• Tidak ada hasil yang ditemukan

JOB V LAPORAN PRAKTIKUM BAJA

N/A
N/A
Dwi Arzeti Meilani

Academic year: 2025

Membagikan "JOB V LAPORAN PRAKTIKUM BAJA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

JOB V

PROYEK 2 - MINIATUR GUDANG

A. Instruksi Umum :

1. Mengikuti instruksi atau petunjuk yang diberikan dosen untuk kerja las listrik, 2. Menerapkan K3 dalam pelaksanaan praktikum,

3. Gunakan alat las sesuai prosedur yang benar dan standar teknik yang berlaku.

4. Jika ada keraguan dalam proses praktikum bertanyalah dengan dosen pembimbing.

B. Tujuan :

1. Agar mahasiswa mampu melatih diri untuk meningkatkan kemampuan kerjasama tim dalam lingkungan kerja.

2. Agar mahasiswa dapat menghitung kebutuhan dari bahan yang diperlukan untuk praktik, 3. Agar mahasiswa dapat memotong, profil baja hollow secara manual menggunakan alat

gergaji logam,

4. Agar mahasiswa dapat mengelas serta membuat sambungan pada profil baja hollow menggunakan mesin las Listrik.

C. Keselamatan Kerja :

1. Selalu menggunakan pakaian kerja, sepatu safety, sarung tangan las, apron las, topeng las, kacamata las selama praktikum ,

2. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan membersihkan lingkungan kerja dari hal- hal yang dapat mengganggu,

3. Selalu menempatkan alat dan bahan pada tempatnya dan mematikan mesin ketika selesai digunakan,

4. Bekerjalah sesuai aturan bengkel praktikum.

5. Pastikan posisi tubuh tidak terlalu dekat dengan meja kerja las guna menghindari risiko kecelakaann.

(2)

D. Bahan

Berikut bahan- bahan yang digunakan unutk pembuatan miniature gudang, yaitu:

1. Profil Baja hollow ukuran 34.14.2 2. Plat baja 150.100.3

3. Baut

4. Elektroda 2,0mm 5. Oli

6. Kapur

E. Alat

Berikut alat yang diperlukan pada pembuatan miniature, antaar lain:

1. Penggores/ kapur 2. Mesin las listrik 3. Stang las

4. Mesin bor duduk (bench drill) 5. Kuas

6. Sikat kawat baja 7. Ragum

8. Klem massa 9. Meja las 10. Palu terak 11. Kikir

12. Gergaji logam 13. Gerinda 14. Drip 15. Tang

(3)

16. Klem penjepit 17. Kunci L 18. Busur

F. Langkah kerja :

 Persiapkan Alat dan Bahan

1. Pastikan semua alat dan bahan yang diperlukan telah tersedia.

2. Mengecek terlebih dahulu apakah mesin las listrik dan mesin bor duduk dalam keadaan baik.

3. Menentukan kebutuhan dan garis penanda Baja Hollow dan Plat baja.

4. Mengukur terlebih dahulu panjang baja hollow yang dibutuhkan, lalu gambar garis penanda untuk tumpuan pemotongan baja tersebut.

5. Menghitung kebutuhan plat baja yang digunakan untuk sambungan baut dan base plat terlebih dahulu,

6. Melukis dengan menggunakan penggores/kapur sebagai garis penanda untuk tumpuan pemotongan baja hollow dan plat baja. Baja hollow

39mmx19mmx3mm 6 buah dengan ukuran 15,6cm, 8 buah dengan ukuran 13,6cm, 6 buah ukuran 11,6cm dan 6 buah ukuran 12,4cm.Serta plat baja sebanyak 50 buah dengan ukuran 30mmx15mm dan 6 buah dengan ukuran 30mmx50mm.

 Mulai proses pemotongan baja

1. Jepit baja pada ragum agar tidak bergerak dan mudah pada saat pemotongan, 2. Potonglah baja menggunakan gergaji secara perlahan-lahan mengikuti alur

garis dan lakukan dengan hati-hati,

3. Lanjutkan pemotongan hingga semua kebutuhan baja hollow tercukupi, 4. Setelah kebutuhan bahan baja hollow terpenuhi, lanjutkan dengan

pemotongan plat baja,

5. Jepit plat baja pada ragum untuk memudahkan pemotongan untuk kebutuhan sambunngan baut dan base plat menggunakan gergaji logam,

(4)

 Merapikan dan meratakan baja hollow dan plat baja

1. Ratakan sisi baja hollow dan plat baja yang tidak rata menggunakan alat kikir dan tahan menggunakan ragum agar saat dikikir plat tidak bergeser atau bergerak,

2. Kemudian bersihkan dengan sikat kawat jika telah selesai.

 Melukis sketsa dan mengebor sambungan lubang baut

1. Hitung jarak antar lubang baut sesuai standar SNI, untuk jarak antar lubang yaitu 15mm dan jarak dari tepi plat ke lubang yaitu 7,5mm,

2. Buat grid sesuai ukuran yang sudah ditentukan, lalu beri tanda menggunakan drip.

3. Setelah itu letakkan plat yang sudah ditandai ke mesin bor duduk, lalu kunci plat dengan klem penjepit pada mesin bor,

4. Sesuaikan mata bor dengan titik yang sudah ditandai sebelumnya,

5. Hidupkan mesin bor, pastikan mesin berfungsi dengan baik atau tidak dalam proses pengeboran,

6. Atur kecepatan 1x terlebih dahulu dan tuangkan sedikit oli pada titik tumpuan agar mata bor lebih mudah melubangi plat baja.

7. Setelah dirasa sudah didapat setengah lubang ganti kecepatan mesin bor menjadi 2x agar mendapatkan hasil yang maksimal dan tuangkan oli lagi, 8. Lalu lanjutkan pengeboran hingga semua plat baja ukuran 30mm x15mm untuk

kebutuhan sambungan baut terpenuhi.

 Perakitan komponen kolom

1. Menyesuaikan pasangan sambungan antar kolom bagian bawah dengan ukuran 12,4cm dan bagian bawah 11,6cm, lalu tentukan posisi kolom bagian depan, tengah dan belakang, dan beri penanda agar tidak tertukar

2. Sesuaikan sambungan plat dengan baja hollow yang akan dijadikan sebagai komponen kolom, lalu tandai dengan drip untuk menentukan lubang yang akan di bor.

3. Setelah itu letakkan baja hollow yang sudah ditandai ke mesin bor duduk, lalu kunci plat dengan klem penjepit,

(5)

4. Sesuaikan mata bor dengan titik yang sudah ditandai sebelumnya,

5. Hidupkan mesin bor, pastikan mesin berfungsi dengan baik atau tidak dalam proses pengeboran,

6. Atur kecepatan 1x terlebih dahulu dan tuangkan sedikit oli pada titik tumpuan agar mata bor lebih mudah melubangi plat baja.

7. Setelah dirasa sudah didapat setengah lubang ganti kecepatan mesin bor menjadi 2x agar mendapatkan hasil yang maksimal dan tuangkan oli lagi, 8. Lalu lanjutkan pengeboran hingga semua plat baja untuk kebutuhan

sambungan baut terpenuhi.

9. Rakit semua pasangan antar kolom menggunakan sambungan baut gunakan baut ø5mm, lalu kencangkan baut dengan bantuan kunci L.

 Perakitan komponen Atap

1. Menyesuaikan pasangan atap, lalu tentukan posisi atap bagian depan, tengah dan belakang, dan beri penanda agar tidak tertukar,

2. Lukis kemiringan kedua sisi atap menggunakan busur dengan kemiringan 15°, lalu potong menggunakan gergaji logam,

3. Ratakan sisi atap yang tidak rata menggunakan alat kikir dan tahan menggunakan ragum agar saat dikikir plat tidak bergeser atau bergerak, 4. Sesuaikan sambungan baut untuk komponen atap, lalu tandai dengan drip

untuk menentukan lubang yang akan di bor.

5. Setelah itu letakkan baja hollow yang sudah ditandai ke mesin bor duduk, lalu kunci plat dengan klem penjepit,

6. Sesuaikan mata bor dengan titik yang sudah ditandai sebelumnya,

7. Hidupkan mesin bor, pastikan mesin berfungsi dengan baik atau tidak dalam proses pengeboran,

8. Atur kecepatan 1x terlebih dahulu dan tuangkan sedikit oli pada titik tumpuan agar mata bor lebih mudah melubangi baja hollow.

9. Setelah dirasa sudah didapat setengah lubang ganti kecepatan mesin bor menjadi 2x agar mendapatkan hasil yang maksimal dan tuangkan oli lagi.

10. Lalu lanjutkan pengeboran hingga semua plat baja untuk kebutuhan sambungan baut terpenuhi.

(6)

11. Rakit semua pasangan antar atap menggunakan sambungan baut, lalu kencangkan baut dengan bantuan kunci L.

 Penyambungan komponen kolom dan atap

1. Sambungkan komponen kolom dan komponen atap menggunakan sambungan las,

2. Pasang elektroda ukuran 2,0mm pada stang las,

3. Nyalakan mesin las listrik dan atur tinggi suhu amper kisaran 30-60Ampere yang akan digunakan untuk elektroda,

4. Panaskan elektroda dengan menggesekkannya pada meja kerja dan media uji coba,

5. Setelah itu letakkan komponen kolom dan atap ke meja las, Lakukan pengelasan dengan elektroda dalam posisi miring ke kanan dan usahakan tangan tetap stabil untuk menghasilkan las yang rapi,

6. Sambungkan kedua komponen tersebut, apabila terjadi cacat las seperti spatter, bersihkan menggunakan palu terak atau sikat kawat.

7. Sambungkan semua komponen kolom dan atap bagian depan, tengah dan belakang sampai selesai,

8. Kemudian sambungkan base plat pada semua komponen kolom

 Penyambungan balok pada komponen kolom dan atap

1. Sesuaikan lubang baut yang akan dibuat dengan baja hollow untuk semua komponen balok bagian atas dan bawah,

2. Beri tanda titik lubang baut pada komponen balok menggunakan drip, 3. Setelah itu letakkan baja hollow yang sudah ditandai ke mesin bor duduk,

lalu kunci plat dengan klem penjepit,

4. Sesuaikan mata bor dengan titik yang sudah ditandai sebelumnya,

5. Hidupkan mesin bor, pastikan mesin berfungsi dengan baik atau tidak dalam proses pengeboran,

6. Atur kecepatan 1x terlebih dahulu dan tuangkan sedikit oli pada titik tumpuan agar mata bor lebih mudah melubangi plat baja.

7. Setelah dirasa sudah didapat setengah lubang ganti kecepatan mesin bor menjadi 2x agar mendapatkan hasil yang maksimal dan tuangkan oli lagi, 8. Lalu lanjutkan pengeboran hingga semua plat baja untuk kebutuhan

sambungan baut terpenuhi.

(7)

9. Siapkan plat sambungan lubang baut, lalu satukan dengan kolom menggunakan las, sesuaikan ukuran jaraknya dengan semua komponen balok yang akan dipasang,

10. Setelah itu letakkan komponen kolom dan atap ke meja las, Lakukan pengelasan dengan elektroda dalam posisi miring ke kanan dan usahakan tangan tetap stabil untuk menghasilkan las yang rapi,

11. Sambungkan kedua komponen tersebut, apabila terjadi cacat las seperti spatter, bersihkan menggunakan palu terak atau sikat kawat.

12. Sambungkan semua komponen kolom dan atap bagian depan, tengah dan belakang sampai selesai,

13. Kemudian rapikan bagian yang tidak rata dengan menggunakan alat kikir , 14. Setelah di las dan dikikir, lalu pasang semua komponen balok bagian atas

dan bawah, pasangkan baut dan kencangkan dengan bantuan kunci L 15. Maka semua komponen yang sudah dirangkai tadi pun menjadi satu

kesatuan bentuk miniatur Gudang.

G. Hasil Kerja :

H. Observasi (Identifikasi Kesalahan)

 Ukuran komponen tidak sesuai rencana, hal ini disebabkan karena pada saat pemotongan posisi pemegangan gerinda yang miring, usahakan pemotongan dilakukan di luar garis, dan sebaiknya pada saat penandaan ukuran dilebihkan sedikit sesuai tebal mata gerinda agar tidak mengurangi ukuran komponen akibat termakan mata gerinda.

(8)

 Ketegakan kolom yang tidak sama rata antar bagian, sebaiknya menggunakan waterpass untuk menyamakan ketegakan komponen kolom.

 Kemiringan atap yang tidak sama, disebabkan oleh penandaan sudut menggunakakn busur yang tidak tepat ataupun pada saat pemotongan terjadi kesalahan teknik yang menyebabkan ukuran atap dan kemiringannya berbeda dan tidak sesuai dengan ukuran yang direncanakan.

 Terdapat beberapa cacat pada saat pengelasan, hal ini terjadi akibat tingginya suhu ampere dan ketidaktepatan teknik pada saat pengelasan. Elektroda yang terlalu dekat dengan plat atau terburu-buru saat melakukan pengelasan.

I. Dokumentasi Proses Kerja

Proses penggergajian Baja hollow menggunakan gergaji logam,dan dijepitkan pada ragum untuk memudahkan pekerjaan pemotongan.

Proses penggergajian Base plat dan sambungan baut.

Menandai titik untuk sambungan baut menggunakan drip untuk memudahkan pengeboran lubang baut.

(9)

Pengeboran plat sambungan baut dengan mesin bor duduk.

Pengeboran kolom dengan mesin bor duduk.

Pemasangan plat sambungan baut dengan komponen kolom.

(10)

Proses melukis kemiringan untuk atap menggunakan busur.

Pengelasan sambungan kolom dan balok

Proses perakitan antar kolom balok dan atap menggunakan klem untuk memudahkan pada saat pengelasan.

Proses pengelasan di rakitan kolom balok atap.

Referensi

Dokumen terkait