• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL AJAY SULUH PEMB.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "JURNAL AJAY SULUH PEMB.pdf"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PAPER NAME

JURNAL AJAY SULUH PEMB.pdf

AUTHOR

Tubagus Hasanuddin

WORD COUNT

4066 Words

CHARACTER COUNT

26115 Characters

PAGE COUNT

9 Pages

FILE SIZE

345.5KB

SUBMISSION DATE

Nov 9, 2022 9:34 AM GMT+7

REPORT DATE

Nov 9, 2022 9:35 AM GMT+7

24% Overall Similarity

The combined total of all matches, including overlapping sources, for each database.

22% Internet database 12% Publications database

Crossref database Crossref Posted Content database

8% Submitted Works database

Excluded from Similarity Report

Bibliographic material Quoted material

Manually excluded sources Manually excluded text blocks

(2)

Persepsi Anggota, Dinamika Kelompok dan Kelestarian Taman Hutan Rakyat di Kecamatan Kemiling Kota Bandarlampung

Perception of Group members, Groups Dynamics and community forest Sustainability in Kemiling Sub-District Bandarlampung City

Oleh:

Ajay Khotib Umar1*, Yuniar Aviati S1, Tubagus Hasanuddin1 Indah Nurmayasari1

1 Program Studi Penyuluhan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Bandarlampung Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro No.1 Bandarlampung 35145

*E-mail : [email protected]

Received May 24, 2020; Revised June 26, 2020; Accepted June 27, 2020

ABSTRAK

Taman Hutan Raya (Tahura) memiliki beragam fungsi. Untuk melestarikan Tahura dibentuk Kelompok Pengelola dan Pelestari Hutan (KPPH). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) persepsi anggota KPPH terhadap kelestarian Tahura, (2) dinamika kelompok KPPH, (3) Tingkat kelestarian Tahura, (4) hubungan persepsi anggota KPPH dengan dinamika kelompok KPPH, (5) hubungan persepsi anggota KPPH dengan kelestarian Tahura, dan (6) hubungan dinamika kelompok KPPH dengan kelestarian Tahura. Penelitian dilakukan di Kelurahan Sumber Agung, Kota Bandarlampung dari bulan Maret-April 2019. Responden penelitian adalah anggota KPPH yang dipilih secara acak sebanyak 83 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey.

Analisis digunakan metode deskriptif dan statistik non parametrik. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Persepsi anggota KPPH terhadap kelestarian Tahura cukup baik, (2) dinamika kelompok KPPH cukup dinamis, (3) Tingkat kelestarian Tahura cukup baik, (4) Persepsi anggota KPPH berhubungan dengan dinamika kelompok KPPH, (5) Persepsi anggota KPPH berhubungan dengan kelestarian Tahura, dan (6) Dinamika kelompok KPPH berhubungan dengan kelestarian Tahura.

Kata kunci: dinamika kelompok, kelestarian, persepsi, Tahura

ABSTRACT

Grand Forest Park (Tahura) has a variety of functions. To preserve the Tahura was formed by the Forest Management and Conservation Group (KPPH). The purpose of this study was to determine (1) the perceptions of KPPH members towards Tahura sustainability, (2) the dynamics of the KPPH groups, (3) the level of Tahura sustainability, (4) the relationship between the perceptions of KPPH members and the KPPH group dynamics, (5) the relationship between the perceptions of KPPH members and Tahura sustainability, and (6) the relationship between the dynamics of the KPPH group and Tahura sustainability. The study was conducted in Sumber Agung Kelurahan, Kemiling Subdistrict, Bandarlampung City, from March to April 2019. Respondents of the study were 83 randomly selected KPPH members. The research method used was the survey method, while the data analysis used was descriptive analysis and non-parametric statistical. The results showed: (1) Perceptions of KPPH members towards Tahura sustainability were quite good, (2) KPPH group dynamics were quite dynamic, (3) Tahura sustainability levels were quite good, (4) Perceptions of KPPH members were related to KPPH group dynamics, (5) Perception KPPH members related to the sustainability of Tahura, and (6) The dynamics of the KPPH group related to the sustainability of Tahura.

1

7

12 16

18 37

41 46

(3)

Keywords: groups dynamics, sustainability, perception, Tahura PENDAHULUAN

Kelestarian hutan erat kaitannya dengan sikap manusia dalam memanfaatkan sumber daya hutan dan dapat berakibat kepada perubahan kondisi ekosistem hutan.

Sikap manusia yang tidak sesuai dengan yang diharapkan dapat menimbulkan terjadinya penurunan kualitas alam dan lingkungan. Berdasarkan Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan dijelaskan bahwa pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan harus dilaksanakan secara tepat dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan fungsi ekologis, sosial dan ekonomis serta untuk menjaga keberlanjutan bagi kehidupan sekarang dan yang akan datang.

Bencana yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia berupa rusaknya kualitas tanah, banjir, dan tanah longsor antara lain akibat rusaknya kualitas sumber daya hutan (Mutolib et al. 2015; Anam et al.

2018). Kerusakan hutan menjadi penyebab hilangnya peluang Indonesia untuk menambah devisa negara dalam jumlah yang besar. Upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Lampung dalam rangka menekan laju kerusakan hutan, yaitu dengan melakukan berbagai upaya rehabilitasi dan perlindungan terhadap hutan. Upaya rehabilitasi dan perlindungan secara efektif terhadap hutan dilakukan dengan cara membentuk sebuah tim yang dapat mengelola sumber daya hutan dengan baik dan bijak serta mengintensipkan kegiatan penyuluhan kehutanan.

Kelompok tani yang ikut terlibat dalam mengelola kelestarian hutan masuk dalam kepengurusan Kelompok Pengelola dan Pelestari Hutan (KPPH). Langkah yang ditempuh dalam melakukan upaya pelestarian hutan dilakukan dengan mengadakan kegiatan dalam rangka menghadapi, mengelola dan menghindari penyebab penurunan kualitas hutan, serta untuk mengadakan program pelestarian lingkungan agar tidak terjadi kerusakan

hutan. Kelestarian hutan sangat bergantung pada peran serta dari warga sekitar hutan untuk menjaga dan melestarikan hutan (Mutolib et al. 2017).

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan belum diperoleh informasi persepsi anggota KPPH terhadap kelestarian Tahura. Namun demikian berdasarkan pengamatan yang dilakukan tampak bahwa kekompakan KPPH masih kurang maksimal. Selain itu, pertemuan kelompok tidak dihadiri oleh semua anggota karena hanya beberapa pengurus saja yang diundang untuk menghadiri pertemuan kelompok tersebut sehingga interaksi antar anggota kelompok masih sangat terbatas.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian tentang persepsi anggota kelompok KPPH, dinamika kelompok KPPH, dan Kelestarian Kawasan Tahura serta hubungan antara ketiga hal di atas penting dilakukan.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai, sedangkan responden dalam penelitian ini adalah anggota Kelompok Pengelola dan Pelestari Hutan (KPPH) Tahura yang dipilih secara acak sebanyak 83 orang. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan menggunakan statistika non parametrik korelasi Rank Spearman dengan SPSS 22. Pengujian hipotesis dilakukan dengan Uji Korelasi Rank Spearman dengan rumus (Siegel, 1985):

Rs = 1 -

n3 - n Keterangan :

rs = Koefisien korelasi

di = Selisih antara ranking dari variabel N = Jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan:

5

7 35

(4)

(1) Jika nilai (α) ≤ 0,20, maka terima H1,

berarti terdapat hubungan yang nyata antara kedua variabel yang diuji.

(2) Jika nilai (α) > 0,20, maka tolak H1, berarti tidak terdapat hubungan yang nyata antara kedua variabel yang diuji.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik responden

Umur responden penelitian ini antara 30-71 tahun, dan 43 orang (51,80%) memiliki tingkat pendidikan SD. Jumlah tanggungan keluarga responden antara 3-4 orang (69,88%), dan sebanyak 74,70%

responden memiliki luas lahan antara 0,25 – 1,00 hektar.

Persepsi anggota KPPH terhadap Tahura

Persepsi merupakan keadaan terintegrasi dari seorang individu terhadap stimulus yang diterimanya. Apa yang terdapat dalam diri individu baik dalam bentuk pikiran, perasaan, dan pengalaman- pengalaman individu akan ikut aktif berpengaruh dalam proses persepsi individu (Mempun, 2013). Untuk melihat bagaimana persepsi anggota KPPH terhadap Tahura dalam penelitian ini meliputi bagaimana persepsi anggota kelompok KPPH terhadap pelaksanaan kegiatan Tahura dan persepsi anggota kelompok KPPH terhadap pembangunan Tahura. Persepsi anggota KPPH Tahura terhadap kedua hal di atas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.

Persepsi anggota KPPH Tahura di Kelurahan Sumber Agung

Persepsi Kategori

A. Pelaksanaan Kegiatan Tahura

B. Pembangunan Tahura

Cukup Baik Cukup Baik Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa persepsi anggota kelompok KPPH terhadap pelaksanaan kegiatan dan pembangunan Tahura termasuk dalam

klasifikasi cukup baik. Hal ini tampak dari kesadaran mereka yang cukup baik dalam menjaga sumber daya alam yang ada di sekitar wilayah Tahura tempat mereka tinggal. Pendapat ini sejalan dengan hasil penelitian Desmiwati (2016) bahwa kesadaran masyarakat yang cukup tinggi terhadap kelestarian hutan menyebabkan mereka berusaha menjaga dan mengelola sumberdaya hutan agar lestari. Namun demikian, berdasarkan penelitian yang dilakukan masih tampak anggota kelompok yang belum bisa mengikuti kegiatan pelestarian Tahura secara intensif karena mereka memiliki pekerjaan sampingan yaitu buruh, pedagang, dan profesi lainnya.

Pelaksanaan kegiatan di kawasan Tahura sudah berjalan cukup baik. Hal ini karena anggota kelompok KPPH memiliki persepsi bahwa hutan penting untuk dijaga dan dilestarikan. Anggota KPPH menyadari bahwa sumber daya hutan cukup penting untuk keberlanjutan hidup mereka. Hal ini mendukung hasil penelitian Damanik, dkk.

(2014) bahwa masyarakat bersedia terlibat atau dilibatkan dalam mengelola Tahura Bukit Barisan karena masyarakat memiliki persepsi bahwa hutan sangat penting untuk dijaga dan dilestarikan sebagai sumber kehidupan.

Lahan yang berada di kawasan Tahura telah ditanam secara menyeluruh sehingga hampir tidak didapati tanah yang gundul (Rahmat et al. 2018) Menurut responden, kualitas ekologi Tahura lebih baik jika dibandingkan dengan hutan yang berada di wilayah lain. Hal ini karena Tahura yang berada di Kelurahan Sumber Agung tersebut memiliki tanaman yang lebih merata dan banyak jenisnya dibandingkan dengan hutan di wilayah lain.

Namun demikian, pengawasan terhadap pengunjung Tahura masih tergolong cukup rendah karena pengunjung yang datang ke Tahura masih kurang diawasi secara efektif. Menurut informasi dari responden, pengunjung yang masuk ke Tahura diwajibkan izin terlebih dahulu kepada dua pihak, yaitu Ketua Gabungan Kelompok Tani (KPPH) dan pihak UPTD

1

1

1 1

1

4

4 5

27

48

49 52

(5)

Tahura. Namun pada kenyataannya masih cukup banyak pengunjung yang tidak memohon izin terlebih dahulu ketika masuk ke Tahura, bahkan ditemukan tanaman- tanaman yang rusak namun belum diketahui siapa pelakunya. Oleh karena itu, kegiatan pengawasan di Tahura harus lebih ditingkatkan karena pengawasan yang ketat akan memperkecil terjadinya pelanggaran atau keributan. Pendapat ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Damanik, dkk. (2014) bahwa keamanan kawasan Tahura Bukit Barisan dikatakan cukup baik karena masyarakat turut serta menjaga terhadap kawasan Tahura Bukit Barisan sehingga dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran dan tidak pernah menimbulkan keributan.

Dilihat dari pembangunan sarana dan prasarana di sekitar kawasan Tahura, maka hal ini juga tergolong cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari dibangunnya jalan masuk untuk menuju ke dalam area hutan Tahura. Pihak yang menyiapkan beberapa alat-alat pertanian untuk berusahatani seperti cangkul, arit, dan sebagainya adalah anggota masing-masing kelompok KPPH.

Aspek pariwisata di areal sekitar kawasan Tahura juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat seperti Wisata Batu Lapis dan Taman Rusa. Selain itu, pembangunan pariwisata di sekitar kawasan Tahura yang saat ini sedang berjalan adalah Teropong Bintang. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari responden yang diteliti, pembangunan Teropong Bintang sempat terhenti karena dana yang terbatas. Dengan demikian keberlanjutan dukungan dana untuk hal di atas sangat diperlukan.

Dinamika Kelompok KPPH

Dinamika kelompok merupakan kekuatan- kekuatan yang terdapat dalam kelompok yang mempengaruhi kelompok tersebut mencapai tujuannya. Kelompok tani seharusnya menjadi kelompok yang dinamis sehingga dapat menjadi alat bagi para anggotanya untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditentukan (Damanik,

2013). Dengan demikian untuk melihat dinamika kelompok dapat dilihat berdasarkan unsur-unsur dinamika kelompok tersebut.

Analisis dinamika kelompok dengan menggunakan pendekatan psikososial ditujukan untuk melakukan kajian lebih mendalam terhadap segala sesuatu yang akan berpengaruh terhadap perilaku anggota kelompok dalam melaksanakan kegiatan demi tercapainya tujuan kelompok. Menurut Mardikanto (1993), terdapat sembilan unsur yang mempengaruhi dinamika kelompok tersebut, yaitu: tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi tugas, pembinaan dan pemeliharaan kelompok, kekompakan kelompok, suasana dalam kelompok, tekanan kelompok, efektivitas kelompok, dan maksud tersembunyi. Berdasarkan unsur-unsur dinamika kelompok di atas, maka dinamika kelompok KPPH tampak pada Tabel 2.

Tabel 2.

Dinamika Kelompok KPPH di Kawasan Tahura Kota Bandarlampung.

Dinamika Kelompok

Unsur-unsur Kategori

A. Tujuan kelompok Cukup Jelas B. Struktur kelompok Cukup baik

C. Fungsi tugas Cukup baik

D. Pembinaan dan Pengembangan

kelompok Cukup Baik

E. Kekompakan

kelompok Cukup Kompak

F. Kekompakan

kelompok Cukup Kompak

G. Suasana kelompok Cukup

Menyenangkan

H. Tekanan kelompok Cukup Tinggi I. Keefektifan kelompok Cukup Efektif J. Agenda tersulubung Cukup Banyak

Berdasarkan Tabel 2 tampak bahwa seluruh unsur-unsur dinamika kelompok KPPH tergolong cukup sehingga dinamika kelompok dapat dikatakan cukup dinamis.

Hal ini dapat dilihat dari kelompok tersebut sudah cukup berhasil dalam menjalankan fungsinya sebagai wadah dan tempat belajar anggota KPPH untuk meningkatkan

1 2

2 3

4

7

13

15 23

24

40

43 44

53

(6)

kemampuannya dalam upaya pelestarian hutan. Selain itu, keadaan kelompok yang memiliki rasa kebersamaan di dalam menjalankan setiap kegiatan kelompok juga mencerminkan tingkat dinamika kelompok KPPH tersebut.

Anggota kelompok KPPH telah bekerja sama untuk melengkapi sarana atau fasilitas di Tahura, yaitu membangun sebuah jalan agar mudah untuk dilewati oleh anggota kelompok ketika ingin masuk dan keluar dari kawasan hutan. Dana yang digunakan untuk membangun jalan tersebut berasal dari swadaya masyarakat dan iuran para pengelola Tahura. Hal ini karena para anggota kelompok merasa butuh terhadap perbaikan jalan untuk membantu aktifitas dalam upaya pelestarian Tahura. Dinamika kelompok yang cukup baik ini masih perlu mendapatkan binaan dari ketua dan pengurus KPPH serta Dinas Kehutanan setempat agar kemandirian pengelola Tahura terbentuk dan dapat mencapai tujuan kelompok. Pendapat ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2011) yang menyatakan bahwa kemandirian anggota kelompok tani dapat ditumbuhkan melalui dinamika kelompok tani.

Beberapa hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan oleh ketua kelompok KPPH adalah meningkatkan efektivitas kegiatan atau acara yang dilakukan agar tepat guna bagi para anggotanya sehingga anggota kelompok akan lebih memiliki rasa

“butuh” terhadap pertemuan yang diadakan.

Ketua kelompok diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih lengkap kepada anggota mengenai struktur, fungsi dan tugas di dalam kelompok karena masih banyak anggota yang belum mengetahui fungsi dan tugas pokoknya.

Pengurus dan anggota kelompok KPPH diharapkan dapat mengetahui dan memahami tugas pokok masing-masing individu untuk membantu dalam mewujudkan suasana yang mendukung, harmonis dan akrab di antara para anggota kelompok. Keadaan tersebut akan mendorong para anggota kelompok untuk

memiliki niat dan keinginan yang lebih serius untuk mencurahkan segenap perasaan, fikiran dan tenaga serta ikut berpartisipasi lebih aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh kelompok demi tercapainya tujuan kelompok.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh informasi bahwa tidak pernah terjadi konflik dan pertentangan yang begitu berarti antara sesama anggota kelompok. Masyarakat yang berada di Kelurahan Sumber Agung mayoritas bersuku Jawa dan Sunda, akan tetapi hal tersebut tidak menjadikan mereka bermusuhan. Anggota kelompok hidup damai bersama dan memiliki kekompakan, kerjasama dan rasa kebersamaan karena mereka hidup bertetangga dan saling berdampingan. Namun demikian, kerja sama dalam kelompok masih perlu ditingkatkan untuk mencapai tujuan kelompok yang telah ditetapkan.

Selain itu, Ketua kelompok sebaiknya mengetahui juga alasan dari setiap anggota kelompok bergabung bersama dalam kelompok tersebut serta mengetahui perkembangan kelompok yang dipimpinnya sehingga dapat memperoleh informasi lengkap untuk mencapai tujuan dibentuknya kelompok tersebut.

Kelestarian Kawasan Tahura

Kelestarian Kawasan Tahura merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok pelestari hutan. Kelestarian hutan memiliki peranan penting dalam pembangunan lingkungan maupun dalam pembangunan ekonomi (Salminah, 2014).

Berkaitan dengan hal ini, maka kelestarian kawasan Tahura dilihat berdasarkan 3 aspek fungsi hutan, yaitu aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Kelestarian kawasan Tahura dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3.

Kelestarian Kawasan Tahura Kota Bandarlampung Kelestarian Kawasan Tahura

Indikator Kategori

9 11

13

19

25

30 45

(7)

A. Aspek Ekologi Cukup Baik B. Aspek Ekonomi Cukup Baik C. Aspek Sosial Cukup Baik

Berdasarkan Tabel 3 tampak bahwa kelestarian Kawasan Tahura tergolong cukup baik. Namun demikian, kelestarian kawasan Tahura ini harus lebih ditingkatkan lagi. Hal ini karena masih dijumpai anggota kelompok KPPH yang kurang melakukan perawatan secara maksimal terhadap tanaman yang ditanam di lahan garapannya karena keterbatasan biaya dan tenaga sehingga produktivitas tanaman yang ditanam di hutan tersebut masih belum maksimal. Berkaitan dengan hal ini, maka masyarakat mengharapkan bantuan dari pihak Pemerintah Provinsi Lampung untuk memberikan bantuan berupa bibit unggulan dan pupuk yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas tanaman dan sumber daya hutan.

Ditinjau berdasarkan sumber mata air di kawasan Tahura ini, maka sumber mata air di kawasan Tahura dalam kategori cukup, bahkan selama ini sumber daya air bersih beberapa lokasi yang berada di Kota Bandarlampung berasal dari Kawasan Tahura tersebut. Mengingat hal terakhir ini, maka tim pengelola air Tahura harus selalu maksimal di dalam menjaga dan mengelola sumber mata air yang ada. Hal ini perlu dilakukan karena didapatkan informasi bahwa di Kelurahan Sumber Agung sendiri masih terdapat beberapa wilayah yang terkadang kekurangan air bersih. Indikasi penyebabnya adalah terdapat beberapa saluran air yang tidak normal mengalir ke suatu wilayah.

Berkaitan dengan jenis tanaman yang boleh ditanam di kawasan Tahura, maka beberapa anggota kelompok KPPH ada yang kurang setuju dengan peraturan UPTD Tahura yang hanya mengizinkan untuk menanam tanaman hutan berkayu dan tanaman-tanaman tahunan saja, dan tidak mengizinkan menanam tanaman-tanaman semusim. Hal tersebut membuat anggota kelompok merasa bahwa keuntungan yang didapatkan dari hutan akan lebih lama

diperoleh. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yanti et al.

(2017) yang menyatakan bahwa para responden yang ditelitinya setuju dengan peraturan tentang jenis tanaman yang boleh ditanam di hutan hanya tanaman hutan berkayu yang dikombinasikan dengan tanaman budidaya tahunan yang berkayu.

Persepsi Anggota dan Dinamika Kelompok

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis hubungan antara persepsi anggota dan dinamika kelompok KPPH di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandarlampung dengan menggunakan uji statistik nonparametrik korelasi Rank Spearman diketahui bahwa persepsi anggota KPPH berhubungan nyata dengan dinamika kelompok KPPH pada tingkat kepercayaan 99%, yaitu dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,667 dan nilai signifikansi 0,000.

Persepsi yang baik terhadap pengelolaan hutan akan meningkatkan rasa kesadaran anggota untuk ikut aktif berpartisipasi dalam kegiatan kelompok pelestari hutan. Pendapat ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yanti et al. (2017) yang menyatakan bahwa persepsi masyarakat terhadap suatu program merupakan landasan atau dasar utama bagi timbulnya kesediaan untuk ikut terlibat atau berpartisipasi dalam sebuah program. Dengan demikian, responden yang memiliki persepsi cukup baik lebih aktif mengikuti kegiatan pertemuan kelompok dan lebih aktif mengikuti kegiatan gotong royong untuk membangun jalan. Hal tersebut terjadi karena anggota kelompok KPPH merasa butuh terhadap perbaikan jalan untuk menuju kawasan hutan yang sebagai mata pencaharian bagi para pengelola. Perbaikan jalan akan membuat para pengelola Tahura lebih mudah dalam melakukan perjalanan ke dalam area Tahura.

Persepsi Anggota dan Kelestarian Tahura

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis hubungan antara persepsi anggota terhadap 1

1 6

8

10

14

17 17

21

31 32

33

34

39

42

47

(8)

kelestarian Tahura di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandarlampung tampak bahwa persepsi anggota berhubungan nyata dengan kelestarian Tahura pada tingkat kepercayaan 99%, yaitu dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,587 dan nilai signifikansi 0,000.

Kepedulian pengelola hutan merupakan gambaran bahwa mereka membutuhkan sumber daya hutan untuk bertahan hidup.

Pendapat ini sejalan dengan penelitian Damanik, dkk. (2014) bahwa persepsi masyarakat akan baik apabila masyarakat memahami dengan baik bahwa dirinya bergantung hidup dari sumber daya hayati hutan dan ingin sumber daya tersebut dikelola secara lestari. Anggota yang memahami pentingnya keberadaan Tahura akan memiliki keinginan lebih besar untuk menjaga hutan.

Pengelola Tahura yang memahami fungsi dan tujuan kelestarian Tahura dan merasakan manfaat dari keberadaan Tahura akan memiliki persepsi yang lebih tinggi dalam upaya menciptakan kelestarian Tahura. Pendapat ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Heryatna (2015) bahwa responden yang memiliki persepsi tinggi terhadap keberadaan hutan kemasyarakataan merupakan responden yang merasakan secara langsung maupun tidak langsung manfaat hutan kemasyarakatan dan masyarakat yang mengerti serta mengetahui fungsi dan tujuan dari hutan kemasyarakatan. Manfaat hutan yang telah dirasakan oleh pengelola Tahura akan menjadi motivasi mereka lebih semangat dalam mengelola Tahura.

Dinamika Kelompok dan Kelestarian Tahura

Hasil pengujian hipotesis hubungan antara dinamika kelompok dan kelestarian Tahura di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandarlampung tampak bahwa kedua peubah tersebut berhubungan nyata pada tingkat kepercayaan 99% dengan nilai koefisien

korelasi sebesar 0,608 dan nilai signifikansi 0,000.

Dinamika kelompok KPPH sangat erat kaitannya dengan tiga aspek fungsi hutan, yaitu aspek ekologi, ekonomi, dan sosial.

Pelestari Tahura yang melanggar norma- norma yang telah disepakati akan mendapatkan teguran serta peringatan dari ketua kelompok dan diadakan musyawarah kelompok untuk mencari jalan keluarnya.

Apabila kelompok sudah tidak bisa menyelesaikan permasalahan tersebut, maka permasalahan tersebut akan dilaporkan kepada pihak UPTD Tahura. Beberapa anggota yang melakukan pelanggaran norma dan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan mendapatkan surat peringatan dari pihak UPTD Tahura. Beberapa anggota yang melakukan penebangan pohon di hutan secara liar diwajibkan mengganti rugi kerugian dengan bentuk menanam pohon tersebut kembali.

Tujuan kelompok pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok. Tujuan, peran dan fungsi keberadaan Tahura perlu ditingkatkan agar kesejahteraan anggota KPPH dapat lebih ditingkatkan. Upaya yang dapat dilakukan oleh kelompok KPPH untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya antara lain adalah dengan meningkatkan kekompakan kelompok untuk bekerjasama mengelola hutan dengan lestari, mengadakan pelatihan dan pengembangan kemampuan anggota dalam mengelola hutan, dan mengadakan iuran dana yang lebih rutin dan lancar untuk menunjang proses pelestarian Tahura.

Apabila usaha yang telah dijalankan diupayakan secara maksimal, maka diharapkan tujuan kelompok dapat lebih mudah dicapai sehingga tingkat kesejahteraan anggota kelompok dapat meningkat lebih baik.

Namun demikian, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan masih terdapat anggota yang memiliki tujuan tersendiri ketika bergabung ke dalam kelompok KPPH. Tujuan tersembunyi dari anggota kelompok tersebut bisa saja dapat menguntungkan kelompok atau merugikan

1

1

1 6

9

11

22 26

28

(9)

kelompok. Agenda terselubung bisa lebih memudahkan terwujudnya kelestarian di Tahura selama agenda terselubung tersebut tidak berdampak buruk terhadap kegiatan pelestarian Tahura. Tujuan tersembunyi anggota kelompok memasuki kelompok KPPH yang diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah mendapatkan bantuan dana, bibit, dan pupuk untuk kelancaran dalam program pelestarian Tahura.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tampak bahwa tujuan terselubung di atas berfokus kepada usaha untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan modal untuk melakukan upaya pelestarian Tahura. Apabila hal ini dapat terwujud, maka akan berdampak terhadap peningkatan kelestarian Tahura dan aspek ekonomi para anggota kelompok yang bersangkutan. Pendapat ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Novayanti (2017) bahwa program pembangunan Hutan Taman Rakyat menimbulkan harapan kepada masyarakat untuk mendapatkan manfaat berupa adanya pemberian bibit, pemberian pupuk, dan pemberian pelatihan untuk meningkatkan hasil panen mereka.

Bantuan pemerintah tersebut diharapkan oleh masyarakat dapat meningkatkan ekonomi dan tingkat kesejahteraan mereka.

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Persepsi anggota Kelompok Pengelola dan Pelestari Hutan (KPPH) terhadap pelestarian Tahura tergolong dalam klasifikasi cukup baik. Hal ini tampak dari kegiatan pelestarian Tahura yang telah berjalan dengan cukup baik.

2. Dinamika Kelompok Pengelola dan Pelestari Hutan (KPPH) tergolong cukup dinamis. Hal ini tampak dari aktivitas kelompok yang telah berjalan cukup baik.

3. Kelestarian kawasan Tahura di Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Kemiling Kota Bandarlampung tergolong

cukup baik. Hal ini tampak dari aspek ekologi Tahura yang cukup terjaga.

4. Terdapat hubungan yang nyata antara persepsi anggota kelompok KPPH dengan dinamika kelompok KPPH.

5. Terdapat hubungan yang nyata antara persepsi anggota KPPH dengan kelestarian Tahura.

6. Terdapat hubungan yang nyata antara dinamika kelompok KPPH dengan kelestarian kawasan Tahura.

DAFTAR PUSTAKA

Anam, K., Mutolib, A., Setiyawan, F., Andini, B, A., & Sefniwati, S. (2018).

Kesiapan institusi lokal dalam menghadapi bencana tsunami: Studi kasus Kelurahan Air Manis dan Kelurahan Purus, Kota Padang. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 6(1), 15-29.

doi:10.14710/jwl.6.1.15-29.

Damanik, I.P.N. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Kelompok dan Hubungannya dengan Kelas Kemampuan Kelompok Tani di Desa Pulokencana Kabupaten Serang.

Jurnal Penyuluhan: 9 (1): 31–40.

Damanik, R.N., Affandi, O., & Asmono, L.P. (2014). Persepsi dan Partisipasi Masyarakat Terhadap Sumber Daya Hutan (Studi Kasus Tahura Bukit Barisan Kawasan Hutan Sibayak II Kabupaten Karo). Peronema Forestry Science Journal: 3 (2): 1–9.

Desmiwati, D. (2016). Studi Tentang Persepsi dan Tingkat Partisipasi Petani Penggarap di Hutan Penelitian Parungpanjang. Jurnal Pembenihan Tanaman Hutan: 4 (2): 109-124.

Heryatna, D., Zainal, S., & Husni, H.

(2015). Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Hutan Kemasyarakatan di Desa Meragun Kecamatan Nanga Taman Kabupaten Sekadau. Jurnal Hutan Lestari: 4 (1): 58-64.

Lestari, M. (2011). Dinamika Kelompok dan Kemandirian Anggota Kelompok Tani

1

3

3 7

8

16 20

29 36

38

51

(10)

dalam Berusahatani di Kecamatan Poncowarno Kabupaten Kebumen

Propinsi Jawa Tengah. Tesis.

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Mardikanto. (1993). Komunikasi Pembangunan. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

Mempun, S. (2013). Persepsi dan Sikap Masyarakat Terhadap Kegiatan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPH-P) Model Dampelas Tinombo di Desa Talaga Kecamatan Damsol Kabupaten Donggala). Skripsi.

Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako.

Mutolib, A., Yonariza, Y., Mahdi. M., &

Ismono, H. (2015). Konflik agraria dan pelepasan tanah ulayat (Studi Kasus pada Masyarakat Suku Melayu di Kesatuan Pemangkuan Hutan Dharmasraya, Sumatera Barat).

Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, 12(3): 213-225.

Mutolib, A., Yonariza, Y., Mahdi. M., &

Ismono, H. (2017). Forest ownership conflict between a local community and the state: A case study in Dharmasraya, Indonesia. Journal of Tropical Forest Science, 29(2): 163- 171.

Yanti D.N., Banuwa, I.S., Safe’i, R., Wulandari, C., & Febryano, I.G.

(2017). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat dalam Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat pada KPH Gedong Wani.

Jurnal Hutan dan Masyarakat: 9 (2):

61-74.

Rahmat, A., Hamid, M.A., Zaki, M.K., &

Mutolib, A. (2018). Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) In The Integration Conservation Education Forest At Wan Abdul Rachman Using Modis Data.

Indonesian Journal of Science &

Technology, 3(1): 47-52

Salminah, M., Alviya, I., Arifanti, V.B. &

Maryani, R. (2014). Karakteristik Ekologi dan Sosial Ekonomi Lanskap Hutan pada DAS Kritis dan Tidak Kritis: Studi Kasus di DAS Baturusa dan DAS Cidanau. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan: 11 (2): 119-136.

Siegel, S. (1985). Statistik Nonparametrik Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Penerbit PT.

Gramedia. Jakarta.

(11)

24% Overall Similarity

Top sources found in the following databases:

22% Internet database 12% Publications database

Crossref database Crossref Posted Content database

8% Submitted Works database

TOP SOURCES

The sources with the highest number of matches within the submission. Overlapping sources will not be displayed.

1

jurnal.fp.unila.ac.id

Internet

4%

2

journal.ipb.ac.id

Internet

1%

3

docplayer.info

Internet

1%

4

text-id.123dok.com

Internet

1%

5

jurnal.untad.ac.id

Internet

1%

6

ojs.unanda.ac.id

<1%

Internet

7

id.123dok.com

<1%

Internet

8

123dok.com <1%

Internet

(12)

9

neliti.com

<1%

Internet

10

repositori.stiperkutim.ac.id

<1%

Internet

11

scribd.com

<1%

Internet

12

ejurnal.ung.ac.id

<1%

Internet

13

digilib.uns.ac.id

<1%

Internet

14

ejournalfia.ub.ac.id

<1%

Internet

15

jurnal.ubl.ac.id

<1%

Internet

16

Ayu Mayangari, Indriyanto Indriyanto, Afif Bintoro, Surnayanti Surnayan...

<1%

Crossref

17

repository.ub.ac.id

<1%

Internet

18

jos.unsoed.ac.id

<1%

Internet

19

journal.ipm2kpe.or.id

<1%

Internet

20

slideshare.net

<1%

Internet

(13)

21

Universitas Putera Batam on 2021-03-12

<1%

Submitted works

22

Zevri Harefa, Swenekhe S Durand, Olvie V Kotambunan. "MANAJEMEN...

<1%

Crossref

23

download.garuda.kemdikbud.go.id

<1%

Internet

24

e-journal.akesrustida.ac.id

<1%

Internet

25

eprints.uns.ac.id

<1%

Internet

26

jurnal.akbidharapanmulya.com

<1%

Internet

27

repository.ar-raniry.ac.id

<1%

Internet

28

Bambang Sumantri, Indra Cahyadinata, Anastasia Surbakti. "ANALISIS ...

<1%

Crossref

29

Bambang Tri Kurnianto, Mufida Diah Lestari. "FAKTOR-FAKTOR YANG ...

<1%

Crossref

30

edoc.pub

<1%

Internet

31

jdih.sumedangkab.go.id

<1%

Internet

32

ojs.unm.ac.id

<1%

Internet

(14)

33

Riandari Irsa, Dewangga Nikmatullah, Kordiyana K Rangga. "PERSEPSI ...

<1%

Crossref

34

Universitas Jenderal Soedirman on 2019-08-12

<1%

Submitted works

35

belantara.unram.ac.id

<1%

Internet

36

digilib.uinsgd.ac.id

<1%

Internet

37

fema.ipb.ac.id

<1%

Internet

38

jimfeb.ub.ac.id

<1%

Internet

39

jogja.tribunnews.com

<1%

Internet

40

journal.upy.ac.id

<1%

Internet

41

pdffox.com

<1%

Internet

42

ppjp.ulm.ac.id

<1%

Internet

43

repository.radenintan.ac.id

<1%

Internet

44

repository.unair.ac.id

<1%

Internet

(15)

45

zombiedoc.com

<1%

Internet

46

jcpsp.pk

<1%

Internet

47

Prihandini Tria Okta Viani, Hari Kaskoyo, Christine Wulandari, Rahmat ...

<1%

Crossref

48

Remin Dina Maradou, Martha Mareyke Sendow, Welson Marthen Wang...

<1%

Crossref

49

Resti Anggraini, Kordiyana K Rangga, Tubagus Hasanuddin. "PARTISIP...

<1%

Crossref

50

Tubagus Hasanuddin, Begem Viantimala, Ade Fitriyani. "Kinerja Penyul...

<1%

Crossref

51

ejurnal.undana.ac.id

<1%

Internet

52

syahriartato.wordpress.com

<1%

Internet

53

scholar.unand.ac.id

<1%

Internet

(16)

Excluded from Similarity Report

Bibliographic material Quoted material

Manually excluded sources Manually excluded text blocks

EXCLUDED SOURCES

Ajay Khotib Umar, Yuniar Aviati Syarief, Tubagus Hasanuddin, Indah Nurmaya...

Crossref

89%

jsp.fp.unila.ac.id

Internet

85%

digilib.unila.ac.id

Internet

15%

researchgate.net

Internet

14%

repository.lppm.unila.ac.id

Internet

11%

garuda.kemdikbud.go.id

Internet

9%

garuda.ristekbrin.go.id

Internet

7%

media.neliti.com

Internet

7%

grafiati.com

Internet

6%

core.ac.uk

Internet

5%

(17)

Bella Chyntia, Dame Trully Gultom, Rio Tedi Prayitno. "Persepsi Petani Terhad...

Crossref

5%

Sapitri Anggitia Putri, Sumaryo Gitosaputro, Yuniar Aviati Syarief. "Motivasi M...

Crossref

4%

Universitas Siliwangi on 2022-03-25

Submitted works

4%

jurnal.untan.ac.id

Internet

4%

Universitas Siliwangi on 2022-08-10

Submitted works

4%

Universitas Siliwangi on 2022-03-25

Submitted works

4%

Universitas Siliwangi on 2022-08-11

Submitted works

3%

Universitas Siliwangi on 2022-03-26

Submitted works

3%

Rahmalina Rahmalina, Dewangga Nikmatullah, Serly Silviyanti. "Respon Petan...

Crossref

3%

Rania Pinati, Sumaryo Gitosaputro, Dame Trully Gultom. "Kinerja Penyuluh Per...

Crossref

3%

Tabor College on 2022-08-01

Submitted works

3%

Slameto Slameto, Agung Lasmono. "Penerapan Teknologi Jarwo Super pada ...

Crossref

3%

(18)

Elvira Iskandar, Budi Sawitri, Suryani Suryani. "Penerapan Teknologi Pengelol...

Crossref

3%

Andrius M Pinem, Indah Nurmayasari, Helvi Yanfika. "Faktor-Faktor yang Berh...

Crossref

3%

Ochi Ramadhani, Tubagus Hasanuddin, Indah Listiana. "Partisipasi Anggota K...

Crossref

3%

Raja Alrianda, Suryati Situmorang, Dame Trully Gultom. "Pola Konsumsi Pang...

Crossref

2%

Leni Sepri Yanti, Ambya Ambya, I Wayan Suparta. "Evaluasi Program Gerakan ...

Crossref

2%

Christine Sri Widiputranti. "Respon dan Keberdayaan Petani dalam Program C...

Crossref

2%

jurnal.poltekba.ac.id

Internet

1%

EXCLUDED TEXT BLOCKS

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihatbahwa

media.neliti.com

Suluh Pembangunan: Journal of Extension and

Tubagus Hasanuddin, Begem Viantimala, Ade Fitriyani. "Kinerja Penyuluh Pertanian Lapangan, Kepuasan Pe...

1 Program Studi Penyuluhan Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung

Rabyatul Hadawiyah, Indah Nurmayasari, Begem Viantimala. "Motivasi Pemuda Tani Bekerja di Sektor Perta...

dapat dilihat pada Tabel

jurnal.fp.unila.ac.id

(19)

The purpose of this study was to

jurnal.untad.ac.id

A. Tujuan kelompokB. Struktur kelompokC. Fungsi tugasD. Pembinaan danPenge...

repository.ub.ac.id

hal di atas

text-id.123dok.com

Referensi

Dokumen terkait

Dalam upaya mencapai penerimaan sebesar- besarnya untuk petani hutan rakyat kayu pulp, yang perlu dilakukan antara lain adalah : (1) bagaimana agar dengan harga yang berlaku saat

Pemberdayaan masyarakat desa merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui beberapa kegiatan antara lain peningkatan prakarsa dan swadaya

tersebut adalah untuk memproduktifkan penggunaan tanahtanah pertanian dan meningkatkan kesejahteraan para petani serta tujuan-tujuan lain yang berdimensikan keadilan

Upaya untuk meningkatkan kondisi sosial masyarakat di dalam dan sekitar hutan yang dilakukan pemerintah antara lain melalui Pembangunan Masyarakat Desa Hutan (PMDH) oleh

Untuk meningkatkan pro- duktivitas hutan di jalan sarad, maka diperlukan upaya pemulihan antara lain dengan penanaman pengayaan intensif dan cara lain yang dapat untuk mengurangi

individu yang dapat bekerjasama dengan orang lain. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya guru dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal siswa di SDIT

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasar hasil penelitian tentang Penerapan Metode Proyek Untuk Meningkatkan Ketrampilan Sosial Anak Dalam Bekerjasama Pada Anak Kelompok B2 Di TK Kreatif Zaid Bin

3 Biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi yang lain seperti pendidikan dan usaha lain 4 Meningkatkan kesejahteraan anggota rumah tangga 2.3.3