• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL MINGGUAN ISLAM DAN LINGKUNGAN

N/A
N/A
Jabal Noor

Academic year: 2023

Membagikan "ARTIKEL MINGGUAN ISLAM DAN LINGKUNGAN"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL MINGGUAN ISLAM DAN LINGKUNGAN

ETIKA ISLAM DALAM MENATA LINGKUNGAN HIDUP Jabal Noor

Jabalnoor2702@gmail.com Pendahuluan

Dalam pandangan Islam Manusia dan lingkungan memiliki hubungan relasi yang sangat erat kaitannya dengan agama karena Allah Swt menciptakan alam ini termasuk di dalamnya manusia dan lingkungan dalam keseimbangan dan Keharmonisan. Merujuk pada Undang Undang No. 23 Tahun 1997,” lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.” Agama pada dasarnya mengajarkan manusia untuk harmonis dengan lingkungan atau alam. Agama juga melarang umatnya untuk merusak keseimbangan alam. Menjaga lingkungan dan kelestarian alam sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya dilengkapi dengan hukum-hukum (sunnatullah). Nilai agama dan lingkungan ini semakin relevan digali manakala dunia tengah menghadapi krisis lingkungan akibat ulah manusia. Maka jika hukum-hukum tersebut dilanggar, maka alam akan hancur. Sebagaimana dalam potongan firman Allah Swt dalam surah Ar rum ayat 41 yang artinya :

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia;

Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Padahal Rasulullah bersabda “Sesungguhnya Allah menetapkan (mewajibkan) berbuat ihsan atas segala hal”. Makna yang bisa di resap dari hadits ini adalah bahwa Allah mewajibkan umat manusia untuk berbuat baik . Di antara bentuknya adalah memperlakukan lingkungan tempat hidup kita dengan baik.

Sebagai agama yang bersifat universal, Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk di dalamnya bagaimana beretika terhadap alam dan lingkungan hidup.

Etika lingkungan sangat diperlukan agar setiap kehidupan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terlestarikan dengan nilai islam. Oleh karena itu Islam berpesan lewat Alquran bahwa manusia harus melestarikan alam sekitarnya agar keberlangsungan hidupnya tidak terganggu oleh ulah sekelompok manusia yang enggan

(2)

melestarikan alam. Berdasarkan hal itu, maka ajaran Islam memberikan prinsip-prinsip untuk manusia agar juga beretika terhadap lingkungan.

Berikut adalah prinsip-prinsip yang dapat menjadi pegangan dan panduan bagi perilaku manusia dalam berhadapan dengan alam, baik perilaku terhadap alam secara langsung maupun etika terhadap sesama manusia yang berakibat tertentu terhadap alam:

Sikap Hormat terhadap Alam (Respect For Nature)

Dalam al quran surah al anbia ayat 107, Allah swt berfirman:

“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagisemesta alam”.

Menurut Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H. Berikutnya, Allah menyanjung RasulNya yang membawa al quran. Allah swt berfirman, “Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” Beliau merupakan rahmat Allah yang dianugerahkan bagi para hambaNya. Kaum Mukminin menerima bingkisan rahmat ini dan mensyukurinya serta menyikapinya dengan baik. Sementara itu, kalangan lainnya ,mereka mengingkarinya dan merubah kenikmatan Allah dengan bentuk kekufuran, enggan untuk menerima rahmat dan kenikmatanNya.1

Menghormati alam merupakan prinsip mendasar bagi manusia sebagai bagian integral dari alam semesta secara keseluruhan. Seperti halnya anggota dalam komunitas sosial bertanggung jawab untuk menghargai kehidupan bersama dan menjaga hubungan sosial yang erat, demikian pula anggota dalam komunitas ekologis memiliki tanggung jawab untuk menghormati dan menghargai setiap bentuk kehidupan dan spesies yang ada dalam ekosistem tersebut, serta memiliki kewajiban moral untuk memelihara pribadi dan keutuhan komunitas ekologis, yaitu alam sebagai tempat tinggal manusia.

Prinsip Tanggung Jawab (Moral Responsibility For Nature)

Sebagai manusia, kita memiliki kewajiban moral terhadap alam berdasarkan prinsip rasa hormat yang telah disebutkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan kita diciptakan sebagai khalifah yang bertanggung jawab atas keberadaan dan kesejahteraan di bumi, serta secara ontologis kita merupakan bagian yang tak terpisahkan dari alam. Fakta ini sendiri menyiratkan sebuah prinsip moral bahwa kita memiliki tanggung jawab terhadap seluruh alam semesta beserta integritasnya, serta tanggung jawab terhadap

1 Referensi : https://tafsirweb.com/5619-surat-al-anbiya-ayat-107.html

(3)

keberadaan dan kelestariannya. Setiap elemen dan objek di alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan dengan tujuan yang unik, tanpa memandang apakah tujuannya berhubungan dengan manusia atau tidak. Oleh karena itu, sebagai bagian dari alam semesta, manusia juga bertanggung jawab untuk menjaga dan merawatnya.

Solidaritas Kosmis (Cosmic Solidarity)

Prinsip solidaritas merupakan aspek yang terkait dengan kedua prinsip moral tersebut. Seperti halnya prinsip-prinsip tersebut, prinsip solidaritas timbul dari pemahaman bahwa manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keseluruhan alam semesta. Lebih dari itu, dalam sudut pandang ekofeminisme, manusia dianggap memiliki posisi yang setara dengan alam dan semua makhluk lainnya di dalamnya.

Fakta ini menggugah kesadaran manusia akan perasaan solidaritas, yakni rasa saling bergantung dengan alam dan dengan semua makhluk hidup lainnya.

Prinsip Kasih Sayang dan Kepedulian terhadap Alam (Caring For Nature)

Sebagai anggota yang setara dalam komunitas ekologis, manusia diharapkan untuk mengembangkan rasa kasih, perhatian, dan pelestarian terhadap alam semesta beserta isinya, tanpa membeda-bedakan dan tanpa melakukan dominasi. Rasa kasih sayang dan kepedulian ini juga timbul karena diakui bahwa sebagai anggota komunitas ekologis, semua makhluk hidup memiliki hak untuk dilindungi, dijaga, tidak disakiti, dan dirawat.

Kesimpulan

Islam mengajarkan hubungan harmonis antara manusia dan alam, dan ajaran agama islam mendorong umatnya untuk menghargai, merawat, dan melindungi lingkungan sebagai tanggung jawab moral. Etika lingkungan menjadi penting dalam menerapkan nilai-nilai Islam terhadap lingkungan, dan prinsip-prinsip seperti sikap hormat, tanggung jawab moral, solidaritas kosmis, dan kasih sayang serta kepedulian terhadap alam menjadi pedoman bagi perilaku manusia terhadap alam.

Referensi

Dokumen terkait

Kata Kunci: Pembelajaran Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga, Theory of Planned Behavior, Minat

Untuk itu, artikel ini berupaya mengkaji gagasan tentang epistemologi Psikologi Islam yang dibentuk berdasarkan pandangan wahyu tentang kemungkinan manusia memiliki

Konsep Pelestarian Lingkungan Hidup dalam pandangan Islam merupakan karunia dari Allah swt kepada manusia untuk digunakan sebagai kelangsungan hidup dan menjadikannya

bahwa pandangan Islam terhadap lingkungan hidup meliputi beberapa pokok ajaran, kemudian pendidikan lingkungan hidup sebagai sebuah program pendidikan yang dirancang

Paparan dalam artikel ini tidak mempersoalkan bagaimana dua pandangan dalam melihat Islam dan lokalitas itu sebagai pandangan yang benar atau salah, namun berusaha

Fenomena ini menelurkan beberapa permasalahan: (1) Bagaimana pandangan syari‟at Islam terhadap musik; (2) Bagaimana pemahaman musisi Muslim di lingkungan kampus

Demikianlah makalah ekonomi menurut pandangan Islam yang disarikan dari buku yang berjudul Etika Bisnis Islami. Pada dasarnya Islam mengatur lebih luas

berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang: pengaruh etika kerja islam, hubungan antar karyawan , dan lingkungan kerja terhadap kinerja