• Tidak ada hasil yang ditemukan

jenis-jenis ikan di sungai rambai kecamatan sungai aua

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "jenis-jenis ikan di sungai rambai kecamatan sungai aua"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

JENIS-JENIS IKAN DI SUNGAI RAMBAI KECAMATAN SUNGAI AUA KABUPATEN PASAMAN BARAT

E-JURNAL

YENI SAFITRI NIM. 12010055

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2016

(2)
(3)

JENIS-JENIS IKAN DI SUNGAI RAMBAI KECAMATAN SUNGAI AUA KABUPATEN PASAMAN BARAT

Yeni Safitri, Nursyahra, Febri Yanti

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Yenisafitri921@gmail.com

ABSTRACT

Reducation of fish species in the river Rambai allegedly due to community activities, such as fish using putas, pesticides, and waste diporsal of human activities such as agricultural waste and palm oil mill. During the rainy season the plant sewage pipe leak that can be deadly for fish.

This study alms to determine the types o fish in the river districts Aua Rambai West Pasaman. This research was conducted in June 2016 in the Aua river districts Rambai river west Pasaman. This research use descriptive survey method. Research done using traditional fishing gear such as gill nets with a mesh size of 1 inch, nets with mesh size ¾ inch, fishing rod, trap and dustpan. Fishing conducted throughout the day during the week. Fishing gera using nets mounted in the morning and trap installed in the late afternoon. Identification of samples carried out in the Laboratory zoology biology education courses STKIP PGRI Western Sumatera. Of research that has been conducted found 10 species of fish that is Osteochilus kappeni (Siroken), Osteichilus wandersii (Lelan), Tor tambra (Garing), Mytus microcanthus, (Panpandan), Clariasis bathrachus (Limbek), Trichogaster pectoralis (Sapek), Ospronemus gouramy (Kaluh), Channa striata (Ruting), Ambasis kopsii (Kapas-kapas), Orechromis niloticus (Nila). The results of chemical physic factor measurement of water in the river rambai temperature between 25oC-29oC, current velocity 0,22- 0,33 m/sec, degree of acidity (pH) 6,5-6,8, and dissolved oxygen (DO) 5,42-7,8 MG/L.

Keywords: Types of Fish, River Rambai PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya perikanan. Diperkirakan sekitar 16% spesies ikan yang hidup diperairan Indonesia. Total jumlah jenis ikan yang terdapat diperairan Indonesia mencapai 7000 spesies, hampir 2000 spesies ikan diantaranya merupakan jenis ikan air tawar, ikan air tawar merupkan jenis ikan yang hidup dan menghuni perairan dengan salinitas (0-5%) (Khairuman dan Amri, 2008). Sungai adalah torehan di permukaan bumi yang merupakan penampung dan penyalur alamiah aliran air dan material yang dibawanya dari bagian hulu ke bagian hilir, suatu daerah pengaliran ke tempat yang lebih rendah dan akhirnya bermuara kelaut.

Ditinjau dari segi hidrologi, sungai mempunyai fungsi utama menampung curah hujan dan mengalirkannya sampai ke laut.

Daerah dimana sungai memperoleh air merupakan daerah tangkapan hujan yang biasanya disebut dengan daerah pengaliran sungai (Soewarno, 1991).

Salah satu sungai yang berada di Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat adalah Sungai Rambai. Berdasarkan hasil observasi didapatkan informasi bahwa sungai ini dimanfaatkan masyarakat untuk usaha menangkap ikan. Selain dikonsumsi juga dijual untuk memenuhi kebutuhan lainya. Jenis-jenis ikan yang ada di sepanjang aliran sungai ini adalah ikan lele (Clariasis batrachus), kaluh (Ospronemus gouramy), subahan (Osteichilus hasselti), ruting (Channa striata), nila (Orechromis niloticus), sirokan (Osteichilus kappeni), garing (Tor tambra), panpandan (Mytus micracanthus), panto (Rasbora trifasciata), lelan (Osteichilus wandersii), aporas (Puntius binototus), kapas-kapas (Ambasis kopsii) dan aruan (Glossogobius intermedius) dan sapek (Trichogaster pectoralis). Sungai ini juga dimanfaatkan penduduk setempat sebagai pembuangan limbah aktivitas manusia seperti limbah pertanian dan pemukiman. Juga dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan limbah pabrik kelapa sawit, apabila saat musim hujan pipa pabrik kelapa sawit sering

(4)

mengalami kebocoran sehingga terkadang Sungai Rambai dibagian hilir terkena limbah pabrik kelapa sawit. Ikan merupakan salah satu organisme aquatik yang rentan terhadap perubahan lingkungan, aktivitas manusia mempengaruhi kualitas perairan, baik fisika, kimia, maupun biologi.

Pencemaran sungai Rambai disebabkan oleh masyarakat yang selalu membuang limbah pertanian dan pemukiman yang dapat mencemari air sungai. Pencemaran berdampak buruk terhadap kehidupan ikan hal ini juga berpengaruh pada ekosistem yang ada di sungai terutama kemampuan ikan untuk beradaptasi, bertahan, berkembang biak dan pola penyebaran ikan. Penangkapan ikan di Sungai Rambai ini dilakukan beberapa masyarakat dengan cara menggunakan putas, pestisida, jaring, jala, pancing, bubu, dan tangguk. Penangkapan ikan yang berlebihan seperti putas dan pestisida, bila air disekitar ikan tercemar oleh putas, maka suplai oksigen pada ikan semakin berkurang dan menyebabkan ikan tersebut pingsan dan berujung kematian. Jika dilakukan secara terus menerus dapat mengakibatkan berkurangnya populasi ikan maupun jenis ikan. Dari survey yang dilakukan ikan Aporas dan ikan Subahan sekarang ini jarang ditemukan oleh masyarakat. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian guna mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap di Sungai Rambai.

Informasi penelitian jenis-jenis ikan yang telah ada diantaranya tentang Komposisi jenis ikan di Muara Sungai Pami Manokwari oleh Iistianah (2011) didapatkan hasil dengan total individu 133 ekor dari 11 jenis, 3 ordo, dan 8 familia, Jenis-jenis ikan yang tertangkap di Batang Air Dingin kelurahan balai gadang Kecamatan Koto Tangah Kota Padang oleh Nursyahra (2012) didapatkan hasil 19 jenis ikan, 10 familia, studi identifikasi dan keanekaragaman jenis ikan di Sungai Tembesi Kabupaten Merangin Propinsi Jambi oleh Prawira (2013) didapatkan hasil yaitu 28 jenis ikan dari 5 ordo, 8 famili dan 17 genus, spesies ikan yang ditemukan di Sungai Sarik Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan oleh Marta (2014) didapatkan hasil 11 jenis, 6 familia, keanekaragaman ikan di Sungai Belumai

Kabupaten Deli Serdang oleh Sagala (2015) didapatkan hasil 14 jenis, 5 familia, jenis- jenis ikan di Sungai Batang Tebo Pelabuhan baru Kecamatan Pasar Muaro Bungo Povinsi Jambi oleh Armalinda (2016) didapatkan hasil dari 3 ordo 5 famili 12 genus dan 15 jenis.

Sungai Rambai Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat secara ilmiah belum ada, padahal data ilmiah merupakan salah satu komponen penting dalam rangka pengelolaan sumberdaya perikanan.

Berdasarkan hal tersebut penulis telah melakukan penelitian tentang Jenis-jenis ikan yang tertangkap di Sungai Rambai Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat.

Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui jenis-jenis ikan di Sungai Rambai Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat dan mengetahui faktor fisika kimia Sungai Rambai Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif, yaitu pengamatan dan pengambilan sampel langsung di lokasi penelitian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat tangkap tradisional berupa jala dengan ukuran ¾ inchi, jaring dengan ukuran 1 inchi, pancing, bubu dan tangguk.

Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan kondisi sungai,.

Stasiun I berada di desa Pt Agro keadaan sungai tidak tercemar, stasiun II di desa Air Haji keadaan sungai tercemar, jarak stasiun 1 ke stasiun II yaitu lebih kurang 2km.

Pengambilan sampel dilakukan sepanjang hari selama seminggu.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil penelitian tentang jenis-jenis ikan yang tertangkap di Sungai Rambai Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat, ditemukan 10 jenis ikan, yang terdiri dari 9 marga, 8 suku dan 3 bangsa. seperti yang tertera pada Tabel 1 dan parameter fisika-kimia air pada Tabel 2

(5)

Bangsa/ Suku Marga Jenis Nama lokal

Stasiun Jumlah Individ

u 1 2

Cypriniformes 1.Cyprinidae

Siluriformes 2.Bagridae 3.Claridae Perciformes 4.Anabantidae 5.Ospronomidae 6.Channidae 7.Chandidae 8.Cichlidae

1. Osteichilus 2. Tor

3. Mytus 4. Clariasis

5. Trichogaster 6. Ospronemus 7. Channa 8. Ambasis 9. Oreochromis

1. Osteichilus kappeni 2. Osteichilus wandersii 3. Tor tambra

4. Mytus micracanthus 5. Clariasis batrachus 6. Trichogaster pectoralis 7. Ospronemus gouramy 8. Channa striata 9. Ambassis kopsii 10. Oreochromis niloticus

Siroken Lelan Garing Panpandan Limbek Sapek Kaluh Ruting Kapas- kapas Nila

19 23 10 7 0 2 5 0 4 2

5 6 0 0 9 5 0 3 0 1

24 29 10 7 9 7 5 3 4 3

Jumlah 72 29 101

Tabel 2. Parameter Fisika dan Kimia air di Sungai Rambai Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada kedua stasiun di Sungai Rambai, didapatkan 10 jenis, 9 marga, 8 suku dan 3 bangsa. Pada stasiun 1 didapatkan 8 jenis dan stasiun 2 yaitu 5 jenis, adapun jenis ikan tersebut siroken (Osteochilus kappeni), lelan (Osteichilus wandersii), garing (Tor tambra), panpandan (Mytus microcanthus), limbek (Clariasis bathracus), sapek (Tricogaster pectoralis), kaluh (Ospronemus gourami), ruting (Channa striata), kapas- kapas (Ambasis kopsii), nila (Orechromis niloticus). Ikan-ikan yang tertangkap berjumlah 101 individu, jumlah ikan yang terbanyak ditemukan pada stasiun I sebanyak 72 individu. Jumlah individu ikan yang terbanyak pada stasiun I adalah Osteichilus wandersii sebanyak 29 individu.

Banyaknya jumlah individu dari Osteichilus wandersii yang merupakan suku dari Cyprinidae diduga ikan ini lebih

menyukai perairan yang jernih, dan didukung oleh faktor lingkungan yang mendukung, seperti kondisi sungai yang jauh dari pemukiman penduduk sehingga ekosistem sungai belum terganggu oleh aktivitas masyarakat, suhu yang relatif normal (tabel 2) karena masih banyak terdapat pohon-pohon besar dan semak-semak tempat berlindung ikan yang menutupi pinggiran sungai.

Menurut Widagdo (1996) dalam Juwito (2011) menyatakan ikan air tawar sangat senang dengan tumbuhan air bisa digunakan untuk berlindung bila sinar matahari terlalu panas menerpa permukaan air dan tumbuhan air bisa digunakan sebagai tempat bersembunyi jika merasa terganggu atau takut. Selain itu didukung oleh faktor biotik yaitu adanya vegetasi/ pohon sepanjang stasiun. Menurut Djuhanda (1981), adanya pohon dan vegetasi pada pinggiran sungai dapat menghambat naiknya suhu, habitat seperti ini sangat disukai ikan.

Parameter Stasiun I Stasiun II

Suhu (°C) 25 29

pH 6,5 6,8

Kecepatan Arus (m/dtk) 0,33 0,22

DO(mg/L) 7,8 5,42

Tabel 1. Jenis-jenis ikan yang tertangkap di Sungai Rambai Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat

(6)

Pengukuran faktor fisika perairan seperti suhu maka didapatkan suhu berkisar 25 . Ini diduga cocok terhadap kehidupan ikan, berdasarkan yang dikemukakan Cahyono (2001), kisaran suhu optimal ikan adalah 25- 29 . Artinya stasiun 1 suhu yang didapatkan dapat mendukung kehidupan ikan

Oksigen terlarut sangat penting bagi pernafasan dan merupakan salah satu komponen utama bagi metabolisme ikan dan organisme akuatik lainnya. Kadar oksigen terlarut dipengaruhi oleh komposisi dan kelimpahan jenis flora, fauna. Hasil pengukuran oksigen terlarut selama penelitian yaitu berkisar 5,42-7,8 mg/L. Sesuai dengan yang dikemukakan Ciptanto (2010), menyatakan bahwa kandungan oksigen terlarut minimal 5 ppm yang terkandung di dalam air untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan ikan. Berdasarkan hasil pengukuran oksigen terlarut yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa kadar oksigen terlarut di Sungai Rambai masih mampu mendukung kehidupan organisme perairan yang ada di dalamnya. Dan kondisi air untuk habitat ikan umumnya sedikit asam sampai netral dengan pH diantara 5,6-7.

Sedangkan pH yang didapatkan pada stasiun I yaitu 6,5, pH yang didapatkan masih mendukung keberadaan ikan. Hal ini dikemukakan oleh Cahyono (2001), bahwa setiap jenis ikan menghendaki kisaran pH antara 5-8,7. dan kecepatan arus yaitu 0,33 m/dtk. Jadi faktor fisika kimia perairan seperti pH, kuat arus di stasiun I masih mendukung keberadaan ikan.

Ikan yang paling sedikit ditemukan pada stasiun I adalah Orechromis niloticus sebanyak 2 individu, ini dikarenakan ikan tersebut memiliki nilai ekonomis yang tinggi yang sangat disukai oleh masyarakat.

Sedangkan ikan yang tidak ditemukan pada stasiun I yaitu Channa striata, Clariasis bathrachus, tidak tertangkapnya jenis ikan ini diduga disebabkan sifat ikan itu sendiri yakni ikan yang suka hidup didasar sungai sehingga tergolong ikan liar.

Stasiun II Ikan yang paling banyak ditemukan yaitu Clariasis bathrachus sebanyak 9 individu, Banyak jenis ikan tersebut ditemukan merupakan jenis ikan yang hidupnya pada dasar sungai yang berlumpur. Sedangkan jenis ikan yang tidak tertangkap pada stasiun II adalah Ospronemus gourami, Ambasis kopsii, Tor tambra,

Orechromis niloticus dan Mytus micracanthus diduga karena kurangnya kondisi lingkungan yang mendukung kehidupan dari keempat ikan tersebut, seperti kurangnya makanan dan penyebab utama kondisi ini diduga akibat tingginya frekuensi penangkapan ikan yang dilakukan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan protein hewani.

Cara penangkapan ikan yang dimaksud yaitu dengan menggunakan putas dan pestisida.

Seperti dikemukakan oleh (Hall, 1999 dalam Nursyahra, 2012) bahwa penangkapan ikan yang berlebihan berpengaruh terhadap populasi suatu komunitas dan ekosistem ikan.

Faktor suhu lingkungan Pada stasiun II juga mendukung terhadap kehidupan ikan, Pengukuran suhu yang didapat selama penelitian berkisar 29 . Menurut Cahyono (2001), suhu yang cocok terhadap keberadaan ikan yaitu 25-29 . Sedangkan kecepatan arus pada stasiun II 0,22 m/dtk, perbedaan kecepatan arus yang terjadi disebabkan oleh kondisi dasar perairan. Menurut Suin (2006), kecepatan arus yang ideal adalah 0,20- 0,50 m/dtk. dan pH pada stasiun II yaitu 6,8. Hal ini dapat diartikan perairan tersebut masih mendukung kehidupan organisme akuatik.

Sesuai dengan yang dikemukakan Cahyono (2001), bahwa pH yang cocok untuk kehidupan ikan air tawar yaitu5-8,7.

Suku Cyprinidae merupakan suku yang mendominasi diantara suku lainnya dari segi jumlah jenis maupun jumlah individu.

Menurut Muchlisin et al., (2003) ikan dari famili Cyprinidae ini dikenal sebagai kelompok terbesar ikan-ikan air tawar sejati.

Jenis ikan Cyprinidae yang ditemukan selama penelitian di Sungai Rambai sebagian besar mempunyai nilai ekonomis. Ikan dari jenis Oreochromis niloticus, yang sering disebut ikan nila merupakan jenis ikan yang paling disukai masyarakat untuk dikonsumsi dengan harga yang relatif lebih mahal dari ikan konsumsi lainnya dari famili Cyprinidae.

Berdasarkan hasil wawancara jenis-jenis ikan yang jarang ditemukan oleh masyarakat Lubuk Juangan yaitu ikan Aporas (Puntius binototus), Subahan (Osteichilus hasselti), mera (Rasbora trifasciata), dan aruan (Glossogobius intermedius), selama penelitian juga tidak ditemukan, karena selama penelitian alat yang digunakan hanya alat yang direkomendasikan oleh pemerintah berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 Kementrian Kelautan dan

(7)

Perikanan, yaitu jarring insang, jala, pancing, bubu dan tangguk. Sedangkan warga setempat yang pernah menemukan ikan yang jarang ditemukan tersebut menggunakan bahan dan alat yang berbahaya bagi kehidupan ikan seperti putas.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Sungai Rambai maka didapatkan 10 jenis ikan yaitu siroken (Osteochilus ksppeni), lelan (Osteichilus wandersii), garing (Tor tambra), panpandan (Mytus microcanthus), limbek (Clariasis bathrachus), sapek (Tricogaster pectoralis), kaluh (Ospronemus gouramy), kapas-kapas (Ambasis kopsii), ruting (Channa striata), nila (Oreochromis niloticus). Jumlah ikan yang didapat yaitu 101 individu. Faktor lingkungan fisika dan kimia perairan di Sungai Rambai Kecamatan Sungai Aua Kabupaten Pasaman Barat mendukung keberadaan ikan.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B. 2001. Budidaya Ikan di Perairan Umum. Kanisius: Yogyakarta Ciptanto. 200.10 Top Ikan Air Tawar.Lily

publisher: Yogyakarta

Djuhanda, T.1981. Dunia Ikan. Amrico:

Bandung

Kottelat, M., . A. J. Whitten, S. N. Fres Water Of Western Indonesia and

Sulawesi. Indonesia: Periplush Edition

Khairuman dan K. Amri. 2008. Buku Pintar Budidaya 15 Ikan Konsumsi.

Jakarta: Agromediapustaka.

Nursyahra. 2012. Jenis - Jenis Ikan Yang Tertangkap di Batang Air Dingin Kelurahan Balai Gadang Kecamatan

Koto Tangah Kota Padang.Jurnal.

STKIP PGRI Sumatera Barat:

Padang

Suin, N.M.1994.Ekologi Populasi. University Andalas Press : Padang

2006.Ekologi. Andalas University Andalas Press : Padang.

Soewarno. 1991. Hidrologi Pengukuran dan Pengolahan Data Aliran Sungai (Hidrometrik). Bandung: Nova.

Wahyuningish, H dan Barus T. A. 2006.

Buku Ajar “ Iktiologi”. Medan.

Departemen B

Referensi

Dokumen terkait

Pada stasiun II lebih sedikit ditemukan jumlah dan jenis ikan yaitu sebanyak 866 ekor, sebab pada stasiun II ini merupakan perairan terbuka yang berada di

Ikan Oreochromis sp., seperti Ikan Mujair Oreochromis mosambicus dan Ikan Nila Oreochromis niloticus adalah jenis ikan introduksi yang berasal dari luar Merauke yang kini merupakan