PENDAHULUAN
Pertanyaan Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian Relevan
Kesepakatan dengan penelitian ini adalah keduanya memesan dan menjual secara online dan membeli dan menjual oleh anak di bawah umur. Penelitian bertajuk “Mekanisme peralihan hak atas tanah akibat jual beli dalam hal salah satu penjualnya masih di bawah umur dan terdaftar di kantor pertanahan Kota Tegal”, oleh Anjar Restu Ashari & Amin Purnawan. Bedanya, pada penelitian ini transaksi jual beli tidak dilakukan oleh anak kecil, melainkan diwakili oleh walinya, sedangkan transaksi jual beli pada penelitian ini justru dilakukan oleh anak di bawah umur.
17 Anjar Restu Ashari, Amin Purnawan, Mekanisme peralihan hak atas tanah karena jual beli dalam hal salah satu penjualnya adalah anak di bawah umur dan terdaftar di Kantor Pertanahan Kota Tegal, (Tegal: Jurnal Akta, Vol. 4, No. .1 Maret 2017 ).
LANDASAN TEORI
Pengertian dan Dasar Hukum Jual Beli Online
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan jual beli online tidak lepas dari peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Jual beli online dalam islam sama dengan jual beli salam karena jual beli online dilakukan dengan cara memesan barang yang akan dibeli terlebih dahulu. 33 Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia No: 05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Salam.
Berdasarkan pandangan di atas maka dapat dipahami bahwa jual beli online jika dikaitkan dengan jual beli menurut islam disamakan dengan jual beli salam, transaksinya boleh sepanjang tidak bercampur dengan akad lain.
Rukun dan Syarat Jual Beli Online
-Pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian jual beli terdiri dari penjual, pembeli dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam perjanjian tersebut. Apabila terjadi perubahan akad penjualan karena adanya perubahan harga, maka akad terakhir dinyatakan sah. Berdasarkan rukun jual beli yang terdapat pada Rangkuman Hukum Ekonomi Syariah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa jual beli dapat dikatakan sah apabila dalam transaksi jual beli tersebut terdapat penjual, pembeli, barang atau barang yang menjadi objek jual beli tersebut. diperdagangkan. , serta persetujuan dan penerimaan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ada pilar dan syarat yang harus dipenuhi dalam jual beli online.
Jenis-jenis Jual Beli Online
Lazada adalah situs e-commerce yang diluncurkan, diinkubasi dan didanai oleh Rocket Internet, sebuah perusahaan e-commerce asal Jerman. MatahariMall merupakan situs e-commerce yang dikembangkan oleh salah satu keluarga terkaya di Indonesia yaitu keluarga Riady (Lippo Group). Zalora merupakan situs e-commerce fashion besutan Rocket Internet yang cukup terkenal di Asia.
Qoo10 adalah situs e-commerce yang dibuat bekerja sama dengan eBay dan pasar Korea Selatan, Gmarket.
Tujuan Jual Beli Online
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa jual beli online dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu forum online dan iklan baris, situs Business to Consumer (B2C), dan Consumer to Consumer (C2C) Marketplace. Dari banyaknya jual beli online yang ditawarkan, menjadi mudah untuk menangani kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat. Jika hak dan kewajibannya terpenuhi maka dibenarkan syara', namun jika hak atau kewajibannya tidak dipenuhi maka tidak dibenarkan syara'.
Anak di Bawah Umur
- Pengertian Anak di Bawah Umur
- Batas Usia Anak di Bawah Umur
- Ketentuan Anak di Bawah Umur dalam Bertransaksi
Oleh karena itu, anak di bawah umur dalam KHA mengacu pada mereka yang belum mencapai usia 18 tahun. Anak adalah setiap manusia yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun dan belum kawin, termasuk anak yang masih dalam kandungan, apabila hal itu demi kepentingannya (Pasal 1 angka 5). Mengenai batasan usia anak di bawah umur, peneliti akan fokus pada anak usia 14 hingga 17 tahun yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama dan sering melakukan transaksi jual beli online di Desa Purwodadi 13 Polos, Kecamatan Trimurjo, Kabupaten Lampung Tengah.
Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa perbuatan yang dilakukan oleh anak di bawah umur biasanya masih mengikuti apa yang terekam dalam pikirannya. Apalagi pergaulan menjadi salah satu faktor penentu tindakan yang nantinya akan diambil oleh anak di bawah umur. Dampak hukum jual beli online yang dilakukan oleh anak di bawah umur Menurut pasal 1 ayat 2 UU No.
Dalam jual beli online, banyak konsumen yang mengeluh karena tidak semua produk yang ditawarkan dalam jual beli online sama persis. Menurut Suherman seperti dikutip Tira, jual beli melalui internet (perjanjian jual beli dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik (Internet) baik berupa barang atau jasa). 68 Tira Nur Fitria, “Bisnis Jual Beli Online (Online Commerce) Dalam Hukum Islam dan Hukum Negara”, Surakarta: Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, Vol.
Selain itu, pelaku juga dieksekusi karena jual beli online terhadap anak di bawah umur yang belum cakap untuk membuat perjanjian. 74 Yulia Kurniaty, Heni Hendrawati, “Jual Online Dalam Perspektif Hukum Islam”, dalam Transformasi, (Magelang: Jurnal Informasi & Perkembangan Iptek, Vol. 11, No h.
METODE PENELITIAN
Sumber Data
Selanjutnya dalam penelitian ini digunakan teknik snowball sampling yaitu teknik penentuan sampel yang awalnya berjumlah kecil, kemudian diperbesar. Dalam menentukan sampel, awalnya dipilih satu atau dua sampel, namun karena kedua sampel tersebut dirasa belum lengkap atas data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih berpengetahuan dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh keduanya. sampel. 81. Sumber data utama dalam penelitian ini adalah informan yaitu anak-anak yang masih dibawah umur yang melakukan jual beli online di Desa Purwodadi 13 Polos Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah.
Sumber data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Sumber data sekunder umumnya berupa bukti-bukti, catatan sejarah atau laporan yang dikumpulkan dalam arsip terbitan dan tidak terbitan. Sumber data sekunder adalah “sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau.
Teknik Pengumpulan data
Dalam hal ini yang akan diwawancarai adalah anak di bawah umur yang melakukan jual beli online di Desa Purwodadi 13 Polos Kecamatan Trimurjo. Cara ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai dampak hukum terhadap anak di bawah umur yang melakukan jual beli online. Dokumen telah lama digunakan sebagai sumber data dalam penelitian, karena dalam banyak kasus dokumen digunakan sebagai sumber data untuk menguji, menafsirkan bahkan memprediksi.
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder yaitu dengan mengumpulkan dokumen-dokumen dan literatur yang diperlukan terkait pengaruh hukum terhadap anak di bawah umur. Dokumentasi dalam penelitian ini berupa bukti transaksi, mekanisme jual beli online dan dokumentasi foto.
Teknik Analisis Data
Mereka hanya perlu memajang gambar atau foto barang yang akan dijual di dinding forum jual beli. Selanjutnya jual beli tersebut dilakukan oleh kakak Zahra Nurrafa, siswa kelas 2 SMP berusia 14 (empat belas tahun). Jika melihat praktiknya, model jual beli online tidak lepas dari perhatian masyarakat sebagai pelaku ekonomi.
Salah satu penopang transaksi jual beli sebagaimana disebutkan di atas adalah pelakunya. Berdasarkan hasil observasi peneliti di lapangan, jual beli online yang dilakukan anak-anak di Desa Purwodadi 13 Polos Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah mendapat respon yang baik dari masyarakat. Kasus jual beli yang dilakukan oleh anak di bawah umur di Desa Purwodadi ada dua, yaitu jual beli yang dilakukan di pasar dan jual beli yang dilakukan secara online.
Jual beli yang dilakukan oleh anak di bawah umur di pasar Simbarwaringin tidak dapat dikatakan melanggar nash (undang-undang). Berbeda dengan kasus jual beli ponsel secara online yang dilakukan oleh anak di bawah umur di Desa Purwodadi. Sedangkan jual beli ponsel oleh anak di bawah umur melalui Internet lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.
Sebab jika jual beli tersebut dilakukan oleh anak di bawah umur maka sangat rawan terjadi penipuan. Adapun barang berharga seperti jual beli telepon seluler yang dilakukan oleh anak di bawah umur di Desa Purwodadi, jual beli tersebut di atas tidak sah.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Jual Beli Online Anak di Bawah Umur di Desa Purwodadi 13
- Barang yang Dibeli dan Harga Barang dalam Transaksi Jual Beli
- Sistem Pembayaran Jual Beli Online di Desa Purwodadi 13
Seperti halnya jual beli barang dan jasa melalui media elektronik khususnya melalui internet atau online. Karena tidak ada batasan usia dalam kelompok jual beli online, kemampuan hukum anggota juga tidak menjadi masalah. Sistem penjualan yang terdapat pada forum jual beli online diawali dengan penjual mengunggah gambar atau foto barang yang akan dijual.
Pada dasarnya jual beli online sama saja dengan jual beli offline, hanya saja wilayah pemasarannya saja yang berbeda. Jual beli online dan jual beli pada umumnya (konvensional), yang membedakan hanya pada media yang digunakan. Dalam transaksi penjualan tidak dapat dipisahkan dengan beberapa syarat dan pilar yang diperlukan sebagai peraturan dalam transaksi penjualan.
Mengenai masalah syarat dan rukun jual beli, dalam jual beli online ada syarat dan rukun yang harus dipenuhi. Hukum Islam jelas tidak memperbolehkan hal tersebut, karena jual beli dapat dilakukan oleh anak di bawah umur jika dalam pengawasan walinya dan barang yang diperjualbelikan tergolong barang remeh dan murah. Dampak negatif jual beli anak di bawah umur terjadi pada pihak yang melakukan jual beli sendiri dan sedang mencari calon pembeli, sehingga terkadang timbul perselisihan.
Dengan demikian, jual beli yang dilakukan oleh anak kecil yang bukan mumayiz dan tanpa izin walinya, diperbolehkan hanya untuk barang-barang yang remeh dan bernilai rendah. Jual beli online sangat membutuhkan peran infrastruktur pendukung untuk membangun kepercayaan antar pihak.
Analisa
PENUTUP
Saran
Oleh karena itu para pebisnis online hendaknya sadar akan keamanan bertransaksi, teknologi yang digunakan dan harus selalu update dengan mengikuti perkembangan teknologi, memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen serta mewaspadai aspek hukum dan moral dalam urusan bertransaksi. Bagi orang tua hendaknya berhati-hati dalam mengawasi anaknya karena selama ini pengaruh media elektronik sangat kuat yang dapat menyebabkan anaknya terlepas dari koridor hukum Islam. Oleh karena itu, bagi masyarakat pengguna fasilitas internet hendaknya mengetahui baik buruknya bentuk hiburan yang digunakan.
Anjar Restu Ashari, Amin Purnawan, Mekanisme peralihan hak atas tanah akibat jual beli dalam perkara Salah satu penjualnya adalah anak di bawah umur dan terdaftar di Kantor Pertanahan Kota Tegal, Tegal: Jurnal Akta, Vol. Pusat Pengkajian Hukum Islam dan Masyarakat Sipil (PPHIMM), Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana, 2009. Ruhut Trifosa Sitompul, Penerapan Ketentuan Pidana Terhadap Anak Sebagai Perantara Jual Beli Narkotika, Medan: Jurnal Det Fakultas Hukum USU Medan, 2017.