa dalam kegiatan pembelajaran.

6. Materi Sistem Gerak pada Manusia a. Struktur rangka

Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe, yaitu eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik). Rangka manusia dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu tengkorak, anggota badan, dan anggota gerak. Rata-rata manusia

dewasa memiliki 206 tulang. Tulang-tulang dalam tubuh membentuk sistem rangka, kemudian sistem rangka ini bersama-sama menyusun kerangka tubuh (Auliani,2004:20).

Menurut Ridwan (2017:40-41), secara garis besar rangka manusia dibagi menjadi dua, yaitu rangka aksial (sumbu tubuh) dan rangka apendikuler (anggota tubuh).

(Sumber : purnomo,2009)

Gambar 2.1 : Tulang rangka dan bagiannya 1) Rangka Aksial

Rangka aksial merupakan tulang-tulang yang berada di bagian tengah sumbu tubuh. Tulang rangka aksial terdiri atas tulang kepala, ruas tulang belakang, tulang dada, dan tulang rusuk.

a) Tulang Kepala, terdiri atas tulang tempurung (cranium) dan tulang rahang. Tulang kepala berfungsi sebagai pelindung otak, organ pendengaran, dan organ penglihatan.

b) Tulang Belakang (Columna Vertebralis), merupakan penopang tubuh utama. Terdiri atas jejeran tulang-tulang belakang (vertebrae). Di antara tulang-tulang vertebrae terdapat discus

invertebralis merupakan tulang rawan yang membentuk sendi yang kuat dan elastis. Discus invertebralis memungkinkan tulang belakang bergerak ke segala arah. Jika dilihat dari samping, tulang belakang membentuk lekukan leher (cervix), lekukan dada (thorax), lekukan pinggul (lumbar), dan lekukan selangkang (sacral).

c) Tulang Dada (Sternum) dan Tulang Rusuk (Costa), tulang dada terdiri atas bagian hulu atau tangkai (manubrium sterni), bagian badan (corpus sterni), dan taju pedang (processus xyphoideus).

Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang tulang rusuk, yaitu 7 pasang rusuk sejati (costa vera), 3 pasang rusuk palsu (costa spuria), dan 2 pasang rusuk melayang (costa fluctuantes).

2) Rangka apendikular

Rangka apendikular meliputi anggota gerak tubuh. Rangka apendikular dapat dikelompokkan menjadi gelang bahu, tulang anggota gerak atas, gelang panggul, dan tulang anggota gerak bawah.

d) Gelang bahu, Terdapat dua gelang bahu, yaitu kanan dan kiri.

Masing-masing gelang bahu terdiri atas tulang selangka (clavicula) dan tulang belikat (scapula).

e) Tulang anggota gerak atas, Tulang anggota gerak atas terdiri atas dua tungkai, kanan dan kiri. Masing-masing terdiri atas;

Tulang lengan atas (humerus), Tulang hasta (ulna), Tulang pengumpil (radius), 8 tulang pergelangan tangan (carpal), 5

tulang telapak tangan (metacarpal), 14 tulang jari tangan (phalanges).

f) Gelang panggul, Gelang panggul terdiri atas 2 tulang pinggul (coxae) di kanan dan kiri. Gelang panggul sangat stabil dan berfungsi menahan berat tubuh.

g) Tulang anggota gerak bawah, Tulang anggota gerak bawah terdiri atas dua tungkai kaki, kanan dan kiri. Masing-masing terdiri atas: Tulang paha (femur), Tulang tempurung (patella), Tulang kering (tibia), Tulang betis (fibula), 7 tulang pergelangan kaki (tarsal), 5 tulang telapak kaki (metatarsal), 14 tulang jari kaki (phalanges).

b. Tulang

Tulang merupakan salah satu bagian sistem rangka yang terbuat dari jaringan ikat tulang. Tulang sangat berguna bagi manusia.

Menurut Wibowo (2008:31-32), menyatakan bahwa tulang merupakan jaringan tubuh yang berfungsi untuk menopang tubuh dan bagian - bagiannya dan tulang juga berfungsi untuk membentuk sel darah.

Menurut Davies (2007:9), menjelaskan bahwa tulang terdiri dari berbagai jenis - jenis yaitu :

a) Tulang panjang yaitu tulang yang terdapat pada lengan dan kaki.

Tulang panjang juga bekerja seperti tuas dan bias di gunakan untuk menggerakkan tubuh.

b) Tulang pendek yaitu tulang - tulang yang berbentuk seperti kotak.

Terletak pada pergelangan tangan dan pergelangan kaki dan

memiliki kekuatan lebih besar dibandingkan tulang panjang.

Memungkinkan gerakan - gerakan terbatas.

c) Tulang pipih yaitu tulang - tulang berbentuk datar pada tengkorak.

Berguna untuk memberikan wadah perlindungan bagi otak. Tulang belikat merupakan contoh lain dari tulang datar.

d) Tulang dengan bentuk tidak beraturan yaitu tulang yang memiliki bentuk - bentuk khas contohnya, tulang belakang, yang tersusun berangkai melingkari seluruh urat saraf tulang belakang. Tulang dengan bentuk tidak beraturan berada di panggul, pinggul, dan wajah.

Menurut Ridwan (2017:42) proses pembentukan tulang pada manusia yaitu Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Tulang yang terbentuk mula-mula adalah tulang rawan (kartilago) yang berasal dari jaringan mesenkim (jaringan embrional). Sesudah kartilago terbentuk, rongga yang ada di dalamnya akan terisi oleh osteoblas. Sel-sel osteoblas terbentuk secara konsentris yaitu dari dalam keluar. Setiap sel melingkari pembuluh darah dan serabut saraf yang membentuk sistem havers. Substansi di sekitar tulang disebut matriks tulang, tersusun atas senyawa protein. Selanjutnya terjadi pengisian kapur dan fosfor sehingga matriks tulang menjadi keras. Pengerasan tulang disebut osifikasi.

Pembentukan Tulang Rangka manusia terbentuk pada akhir bulan kedua atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio.

Tulang yang terbentuk mula-mula adalah tulang rawan (kartilago) yang berasal dari jaringan mesenkim (jaringan embrional). Sesudah kartilago terbentuk, rongga yang ada di dalamnya akan terisi oleh osteoblas. Sel-sel osteoblas terbentuk secara konsentris yaitu dari dalam keluar. Setiap sel melingkari pembuluh darah dan serabut saraf yang membentuk sistem Havers. Substansi di sekitar tulang disebut matriks tulang, tersusun atas senyawa protein. Selanjutnya terjadi pengisian kapur dan fosfor sehingga matriks tulang menjadi keras.

Pengerasan tulang disebut osifikasi. Purnomo (2009:121) menyatakan bahwa osifikasi dibedakan menjadi 2 macam sebagai berikut:

a. Osifikasi kondral yaitu pembentukan tulang dari tulang rawan.

Terjadi pada tulang pipa dan tulang pendek.

b. Osifikasi desmal yaitu pembentukan tulang dari membran jaringan mesenkim. Terjadi pada tulang pipih. Proses pertumbuhan tulang manusia dimulai sejak janin berusia delapan minggu sampai umur kurang lebih 25 tahun, bahkan lebih dari itu masih terjadi pembentukan tulang.

(Sumber:purnomo,2009)

Gambar 2.2 : Pembentukan tulang dimulai sejak tahap embrio

c. Otot

Menurut Wibowo (2008: 38-40), menjelaskan bahwa otot pada manusia terdiri atas otot bercorak, otot polos, dan otot jantung dan setiap otot mempunyai struktur yang berbeda - beda. Adapun gambaran umum otot tersebut yaitu :

1) Otot polos terdapat di dinding usus, dinding lambung (gaster stomach), kandung kemih, peranakan (uterus), dinding pembuluh darah, dan organ dalam lainnya. Otot ini mempunyai sel menyerupai butir beras, dan fungsinya diatur oleh sistem saraf tak sadar.

2) Otot jantung mempunyai gambaran mikroskopis mirip dengan otot bercorak, kecuali inti selnya terdapat dibagian tengah. Selain itu, serabut - serabut otot jantung saling berhubungan pada ujungnya, sedangkan serabut otot bercorak tidak saling berhubungan. Tempat serabut otot jantung berhubungan dinamakan intercalated - disc.

3) Otot bercorak biasanya otot ini berwarna merah karena mengandung myoglobin. Otot ini mempunyai perlekatan pada tulang dan fungsi utamanya sebagai penggerak tulang.

Bentuknya bermacam - macam ada yang pipih, ada yang silinder, ada yang bersirip tunggal, dan ada juga yang bersirip banyak.

d. Persendian

Berdasarkan keleluasaan gerakan yang dihasilkan, ada tiga jenis persendian, yaitu sinartrosis, sinfibrosis, dan diartrosis.

1) Sinartrosis adalah persendian yang tidak dapat digerakkan. Ada dua tipe utama sinartrosis, yaitu suture dan sinkondrosis. Suture atau sinostosis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak.

Sinkondrosis adalah persendian oleh tulang rawan (kartilago) hialin, contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.

2) Amfiartrosis atau Sinfibrosis adalah persendian yang dihubungkan oleh tulang rawan (kartilago), jaringan ikat serabut, dan ligamen sehingga memungkinkan terjadi sedikit gerakan.

Contohnya sendi antara tulang betis dan tulang kering.

3) Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan gerakan tulang-tulang secara leluasa. Misalnya sendi engsel pada lutut dan siku serta sendi peluru pada pangkal paha dan lengan atas.

(

Sumber: purnomo,2009)

Gambar 2.3: Macam-macam sendi berdasarkan keleluasaan gerak

Sendi merupakan hubungan antar dua tulang. Menurut Campbell (2008:288), sendi berdasarkan arah gerakannya di bagi atas :

1) Sendi peluru, tempat humerus kontak dengan gelang bahu dan tempat femur kontak dengan gelang panggul, memungkinkan kita untuk merotasi lengan dan kaki serta menggerakkanya ke sejumlah bidang.

2) Sendi engsel, misalnya antara humerus dan kepala ulna, membatasi gerakan ke satu bidang.

3) Sendi putar, memungkinkan kita untuk merotasi lengan bawah di siku dan menggerakkan kepala kita dan satu sisi ke sisi yang lain.

e. Kelainan dan Gangguan pada Sistem Gerak

Kurniasih (2018:51-53), kelainan pada sistem gerak kita dapat terjadi pada tulang maupun pada otot, selain itu antara lain sebagai berikut :

1) Polio yaitu penyebabnya virus polio, dapat menyebabkan pertumbuhan tulang tidak sempurna.

2) Fraktura yaitu patah tulang, layuh semu dapat terjadi apabila seorang bayi dalam kandungan terinfeksi kuman sifilis.

3) Keseleo atau terkilir yaitu pada persendian apabila kita melakukan gerak yang tiba - tiba atau gerakan yang tidak biasa sehingga menyebabkan ligament tertarik dan membengkak.

4) Ankilosis yaitu suatu keadaan sendi tidak dapat digerakkan.

5) Antritis yaitu penyakit peradangan pada sendi.

6) Osteoporosis yaitu reabsorbsi bahan pembentuk tulang terganggu karena kekurangan hormone kelamin pria dan wanita.

7) Tetanus yaitu penyakit kejang otot yang disebabkan toksin yang dihasilkan clostridium tetani.

8) Atropi yaitu kelainan otot mengecil sehingga kemampuan berkontraksi hilang akibatnya tidak dapat bergerak.

Dokumen terkait