Indonesia merupakan negara kepulauan dengan pantai yang sangat luas dan berbagai jenis invertebrata air yang mempunyai nilai ekonomi, seperti Filum Moluska, kelas Crustacea dan Filum Echinodermata. Jenis invertebrata antara lain udang windu, udang vanama, udang ronggen, udang tanduk, udang api, lobster, kepiting, dan udang karang. Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul: Jenis-Jenis Invertebrata Perairan yang Diperdagangkan di Kota Surabaya.
Indonesia mempunyai berbagai jenis hewan invertebrata perairan, antara lain krustasea dan hewan moluska (moluska) yang mempunyai nilai ekonomi cukup besar baik untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri maupun ekspor. Kota Surabaya yang merupakan kota metropolitan dengan jumlah penduduk relatif padat yang berasal dari berbagai kalangan, merupakan kota yang mempunyai potensi perdagangan jenis invertebrata air pada umumnya dan moluska dan krustasea pada khususnya. Jenis invertebrata air ini dapat ditemukan dari pemasaran kelas bawah di pasar tradisional hingga supermarket, dan dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah hingga atas di restoran standar.
Untuk itu perlu diketahui sejak awal mengenai jenis-jenis invertebrata air yang berpotensi untuk dikembangkan dan mempunyai nilai ekonomi di Kota Surabaya. Dari uraian di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: jenis invertebrata air apa saja yang diperdagangkan di kota Surabaya, untuk melihat sejauh mana potensi invertebrata lokal tersebut dimasukkan dalam distribusi pemasaran kota Surabaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis hewan invertebrata air yang diperdagangkan di Kota Surabaya mulai dari pasar tradisional, supermarket, restoran dan toko aksesoris/kerajinan serta nilai ekonomisnya.
Manfaat penelitian ini adalah sebagai data dasar untuk pengkajian dan penelitian serta pengembangan di bidang budidaya laut khususnya invertebrata air yang hidup di pesisir timur Surabaya.
TINJAUAN PUSTAKA
Jenis kerang yang terdapat di pesisir timur Surabaya antara lain Lorjuk (Solen sp) dan Kupang (Corbula faba) (Trisyani dkk, 2008). Gastropoda adalah filum moluska yang bercirikan bentuknya seperti kerucut dengan cangkang melingkar. Gastropoda terdapat di semua habitat yaitu di darat, serta organisme bentik di air tawar dan air laut.
Sejumlah kecil merupakan hama tanaman dan kolam, seperti trispina dan keong mas, dan hanya sedikit spesies yang mempunyai nilai ekonomi signifikan, seperti keong macan. Cephalopoda merupakan satu-satunya kelas invertebrata air yang hidup seperti nekton dan hanya hidup di perairan laut. Cangkang cephalopoda ada di dalam, cangkang cumi kecil dan tipis seperti plastik, dan cangkang gurita hilang.
Warna kulit dapat berubah menjadi ungu, hitam, coklat dan biru akibat adanya kromatopori pada bagian kulit yang dikendalikan oleh sistem saraf. Kelas Crustacea mempunyai banyak subkelas, dan yang mempunyai nilai ekonomis adalah subkelas malacostraca yang terdiri dari udang dan kepiting. Udang jenis ini dapat hidup di semua habitat baik perairan tawar, pantai, dan laut dalam, sedangkan kepiting dapat ditemukan di ekosistem mangrove dan pesisir, kepiting di ekosistem laut/karang.
Crustacea dicirikan dengan adanya cangkang keras yang menutupi seluruh tubuhnya, tubuhnya terbagi menjadi kepala dan dada yang menyatu (cephalothorax) dan ekor (abdomen), serta dilengkapi dengan beberapa organ yaitu kaki renang (pleopod) dan kaki berjalan (periopoda) serta antena. Secara umum krustasea mempunyai nilai ekonomi yang cukup besar untuk diekspor ke luar negeri dalam bentuk beku seperti udang windu dan udang vanamai serta tergolong makanan mewah seperti lobster dan kepiting. Filum Echinodermata merupakan salah satu filum yang seluruh kelasnya terdapat di perairan laut dan umumnya bersifat bentik.
Ciri umum kelas ini adalah spesies yang termasuk di dalamnya mempunyai kerangka bagian dalam yang dihubungkan oleh duri, sehingga ada pula yang memiliki permukaan tubuh berduri. Dari lima kelas yang termasuk yaitu bintang laut, bintang rapuh, bulu babi, teripang, dan teripang, hanya teripang atau teripang yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan dimanfaatkan sebagai makanan dan obat. Dalam merencanakan suatu kegiatan budidaya perikanan, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah nilai ekonomi suatu komoditas.
METODE PENELITIAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari jenis invertebrata yang diperdagangkan, keanekaragaman terbesar terdapat pada jenis moluska, khususnya kerang (bivalvia), sedangkan jenis udang yang umum adalah udang windu, udang vanamai, serta kepiting. Dibandingkan dengan pasar tradisional di Bali, barang yang dipasarkan relatif sedikit yaitu hanya 2 jenis kerang yaitu kerang darah dan kerang bakau dengan omzet sekitar 1 kuintal (Retno Andamari, 2008). Hasil observasi di supermarket Hypermart dan Bonnet serta wawancara terungkap jenis-jenis invertebrata air seperti tercantum pada Tabel 2.
Jenis Hewan Invertebrata Akuatik yang Dijual di Swalayan Surabaya No Nama Lokal Nama Ilmiah Harga/100 gr. Jenis hewan invertebrata air yang diperdagangkan di supermarket di Kota Surabaya mempunyai variasi yang relatif sama dengan pasar tradisional. Variasi jenis dan ukuran piring ini merupakan teknik yang digunakan supermarket untuk memenuhi permintaan konsumen, tentunya dengan harga yang kompetitif.
Hasil wawancara juga menjelaskan bahwa supermarket ini telah mempunyai supplier tetap untuk memenuhi kebutuhan tokonya, bahwa ragam barangnya juga sangat bergantung pada musim barangnya. Keunggulan supermarket adalah adanya kemungkinan untuk membeli dari pemasok yang berbeda, sehingga keberagaman jenis yang diperdagangkan dapat tetap terjaga. Hampir semua rumah makan dan rumah makan ikan menawarkan menu sesuai keinginan konsumen, seperti direbus, dibakar, atau direbus dengan bumbu berbeda.
Dalam filum Mollusca, gastropoda diwakili oleh siput macan, bivalvia terdiri dari tujuh jenis krustasea, dan cephalopoda termasuk cumi-cumi. Salah satu keunggulan restoran seafood adalah konsumen dapat memilih bahan-bahan hidup sebelum memutuskan menu mana yang akan dipilih. Beberapa jenis ikan yang ada di restoran ini didatangkan dari pemasok luar kota seperti Kalimantan dan Madura karena harus mengimpor dari perairan asalnya, seperti udang rongeng, lobster, dan kepiting.
Konsumen restoran seafood sebagian besar berasal dari kalangan menengah ke atas, karena harga per gram atau porsinya relatif mahal, menunya sangat beragam dan disesuaikan dengan selera konsumen. Pemanfaatan jenis invertebrata air sebagai aksesoris kini banyak ditemukan di beberapa rumah hunian dan digunakan sebagai pelengkap aksesoris individu. Kerang dan echinodermata diharapkan menggunakan bahan-bahan yang tidak termasuk spesies yang dilindungi untuk kerajinan atau barang-barang rumah tangga.
Hasil penelitian di atas memberikan gambaran bahwa perdagangan jenis invertebrata air di Surabaya mencakup beberapa jenis yang berbeda. Untuk jenis moluska masih sangat terbatas pada kerang hijau dan kerang darah, dan jenis lainnya masih diambil dari alam.
KESIMPULAN DAN SARAN
