• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-jenis Pengelasan pdf

Enjel N7

Academic year: 2024

Membagikan "Jenis-jenis Pengelasan pdf"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Jenis-jenis Pengelasan

A. Pengelasan Metal Inert Gas (MIG)

Pengelasan MIG (Metal Inert Gas) adalah teknik pengelasan yang menggunakan gas inert seperti Argon atau Helium untuk mencegah terjadinya oksidasi pada permukaan logam saat pengelasan. Dalam proses ini, logam cair dipancarkan dari elektroda dan membentuk sambungan logam dengan bahan yang dilas (Ghifari dkk: 2018, Mulyadi 2020)

Pada metode ini proses las menggunakan bahan tambah yang disebut elektroda roll yang akan meleleh bersama dengan metal untuk menciptakan weld pool. Elektroda yang dilelehkan menghasilkan sebagai aliran las yang secara kontinu sehingga dapat mencegah terjadinya kontaminasi dan las yang berantakan. Metode ini merupakan metode pengelasan yang cukup mudah untuk dipelajari karena kemudahan untuk mengontrol kecepatan kawat las. Metode ini juga salah satu yang paling efisien dalam dunia pengelasan. Karena dapat dengan cepat menggabungkan metal dengan waktu tunggu yang singkat.

B. Pengelasan Tungsten Inert Gas (TIG)

Pengelasan TIG (Tungsten Inert Gas) adalah proses pengelasan logam yang menggunakan listrik dan gas inert seperti Argon atau Helium untuk memanaskan logam dan membentuk sambungan logam. Dalam pengelasan TIG, elektroda tungsten tidak meleleh seperti pada pengelasan MIG, melainkan digunakan sebagai sumber panas untuk memanaskan bahan logam yang dilas (Isworo, A dkk: 2020, Saputra dkk: 2022). Pengelasan TIG biasanya digunakan untuk bahan logam tipis dan bahan logam yang membutuhkan hasil las yang halus dan estetis Namun, pengelasan TIG membutuhkan operator yang lebih ahli.

C. Pengelasan Shielded Metal ARC Welding (SMAW)

Pengelasan Stick atau SMAW (Shielded Metal Arc Welding) adalah metode pengelasan yang menggunakan electrode tertutup (coated) dan arus listrik untuk membangkitkan busur listrik dan melakukan pengelasan. Pada pengelasan Stick, electrode dipotong dan digunakan secara bergantian seiring dengan proses

(2)

pengelasan, dan busur listrik melalui electrode dan logam yang akan dilas untuk mencairkan dan mengalirkan logam untuk menyatu Material electrode berfungsi sebagai sumber material pengisi dan pelindung pengelasan darı udara dan material lain yang dapat mengakibatkan oksidasi dan reaksi pada logam

D. Pengelasan Submerged ARC Welding (SAW)

Submerged Arc Welding (SAW) adalah teknik pengelasan yang menggunakan busur listrik yang dibentuk antara elektroda dan material yang akan di las di bawah lapisan serbuk yang mampu menutupi permukaan material. Teknik pengelasan ini menghasilkan pengelasan yang kuat dan efisien dengan tingkat produksi yang tinggi. Pada dasarnya, SAW melibatkan penggunaan elektroda berlapis fluks yang ditempatkan di atas permukaan material yang akan dias.

Selama proses pengelasan, busur listrik terbentuk antara elektroda dan material yang akan dilas. Panas yang dihasilkan oleh busur listrik melelehkan material dan serbuk fluks, dan secara bertahap membentuk sambungan pengelasan. Serbuk fluks yang digunakan pada SAW berfungsi untuk melindungi permukaan material dari oksidasi dan membentuk lingkungan pengelasan yang stabil. Selain itu, serbuk fluks juga berfungsi sebagai pemurni, membantu menghilangkan kotoran dan gas-gas yang tidak di inginkan dari pengelasan.

E. Pengelasan Flux Cored Arc Welding (FCAW)

Pengelasan Flux Cored Arc Welding (FCAW) adalah proses pengelasan yang menggunakan elektroda terbungkus fluks yang melindungi bahan dari kontaminan udara selama proses pengelasan. Proses ini memanfaatkan arus listrik untuk memanaskan bahan dan membentuk las. Fluks dalam elektroda membantu menjaga bahan dari kontaminan udara dan membantu memperbaiki kualitas las.

Selain flux FCAW juga menggunakan gas pelindung untuk melindungi logam las yang mencair saat proses pengelasan berlangsung.

F. Pengelasan Plasma ARC Welding (PAW)

Pengelasan Plasma Arc Welding (PAW) adalah jenis pengelasan yang merupakan pengembangan dari GTAW, di mana koalesensi diperoleh dengan

(3)

memanaskan dengan plasma atau busur terbatas yang dibuat antara elektroda yang tidak dapat dikonsumsi dan logam dasar. Panas di PAW berasal dari busur, tetapi busur ini tidak menyebar seperti pada busur las biasa, Melainkan dibatasi dan dipaksa melalui lubang yang relatif kecil. Lubang atau gas plasma dapat dilengkapi dengan sumber tambahan dari gas pelindung. Dalam aplikasi tertentu jenis las ini sering digunakan sebagai pengganti GTAW, memiliki kecepatan pengelasan yang tinggi dengan kualitas yang sangat bagus

G. Pengelasan Elektron Beam Welding (EBW) and Laser Welding (LW)

Pengelasan Electron Beam Welding (EBW) dan Laser Welding (LW) adalah teknik pengelasan yang digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih material dengan cara melelehkan dan memadukan material tersebut. Electron Beam Welding (EBW) adalah teknik pengelasan yang menggunakan aliran elektron yang berenergi tinggi untuk memanaskan dan melelehkan material yang akan dilas. Proses pengelasan dilakukan di dalam ruang hampa udara atau lingkungan yang dikendalikan untuk mencegah kontaminasi dan memungkinkan aliran elektron yang lancar. Laser Welding (LW) adalah teknik pengelasan yang menggunakan sinar laser untuk memanaskan dan melelehkan material yang akan dilas. Teknik pengelasan ini biasanya digunakan pada berbagai jenis material termasuk logam, plastik, kaca, dan lainnya. Keduanya adalah teknik pengelasan yang canggih dan memberikan hasil pengelasan yang kuat dan akurat, dan digunakan dalam berbagai aplikasi industri, termasuk manufaktur pesawat terbang, mobil, dan peralatan medis.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Deutsche Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadan cair dari definisi tersebut dapat dijelaskan

Proses las merupakan suatu ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair, pada penelitian ini jenis sambungan yang

dengan mendekatkan elektroda ke dalam logam induk atau logam yang akan dilas sejarak kira-kira 2 mm, maka terjadi busur listrik yang merupakan sumber panas dalam proses

Dengan cara mendekatkan elektroda las ke logam induk atau logam yang akan dilas, dengan jarak kurang lebih 2 rnm, maka terjadilah busur listrik yang nrerupakan sumber

Menurut Deutsche Industrie Normen (DIN) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadan cair dari definisi tersebut dapat dijelaskan

Guna penyempurnaan dan efisiensi produk sambungan las pada logam besi (Fe) yang banyak digunakan di bengkel bengkel las oleh masyarakat wilayah Kota Kupang NTT dengan

Dari hasil pengelasan dengan menggunakan tiga jenis elektroda dan tiga jenis perlakuan panas pada proses pengelasan, maka benda yang telah dilas tersebut akan

Sebelum melakukan pengelasan dengan menggunakan sambungan las terlebih dahulu dilakukan pengikatan terhadap bahan yang dilas dengan menggunakan pengikat berupaklem atau dengan