• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)1 DAYA JUANG SISWA DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS SMA N 16 PADANG Nurhayati1 Kaksim,2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)1 DAYA JUANG SISWA DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS SMA N 16 PADANG Nurhayati1 Kaksim,2"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

DAYA JUANG SISWA DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI KELAS XI IPS SMA N 16 PADANG

Nurhayati1 Kaksim,2. Marleni,3 Program Studi Pendidikan Sosiologi

STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is started from the low spirit of student in learning Sociology in class XI SMA N 16 Padang, which are signed by not confidence of themselves when doing their daily task and test, make random answer, low motivation in learning, just want the standard mark which has been decided by the school that called KKM. To solve this problem, we do need more spirit of student to study Sociology. The conclusion of this research is how the students spirit in doing sociology in class XI IPS SMA N 16 Padang. The type of this research is descriptive, quantitative which the problem that researcher is student spirit in learning sociology in SMA N 16 Padang. The condition of the student in class XI IPS and the result of the student. Population for this research is student in class XI IPS SMA N 16 Padang. This research use 94 (ninety four) people as sample, which the sampling is used by random sampling. The tools which can be determiner to see the spirit of the student is by using questioner based on Stoltz theory. The result of the research in class XI IPS SMAN 16 Padang, the data process that being used is by using Product Moment Pearson statistic by using excel, from data cultivation is known that the spirit of student in learning is good.

This can be stated from 10 indicators, they are : high confidence, know the purpose of studying, believe in the step that the effect of learning will be gotten in long term and also bring developing for future, students also can motivate themselves to get the best in their life, always changing their life into better condition, never give up, not blaming themselves, and also have high responsibility for what they have done, and discipline

1 Mahasiswa Program Studi Penddiikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat Angkatan 2009

2 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

3 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat

(2)

2 PENDAHULUAN

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang formal.

Peserta didik di sekolah tingkat SMA merupakan peserta didik yang penuh dengan hambatan dan rintangan dikarenakan faktor usia pada usia tingkat remaja, yang mana remaja pada dasarnya rentan dengan perubahan-perubahan yang dialaminya dan juga peserta didik pada usia remaja cenderung melakukan aktivitas-aktivitas yang menantang sehingga menjadikan peserta didik lupa dengan tanggung jawab dan kewajibannya sebagai pelajar.

Beberapa contoh hambatan yang tidak sering terjadi di sekolah terhadap peserta didik adalah penyesuaian diri, daya juang, pergaulan, dan banyak hal lainnya.

Penyesuaian diri sangat penting bagi setiap individu terutama bagi seorang peserta didik. Contohnya, dalam melaksanakan kegiatan belajar, ketidakmampuan di dalam penyesuaian diri dapat membuat peserta didik merasa tidak nyaman dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, baik disadari ataupun tidak disadari oleh peserta didik.

Peserta didik dapat dikatakan berhasil dan efektif dalam kegiatan pembelajaran apabila dalam belajar dan dalam proses penyesuaian dirinya peserta didik maksimal dan hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik tersebut dapat lebih maksimal sesuai dengan usaha dan harapannya. Menurut Gagnie Sri Esti Wuryani Djiwandono (1989:102)

”hasil belajar dimasukkan ke dalam lima kategori, yaitu: informasi verbal, kemahiran intelektual, pengaturan kegiatan kognitif, sikap dan keterampilan motorik”.

Selain penyesuaian diri merupakan salah satu hambatan bagi peserta didik untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Daya juang yaitu suatu kecerdasan atau kemampuan dalam merubah, atau mengolah sebuah permasalahan atau kesulitan dan menjadikannya sebuah tantangan yang harus diselesaikan agar tidak menghalangi cita-cita dan prestasi yang ingin diraih. Daya juang akan ikut menentukan keberhasilan siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Stolt (2006:47) bahwa ”kesuksesan dalam pekerjaan sangat bergantung kepada daya juang seseorang“.

(3)

3 Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor. Menurut Djamarah dan Syaiful Bahri (2006:23)” bahwa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian hasil belajar adalah tujuan pembelajaran, guru, anak didik, kegiatan pembelajaran, bahan dan alat evaluasi, dan suasana evaluasi.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dimana menurut Sugiyono (2011:14) penelitian kuantitatif adalah dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan sebagai filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi, koesioner penelitian, analisis data besifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah digunakan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kuantitatif menurut Moh Nasir (1983:55), jenis penelitian deskriptif ini adalah salah satu jenis penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta proses- proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari satu fenomena yang diselidiki. Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif penelitian yang dilaksanakan berdasarkan pada masalah yang terjadi sekarang dan bertujuan untuk menggambarkan secara tepat suatu kaeadaan sehingga pemahaman terhadap permasalahan menjadi lebih jelas. Data yang didapat akan dianalisa dengan teknik persentase, lalu di deskripsikan.

Hasil dari penelitian digunakan

untuk memperbaiki dan

meningkatkan kualitas dari apa yang sedang diteliti.

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas XI IPS SMA N 16 Padang pengolahan data yang peneliti lakukan dengan menggunakan pengolahan metode statistik Product Moment Pearson

(4)

4 dengan memakai program excel, dari hasil pengolahan tersebut di ketahui bahwa daya juang siswa dalam pelaksanaan pembelajaran termasuk kriteria baik. Untuk melihat daya juang siswa di sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran Sosiologi maka akan di jelaskan lebih lanjut berdasarkan hasil pengolahan data.

Daya juang siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Sosiologi di SMA N 16 Padang dapat dilihat dari beberapa aspek, aspek tersebut antara lain : percaya diri yang tinggi, memahami tujuan belajar, meyakini setiap langkah adalah ada imbalannya dalam jangka panjang dan membawa kemajuan dimasa mendatang, mampu memotivasi diri sendiri untuk mendapatkan yang terbaik dalam hidupnya, selalu memperbaiki diri ke arah yang lebih baik, menyambut baik setiap perubahan, tidak mudah menyerah, tidak menyalahkan diri sendiri, punya rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan yang dilakukan, dan disiplin, yang menjadi pedoman peneliti untuk membuat angket penelitian.

Angket yang mewakili faktor-faktor daya juang siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran Sosiologi di sekolah yang peneliti ukur tersebut setelah disebarkan kemudian peneliti olah dengan menggunakan metode statistik Product Moment Pearson dengan memakai rumus Product Moment software MS Excel dan Frekuensi Persentase yang di kemukakan oleh A. Muri Yusuf (1985:65).

Berdasarkan pengolahan data dan analisis yang telah dikemukakan di atas menunjukkan bahwa peserta didik di kelas XI SMA N 16 Padang dapat dilihat bahwa daya juang peserta didik tersebut yang secara keseluruhan dikategorikan baik.

Ketidakmampuan peserta didik tersebut di dalam berjuang pada kegiatan pembelajaran di sekolah ini dapat dilihat kurangnya minat peserta didik dalam belajar,

mengganggu teman saat

pembelajaran berlangsung, mengobrol saat guru menerangkan pembelajaran, tidak memberikan tugas dan diberikan dan juga kelalaian terhadap tata tertib terhadap norma-norma yang berlaku di sekolah baik itu yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

(5)

5

Apabila masalah

ketidakmampuan daya juang diri peserta didik dibiarkan berlangsung secara terus menerus hal ini tidak hanya merugikan peserta didik itu sendiri terutama dalam meraih hasil belajar atau prestasi belajar di sekolah, tetapi juga merugikan teman-teman dan orang lain yang ada dalam lingkungan peserta didik tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengolahan data yang peneliti lakukan di SMA N 16 Padang mengenai daya juang siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Sosiologi. Berdasarkan dari 758 orang jumlah peserta didik di SMA N 16 Padang, kelas XI IPS 163 orang diambil sampel sebanyak 94 orang dari data penelitian yang diperoleh setelah dilakukan pengolahan data maka diperoleh hasil baik sekali 1.06%, baik 61.70%, cukup 29.78%, kurang 7.44%, kurang sekali 0%, yang menunjukkan hasil daya juang dalam pelaksanaan pembelajaran Sosiologi di SMA N 16 Padang dikategorikan baik. Berdasarkan 65 item yang di uji cobakan kepada 94 orang sampel

maka diperoleh item yang valid sebesar 61 item dengan arti kata 4 item dibuang sehingga item untuk penelitian sesungguhnya sebanyak 61 item dengan sampel 94 orang.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui daya juang peserta didik di SMA N 16 Padang secara keseluruhan bersifat positif searah berarti semakin tinggi daya juang peserta didik di sekolah maka semakin tinggi pula hasil belajar peserta didik tersebut, sebaliknya apabila semakin rendah daya juang peserta didik di sekolah maka semakin rendah pula hasil belajar peserta didik tersebut. Setiap orang atau individu terutama seorang peserta didik diharapkan memiliki kemampuan di dalam proses daya juang terutama di sekolah sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan lancar dan dapat memperoleh hasil belajar yang baik dibandingkan dengan individu atau seorang peserta didik yang memiliki daya juang rendah.

(6)

6 DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006.

Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Djiwandono, Sri Wuryani Esti. 1989.

Psikologi Pendidikan. Jakarta:

Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R &

D. Bandung.

Stoltz. 2006. Adversity Quotient:

Mengubah Hambatan Menjadi Peluang. Jakarta.

Yusuf A. Muri. 1985. Metodologi Penelitian Dasar-dasar Penyelidikan Ilmiah. Padang:

UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Pemahaman Peserta Didik tentang Pemilihan Peminatan dalam Kurikulum 2013 di Kelas X SMA Semen Padang Dilihat dari Aspek Kelompok Mata Pelajaran Berdasarkan hasil pengelohan data yang

hanya beberapa siswa, dan pelaksanaan model pembelajaran ini dapat dikatakan belum maksimal di terapkan di SMAN 14 Padang, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain karena