• Tidak ada hasil yang ditemukan

jual beli barang elektronik hasil jaminan gadai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "jual beli barang elektronik hasil jaminan gadai"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini dapat memperluas pemahaman keilmuan di bidang hukum Islam khususnya bidang muamalah, karena mengingat perkembangan zaman dan teknologi, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi mereka yang yang melakukan penelitian lebih lanjut mengenai tema akad gadai dan lelang barang pada pegadaian syariah. Dalam pelaksanaannya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam kegiatan perekonomian yang sesuai dengan kaidah agama Islam sebagai objeknya, dan dapat dijadikan sebagai bahan dalam jual beli barang elektronik yang timbul dari penjaminan. rahn yang sebenarnya menurut aturan Islam.

Penelitian Terdahulu

Bedanya, jika penelitian terdahulu hanya membahas tentang pelaksanaan lelang benda gadai, maka penelitian yang akan penulis teliti adalah tentang akad gadai dan pengkreditan barang elektronik yang dilelang. 5Ilmiana Sofi, “Tinjauan Hukum Islam Tentang Pelaksanaan Lelang Barang Agunan Pada Pegadaian Syariah Cabang Majapahit Semarang”, (Disertasi Fakultas Syariah IAIN Semarang, 2019), hal.17.

Metode Penelitian

Penelitian ini berjudul “Jual Beli Barang Elektronik Yang Timbul Dari Jaminan Rahn Dalam Perspektif Hukum Ekonomi Syariah (Studi Kasus Pada Barang Lelang Pada Pegadaian Syariah Di Kota Bengkulu)”. Praktek jual beli barang elektronik akibat jaminan Rahn dalam Hukum Ekonomi Syariah Hukum Ekonomi Syariah.

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Pengertian Jual Beli

Jual beli adalah pertukaran barang dan harta benda atau harta benda dengan uang atau pemberian sesuatu kepada pihak lain, menerima imbalan atas barang tersebut dengan menggunakan transaksi berdasarkan kepuasan bersama yang pada umumnya dilakukan. Berdasarkan pengertian di atas, jual beli adalah suatu perjanjian pertukaran suatu barang atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela antara dua pihak, pihak yang satu menerima barang tersebut dan pihak yang lain menerimanya sesuai dengan perjanjian atau syarat-syarat yang dibenarkan oleh pihak tersebut. mata' dan mereka setuju. Arti khusus jual beli adalah pertukaran barang dengan dua mata uang (emas dan perak) dan sejenisnya, atau pertukaran barang dengan uang atau sejenisnya dengan cara yang khusus.

Pengertian umum jual beli ialah pertukaran harta dengan harta dengan kaedah tertentu, harta termasuk bahan (barang) atau wang. Menurut Hanabilah, memberi takrif jual beli ialah pertukaran harta dengan harta, menukar faedah yang berfaedah selama-lamanya dengan faedah yang berfaedah, bukan riba dan tiada hutang. Dari beberapa definisi di atas dapat dimengerti bahawa hakikat jual beli adalah suatu perjanjian untuk secara sukarela menukar barang atau barang yang mempunyai nilai antara kedua belah pihak, satu menerima barang tersebut dan satu lagi menerimanya sesuai dengan perjanjian atau syarat. yang dibenarkan oleh Syariah.

Dasar Hukum Jual Beli

Jual beli adalah perkara yang telah diketahui oleh masyarakat sejak zaman dahulu iaitu dari zaman para Nabi sehinggalah hari ini, dan Allah mensyariatkan jual beli ini sebagai anugerah kebebasan dan kebebasan daripada-Nya kepada hamba-hamba-Nya.di atas kertas. tentang menghalalkan jual beli berdasarkan Firman Allah yang bermaksud: Q.S. Iaitu mereka mengatakan bahawa (Innam al-bai'u matsalu al-riba) padahal sebenarnya mereka mengetahui bahawa ada perbezaan antara jual beli dengan riba. Allah mengharamkan jual beli yang haram dan najis, kerana itu Allah melaknat orang yang jual beli barang haram, seperti jual beli arak (Khamr), mayat, babi tambun dan berhala.

Dari landasan hukum sebagaimana disebutkan di atas, bahwa jual beli itu mubah, artinya jual beli itu boleh sepanjang jual beli itu memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam jual beli itu dengan syarat-syarat yang memenuhi syariat Islam. Kebutuhan manusia untuk melakukan transaksi jual beli sangatlah mendesak, dengan transaksi jual beli seseorang mampu memiliki barang orang lain tanpa melanggar batasan syariat. Oleh karena itu, praktek jual beli yang dilakukan masyarakat sejak zaman Nabi Muhammad SAW hingga saat ini menunjukkan bahwa masyarakat telah sepakat bahwa jual beli itu halal.

Rukun Jual Beli

Ideanya ialah apabila seseorang terpaksa membeli dan menjual, dia perlu memenuhi peraturan dan syarat tertentu.

Syarat Jual Beli

Sighat (rasa ijab qabul)23 Maka seperti yang disebutkan di atas bahawa jika sesuatu karya itu tidak menepati prinsipnya, maka pekerjaan itu akan menjadi tidak sah kerana tidak menepati syara’. Begitu juga dalam urusan jual beli, tiga rukun itu mesti dipenuhi. Tidak sah jika ada unsur paksaan terhadap hartanya tanpa keizinan kerana tiada keizinan daripadanya. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku di antara kamu dengan suka sama suka di antara kamu dan janganlah kamu membunuh dirimu”.

Pengertian Lafaz Shighat

Macam-Macam Jual Beli

Perdagangan yang telah memenuhi rukun dan syaratnya boleh atau halal dalam Islam sepanjang tidak ada unsur di dalamnya yang dapat membatalkan kebolehan hukumnya. Jual beli yang belum muncul putiknya di pohon, atau pedet yang belum ada, padahal perut induknya sudah ada. Maksudnya adalah melarang perdagangan yang belum muncul putiknya di pohon, atau anak sapi yang belum ada, meskipun perut induknya sudah ada, karena perdagangan itu adalah jual beli yang belum ada, atau jumlah dan ukurannya. tidak aman.

Seperti menjual barang hilang atau burung peliharaan yang lepas dan terbang di udara atau juga suka menjual ikan yang masih berada di dalam air yang jumlahnya tidak diketahui. Contoh lain yang juga dikategorikan jual beli yang mengandung unsur penipuan adalah jual beli al-Mazabanah (barter yang dikatakan tidak sebanding), misalnya menukar buah basah dengan buah. yang kering, karena yang ditakutkan antara yang dijual dan yang dibeli tidak seimbang.

Jual Beli Yang Dilarang

Alasan pelarangan jual beli dapat dikembalikan pada akad jual beli dan dapat karena hal lain larangan kembali pada akad pokok adalah tidak dipenuhinya syarat sahnya jual beli sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Yaitu penjualan barang-barang yang tidak ada, seperti penjualan bayi hewan yang masih berada dalam tulang rusuk pejantan atau masih dalam tulang dada induknya, penjualan janin yang masih dalam perut induknya dan sejenisnya. Seperti halnya jual beli fuduliy dengan cara menjual barang milik orang lain tanpa izinnya dan tanpa surat kuasa darinya.

Walaupun alasan pelarangannya tidak dapat ditelusuri kembali pada akad atau kewajiban perjanjian jual beli, namun ada dua jenis yang berkaitan dengan hal-hal selain kedua hal tersebut. Pertama, barometer pelarangan adalah menghindari komplikasi dan sikap yang merugikan, misalnya seorang muslim menjual barang yang masih diperdagangkan oleh temannya, atau menjual senjata pada saat terjadi konflik berdarah antar sesama muslim, monopoli dan sejenisnya. Kedua, barometer pelarangan kembali pada pelanggaran syariat semata, seperti menjual jika sudah selesai.

Bentuk-bentuk Jual Beli

Aturan Jual Beli Jaminan Gadai

Ar-Rahn (gadai-gadai itu) Orang yang sudah dewasa, berakal dan amanah, serta mempunyai barang yang akan digadaikan. Pemeliharaan barang gadai Pemeliharaan dan pemeriksaan barang gadai ditetapkan secara garis besar sebagai syarat-syarat gadai. Untuk barang bergerak harus dicantumkan barang mana yang dilelang, untuk barang elektronik harus dicantumkan.

Jaminan Keamanan Barang Syariah Thrift Store juga memberikan jaminan keamanan terhadap barang yang dikirim dengan standar keamanan yang telah teruji dan diasuransikan. Saya juga tidak tahu apakah tata cara pembelian barang di lelang itu berbeda-beda sesuai dengan harga barang yang dibeli.”67. Dari hasil wawancara diatas penulis menganalisis beberapa nasabah pegadaian syariah yang pernah membeli barang lelang di pegadaian tersebut.

Hal ini bertolak belakang dengan apa yang terjadi di lapangan, dimana pihak pegadaian syariah di kota Bengkulu menentukan besaran biaya administrasi berdasarkan nominal harga barang yang dilelang, seperti yang terjadi setelah wawancara dengan anggota DPRD syariah, nasabah pegadaian, begitu juga dengan para nasabah pegadaian. diketahui jumlahnya. Hal ini tidak sejalan dengan apa yang terjadi di lapangan, dimana pegadaian syariah di kota Bengkulu menentukan besaran biaya administrasi berdasarkan nominal harga barang yang dilelang, seperti yang terjadi setelahnya.

Rahn

  • Fatwa DSN MUI (Rahn)
  • Kewajiban Rahn

Lelang

  • Pengertian Lelang
  • Dasar Hukum Lelang Jual Beli Lelang (Muzayyadah)
  • Syarat dan Rukun Lelang

Pada prinsipnya Syariat Islam membenarkan jual beli barang/perkhidmatan halal secara lelong yang dalam fiqh disebut akad Bai’ Muzayadah. 54. Ia sama dengan kaedah jual beli dengan sistem lelong, di mana penjualannya mempunyai bentuk. Dalam muzayidah, kenaikan adalah tawaran harga yang lebih tinggi dalam kontrak jualan yang dibuat oleh penjual atau apabila lelongan dilakukan oleh pembeli, maka kenaikan adalah penurunan tawaran.

Seperti yang dilakukan Umar bin Hatabi karena masyarakat memerlukan adanya praktek lelang sebagai salah satu cara jual beli. Tidak ada aturan baku dalam Al-Qur’an yang mengatur tentang lelang, namun berdasarkan pengertian lelang dapat disamakan dengan jual beli dimana terdapat penjual dan pembeli. Kaum musyrik tidak mengenal konsep jual beli sebagaimana dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an dan menganggapnya identik atau sama dengan sistem ribawi.

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

  • Visi Dan Misi
  • Tugas, Tujuan Dan Fungsi
  • Prinsip Operasional Gadai Syariah
  • Tujuan Pegadaian

Ya, saya pernah membeli barang lelang elektronik dari Pegadaian Syariah dan saya tahu besaran biaya administrasinya tidak sama untuk setiap transaksi. Iya, saya pernah beli barang lelang di Pegadaian Syariah, waktu itu saya beli laptop, biaya admin yang diminta 50.000. Ya, saya pernah membeli barang lelang di Pegadaian Syariah, saat itu saya membeli sebuah handphone seharga Rp.

Berdasarkan wawancara dengan Ny. Yosi, tentang tata cara pembelian barang pada lelang di Pegadaian Syariah, Ny. Yosi mengatakan itu. Saya pernah membeli barang lelang di Pegadaian Syariah, saat itu saya membeli TV seharga Rp. Dari hasil wawancara di atas penulis menganalisis bahwa nasabah di pegadaian syariah membeli barang lelang TV dalam keadaan baik dan dikenakan biaya administrasi sebesar 100.000 yang digunakan untuk fotokopi dan biaya lainnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Praktek Jual Beli Barang Elektronik Hasil Jaminan Rahn Dalam

Tata cara penjualan barang lelang sesuai dengan ketentuan Rahn yang ada mengenai penjualan Marhun, yaitu sebagai berikut. Hasil penjualan Marhun digunakan untuk melunasi hutang, sisa biaya pemeliharaan dan penyimpanan serta biaya penjualan. Jika suatu saat nasabah tidak dapat melunasi pinjamannya, maka nasabah harus siap menerima konsekuensi barangnya harus dilelang sesuai dengan kesepakatan di awal alias.

Jika harga lelang cukup untuk pinjaman nasabah atau harga lelang cukup untuk melunasi pinjaman, maka hutang dianggap lunas, tetapi jika harga barang naik. Proses lelang dirancang untuk melunasi biaya pinjaman pelanggan. Jika harga jaminan cukup untuk biaya pinjaman maka pinjaman nasabah dianggap lunas, namun sebaliknya jika tidak mencukupi biaya pinjaman maka nasabah harus mencukupi. dengan kata lain, ia menambahkan biaya pada biaya gagal bayar untuk melunasi utangnya. Bagi pegadaian syariah sebaiknya menggunakan ketentuan yang sudah ada dalam prinsip syariah agar tidak memberatkan salah satu pihak.

PENUTUP

Saran

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan antara lain, hubungan jaminan produk (garansi) dengan kegiatan jual beli produk elektronik laptop adalah sebagai bukti penjaminan

Pelaksanaan prinsip gadai syariah ( rahn ) pada pegadaian syariah di Lhokseumawe berjalan di atas dua akad transaksi Syariah yaitu; Akad Rahn dengan akad ini Pegadaian menahan

Pokok pemasalahan yang dijadikan sebagai dasar dalam pembahasan skripsi ini adalah bagaimana bentuk pertanggungjawaban Pegadaian Syariah apabila barang jaminan

Mekanisme pelelangan benda jaminan gadai pada hasil pelelangan di Pegadaian Syariah Cabang Solo Baru berdasarkan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah untuk sisa dari hasil

berdasarkan ekonomi Islam, ayat-ayat ekonomi Islam dan berdasarkan hasil wawancara, pegadaian syariah Palu Plaza dalam hal tanggung jawab terhadap barang jaminan

Lelang Emas di Bank Syariah (Studi Terhadap Prosedur Lelang Emas di BRI Syariah Cabang Malang), penelitian keempat membahas tentang Tinjauan Fiqh Syafi‟i Terhadap Produk

Perbandingan Perlindungan Hukum Yang Diberikan Oleh Pegadaian Konvensional Dan Pegadaian Syariah Kepada Nasabah Terhadap Barang Gadai Yang Digadaikan Dikembalikan

Pengertian Pegadaian Syariah Rahn adalah menggadaikan; memberikan suatu barang atau benda sebagai barang jaminan dalam berutang.1 Gadai adalah suatu hak yang diperoleh oleh orang yang