JAWABAN GUGATAN ANDRY PAMUNGKAS 048068026 PARA
Kepada Yth.
Pengadilan Negeri Surakarta Jalan Slamet Riyadi No. 200 di.
Jakarta Dengan hormat
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : SIARMAN S.H
Jenis kelamin. : Laki-laki Pekerjaan. : Advokat
Alamat : Asrama polisi Blok B no 11 RT 04 RW 05 Kel. Tanjungpinang Barat Kec. Tanjungpinang Barat Kota Tanjungpinang Provinsi Kepulauan Riau.
Berdasarkan surat kuasa tanggal 10 Januari 2023, bertindak atas :
Nama : KASNO
Alamat : Jalan Karang Sari, Gandus No. 12 Surakarta Tempat/Tgl. Lahir : Surakarta, 05 Juli 1973
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
JAWABAN TERGUGAT
Tergugat
Dengan ini Para bermaksud mengajukan Jawaban atas Gugatan Pembagian Perkara Waris melalui kuasa hukumnya, yang diajukan oleh :
1. Nama : SHINTA
Alamat : Jalan Tanjung Rawo RT 56 Gg. Mawar Surakarta Jawa tengah Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT
Adapun alasan-alasan hukum yang akan kami sampaikan adalah sebagai berikut :
Bahwa, Para Tergugut menolak dengan tegas seluruh dalil Para Tergugut dalam gugatannya baik posita maupun petitumnya dan menolak seluruh tuntutannya, kecuali untuk hal-hal yang diakui secara tegas kebenarannya karena dalil-dalil yang dikemukakan oleh Para Penggugat adalah tidak benar, sehingga agar Majelis Hakim tidak terkecoh oleh dalil-dalil yang disampaikan Para Penggugat;
DALAM EKSEPSI
1. Bahwa, sebagaimana kita ketahui tentang syarat formulasi gugatan salah satunya adalah petitum gugatan, dengan adanya petitum gugatan ini diharapkan supaya gugatan tersebut dapat dianggap sebagai sebuah gugatan yang sah dalam arti tidak mengandung cacat formil sehingga dalam sebuah gugatan haruslah mencantumkan gugatan yang berisi pokok tuntutan Penggugat, yang berupa deskripsi yang jelas dalam menyebutkan satu per satu dalam akhir gugatan yang menyebutkan tentang hal-hal apa saja yang menjadi pokok tuntutan Penggugat. Dengan kata lain petitum gugatan, berisi tuntutan atau permintaan kepada pengadilan untuk dinyatakan dan ditetapkan sebagai hak penggugat. Namun didalam Petitum gugatan Para Penggugat, sangat bertentangan dengan apa yang kami uraikan tersebut tentang pengertian daripada petitum gugatan penggugat yang mana dalam petitum gugatan Penggugat sama sekali tidak menjelaskan tentang pokok yang menjadi tuntutan Penggugat;
2. Bahwa, berkaitan dengan apa yang telah kami uraikan dalam Poin 1 tersebut diatas, maka sudah sangat jelas petitum gugatan Para Penggugat yang tidak menjelaskan tentang Pokok tuntutan Para Penggugat yang tertuang dalam gugatan Para Penggugat maka peristiwa tersebut sama halnya dengan apa yang telah tertuang dalam Putusan MARI Nomor 582 K/S i p/1973, tanggal 18 Desember 1975, menyatakan :
2.1 Karena Petitum gugatan adalah tidak jelas gugagatan harus dinyatakan tidak diterima.
Petitum tersebut sebagai berikut:
2.1.1 Menetapkan hak Penggugat atas tanah tersebut;
2.1.2 Menghukum Tergugat supaya berhenti bertindak atas tempat tersebut, dan menyerahkan kepada penggugat untuk bebas bertindak atas tempat tersebut;
2.1.3 Menghukum Tergugat serta membayar ongkos perkara ini;
3. Bahwa, apabila menyimak dan mencermati secara mendalam tentang apa yang tertuang dalam Putusan MARI Nomor 582 K/Sip/1973, tanggal 18 Desember 1975 diatas maka adanya suatu kesamaan yang prinsip dengan petitum gugatan Para Penggugat yaitu petitum gugatan Para Penggugat yang tidak menuangkan secara jelas tentang apa-apa yang menjadi pokok tuntutannya. Mengingat hal demikian maka Para Tergugat memohon kepada Majelis Hakim dalam memeriksa perkara ini dapat menyatakan supaya gugatan yang diajukan oleh Para Penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima;
4. Bahwa, adapun alasan-alasan selanjutnya yang Para Penggugat anggap tentang gugatan Para Penggugat tersebut tidak terang (Obscuur Libel) yaitu, di dalam gugatan Para Penggugat keliru menjelaskan tentang objek sengketa yang dituntut secara benar. Pernyataan ini sesuai dengan apa yang dituliskan oleh M.
Yahya Harahap, S.H. dalam bukunya yang berujudl Hukum Acara Perdata
Tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan pada halaman 449, yang menyatakan bahwa “Terdapat beberapa aspek yang menimbulkan gugatan kabur” yaitu mengenai:
- Batas-batas objek sengketa tidak jelas ; - Letak objek sengketa tidak pasti ; dan
- Ukuran yang disebut, dalam gugatan berbeda dengan hasil pemeriksaan setempat. Artinya objek sengketa yang tersebut dalam Gugatan Para Penggugat berbeda dengan surat/dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat kelurahan dimana objek sengketa berada;
5. Bahwa, karena dalam gugatan Para Penggugat tersebut keliru dan tidak jelas, maka hal tersebut jelas bahwa gugatan Para Penggugat telah keliru dalam menunjukkan batas-batas dan luas objek sengketa yang di tuntut oleh Para Tergugat. Dengan kekeliruan tersebut maka Para Penggugat dapat menyatakan bahwa terhadap gugatan Para Penggugat tersebut adalah tidak jelas atau kabur (Obscuur Libel). Oleh karena itu Para Tergugat meminta kepada pengadilan negeri pemeriksa perkara waris mohon supaya gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima;
6. Bahwa, gugatan Para Penggugat tidak menyebutkan dasar hukum secara jelas atas dalil-dalil yang dijadikan dasar gugatan Para Penggugat mengenai peristiwa dan fakta-fakta yang ditulis dalam gugatan tersebut sehingga terhadap gugatan yang tidak menjelaskan tentang dasar hukum terhadap fakta-fakta yang ditulis dalam sebuah gugatan maka dalil-dalil gugatan seperti itu tidak memenuhi syarat formil hukum acara yang berlaku;
DALAM POKOK PERKARA
7. Pada tahun 1998 Shinta bersama Jojon telah menjual sebagian waris yang berupa rumah di Semarang, Jawa Tengah dan 1 Vila di tawamangu Karanganyar Jawa Tengah. Hasil penjualan harta waris senilai Rp 2 miliar tersebut tanpa persetujuan tertulis dari ahli waris lain ditempatkan di rekening deposito atas
nama Jojon dan Jojon akan memberikan uang sebesar Rp 1,5 juta perbulan kepada Shinta Ibunya dan jika sewaktu-waktu di minta uang deposito tersebut dapat di minta oleh Shinta.
8. Kemudian pada tahun 2000 Shinta dan Darupekok menjual harta waris perkebunan di tulungagung dan 1 rumah di jakarta Pusat serta rumah di Surakarta dengan total nilai Rp 7 miliar dan pembagian waris dengan komposisi Rp 4 miliar di bagi prorata kepada Shinta dan 6 ahli warisnya. Sedangkan Rp 1 Miliar untuk Darupekok. Sisa Rp 2 miliar dibelikan rumah di Surakarta dengan atas nama Shinta atas dasar kesepakatan dana Rp 2 Miliar tersebut merupakan bagian Shinta sendiri.
9. Pada tahun 2023 Shinta sakit keras dan di rawat oleh anaknya yang bernama Hendy. Pada tahun 2023 tersebut hingga kini anak-anak lainnya tidak memberikan uang untuk biaya hidup Shinta. Kemudian, Shinta hendak menjual rumahnya di Surakarta tersebut mengingat rumah tersebut atas nama Shinta.
Tetapi ternyata sertifikat rumah dipegang oleh kasno. Dengan kondisi ingin menjual rumahnya Shinta meminta sertifikat rumahnya tersebut yang berada di tangan anaknya bernama Kasno. Kasno dan anak-anak lainnya menolak memberikan sertifikat tanah rumah Shinta dengan alasan bahwa rumah tersebut dibeli atas dasar Patungan dengan ahli waris lainnya (anak-anaknya). Padahal objek tanah sertifikat tersebut bukanlah dari patungan ahli waris lainnya.
10. Bahwa, sebagaimana hal tersebut diatas dalam Jawaban Gugatan kami adalah sudah sah menurut hukum yang berlaku mengingat rumahnya Shinta meminta sertifikat rumahnya tersebut yang berada di tangan anaknya Bernama Kasno. Kasno dan anak-anak lainnya menolak memberikan sertifikat tanah rumah Shinta dengan alasan bahwa rumah tersebut dibeli atas dasar Patungan dengan ahli waris lainnya (anak-anaknya). Padahal objek tanah sertifikat tersebut bukanlah dari patungan ahli waris lainnya.
11. Bahwa sebagaimana apa yang dinyatakan sebagai Pasal 171 KHI menyebutkan
“ada tiga syarat untuk menjadi ahli waris: (1). Orang yang mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan pewaris; (2). Beragama Islam; (3).
Tidak terhalang karena hukum untuk menjadi ahli waris;
12. Bahwa mengenai kerugian materiil maupun immateriil yang dialami oleh para
ATAU
Penggugat, yang seolah-olah kerugian tersebut adalah mutlak kesalahan Para Tergugat secara yuridis tidak memuat dasar-dasar hukum dan tidak menjelaskan secara detail bagaimana dan apakah bentuk kerugian tersebut sehingga kami mohon kepada Majelis Hakim yang Terhormat menolak gugatan Penggugat yang tidak berdasar tersebut, karena dapat dikatakan Gugatan Penggugat terkesan mengada-ada;
13. Bahwa oleh karena Para Penggugat adalah pihak yang menyebabkan kerugian terhadap Para Tergugat, atas adanya gugatan ini maka patut dan adil kiranya apabila Para Penggugat dihukum membayar biaya-biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
Bahwa berdasarkan uraian, dasar-dasar mengenai hal-hal tersebut diatas maka kiranya Para Tergugat mohon dengan hormat pada Ketua Pengadilan Negeri Surakata c.q. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berkenan untuk memberikan putusan sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI
1. Mengabulkan Eksepsi Para Tergugat untuk seluruhnya;
DALAM POKOK PERKARA
1. Menolak gugatan Para Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima;
2. Menolak Permohonan Kasno Jaminan yang dimohonkan oleh Para Penggugat;
3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul akibat perkara ini;
Apabila Majelis Hakim Pemeriksa Perkara berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya.
Kuasa hukum tergugat Kasno