JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI MUARA MANDIANGIN KANAGARIAN KATIAGAN KECAMATAN KINALI
KABUPATEN PASAMAN BARAT
JURNAL
WIDIA WATI NIM.10010076
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015
JENIS-JENIS IKAN YANG TERTANGKAP DI MUARA MANDIANGIN KANAGARIAN KATIAGAN KECAMATAN KINALI
KABUPATEN PASAMAN BARAT
Widia Wati, Renny Risdawati, dan Febri YantiProgram Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACTEstuary of Mandiangin represent estuary area still experience, around estuary growed by some of mangrove and nipah. Existing ekosistem still awake better. Mangrove vegetasi which still experience and awake better affect positive to continuity of biota is life over there in the including life its fish there. Fish catching done by society of Mandiangin applience used catch to experience of like fishing rod and net. The research aim to know any fish species of wich is caught in estuary of Mandiangin. The research was conducted from July until August 2015 in estuary Mandiangin Kanagarian Katiagan District of Kinali Sub-Province of West Pasaman. The method research used is descriptive survey by collecting direct of fisherman capture fish in field. Identifying fish in Zoology Laboratory Biology Department of STKIP PGRI West Sumatra. The result of research have is fish species in estuary of Mandiangin that is counted 18 species from 17 genus, 16 familly, and 4 ordo.
Keywords: Fish species, Estuary, Mandiangin
PENDAHULUAN
Muara Mandiangin terdapat di Jorong Mandiangin Kanagarian Katiagan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat. Nagari ini sebelah utara berbatasan dengan Nagari Sasak Ranah Pasisie, sebelah selatan dengan Nagari Tiku Kabupaten Agam, sebelah timur dengan Nagari Kinali dan sebelah barat dengan Samudera Hindia. Muara Mandiangin memiliki panjang ± 4 km, daerah tersebut sejajar dengan laut dan hanya berjarak ± 100 m, sehingga daerah ini sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Berdasarkan survey yang telah lakukan di muara Mandiangin Kanagarian Katiagan Kecamatan Kinali di sekitar muara ditumbuhi oleh beberapa jenis mangrove dan hamparan pohon nipah. Ekosistem yang masih alami dan terjaga dengan baik tentu berdampak positif terhadap kehidupan biota yang ada disana, termasuk kehidupan ikan yang hidup di muara Mandiangin.
Menurut Noor, Khazali dan Suryadiputra (2006) ikan menjadikan areal mangrove sebagai tempat untuk pemijahan, habitat permanen atau tempat berbiak. Sebagi tempat pemijahan, areal mangrove berperan penting karena menyediakan tempat naungan serta mengurangi tekanan predator, khususya ikan predator.
Mangrove menyediakan makanan bagi ikan dalam bentuk material organik yang terbentuk dari jatuhan daun. Selain itu, mangrove merupakan tempat pembesaran anak ikan.
Masyarakat yang ada di Jorong
Mandiangin umumnya bekerja sebagai
nelayan, para nelayan tersebut ada yang
khusus mencari ikan di laut dan ada pula
yang khusus mencari ikan di kawasan
muara saja. Jumlah nelayan yang
bekerja mencari ikan di muara tidak
sebanyak nelayan yang mencari ikan di
laut. Berdasarkan wawancara penulis
dengan para nelayan yang mencari ikan
pada kawasan muara Mandiangin bahwa
alat tangkap yang mereka gunakan
masaih menggunakan alat tangkap tradisional, dimana penggunaannya masih dengan cara alami yaitu jaring dan pancing.
Data ilmiah mengenai jenis- jenis ikan yang terdapat di muara Mandiangin sampai saat ini belum ada, padahal data ilmiah merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam rangka pengelolaan sumber daya perikanan terutama di perairan umum.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang tertangkap di muara Mandiangin Kanagarian Katiagan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.
BAHAN DAN METODE
Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2015.
Tahap pertama mengoleksi langsung ikan hasil tangkapan nelayan di lapangan. Tahap selanjutnya, pengidentifikasian sampel yang dilaksanakan di Laboratorium Zoologi STKIP PGRI Sumatera Barat.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah loupe, pinset, kotak plastik, styrofoam, jarum suntik, jarum pentul, jangka sorong dengan ketelitian 0,005 mm, masker, kertas label, kamera, ember, sarung tangan, dan buku identifikasi ikan. Bahan yang digunakan adalah formalin 4%, formalin 10%, dan alkohol 70%.
Metode penelitian menggunakan metode survey deskriptif dengan cara koleksi langsung ikan hasil tangkapan nelayan di lapangan dan pengambilan sampel ikan yang berbeda dalam waktu yang berbeda pula. Selanjutnya ikan yang sudah dikoleksi di identifikasi di Laboratorium STKIP PGRI Sumatera Barat, pengidentifikasian meliputi penghitungan karakter meristik dan pengukuran morfometrik.
Identifikasi mengacu pada buku Freshwater Fishes of Western Indonesia and Sulawesi (Kottelat at.al., 1993), buku The Living Marine Resources Of
The western Central Pacific Volume 3-6 Bony fishes Part 1-6 (Carpenter et al, 1999) dan buku Market Fish of Indonesia (White T, William. 2013).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di muara Mandiangin dan dilanjutkan pengidentifikasian sampel di Laboratorium Zoologi Program Studi STKIP PGRI Sumatera Barat diperoleh 18 Jenis ikan dari 17 Genus, 16 Famili, dan 4 Ordo yang tertera pada Tabel 1 dan penghitungan karakter meristik pada Tabel 2 serta pengukuran morfometrik dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 1. Jenis-jenis ikan yang tertangkap di muara Mandiangin
NoOrdo Famili Genus Spesies Nama Lokal
1 Perciformes 1. Singanidae 1. Siganus 1. Siganus vermiculatusMarang 2.Teraponidae 2. Terapon 2. Terapon jarbua Kerong gabua 3. Lutjanidae 3. Lutjanus 3. Lutjanus ruselli Tando
4. Lutjanus argentimaculatusNawi 4.Taxotidae 4. Taxotes 5. Taxotes jaculatrix Sumpik-sumpik 5. Apogonidae 5. Apogon 6. Apogon hyalosoma Siangkah 6. Mullidae 6. Upeneus 7. Upeneus vittatus Pinang-pinang 7. Gerreidae 7. Gerres 8. Gerres erythrourus Kapua-kapua 8. Gobiidae 8. Exyrias 9. Exyrias belissimus Luntuak 9. Haemulidae 9. Plectorhinchus 10. Plectorhinchus gibbosusTaba bibia 10.Leiognathidae 10. Leiognathus 11. Leiognathus splendensMaco 11.Mugilidae 11. Liza 12. Liza subviridis Balanak 12. Sillaginidae 12. Sillago 13. Sillago chondropodusMudin 13. Carangidae 13.Scomberoides 14. Scomberoides tala Sijagaik
14. Caranx 15. Caranx tille Kankauk 2 Tetraodontiformes 14. Tetraodontidae15. Chelonodon 16. Chelonodon patoca Bonta 3 Cyprinodontiformes15. Hemiramphidae16. Hyporhamphus17. Hyporhamphus far Tantodak 4 Scorpaeniformes 16. Scorpaenidae 17. Tetraroge 18. Tetraroge barbata Lapu
Tabel 2. Penghitungan karakter meristik jenis-jenis ikan yang tertangkap di muara Mandiangin
Tabel 2 di atas adalah hasil penghitungan karakter meristik yang menjelaskan rumus sirip dari masing-masing jenis ikan yang tertangkap di muara Mandiangin.
Selama penelitian di muara Mandiangin Kanagarian Katiagan Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat ikan yang tertangkap oleh nelayan yang dikoleksi oleh peneliti dan telah di identifikasi adalah sebanyak 18 jenis terdiri dari 17 genus, 16 famili dan 4 ordo. Ordo perciformes merupakan ordo yang paling banyak tertangkap oleh nelayan selama penelitian di muara Mandiangin.
Jenis ikan yang tertangkap di muara Mandiangin hampir sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Hendriyanto (2014) di muara sungai Salido yang memperoleh 17 jenis ikan dari 11 famili dan 3 ordo. Dari penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu bahwa jenis ikan yang ada di muara didominasi oleh famili Carangidae, Mugilidae, Mulidae, Gobiidae, Gerreidae, Leiognathidae, ini membuktikan bahwa jenis-jenis ikan yang ditemukan ada kesamaan dengan famili yang ditemukan di muara Mandiangin. Jenis-jenis ikan yang ditemukan tersebut yaitu pada daerah muara, estuari, pantai terbuka, alur sungai berhutan mangrove (Zahid, 2011).
Melimpahnya jenis ikan yang ditemukan di muara Mandiangin seperti Liza subviridis disebabkan karena alat
tangkap yang digunakan adalah jaring yang berukuran 1,5 inci yang tujuan utamanya oleh nelayan setempat adalah untuk menangkap ikan Liza subviridis tersebut.
Jenis ikan yang tertangkap oleh nelayan di muara Mandiangin selama penelitian yang tidak bernilai ekonomis bagi warga di sekitar muara Mandiangin yaitu Chelonodon patoca dan Tetraroge barbata. Berdasarkan hasil wawancara jenis-jenis ikan yang jarang ditemukan oleh masyarakat Mandiangin seperti ikan Kerapu dan Cipa, selama penelitian juga tidak ditemukan karena keterbatasan alat yang dimiliki oleh nelayan.
Jika dilihat dari jumlah famili Ikan yang tertangkap di muara Mandiangin yang berjumlah 16 famili, jumlah ini lebih banyak jika dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hendriyanto (2014) di muara sungai Salido yang jumlah familinya hanya 11 famili saja, lebih banyaknya jumlah famili ikan yang ditemukan di muara Mandiangin karena mangrove yang ada di muara Mandiangin masih terjaga dengan baik sedangkan di muara sungai Salido terjadi pengalihan fungsi mangrove sebagai tempat pemukiman penduduk serta pembukaan ladang membuat vegetasi mangrove menurun, hal ini yang memungkinkan berpengaruh terhadap kehidupan ikan yang ada di sana.
Mangrove memiliki kaitan dengan keberadaan ikan, hal ini di dukung oleh pendapat Noor, dkk (2006) ikan menjadikan areal mangrove sebagai tempat untuk pemijahan, habitat permanen atau tempat berbiak. Sebagai tempat pemijahan, areal mangrove berperan penting karena menyediakan tempat naungan serta mengurangi tekanan predator, khususnya ikan predator. Mangrove menyediakan makanan bagi ikan dalam bentuk material organik yang terbentuk dari jatuhan daun.
Selain itu, mangrove juga merupakan tempat pembesaran anak-anak ikan. Jika keberadaan mangrove terganggu maka hal tersebut juga menganggu keberadaan ikan yang hidup disana.
Diharapkan untuk kedepannya masyarakat Mandiangin akan tetap menjaga ekosistem yang ada dan tetap menggunakan jenis alat tangkap ikan yang ramah lingkungan sehingga kekayaan alam yang ada di muara Mandiangin terus terjaga dengan baik dan dimanfaatkan seperlunya
No Nama ilmiah Nama Lokal Jumlah
D A P V C
1 Siganus vermiculatus Marang D XIII, 10 A VII, 9 P12 V 10 C18
2 Terapon jarbua Kerong gabua DXI, 12 AIII, 5 P 12 V 14 C 30
3 Lutjanus ruselli Tando-tando D X, 14 A III, 7 P 18 V 10 C 18
4 Lutjanus argentimaculatus Nawi D X, 13 A III, 7 P 16 V 17 C 20
5 Taxotes jaculatrix Sumpik-sumpik D IV, 12 A III, 17 P 10 V 10 C 20
6 Apogon hyalosoma Siangkah D₁ VI, D₂ 9 A II, 8 P 10 V 16 C 20
7 Upeneus vittatus Pinang-pinang D₁ VI, D
₂
7 A III, 4 P 14 V 16 C 24 8 Gerres erythrourus Kapua-kapua D VIII, 10 A III, 5 P 12 V 14 C 20
9 Exyrias belissimus Luntuak D₁ 6, D₂ 11 A III, 5 P 13 V 10 C 20
10 Plectorhinchus gibbosus Taba bibia D XII,16 A III, 5 P 14 V 14 C 14
11 Leiognathus splendens Maco D VIII, 14 A III, 17 P 18 V 12 C 24
12 Liza subviridis Balanak D₁ IV, D₂ 8 A III, 6 P 13 V 12 C 14
13 Sillago chondropodus Mudin D₁ 10, D₂ 40 A 5, 18 P 13 V 12 C 20
14 Scomberoides tala Sijagaik D VII, 9 A II, 18 P 14 V 12 C 20
15 Caranx tille Kankauk D IX, 15 A V, 15 P 13 V 12 C 20
16 Chelonodon patoca Bonta D 9 A 8 P 16 C 8
17 Hyporhamphus far Tantodak D IV, 4 A X P 14 V 14 C 20
18 Tetraroge barbata Lapu D XIII, 8 A III,5 P 13 V 10 C 10
saja. Kondisi ini harus tetap dipertahankan dan untuk seterusnya membutuhkan pemantauan secara berkala terhadap keberadaan jenis ikan agar menjamin kemantapan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya ikan yang ada di muara Mandiangin.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ditemukan jenis-jenis ikan di muara Mandiangin yaitu sebanyak 18 Jenis dari 17 Genus, 16 Famili, dan 4 Ordo.
Berdasarkan pengalaman dan hasil yang diperoleh dari penelitian ini disarankan untuk peneliti selanjutnya perlu dilakukan penelitian di sepanjang aliran sungai Mandiangin dari hulu hingga hilir sungai sehingga lebih banyak jenis-jenis ikan yang ditemukan, Perlu dilakukan kajian ekologi dari ikan-ikan yang bernilai ekonomis dengan tujuan untuk pembudidayaan
KEPUSTAKAAN
Carpenter, Kent. s E and Volker H. Niem . 1999. The Living Marine Resources Of The western Central Pacific Volume 3-6 Bony fishes Part 1-6.
Virginia, USA: Department of Biological Sciences Old Dominion University Norfolk and Marine Resources Service Species Identification and Data Programme FAO Fisheries Department
Hendriyanto, J. 2014. Jenis-Jenis Ikan Yang Ditangkap Di Muara Sungai Salido Kecamatan IV Jurai Kabupaten Pesisir Selatan.
Padang: Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI SUMBAR.
Kottelat, M., A. J. Whitten, S. N.
Kartikasari, and S. Wirjoatmodjo.
1993. Freshwater Of Western Indonesia and Sulawesi.
Indonesia: Periplus Edition (HK) and EMDI Project.
Noor. Yus Rusila, M. Khazali, I N.N.
Suryadiputra.2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. Bogor: Wetlands Internasional dan Ditjen PHKA.
Raharjo, M.F. Sjafei D. S, Affendi. R. &
Sulistiono. 2001. Iktiologi “ Bringing Native Fish Back to rivers. Bandung: Lubuk Agung.
White T, William, Peter R. Last, Dharmadi, Ria Faizah, Umi Chodrijah, Budi Iskandar Prisantoso, John J.
Pogonoski, Melody
Puckridge,Stephen J. M.
Blaber.2013. Market Fishes Of Indonesia: Jenis-jenis ikan di Indonesia. Cammberra: Acair.
Zahid, 2011. Iktiofauna ekosistem estuari Mayangan, Jawa Barat. Jurnal FPIK IPB. Bogor.