• Tidak ada hasil yang ditemukan

JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

I Gede Teguh Permana

Academic year: 2023

Membagikan "JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

JARINGAN SYARAF TIRUAN

(ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

(2)

Outline

• Konsep JST

• Model Struktur JST

• Arsitektur JST

• Aplikasi JST

• Metode Pembelajaran

• Fungsi Aktivasi

(3)

Konsep JST

Jaringan syaraf tiruan (JST) atau Artificial Neural Network (ANN) adalah suatu model matematik atau komputasi untuk mensimulasikan struktur dan fungsi dari jaringan syaraf dalam otak.

JST adalah sistem pemrosesan informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi.

(4)

Konsep JST (lanjutan..)

Jaringan Syaraf Biologi

(5)

Konsep JST (lanjutan..)

JST dibentuk sebagai generalisasi model matematika dari jaringan syaraf biologi, dengan asumsi bahwa:

Pemrosesan informasi terjadi pada banyak elemen sederhana (neuron)

Sinyal dikirimkan diantara neuron-neuron melalui penghubung2

Penghubung antar neuron memiliki bobot yang akan memperkuat atau memperlemah sinyal

(6)

Konsep JST (lanjutan..)

Untuk menentukan output, setiap neuron menggunakan fungsi aktivasi (biasanya bukan fungsi linier) yang dikenakan pada jumlahan input yang diterima. Besarnya output ini selanjutnya dibandingkan dengan suatu batas ambang (threshold)

(7)

Konsep JST (lanjutan..)

Sebagai contoh: neuron Y pada gambar berikut:

(8)

Konsep JST (lanjutan..)

• JST tidak diprogram untuk menghasilkan keluaran tertentu. Semua keluaran atau kesimpulan yang ditarik oleh jaringan didasarkan pada pengalamannya selama mengikuti proses pembelajaran.

• Pada proses pembelajaran, ke dalam JST dimasukkan pola-pola input (dan output) lalu jaringan akan diajari untuk memberikan jawaban yang bisa diterima.

(9)

Konsep JST (lanjutan..)

• Karakteristik JST ditentukan oleh

1. Pola hubungan antar neuron (disebut arsitektur jaringan) 2. Metode penentuan bobot-bobot sambungan (disebut dengan

pelatihan atau proses belajar jaringan) 3. Fungsi aktivasi

(10)

Konsep JST (lanjutan..)

• Komponen utama neuron dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian :

Dendrit = bertugas menerima informasi = jalur input bagi soma

Badan sel (soma) = tempat pengolahan

informasi, di badan sel terdapat inti sel yang bertugas mengolah informasi

Akson = bertugas mengirimkan impuls-impuls sinyal ke sel syaraf lain = jalur output bagi soma Antar dendrit dipertemukan dengan sinapsis

(11)

Konsep JST (lanjutan..)

Analogi JST dengan JSB

(12)

Model Struktur Neuron JST

(13)

Model Neuron Tanpa bias

Σ

p1

p2

Masukan /Inputs

pi

. . .

Penjumlahan w1

w2

wi

Bobot/Weight = bisa diatur

F(y) n=Σpi.wi

a=f(n) Fungsi Aktifasi

(14)

Model Neuron dengan bias

Masukan /Inputs

p1

p2

Σ

pi

. . .

Penjumlahan

w

1

w

2

w

i

Bobot/Weight = bisa diatur

n=Σpi.wi

F(y)

a=f(n)

Fungsi Aktivasi

b (Bias)=Fix

(15)

Neuron Sederhana

(16)

Arsitektur JST

1. Jaringan dengan lapisan tunggal (single layer net)

2. Jaringan dengan banyak lapisan (multilayer net)

3. Jaringan dengan lapisan kompetitif

(competitive layer net)

(17)

Arsitektur JST (lanjutan..)

1. Jaringan dengan lapisan tunggal (single layer net)

• Hanya memiliki 1 lapisan dengan bobot-bobot terhubung. Jaringan ini hanya menerima input kemudian secara langsung akan mengolahnya menjadi output tanpa harus melalui lapisan tersembunyi.

• Seberapa besar hubungan antara 2 neuron ditentukan oleh bobot yang bersesuaian.

• Semua unit input akan dihubungkan dengan setiap unit output.

(18)

Arsitektur JST (lanjutan..)

• Gambar

single layer net

(19)

Arsitektur JST (lanjutan..)

2. Jaringan dengan banyak lapisan (multilayer net)

• Memiliki 1 atau lebih lapisan yang terletak diantara lapisan input dan lapisan output.

• Umumnya ada lapisan bobot-bobot yang terletak antara 2 lapisan yang bersebelahan.

• Jaringan dengan banyak lapisan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang lebih sulit daripada lapisan tunggal, tentu saja dengan pembelajaran yang lebih rumit.

• Pada banyak kasus, pembelajaran pada jaringan dengan banyak lapisan ini lebih sukses dalam menyelesaikan masalah.

(20)

Arsitektur JST (lanjutan..)

• Gambar

multilayer net

(21)

Arsitektur JST (lanjutan..)

3. Competitive layer net

• Pada jaringan ini sekumpulan neuron bersaing untuk mendapatkan hak menjadi aktif.

• Umumnya hubungan antar neuron pada lapisan kompetitif ini tidak diperlihatkan pada diagram arsitektur.

• Gambar berikut menunjukkan salah satu contoh arsitektur jaringan dengan lapisan kompetitif yang memiliki bobot –η

(22)

Arsitektur JST (lanjutan..)

• Gambar

competitive layer net

(23)

PROSES PEMBELAJARAN JARINGAN

Cara belajar JST :

Ke dalam JST diinputkan informasi yang sebelumnya telah diketahui hasil keluarannya.

Penginputan informasi ini dilakukan lewat node-node atau unit-unit input. Bobot-bobot antarkoneksi dalam suatu arsitektur diberi nilai awal dan kemudian JST dijalankan.

Bobot-bobot ini bagi jaringan digunakan untuk belajar dan mengingat suatu informasi.

Pengaturan bobot dilakukan secara terus-menerus dan dengan menggunakan kriteria tertentu sampai diperoleh keluaran yang diharapkan.

(24)

Aplikasi JST

Pada tahun 1988 DARPA Neural Network Study membuat daftar berbagai aplikasi JST, yang diawali

dengan aplikasi adaptive channel equalizer

(1984), yang merupakan jaringan neuron-

tunggal untuk sistem telepon jarak jauh,

untuk menstabilkan sinyal suara. Alat ini

mengalami kesuksesan luar biasa dalam

industri.

(25)

Aplikasi JST (lanjutan..)

Di samping itu, beberapa aplikasi JST:

Pengenalan pola (pattern recognition)

Untuk mengenali pola (mis angka, huruf, suara, atau tanda tangan) yang sudah sedikit berubah. Hal ini mirip dengan otak manusia yang masih mampu mengenali orang yang sudah beberapa waktu tidak dijumpainya

Pengolahan sinyal JST (model ADALINE) dapat dipakai Untuk menentukan noise dalam saluran telepon

Peramalan

Untuk meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan pola kejadian di masa lampau. Hal ini dapat dilakukan mengingat kemampuan JST untuk mengingat dan membuat generalisasi dari apa yang sudah ada sebelumnya

(26)

Aplikasi JST (lanjutan..)

Aplikasi-aplikasi lain :

Aerospace

Otopilot pesawat terbang akurasi tinggi, simulasi jalur penerbangan, sistem pengendali pesawat, simulasi komponen pesawat terbang, detektor kerusakan komponen pesawat

Otomotif

Sistem pemandu otomatis, penganalisis aktivitas pengemudi

Perbankan

Pembaca cek dan dokumen, evaluasi aplikasi kredit

Pertahanan

Pengendali senjata, penjejak target, diskriminasi objek, pengenalan wajah, sensor-sensor baru, sonar, radar dan pengolahan sinyal citra (termasuk data kompresi), ekstraksi ciri, peredam derau, identifikasi sinyal / citra

(27)

Aplikasi JST (lanjutan..)

Elektronik

Prediksi sekuens kode, tata letak integrated circuit, kontrol proses, analisis kerusakan chip, machine vision, sintesis suara, permodelan nonlinier.

Hiburan

Animasi, efek khusus, prakiraan pasar

Keuangan

Taksiran harga properti, penasihat kredit, pemeriksaan hipotik, corporate bond rating, analisis kredit, program penjualan portofolio, analisis finansial keuangan, prediksi harga valuta

(28)

Aplikasi JST (lanjutan..)

Asuransi

Evaluasi aplikasi polis, optimisasi produksi

Manufaktur

Kontrol proses, analisis dan disain produk, diagnosis mesin dan proses, identifikasi partikel (real time), sistem inspeksi kualitas (visual),

pembungkusan, analisis kualitas, dll

Medis

Analisis sel kanker, analisis EEG dan ECG, disain prostesis, optimisasi waktu transplantasi, reduksi pengeluaran rumah sakit, peningkatan kualitas RS.

Migas Eksplorasi

(29)

Aplikasi JST (lanjutan..)

Robotik

Kontrol trajektori, robot pengangkat, sistem penglihatan

Percakapan

Pengenalan percakapan, kompresi, klasifikasi huruf, sintesis teks ke percakapan.

Sekuritas

Analisis pasar, automatic bond rating, sistem pelaporan perdagangan saham

Telekomunikasi

Kompresi citra dan data, pelayanan informasi otomatis, penterjemah otomatis, sistem pemroses pembayaran rekening

Transportasi

Sistem diagnosis rem, penjadwalan, penentuan rute

(30)

Metode pembelajaran/pelatihan JST :

1. Pembelajaran terawasi (supervised learning)

2. Pembelajaran tak terawasi (unsupervised learning)

3. Gabungan pembelajaran terawasi dan tak

terawasi (hybrid)

(31)

Metode pembelajaran/pelatihan JST :

1. Pembelajaran terawasi (supervised learning)

₋ Pada pembelajaran ini kumpulan input yang digunakan, output-outputnya telah diketahui.

₋ Perbedaan antara output-output aktual dengan output- output yang diinginkan digunakan untuk mengoreksi bobot JST agar JST dapat menghasilkan jawaban sedekat (semirip) mungkin dengan jawaban yang benar yang telah diketahui oleh JST.

₋ Contoh : Hebbian, Perceptron, Adaline, Back Propagation, LVQ (Learning Vector Quantization)

(32)

Metode pembelajaran/pelatihan JST (lanjutan..)

2. Pembelajaran tak terawasi (unsupervised learning)

₋ Pada pembelajaran ini, JST mengorganisasi dirinya sendiri untuk membentuk vektor-vektor input yang serupa, tanpa menggunakan data atau contoh- contoh pelatihan.

₋ Struktur menggunakan dasar data atau korelasi antara pola-pola data yang dieksplorasi.

₋ Contoh : Kohonen, ART

(33)

Metode pembelajaran/pelatihan JST (lanjutan..)

3. Gabungan pembelajaran terawasi dan tak terawasi (hybrid)

a. Merupakan kombinasi dari kedua pembelajaran tersebut.

b. Sebagian dari bobot-bobotnya ditentukan melalui pembelajaran terawasi dan sebagian lainnya melalui pembelajaran tak terawasi.

(34)

Fungsi Aktivasi

Masukan pada jaringan akan diproses oleh suatu fungsi yang akan menjumlahkan nilai-nilai semua bobot dan bias.

Hasil dari penjumlahan akan dibandingkan dengan suatu nilai ambang (threshold) melalui fungsi aktivasi setiap neuron.

(35)

Fungsi Aktivasi

Fungsi undak biner (hard limit)

Fungsi undak biner (threshold)

(36)

Fungsi Aktivasi

Fungsi bipolar

Fungsi bipolar dengan threshold

(37)

Fungsi Aktivasi

Fungsi Linier (identitas)

Fungsi Sigmoid biner

(38)

Catatan untuk fungsi aktivasi

Untuk pengambilan keputusan biasanya digunakan Hardlimit

Untuk pengenalan pola/jaringan back propagation biasanya digunakan sigmoid

Untuk prediksi/aproksimasi linear biasanya digunakan linear

Untuk hebbian / single layer

menggunakan biner thresold.

(39)

McCulloch Pitts

Fungsi aktivasi biner

Besar bobotnya sama

Memiliki threshold yang sama

Contoh buat fungsi logika “and”, input X1 dan X2, dan Y = 1 jika dan hanya jika inputan 1

X1 X2 Y

1 1 1

1 0 0

0 1 0

0 0 0

(40)

Jawab

X1 X2 net

Y, 1 jika net >=2, 0 jika net < 2

1 1 1.1+1.1=2 1 1 0 1.1+0.1=1 0 0 1 0.1+1.1=1 0 0 0 0.1+0.1=0 0

X1

X2

Y

2 1

1

(41)

Problem “OR”

X1 X2 net

Y, 1 jika net >=1, 0 jika net < 1

1 1 1.1+1.1=2 1 1 0 1.1+0.1=1 1 0 1 0.1+1.1=1 1 0 0 0.1+0.1=0 0

X1

X2

Y

1 1

1

(42)

Kelebihan JST

• Mampu mengakuisisi pengetahuan walau tidak ada kepastian

• Mampu melakukan generalisasi dan ekstraksi dari suatu pola data tertentu

• JST dapat menciptakan suatu pola pengetahuan melalui pengaturan diri atau kemampuan belajar (self organizing)

• Memiliki fault tolerance, gangguan dapat dianggap sebagai noise saja

• Kemampuan perhitungan secara paralel sehingga proses lebih singkat

(43)

Kelemahan JST

• Kurang mampu untuk melakukan operasi operasi numerik dengan presisi tinggi

• Kurang mampu melakukan operasi algoritma aritmatik, operasi logika dan simbolis

• Lamanya proses training yang mungkin

terjadi dalam waktu yang sangat lama

untuk jumlah data yang besar

(44)

Keterbatasan JST

Meskipun banyak aplikasi dapat dilakukan oleh JST, namun ia memiliki beberapa keterbatasan umum. Keterbatasan utamanya adalah “KETIDAK AKURATAN” hasil yang diperoleh (karena JST bekerja berdasarkan pola yang terbentuk pada inputnya).

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian model busur api listrik tegangan rendah berbasis Jaringan Syaraf Tiruan ini berhasil menirukan waveform dari target yang diajarkan, sehingga model

Fi adalah jumlah neuron masukan neuron I dalam Jaringan Syaraf Tiruan. Hitung keluaran yang didapatkan dari neuron dalam layer tersembunyi :. n adalah jumlah masukan pada neuron j

• Jaringan dengan banyak lapisan ini dapat menyelesaikan permasalahan yang lebih sulit daripada lapisan tunggal, tentu saja dengan pembelajaran yang lebih rumit..

Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah model sistem komputasi yang dapat bekerja seperti sistem syaraf biologis pada saat berhubungan dengan ‘dunia luar’, nama jaringan

Selisih antara pola output aktual (output yang dihasilkan) dengan pola output yang dikehendaki (output target) yang disebut error digunakan untuk mengoreksi bobot JST sehingga

Jaringan syaraf tiruan yang berupa susunan sel-sel saraf tiruan (neuron) dibangun berdasarkan prinsip-prinsip organisasi otak manusia, selain itu jaringan saraf

Sebuah jaringan syaraf tiruan (JST) dirancang untuk dapat melakukan tugas memilih suatu input data ke dalam katagori tertentu yang sudah ditetapkan..  JST seperti ini memliki

Atok (2005) menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan metode pra-pemrosesan Analisis Komponen Utama (AKU) untuk mencari pemodelan kalibrasi untuk data HPLC dan FTIR