• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Pembahasan

Pengujian hipotesis pada penelitian ini adalah uji anacova, pengujian hipotesis ini dilakukan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan pengaruh perlakuan penerapan Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) terhadap hasil belajar materi Sistem Gerak Manusia. Berikut adalah tabel uji hipotesis :

Tabel 4.11 Uji hipotesis data hasil belajar

Uji Nilai df Nilai sig

Anacova 1 0,002

Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan pada hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan SPSS versi 25 diperoleh nilai signifikansi = 0,002, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 atau (0,002 < 0,05) dan artinya model Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka–Teki Silang (TTS) memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA Negeri 9 Makassar (untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.2 hal 123-124).

Berdasarkan hasil analisis deskriptif memperlihatkan perbandingan skor hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) lebih tinggi dibanding siswa yang diajar secara konvensional. Hal ini terlihat pada selisih skor rata-rata yang dimiliki oleh kelas eksperimen yaitu 7,644 poin lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dilihat dari hasil post-test siswa pada kelas eksperimen dimana sekitar 80% siswa yang mendapatkan nilai yang mencapai KKM yang telah tentukan sedangkan pada kelas kontrol hanya 43,4% siswa yang mencapi nilai KKM. Dengan demikian berdasarkan hasil analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) siswa lebih dapat memahami materi pembelajaran dan memiliki peranan yang cukup berarti dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji normalitas data penelitian, menguji homogenitas data, serta terakhir untuk menguji hipotesis penelitian. Dalam pengujian hipotesis, dengan menggunakan uji Anacova diperoleh nilai signifikansi 0.002 atau (0.002 < 0.05). dengan demikian H0 ditolak da H1 diterima. Dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara hasil belajar yang diajar dengan menggunakan Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) dengan siswa yang diajar dengan model konvensional. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil belajar masing-masing kelas, dimana skor rata-rata pada kelas yang diajar menggunakan Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki

Silang (TTS) lebih tinggi daripada kelompok yang diajar dengan model konvensional.

Perbedaan hasil belajar kedua kelas sampel penelitian ini dikarenakan pada kelas eksperimen menggunakan model Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) dimana siswa melakukan pembelajaran sambil bermain dan siswa lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan dengan bantuan media Teka-Teki Silang (TTS) pula siswa lebih mudah memahami materi pembelajaran dibandingkan dengan siswa pada kelas kontrol yang menggunakan model yang biasa dilakukan. Hal ini nampak dari banyak siswa kelas eksperimen yang fokus mengikuti pembelajaran.

Sejalan dengan hal di atas Sukardjo (2014) menyatakan bahwa aktivitas belajar dengan model Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks di samping menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar.

Penggunaan media permainan dalam proses pembelajaran membuat siswa lebih aktif untuk mengeksplorasi masalah dalam proses pembelajaran didukung oleh pendapat Darmadi (2018), menyatakan bahwa untuk menciptakan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar) maka dalam proses pembelajaran dibutuhkan permainan. Disamping itu dengan media teka-teki silang (TTS) sangat efektif untuk mengulang pembelajaran, mudah untuk diajarkan dikarenakan sebagian masyarakat telah mengetahui, biaya yang dibutuhkan relatif murah, mengasah otak siswa untuk berpikir dan melatih ketelitian dan kejelian siswa dalam menjawab pertanyaan.

Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) cocok diterapkan, dilihat dari hasil persentase aktivitas belajar siswa (lampiran C.3 hal 111) dimana sekitar 74,44% siswa aktif dalam proses pembelajaran dan memberikan kepuasaan tersendiri bagi mereka, siswa puas dengan pembelajaran yang membuat mereka merasa senang karena dalam pembelajaran ini dapat menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan, dimana dapat membuat siswa menjadi aktif dan lebih bersemangat dalam proses pembelajaran dan dengan bantuan teka-teki silang (TTS) membuat siswa berfikir aktif untuk mnyelesaikan suatu pertanyaan. Dari hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Waluyo (2014), menyatakan bahwa model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) sangat cocok diterapkan karena membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran dan siswa dilibatkan langsung dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan dengan memperhatikan hasil yang didapat, terlihat kelebihan-kelebihan dari proses pembelajaran dengan Model Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) di SMAN 9 Makassar pada kelas Mia 6 yaitu siswa mulai terbiasa untuk berdiskusi dan bekerja secara kelompok, siswa sudah mampu menjawab soal dengan baik, meningkatkan kerja sama antar siswa, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan secara tidak langsung proses ini meningkatkan motivasi belajar siswa. Temuan dalam penelitian ini sejalan dengan pendapat Arifin (2016) yang menyatakan bahwa kelebihan Model pembealajaran Teams Games Tournament (TGT) yaitu proses pembelajaran berlangsung dengan

keaktifan siswa, mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain, motivasi belajar lebih tinggi, hasil belajar lebih baik, dan meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.

Di samping itu, terdapat beberapa kendala yang masih dialami dalam proses pembelajaran yaitu pada saat proses belajar berlangsung waktu yang dibutuhkan siswa untuk diskusi sangat banyak sehingga melewati waktu yang ditetapkan, dan proses pembelajaran berjalan tidak begitu efektif dikarenakan beberapa siswa ribut pada saat proses pembelajaran berlangsung, dengan hal ini Arifin (2016) mengemukakan bahwa kelemahan dari model Teams Games Tournament (TGT) yaitu bagi guru, sulitnya mengelompokkan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen, waktu yang dibutuhkan oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Hal yang dapat dilakukan untuk bahan evaluasi perbaikan untuk mengurangi kelemahan tersebut dengan cara menguasai kelas secara menyeluruh.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) dapat menimbulkan daya tarik bagi siswa. Ketertarikan tersebut terlihat siswa lebih antusias dalam proses belajar dan lebih aktif. Selain itu, siswa memperoleh variasi baru dalam kegiatan belajar mengajar sehingga mampu meningkatkan hasil belajar siswa.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak diberi perlakuan.

Dilihat dari selisih nilai rata-rata sebelum dan sesudah perlakuan yaitu 7,644 poin dari nilai 31,3 menjadi 81,7. Persentase siswa yang memperoleh nilai pada kategori kurang sebanyak 20%, 46,7% siswa yang memperoleh nilai pada kategori cukup, 20% siswa yang memperolen nilai pada kategori baik, 13,3% siswa yang memperoleh nilai sangat baik.

b. Model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) memberikan pengaruh terhadap hasil belajar kelas XI Mia 6 SMAN 9 Makassar pada materi sistem gerak. Hal ini ditunjukkan dari hasil uji hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 yaitu sebesar 0,002. Dengan demikian hipotesis pada penelitian ini diterima yang menyatakan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang (TTS) terhadap hasil belajar kelas XI Mia SMAN 9 Makassar pada materi sistem gerak

Dokumen terkait