• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Pengelola Usaha Pertanian Perorangan Subsektor Menurut Jenis Kelamin, INDONESIA, Tahun 2023 (2025-01-19)

N/A
N/A
noval kaka

Academic year: 2025

Membagikan "Jumlah Pengelola Usaha Pertanian Perorangan Subsektor Menurut Jenis Kelamin, INDONESIA, Tahun 2023 (2025-01-19)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

, , 2023

Klasifikasi Sektor Pertanian, Subsektor, Komoditas, dan Jenis Kegiatan Laki-laki Perempuan Total

Sektor Pertanian 25.111.004 4.231.198 29.342.202

1. Tanaman Pangan 13.623.247 2.148.851 15.772.098

1.1 Padi 10.182.548 1.542.479 11.725.027

1.2 Palawija 5.950.356 932.074 6.882.430

2. Hortikultura 8.194.936 1.428.091 9.623.027

3. Perkebunan 9.610.905 1.490.533 11.101.438

4. Peternakan 10.588.989 1.601.163 12.190.152

5. Perikanan 1.790.273 103.494 1.893.767

5.1 Budidaya Ikan 873.933 76.954 950.887

5.2 Penangkapan Ikan 957.672 27.504 985.176

6. Kehutanan 3.009.983 485.428 3.495.411

7. Jasa Pertanian 342.665 22.626 365.291

Metadata Indikator

Nama Jumlah Pengelola Usaha Pertanian Perorangan

Definisi Banyaknya orang yang mengelola sekaligus memiliki tanggung jawab teknis, yuridis, dan ekonomis pada unit usaha pertanian perorangan (selain unit usaha pertanian berbadan hukum dan usaha pertanian lain).

Satuan Orang

Manfaat Mengetahui banyaknya pengelola usaha pertanian perorangan pada suatu wilayah

Interpretasi Semakin tinggi angka indikator menunjukkan semakin banyak pengelola usaha pertanian perorangan Mekanisme

perhitungan Penjumlahan dari pengelola usaha tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan;

pengelola usaha perikanan dan/atau kehutanan; serta pengelola usaha jasa pertanian Disaggregasi Wilayah, Umur, Jenis Kelamin

Frekuensi update Lebih dari Dua Tahunan

Subyek Hortikultura, kehutanan, perikanan, perkebunan, peternakan, tanaman pangan

Ukuran Total

Konsep Usaha Pertanian Perorangan :

Unit usaha pertanian yang dikelola oleh satu orang yang memiliki tanggung jawab teknis, yuridis, dan ekonomis untuk unit pertanian tersebut. Orang tersebut dapat melakukan semua tanggung jawab secara langsung, atau mendelegasikan yang terkait dengan pengelolaan kerja sehari-hari kepada seorang manajer (tidak berbadan hukum). Usaha pertanian mencakup usaha di subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, serta usaha jasa pertanian.

Pengelola Usaha Pertanian :

Orang yang memiliki tanggung jawab teknis, yuridis, dan ekonomis pada unit usaha pertanian subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan/atau kehutanan. Orang tersebut dapat melakukan semua tanggung jawab secara langsung, atau mendelegasikan yang terkait dengan pengelolaan kerja sehari-hari kepada seorang manajer (tidak berbadan hukum).

Deskripsi Klasifikasi Klasifikasi Sektor Pertanian, Subsektor, Komoditas, dan Jenis Kegiatan

Merupakan pengelompokan subsektor (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, Jasa Pertanian), komoditas tanaman pangan (padi, palawija), dan jenis kegiatan perikanan (Budidaya Ikan, Penangkapan Ikan) yang merujuk pada ST2013

Sektor Pertanian Satu orang pengelola usaha pertanian dapat mengusahakan lebih dari 1 subsektor usaha pertanian, sehingga jumlah pengelola usaha pertanian secara keseluruhan di Sektor Pertanian bukan merupakan penjumlahan pengelola usaha pertanian dari masing-masing subsektor.

(2)

Deskripsi Klasifikasi

1. Tanaman Pangan Usaha tanaman pangan adalah kegiatan pertanian yang menghasilkan produk tanaman pangan (padi dan palawija) dan bukan sebagai buruh tani atau pekerja keluarga.

1.1 Padi Tanaman padi meliputi padi sawah dan padi ladang

1.2 Palawija Tanaman palawija meliputi: biji-bijian (seperti jagung, sorghum/ cantel, dan gandum); kacang-kacangan (seperti kedelai, kacang tanah, dan kacang hijau); umbi-umbian (seperti ubi kayu/ ketela pohon, ubi jalar/ketela rambat, talas, garut, dan ganyong)

2. Hortikultura Usaha tanaman hortikultura adalah kegiatan hortikultura yang menghasilkan produk tanaman sayuran, tanaman buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko usaha

3. Perkebunan Usaha tanaman perkebunan adalah kegiatan perkebunan yang menghasilkan produk tanaman perkebunan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko usaha

4. Peternakan Usaha peternakan adalah kegiatan pemeliharaan ternak (meliputi penggemukan/

pembibitan/pengembangbiakan/pemacekan) yang menghasilkan produk peternakan dengan tujuan sebagian atau seluruh hasilnya dijual/ditukar atas risiko usaha.

5. Perikanan Usaha perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan, mulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan

5.1 Budidaya Ikan Usaha Budidaya ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan atau membiakkan (pembenihan) ikan dengan menggunakan lahan, perairan dan fasilitas buatan serta memanen hasilnya dengan tujuan sebagian atau seluruhnya untuk dijual/ ditukar atas risiko usaha.

5.2 Penangkapan Ikan Usaha penangkapan ikan adalah kegiatan menangkap/mengumpulkan ikan/binatang air lainnya/tanaman air yang hidup di laut/perairan umum secara bebas dan bukan milik perseorangan.

6. Kehutanan Usaha Kehutanan adalah kegiatan-kegiatan yang bersangkut paut dengan hutan dan kepengurusannya, usaha ini mencakup usaha budi daya dan pembibitan tanaman kehutanan, penangkaran satwa/tumbuhan liar, pemungutan hasil hutan, dan penangkapan satwa liar.

7. Jasa Pertanian Usaha jasa pertanian adalah kegiatan usaha atas dasar balas jasa atau kontrak/secara borongan, seperti:

melayani usaha di bidang pertanian Klasifikasi Jenis Kelamin

Merupakan Pengelompokan atau Pengkodean untuk Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki (definisi jelas)

Perempuan Perempuan (definisi jelas) Total Total (definisi jelas)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis secara deskriptif yang menggambarkan pergerakan tren investasi swasta dan jumlah tenaga kerja pada sektor pertanian, sub-sektor tanaman pangan, perkebunan dan

Beberapa komoditas prospektif yang dapat dikembangkan dengan sistem pertanian organik di Indonesia antara lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, tanaman rempah dan obat,

PDRB sub-sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, kehutanan, dan perikanan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesempatan kerja pada sektor pertanian di

Rata-rata Pendapatan Rumah Tangga Pertanian dengan Sumber Pendapatan Utama dari Subsektor Tanaman Pangan Menurut Sumber Pendapatan Usaha di Sektor Pertanian Selama

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial anggaran belanja subsektor pertanian tanaman pangan dan peternakan berpengaruh signifikan terhadap PDRB sektor pertanian

Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2014 di maksudkan

Pemerintah Daerah Kabupaten Parigi Moutong, perlu mengembangkan sektor pertanian terutama subsektor pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan dan perikanan yang

Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian 284 Tabel 5 memperlihatkan hasil dari klasifikasi komoditas pertanian tanaman pangan, tanaman hortikultura dan tanaman perkebunan di Kabupaten Lima Puluh