• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnal Kti Rismal Ratu Amas

N/A
N/A
Chika Jesika

Academic year: 2025

Membagikan "Jurnal Kti Rismal Ratu Amas"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TEKNIK PEMERIKSAAN CT-SCAN KEPALA DENGAN KONTRAS PADA KLINIS TUMOR OTAK DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD KANJURUHAN

KABUPATEN MALANG

Rismal Ratu Amas1), Aris Samsul2), Yeni Cahyatti3) Program Studi D3 Radiodiagnostik dan Radioterapi Institut Teknologi Kesehatan Malang Widya Cipta Husada

Email: [email protected]

ABSTRAK

Tumor otak merupakan massa jaringan abnormal di otak yang tumbuh secara tidak terkendali dan dapat menyebabkan gangguan neurologis serius. Salah satu metode pencitraan yang digunakan untuk mendeteksi tumor otak adalah CT-Scan kepala dengan kontras, yang mampu memberikan informasi struktur otak secara detail dan memperjelas perbedaan antara jaringan normal dan patologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknik pemeriksaan CT-Scan kepala kontras pada kasus tumor otak di Instalasi Radiologi RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus terhadap empat pasien. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dengan radiografer dan dokter spesialis radiologi, serta dokumentasi hasil pemeriksaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik pemeriksaan CT-Scan kepala kontras dengan klinis tumor otak di Instalasi Radiologi RSUD Kanjuruhan menunjukkan bahwa prosedur pemeriksaan telah sesuai dengan teori dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Proses pemeriksaan mencakup persiapan pasien, alat dan bahan, serta teknik pemeriksaan. Dan RSUD Kanjuruhan menggunakan metode penyuntikan media kontras secara manual bolus dengan dosis 1 cc/kg berat badan pasien.

Kata Kunci: Tumor Otak, CT-Scan Kepala, Media Kontras.

ABSTRACT

A brain tumor is a mass of abnormal tissue in the brain that grows uncontrollably and can cause serious neurological disorders. One of the imaging methods used to detect brain tumors is a CT-Scan of the head with contrast, which is able to provide detailed brain structure information and clarify the differences between normal and pathological tissue. This study aims to determine the technique of CT-Scan head examination with contrast in brain tumor cases at the Radiology Installation of Kanjuruhan Hospital, Malang Regency. The method used was descriptive qualitative with a case study approach to four patients. Data collection was carried out through direct observation, interviews with radiographers and radiology specialists, as well as documentation of examination results. The research results showed that the CT-Scan examination technique of the head contrasted with clinical brain tumors at the Radiology Installation at Kanjuruhan Regional Hospital showed that the examination procedures were in accordance with the applicable theory and Standard Operating Procedures (SOP). The examination process includes patient preparation, tools and materials, as well as appropriate examination techniques. Kanjuruhan Regional Hospital uses a manual bolus injection method of contrast media at a dose of 1 cc/kg of the patient's body weight.

Keywords: Brain Tumor, Head CT-Scan, Contrast Media.

(2)

PENDAHULUAN

Tumor otak (brain tumor) atau yang dikenal juga dengan tumor intrakranial merpukan suatu massa jaringan abnormal di mana sel-sel tumbuh dan berkembang secara tidak terkendali (AANS, 2023). Kehadiran tumor di otak dapat mengakibatkan gangguan psikologis, fisik, dan sosial yang signifikan. Banyak orang merasa takut ketika mendapatkan diagnosis tumor otak karena mereka khawatir akan menghadapi kematian, kehilangan kemandirian, kecacatan, hambatan dalam hubungan sosial, perubahan fungsi otak, serta masalah keuangan (Primananda, 2023).

Kasus baru tumor otak di Indonesia sebesar 5.323 (1,5%) dan angka kematian akibat tumor otak di Indonesia sebesar 4.229 (2%) ( putri, 2020 ). Prevalensi puncaknya adalah usia 55 dan 64 tahun, dengan insiden yang sedikit lebih tinggi pada pria di bandingkan pada wanita. Pengidap tumor otak di Indonesia terus meningkat akhir - akhir ini. Kenaikan prevalensi permasalahan tumor otak ini menampilkan terdapatnya ancaman sunguh – sunguh untuk bangsa Indonesia (sumati, 2021 ).

Pelaksanaan pemeriksaan CT-Scan memiliki aspek-aspek sebagai pendukung keberhasilan pemeriksaan dimana dari setiap aspek yang ada akan mempengaruhi hasil pemeriksaan yang dilakukan. Dari setiap aspek-aspek yang ada seperti parameter CT- Scan sangat penting diperhatikan sehingga dapat menghasilkan Gambaran yang dibutuhkan. Pemilihan parameter pemeriksaan yang tepat sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan, parameter yang diatur dalam pemeriksaan CT-Scan kepala kontras diantaranya adalah kV, mA, pitch, FOV, slice thickness, table, reconstruksi algoritma, display windows (Lampignano & Kedrick, 2018). Selain parameter yang perlu diperhatikan pada pemeriksaan CT-Scan adalah dalam penggunaaan media kontras yang diperlukan saat pemeriksaan dilakukan (Ximenes, 2024).

Berdasarkan jenisnya media kontras dibedakan menjadi dua yakni ionic dan non ionic, media kontras ionic memiliki osmolaritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontras non ionic. Kelemahan Penggunaan media kontras jenis ionic memiliki resiko menimbulkan alergi pada pasien sedangkan kelemahan penggunaan kontras non ionic yakni jauh lebih mahal dibandingkan bahan ionic. Namun banyak instansi yang sering menggunakan jenis non ionic karena mempertimbangkan efek alergi yang akan di terima pasien terhadap media kontras yang digunakan. Bahan media kontras non ionic yang sering digunakan yakni media kontras positif seperti barium atau iodium (Bontrager,2010).

Adapun pemeriksaan CT-Scan dapat dilakukan dengan menggunakan media kontras yang di suntikan melalui intravena, hal ini membantu dalam mengidentifikasi struktur vascular sehingga dapat membedakan dari jaringan normal dan struktur abnormal. Kontras juga turut mencirikan jenis jenis penyakit tertentu, seperti infeksi, kanker metastatic, kelainan pembuluh darah atau pembengkakan pembuluh darah ( Benseler, 2006). Untuk penyuntikan media kontras menggunakan dua cara yaitu injektor dan manual.

Injektor adalah pemasukan media kontras dengan menggunakan mesin inject atau penyuntikan otomatis, mekanikal injektor merupakan standar dalam suite CT- Scan karena mereka memberikan laju aliran volume yang tepat, memiliki konsistensi injeksi, dan memberikan sampai tas klinis yang luas untuk berbagai indikasi, selain itu injektor mekanis dapat di program sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh oprator/petugas radiologi. Sedang Kontras manual hand bolus adalah pemasukan media kotras dengan menggunakan tangan secara langsung, laju kontras tergantung pada banyak faktor termasuk ukuran jarum suntik, vsikositas kontras, ukuran kateter, dan kekuatan petugas/oprator, adapun metode ini

(3)

konsistensi dan tidak dapat diproduksi ulang dan digunakan untuk keadaan khusus (Bontranger, 2016).

Tujuan penelitian ini adalah agar mengetahui teknik pemeriksaan CT – Scan

otak. Dan pengaruh dari teknik penyuntikan media kontras dalam mendeteksi tumor otak.

METODE

Deisain peineilitian yang digunakan untuk meineiliti teintang teknik peimeiriksaan Coimputeir Thoimoigraphy (CT-Scan) keipala dengan kointras pada klinis tumoir oitak adalah kualitatif deskriptif deingan peindeikatan studi kasus kareina diarahkan meinjeilaskan suatu keiadaan atau situasi. Dimana untuk meimbeirikan peinjeilasan yang rinci meingeinai masalah yang meinjadi oibjeik peineilitian deingan meilakukan oibseirvasi teirhadap peimeiriksaan Coimputeir Thoimoigraphy (CT – Scan) keipala dengan kointras pada klinis tumoir oitak. Pada peineilitian ini akan di lakukan peingambilan sampeil deingan satu kali tindakan. Seiteila hasil radioigrafnya dipeiroileih dan di eivaluasi oileih doikteir

speisialis radioiloigi akan dioilah dan di ambil keisimpulannya. Tujuan dari peineilitian ini untuk meingeitahu teintang teiknik peimeiriksaan coimputeirthoimoigraphy (CT-Scan).

Poipulasi dalam peineilitian ini adalah 4 pasien penderita tumor otak yang datang meimbawa surat peimeiriksaan CT – Scan keipala dengan kointras pada klinis tumoir oitak. Dan Tempat penelitian di instalasi radioiloigi RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang. Pada penelitian ini teknik pengumpulan datanya dengan cara observasi, dokumentasi dan wawancara ke 3 radiografer dan 1 dokter spesialis radiologi sebagi respoden dengan mengunakan 4 pasien sebagai sampel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah sampel sebanyak pada penelitian ini yaitu 4 sampel yang datang ke instalasi Radiologi RSUD Kanjuruhan dengan membawa surat permintaan

pemeriksaan CT – Scan kepala dengan kontras pada kasus tumor otak. Karakteristik masing masing pasien di sajikkan dalam bentuk table:

Tabel 4.1 Karakteristik pasien

Pasien Usia (Tahun) Jenis kelamin Diagnosa Pasien 1 40 perempuan TU Cerebri Pasien 2 50 Perempuan TU Cerebri Pasien 3 56 Perempuan TU Cerebri Pasien 4 58 Laki- Laki Tu Cerebri Guna melengkapi data penunjukan

dalam penelitian ini, penelitian menggunakan wawancara kepada 3 radiografer dan 1 dokter spesialis Radiologi, radiographer tersebut biasanya melakukan pemeriksaan di

Instalasi Radiologi RSUD Kanjuruhan sehingga di dapati hasil data pelengkap yang dapat mendukung penelitain terkain dengan pemeriksaan CT – Scan kepala dengan kontras pada kasus tumor otak Tabel 4.2 Karakteristik Responden

No Responden Kode Umur (Tahun)

1 Dokter D 41

2 Radiografer R1 46 3 Radiografer R2 47

(4)

4 Radiografer R3 43 Pemeriksaan CT-Scan kepala dengan

kontras yaitu dimulai dengan persiapan pasien. Persiapan awal yaitu Cek ureum dan kratinin, Hal itu dimaksud untuk meilihat fungsi ginjal pasiein apakah dapat meingabsoirbsi sisa bahan kointras deingan baik atau tidak. Kadar ureium noirmal adalah 8-25 mg/100ml dan kadar kreiatinin noirmal adalah 0,5-1,5mg/100ml. Bila ureium tidak meimeinuhi standar yang sudah diteintukan maka peimeiriksaan CT-Scan deingan meinggunakan kointras yang masuk akan meingeindap dan meinyeibabkan keirusakan pada ginjal. Selanjutnya Pasiein diminta untuk puasa kurang leibih 4-6 jam sebelum pemeriksaan, tujuan dari puasa tersebut yaitu untuk mencegah dan mengurangi pasien mengalami muntah dan mual – mual.

Melakukan Infoirm coinseint kepasiein atau kekeluarga pasien, tujuan dari inform consent pada pasien yang akan menjalani CT-Scan kepala dengan kontras adalah untuk memastikan bahwa pasien memahami prosedur, menjelasakn tentang media kontras yang di gunakan, menyadari manfaat pemeriksaan, mengetahui tentang risiko dan efek samping seperti alergi, mual, dan efek lainya yang mungkin timbul, Dan terakhir untuk pasien dalam pengobatan diabetes/metformin, obat-obatan diabet harus dihentikan terlebih dahulu minimal 1 x 24 jam, yang bertujuan untuk mencegah risiko terjadinya asidosis laktat-komplikasi langka namun serius. Dari hasil pengamatan penulis persiapan pasien yang terdapat di RSUD kanjuruhan sudah sesuai dengan yang di bahas oleh (Maheindra, 2021). Yang menyatakan bahwasanya pemeriksaan kepala kontras memiliki persipan khusus seperti cek ureum kratinin, puasa, inform consent dan dihentikan mengkonsumsi obat metformin.

Sesudah persiapan pasien di lanjutkan dengan persipan alat dan bahan di mulai dengan persiapan alat CT-Scan harus di pastikan dalam kondisi ready dan sudah di kalibrasi, agar pada saat melakuakn

pemeriksaan alat tersebut tidak mengalami kemacetak pada saat oprasional dan meningkatkan kualitas image lebih baik.

Selanjutnya persiapan head holder atau alat fiksasi untuk mengajil kepala agar tidak bergerak pada saat melakukan scaning, siapkan computer pemeriksaan sebagai alat ntuk mengontrol jalanya pemeriksaan, siapkan film Sebagai media visual untuk menganalisis dan mendokumentasikan hasil pemeriksaan CT Scan, siapkan printer untuk mencetak hasil gambar dari pemindaian CT Scan kedalam bentuk fisik, selanjutnya persiapan spuit untuk pemasukan media kontras isi dari Satu spuit masing masing 25cc sehingga total media kontras yang di siapkan sebanyak 50cc. Media kontras yang di siapkan digunakan untuk membedakan antara jaringan yang ada di sekitar kelainan.

Persiapan alat dan bahas di RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang hal tersebut sudah sesuai apa yang di bahas oleh (Bointrageir, 2014).

Jika sudah mempersiapkan alat dan bahas lanjut dengan memposisikan pasien di atas meja pemeriksaan dengan kepala dekat gentry (head first), tangan harus berada di samping bada pasien, tubuh pasien tegak lurus dengan meja pemerikaan, kepala di posisikan sehingga mid sagittal plaen (MSP) kepala sejajar dengan lapangan yang akan di priksa kemudia menginstruksikan ke pasien agar tidk bergerak pada saat pemeriksaan, lalu memberikan alat fiksasi, fungsi dari alat fiksasi tersebut yaitu agar menjaga posisi kepala pasien tetap stabil selama proses pemindaian. Sesudah memberikan alat fiksasi lanjut dengan mengatur posisi objek di tentukan dari garis kolimator horizontal diatur berada di meatus acoustic external (MAE) atau lubang telinga. Batas atas laser horizontal berada pada mental point (dagu) sebagai star lokasi scanning. Posisi pasien pada pemeriksaan CT-Scan kepala dengan kontras di RSUD Kanjuruhan sudah sesaui dengan yang di kemukakan oleh (Long, dkk 2021).

(5)

pada pemeriksaan CT Scan kepala kontras pada klinis tumor otak di RSUD kanjuruhan menggunakan penyuntikan manual, di masukkan secara manual menggunakan spuit 20cc untuk penyuntikan kontras yang dilaukan dua kali, masing – masing dengan volume 25ml, penyuntikan pertama 25cc dan dilanjutkan penyuntikan ke dua 25cc dan nidle ukuran 18 melalui selang infus yang telah dipasang sebelum pemeriksaan di lakukan. Dosis kontras yang digunakan pada pemeriksaan CT Scan Kepala pada RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang yaitu sebanyak 1ml/kg, dengan berat badan pasien 50kg, maka dosis kontras yang digunakan 50ml. Dalam memasukkan media kontras perlu di lakukan secara cepat namun tetap hati-hati dan terus memperhatikan pembuluh vena pasien agar mengurangi resiko pecah pada pembuluh vena pasien. Dari hasil pengamatan penulis pemasukan media kontras yang terdapat di RSUD kanjuruhan menggunakan teknik manual bolus sendangkan menurut (Bointrageir, 2018).

Menggunakan injektor, agar laju injeiksi meidia kointras koinsentrasi dan timing boilus meidia kointras leibih akurat seibaiknya meinggunakan injeiktoir.

Pengaruh teknik penyuntikan media kontras dalam mendeteksi tumor otak di instalasi radiologi RSUD kanjuruhan kabupaten malang. Dari hasil tersebut penulis melakukan wawancara responden.

Dari hasil wawancara responden “ Radiologi R1,R2,R3” (2025). CT-Scan kepala untuk kasus tumor otak, pemilihan metode penyuntikan media kontras di RSUD

karena meggunakan manual sudah dapat memberikan hasil gambaran yang informatif untuk membedakan antara jaringan di sekitar massa tetapi tidak akurat untuk pembuluh darah dan melakukan scening secara manual.

Sedangkan menggunakan injektor bisa di lakukan tetapi lebih ke evaluasi pembuluh darah di otak.

Sesudah penyuntikan media kontras ke intra vena (IV) pasien selanjutnya melakukan scanning post kontras, Setelah gambaran post kontras sudah didapatkan radiografer wajib melakukan pengecekan pada gambar post kontras sebelum mengeluarkan pasien dari ruang CT Scan, tujaun dari pengecekan gambar tersebut agar mengetahui gambar yang di dapatkan sudah optimal dalam mendiagnosa tumor otak, hal tersebut sangat membantu dokter untuk memperjelas dan membedakan kelaiana yang ada di are kepala pasien.

Setelah gambaran pre kontras dan post kontras sudah didapatkan selanjutnya Rekonstruksi Gambar dan Filming, Menggatur Slice tiknes 7mm, simetriskan gambaran mulai dari axial dan pastikan posisikan gambar simetris antara meatus acoustic external (MAE) kanan dan kiri lalu Batch image sebanyak 18 irisan, selanjutnya potongan coronal posisikan gambar simetris antara mandibula kanan dan kiri lalu Batch image 1 irisan yang terdapat kelainan, dan Pada potongan sagittal posisikan orbitomeatal line (OML) sejajar pada meatus acoustic external (MAE) lalu Batch imag 1 irisan yang terdapat kelainan.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian “Teknik Pemeriksaan CT Scan kepala Kontras dengan klinis tumor otak di instalasi radiologi RSUD Kanjuruhan Malang” dapat di tarik kesimpulan bahwa teknik pemeriksaan CT-Scan kepala Kontras dengan klinis tumor otak di instalasi radiologi RSUD

Kanjuruhan Malang sudah sesuai dengan prosedur yang ada di dalam teori dan Standar Oprasional Prosedur (SOP) yang terdapat di RSUD Kanjuruhan. Mulai dari persiapan pasien, persiapan alat dan bahan dan teknik pemeriksaanya. Untuk pemilihan metode penyuntikan media kontras di RSUD

(6)

kanjuruhan menggunakan teknik manual bolus dengan ketentuan dosis kontras 1cc/kg pasien, karena meggunakan teknik manual bolus dengan dosis kontras yang sudah di perhitungkan sudah dapat memberikan hasil gambaran yang informatif untuk membedakan antara jaringan di sekitar massa

tetapi tidak akurat untuk pembuluh darah dan melakukan scening secara manual.

Sedangkan menggunakan injektor bisa di lakukan tetapi lebih ke evaluasi pembuluh darah di otak.

DAFTAR PUSTAKA

1. AANS. (2023). Brain Tumoirs.

AANS.OiRG.

https://www.aans.oirg/ein/Patieints/Neiurois urgical-Coinditioins-and-

Treiatmeints/BrainTumoirs.

2. Bangseler, J, S. (2006) the radiologi hend book. Ohio university pers. USA.

3. Bointrageir, & Keinneith, L. (2014).

Teixtboioik oif Poisitioining and Reilateid Anatoimy. St Loiuis : Moisby Coimpany 4. Bointrageir. (2018). Noi TitleiMeidia

kointras adalah bahan yang dapat digunakan dalam radioiloigi untuk meinampakkan struktur gambar suatu oirgan tubuh (baik anatoimi maupun fisioiloigi) dalam peimeiriksaan radioiloigi,.

5. Bontrager. (2010). Tekt book of Radiographic positioning end Related Anatomy, eighth, mosby inc, st, louis, amerika

6. Lampignanoi, J. P., & Keindrick, L. Ei.

(2018). Bointrageir’s Teixtboioik Oif radioigraphic and Reilateid Anatoimy, Ninth eiditioin (ninth eiditioin). Eilseiiveir

7. Loing, B., Koiyfman, A., Runyoin, M, S.

(2021). Oiptimizing Imaging in thei Adult and Peidiatric Patieint with Minoir Heiad Injury: A 3D Approiach. Joiurnal oif Eimeirgeincy Meidicinei, 60(3), 270-283 8. Maheindra, Muhammad, D. 2021.

Proiseidur peimeiriksaan CT – Scan keipala deingan kointras pada pasiein klinis tumoir oitak di instalasi radioiloigi rumah sakit panti nirmala.

9. Primananda, A. P. (2023). Gangguan Deipreisi pada Tumoir Oitak. Direiktoirat Jeindeiral Peilayanan Keiseihatan

Keimeinkeis RI.

https://yankeis.keimkeis.goi.id/vieiw_artikeil /2007/gangguan-deipreisi-pada-tumoir- oitak

10. putri, 2020. Jurnal Ilmiah Keiseihatan Voil. 17 Noi. 3 Agustus 2022 : 151 - 160 ISSN : 1907-3887 (Print), ISSN : 2685- 1156 (Oinlinei). filei:///C:/Useirs/HP- 14/Doiwnloiads/727-2213-1-PB.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Penerapan Activity Based Costing Sebagai Alternatif Penentuan Tarif Pemeriksaan Radiodiagnostik Non Kontras di Instalasi Radiologi Pada RSUD drv. Soebandi

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran CT-Scan kepala penderita dengan klinis neoplasma intrakranial di Bagian Radiologi FK Unsrat /SMF Radiologi RSUP Prof..

Pemeriksaan radiografi clavicula dengan klinis fraktur di Instalasi Radiologi RSUD RAA Soewondo Pati menggunakan proyeksi Antero Posterior (AP) dengan arah sinar

Protokol sekuen rutin yang digunakan pada pemeriksaan MRI cervical dengan kontras di Instalasi Radiologi RSUD Banyumas terdiri dari potongan sagittal T1WI SE,

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 49 penderita dengan diagnosis klinis kolelitiasis yang melakukan pemeriksaan ct-scan di bagian Radiologi RSUP Prof.. Kandou Manado periode

Mendeteksi tanda awal stroke iskemik dengan CT scan tanpa kontras dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu tingkat keparahan infark berdasarkan pemeriksaan klinis

• Pencitraan (CT Scan/MRI) kepala dengan kontras lesi parenkim pada daerah basal otak, infark, tuberkuloma, maupun hidrosefalus  jika ada indikasi, terutama jika dicurigai

Di Instalasi Radiologi RSUD Bendan Kota Pekalongan prosedur pemeriksaan radiografi vertebra thorakolumbal dengan klinis skoliosis menggunakan proyeksi Antero Posterior AP dan proyeksi