• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG PEMILIHAN PEMINATAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "1 PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG PEMILIHAN PEMINATAN"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG PEMILIHAN PEMINATAN

DALAM KURIKULUM 2013 DI KELAS X SMA SEMEN PADANG

Oleh:

Yomalisa, Azrul Said, Nofrita

Program Studi Pendidikan Bimbingan dan Konseling, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan(STKIP) PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

Curriculum implementation in 2013 will be able to pose a problem for senior high school learners on a swordfish capable in their choice of subjects specialization group, so it can be difficult and a tendency to fail in learning. The purpose of this study is to describe the learners understanding of the selection of specialization in the curriculum in 2013. Type of research used in this study was descriptive quantitative research. That is, this study to gather information on the status of an existing symptoms, that is the state of symptoms according to what it is at time of the study. Total population in this study is 219 learners. The research techniques used random sampling is a sampling technique that is done by taking a random representative of each grade of ten in padang cement senior high school. Total sampling 0f 46 learners. The disclosure tool used in this study is a questionnaire. Subsequent data analysis techniques used namely the interpretation of data with a range of classification. Result of the findings of this study illustrate how the learners understanding of the selection of specialization in curriculum 2013 in the ten grade padang cement senior high school, thus it can be concluded that the selection of studens understanding of curriculum 2013 selection in general the bulk of the studens are on familiar criteria.

Keywords: Curriculum 2013, Selection of specialization

PENDAHULUAN

Perubahan kurikulum di dasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya perbaikan system pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan perubahan.

Kurikulum sangatlah penting karena kurikulum bagian dari program pendidikan, tanpa kurikulum akan sangat sulit untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan

Caswell dan Campbell (Kurniasi, 2014:5) menyatakan bahwa “Kurikulum merupakan seluruh pengalaman dari anak yang berada dalam pengawasan guru”.

Perubahan kurikulum adalah kebijakan public berskala luas yang melibatkan komponen-komponen waktu, keahlian, dana,

peralatan, pengorbanan, dan kemauan yang sangat massif. Perubahan kurikulum ini tentu saja sudah melawati tahap-tahap yang semestinya seperti tahap perumusan masalah, tahap agenda setting, tahap formulasi kebijakan, dan tahap evaluasi kebijakan.

Nuh (Mida, 2013 : 111) menegaskan bahwa “Kurikulum 2013 dirancang sebagai upaya mempersiapkan generasi Indonesia 2045 yaitu tepatnya 100 tahun Indonesia merdeka, sekaligus memanfaatkan populasi usia produktif yang jumlahnya sangat melimpah agar menjadi bonus demografis dan tidak menjadi bencana demografis”.

Sejalan dengan itu Suherman (2013:3) menyatakan bahwa terdapat beberapa kebijakan pemerintah terutama berkenaan dengan: (1) Penyederhanaan dan penggantian nama mata pelajaran di sekolah, (2) Penjurusan menjadi peminatan yang tidak dilaksanakan di kelas XI tetap ipa disaat peserta didik daftar sekolah, (3) Peminatan peserta didik salah satunya

(2)

2

didasarkan atas rekomendasi guru pembimbing di SMP, (4) Rumpun jurusan IPA, IPS dan Bahasa menjadi rumpun peminatan Matematika dan Sains, Peminatan Sosial, Peminatan Bahasa dan Antropologi.

Fungsi peminatan peserta didik di SMA adalah fungsi pemahaman, yaitu berkaitan dengan dipahaminya kemampuan, bakat, minat, dan kecenderungan pilihan masing-masing peserta didik serta lingkungan untuk menentukan pilihan peminatan kelompok mata pelajaran, peminatan lintas mata pelajaran, dan peminatan pendalaman mata pelajaran yang diikuti, arah karir atau studi lanjutan yang dipilihnya.

Kurikulum 2013 ini secara terbatas mulai dilaksanakan pada tahun 2013 sebagaimana kita ketahui bahwa kurikulum 2013 ini berlaku secara bertahap mulai tahun ajaran 2013/2014 melalui pelaksanaan terbatas bagi sekolah-sekolah yang siap melaksanakannya. SMA Semen Padang merupakan salah satu sekolah yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan kurikulum 2013 ini dan dapat dimulai pada ajaran baru.

Sejak mendaftar ke SMA, di Kelas X seseorang peserta didik sudah harus memilih kelompok mata pelajaran yang akan dimasuki. Namun di SMA Semen Padang hanya ada dua kelompok mata pelajaran yaitu Matematika dan Ilmu Alam serta Ilmu- ilmu Sosial hal itu disebabkan karena tidak adanya ketersediaan fasilitas belajar.

Selama peneliti melakukan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling (PPLBK) Sekolah dan Kependidikan pada tanggal 12 Agustus 2013 sampai 14 Desember 2013 di SMA Semen Padang, peneliti menemukan adanya beberapa peserta didik yang masih ragu-ragu dalam menentukan pilihan peminatan yang akan mereka tentukan terutama pada pemilihan peminatan kelompok mata pelajaran, hal itu terjadi karena tidak ada kesadaran terhadap diri peserta didik terhadap kelebihan dan kelemahan yang ada pada dirinya, dimana hal ini dapat membuat beberapa peserta didik mengalami hambatan-hambatan dalam belajar.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan ini perlu kiranya dikaji lebih lanjut mengingat pentingnya peserta didik melanjutkan

pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan potensi yang dimilikinya sehingga peserta didik berkembang secara optimal. Peneliti merasa tertarik dan mengangkat sebuah judul penelitian tentang: “Pemahaman Peserta Didik tentang Pemilihan Peminatan Kelompok Mata Pelajaran dalam Kurikulum 2013 di Kelas X SMA Semen Padang”.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman peserta didik tentang pemilihan peminatan dalam kurikulum 2013 di Kelas X SMA Semen Padang.

Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik SMA Kelas X dii SMA Semen Padang dengan populasi 219 peserta didik.

Sampel dalam penelitian ini adalah 46 peserta didik dengan menggunakan teknik random sampling dan selanjutnya teknik analisis data yang digunakan yaitu interprestasi data dengan rentang klasifikasi

.

Penelitian ini dilakukan 8 September 2014 tahun pelajaran 2013/2014.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian mengenai pemahaman peserta didik tentang pemilihan peminatan dalam kurikulum 2013 di Kelas X SMA Semen Padang yang dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 8 September 2014, dengan variabel pemahaman peserta didik tentang pemilihan peminatan dalam kurikulum 2013.

Secara umum, 65,22% peserta didik sebagian besar berada pada kriteria paham dalam pemilihan peminatan kurikulum 2013.

Hal tersebut dilihat dari:

1. Pemahaman Peserta Didik dalam Memilih Peminatan Kurikulum 2013 Di Kelas X SMA Semen PadangDilihat dari Aspek Pemahaman Diri

Berdasarkan hasil pengelohan data yang peneliti lakukan, dapat diungkapkan bahwa pemahaman peserta didik dalam memilih peminatan kurikulum 2013 dari subvariabel bagian pemahaman diri terdapat 25 (54,35%) dari 46 peserta didik sebagian besar yang berada pada kriteria paham.Pada indikator inteligensi terdapat 24 (52,17%) dari 46 peserta didik sebagian besaryang berada pada kriteria cukup paham. Pada indikator bakatterdapat 16 (47,83%) dari 46 peserta didik yang berada pada paham. Pada

(3)

3

indikator minat terdapat 22(47,83%) dari 46 peserta didik sebagian besar yang berada pada kriteria paham.

Artinya bahwa pemahaman peserta didik tentang pemilihan peminatan dalam kurikulum 2013 dilihat dari aspek pemahaman diri yang terdiri atas inteligensi, bakat, dan minat. Sebagian besar peserta didik berada pada kriteria paham, hal ini dapat dilihat dari jumlah frekuensi peserta didik dalam pemilihan peminatan kurikulum 2013 dilihat dari aspek pemahaman diri yaitu sebesar 54,35% peserta didik berada pada kriteria paham.Sedangkan pada indikator inteligensi, bakat, dan minat ada beberapa peserta didik yang masih kurang paham.

Sehingga hasil dari penelitian tersebut dapat diungkapkan bahwa adanya beberapa faktor yang membuat peserta didik yang mengalami hambatan-hambatan dalam belajar. Salah satu faktornya yaitu karena kurang pahamnya peserta didik terhadap pemahaman diri yang terdiri dari pemahaman inteligensi, bakat serta minat yang peserta didik miliki.

Kemendikbud (2013:350) menjelaskan bahwa kurikulum 2013 memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat, dan minat secara luas dan terbuka sesuai dengan prinsip perbedaan individu.

2. Pemahaman Peserta Didik tentang Pemilihan Peminatan dalam Kurikulum 2013 di Kelas X SMA Semen Padang Dilihat dari Aspek Kelompok Mata Pelajaran

Berdasarkan hasil pengelohan data yang peneliti lakukan, dapat diungkapkan bahwa pemahaman peserta didik dalam memilih peminatan kurikulum 2013 dari subvariabel bagian pemahaman tentang kelompok mata pelajaran terdapat 26 (56,62%) dari 46 peserta didik sebagian besar yang berada pada kriteria paham. Pada indikator kelompok mata pelajaran sains terdapat 17 (39,69%) dari 46 peserta didik sebagian besar yang berada pada kriteria cukup paham. Pada indikator kelompok mata pelajaran sosial terdapat 22(47,83%) dari 46 peserta didik sebagian besar yang berada pada kriteria paham.

Artinya bahwa pemahaman peserta didik tentang pemilihan peminatan dalam kurikulum 2013 dilihat dari aspek

pemahaman tentang kelompok mata pelajaran yang terdiri atas kelompok mata pelajaran sains dan kelompok mata pelajaran sosial, sebagian besar peserta didik berada pada kriteria paham.

Hal ini dapat dilihat dari jumlah frekuensi peserta didik dalam memilih peminatan kurikulum 2013 dilihat dari aspek pemahaman tentang kelompok mata pelajaran yaitu sebesar 56,52% peserta didik berada pada kriteria paham. Sedangkan pada indikator pemahaman tentang kelompok mata pelajaran sains masih ada beberapa peserta didik yang berada pada kriteria kurang paham. Sehingga hasil dari penelitian ini, dapat ditemukan beberapa faktor peserta didik yang ingin pindah kelas dari kelas sains ke kelas sosial. Salah satu faktornya yaitu karena masih adanya beberapa peserta didik yang kurang paham tentang kelompok mata pelajaran sains.

Kemendikbud (2013:258) menyatakan bahwa kelompok mata pelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam sekelompok mata pelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya pada suatu disiplin ilmu atau keterampilan tertentu.

Berdasarkan penjelasan di atas, peserta didik harus mengetahui tentang kelompok mata pelajaran yang akan dipilih. Sehingga peserta didik mampu mengembangkan bakat dan minatnya sesuai dengan kelompok mata pelajaran yang sudah peserta didik tentukan.

3. Pemahaman Peserta Didik tentang Pemilihan Peminatan dalam Kurikulum 2013 di Kelas X SMA Semen Padang Dilihat dari Aspek Lingkungan Keluarga

Berdasarkan hasil pengelohan data yang peneliti lakukan, dapat diungkapkan bahwa pemahaman peserta didik dalam memilih peminatan kurikulum 2013 dari subvariabel bagian pemahaman tentang lingkungan keluarga pelajaran terdapat 35(76,09%) dari 46 peserta didik sebagian besar yang berada pada kriteria sangat paham. Pada indikator fasilitas terdapat 36 (78,26%) dari 46 peserta didik sebagian besar yang berada pada kriteria paham. Pada indikator harapan orangtua terdapat 23(50,00%) dari 46 peserta didik sebagian besar yang berada pada kriteria paham.

(4)

4

Artinya bahwa pemahaman peserta didik tentang pemilihan peminatan dalam kurikulum 2013 dilihat dari aspek pemahaman tentang lingkungan keluarga yang terdiri atas fasilitas dan harapan orangtua, sebagian besar berada pada kriteria sangat paham. Hal ini dapat dilihat dari jumlah frekuensi pemahaman peserta didik dalam memilih peminatan kurikulum 2013 dilihat dari aspek pemahaman tentang lingkungan keluarga yaitu sebesar 76,09%

peserta didik berada pada kriteria sangat paham.

Kemendikbud (2013:295) menyatakan bahwa perhatian, fasilitas, dan harapan orangtua terhadap peminatan peserta didik penting dipertimbangkan, namun bukan sebagai penentu peminatan.

Berdasarkan penjelasan di atas, peserta didik harus dapat memahami bagaimana kondisi di lingkungan keluarganya karena keluarga memiliki pengaruh yang positif terhadap kesungguhan, ketekunan, kedisplinan dalam belajar.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pemahaman pesertadidik tentang pemilihan peminatan dalam kurikulum 2013 di Kelas X SMA Semen Padang sebagai berikut: 1) Pemahaman peserta didik dilihat dari aspek pemahaman diri secara umum sebagian besar peserta didik berada pada kriteria paham, 2) Pemahaman peserta didik dilihat dari aspek pemahaman tentang kelompok mata pelajaran secara umum peserta didik sebagian besar berada pada kriteria paham, 3) Pemahaman peserta didik dilihat dari aspek lingkungan keluarga secara umum sebagian besar peserta didik berada pada kriteria paham.

DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMA/SMK Bimbingan dan Konseling.

Jakarta: Balai Pustaka.

Kurniasih, Imas & Berlin. (2013).

Impelementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.

Latifatul, Mida. (2013). Kupas Tuntas Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.

Suherman, Uman. (2013). Impelementasi Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013. Bandung: UPI.

Referensi

Dokumen terkait

Keterbukaan Berdasarkan hasil penelitian tentang komunikasi interpersonal peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam dilihat dari indikator keterbukaan

[r]