• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR "

Copied!
89
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu kajian dalam matematika adalah pemecahan masalah, khususnya penyelesaian masalah sejarah operasi aritmatika bilangan bulat campuran (Departemen Pendidikan Nasional, 2006). Beberapa kendalanya adalah sebagian besar siswa masih mengalami permasalahan penyelesaian masalah operasi hitung bilangan bulat campuran. Faktor lain yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan pada saat menyelesaikan soal cerita tentang operasi hitung campuran bilangan bulat adalah pembelajaran guru.

Guru cenderung mengajarkan pemecahan masalah kata secara langsung dan cepat tanpa menekankan pada penggunaan langkah-langkah pemecahan masalah. Memperhatikan metode pengajaran yang digunakan guru dalam mengajarkan soal cerita operasi hitung campuran bilangan bulat kepada siswa kelas IV SD Negeri Sungguminasa 1 Kabupaten Gowa, maka perlu dicari solusinya. Solusi yang digunakan untuk membantu siswa kelas IV SD Negeri Sungguminasa 1 Kabupaten Gowa dalam meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita operasi hitung bilangan bulat campuran adalah melalui penerapan pendekatan pemecahan masalah.

Sehubungan dengan masih kurangnya penerapan pendekatan pemecahan masalah dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar dan dengan asumsi bahwa pendekatan tersebut relevan dalam pembelajaran operasi hitung bilangan, khususnya dalam menyelesaikan soal cerita pada operasi hitung bilangan bulat campuran, maka penulis akan terapkan dalam penelitian ini. pendekatan ini. Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan judul penelitian yaitu “Meningkatkan Kemampuan Mengerjakan Soal Cerita Operasi Hitung Bilangan Bulat Campuran Melalui Pendekatan Pemecahan Masalah pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sungguminasa 1 Kabupaten Gowa”.

Masalah Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi inovasi pembelajaran kepada sekolah yang sesuai operasional dan relevan dengan nuansa pembelajaran yang diinginkan dalam pelaksanaan rencana pengajaran pada tingkat satuan pendidikan (KTSP) atau berbasis kompetensi. Kurikulum (KBK) di sekolah. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk pengelolaan data, sehingga hasil yang diperoleh akan memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan pendidikan di Indonesia.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

Kajian Pustaka

Pendekatan pemecahan masalah merupakan suatu cara mengajar dengan menghadapkan siswa pada suatu masalah yang ingin dipecahkan atau diatasi. Menurut Skemp (Aisyah, 2007: 6), pendekatan pemecahan masalah adalah suatu pedoman pengajaran teoritis atau konseptual untuk melatih siswa memecahkan masalah matematika dengan menggunakan berbagai strategi dan langkah pemecahan masalah yang ada. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa permasalahan (soal-soal cerita) diselesaikan dengan menggunakan pengetahuan yang berupa konsep.

Dalam menyelesaikan masalah (masalah cerita), siswa harus mampu mengintegrasikan definisi konsep, sifat, atau rumus yang terkandung dalam materi masalah cerita yang berkaitan dengan masalah yang dipecahkan. Soal-soal sejarah yang sering ditemui di sekolah dasar antara lain bilangan, mata uang, umur, ukuran, kecepatan, waktu dan jarak dll, yang disajikan dalam bentuk “masalah” dan “strategi pemecahan masalah” dapat digunakan untuk menyelesaikannya”. Tahapan pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah cerita Masalah cerita sebagai salah satu bentuk masalah di sekolah dasar memerlukan perhatian dalam penyelesaiannya.

Untuk menyelesaikan soal cerita diperlukan tahapan-tahapan atau prosedur-prosedur yang menggunakan langkah-langkah penyelesaiannya, sehingga lebih mudah dalam mengontrol penggunaan tahapan-tahapan pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita. Pada tahap ini kegiatan pemecahan masalah ditujukan untuk membantu siswa menentukan apa yang diketahui tentang masalah dan apa yang ditanyakan. Dalam perencanaan pemecahan masalah, siswa dibimbing untuk mampu mengidentifikasi strategi pemecahan masalah yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dalam mengidentifikasi strategi pemecahan masalah tersebut, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah apakah strategi tersebut berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Berdasarkan pemikiran Polya mengenai langkah-langkah penyelesaian masalah di atas, maka Bell (Alam) merumuskan 5 langkah pokok dalam penyelesaian masalah, yaitu: Lima langkah yang dikemukakan oleh Bell di atas pada hakekatnya sama dengan empat tahap penyelesaian masalah menurut Polya.

Dengan demikian kedua jenis strategi pemecahan masalah cerita di atas adalah sama, dalam penelitian ini penulis menggunakan langkah-langkah pemecahan masalah yang dirumuskan oleh Polya. Sebagai strategi pembelajaran, langkah-langkah pemecahan masalah digunakan/diterapkan dalam menyelesaikan masalah cerita agar pemahaman dan pengetahuan siswa terhadap materi masalah cerita yang berkaitan dengan masalah tersebut lebih kokoh. Strategi pemecahan masalah hendaknya tidak selalu digunakan secara tatap muka untuk mengajarkan suatu topik/materi matematika di sekolah dasar.

Guru harus mempunyai penguasaan dan pemahaman yang baik terhadap ciri-ciri mata pelajaran yang akan diajarkan sehingga ia dapat… mampu menentukan kapan dan di mana strategi pemecahan masalah dapat digunakan selama proses belajar mengajar.Langkah-langkah pemecahan masalah dalam penyelesaian masalah cerita. Untuk memperjelas langkah-langkah pemecahan masalah dalam menyelesaikan soal cerita, berikut contoh pengajaran dengan mengikuti langkah-langkah proses pemecahan masalah.

Kerangka Pikir

Tahap Implementasi Rencana Solusi Membaca kembali soal cerita kalimat demi kalimat dan menerjemahkannya ke dalam persamaan matematika dan menyelesaikannya.

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pikir Penelitian Tindakan Meningkatkan   Kemampuan Pengerjaan Soal Cerita Operasi Hitung
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pikir Penelitian Tindakan Meningkatkan Kemampuan Pengerjaan Soal Cerita Operasi Hitung

Hipotesis Tindakan

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian

Lokasi dan Subjek Penelitian

Fokus Penelitian

Pada pertemuan pertama proses pembelajaran diawali dengan pengenalan operasi hitung bilangan bulat campuran dengan mengerjakan soal cerita. Perencanaan Pertemuan II relatif sama dengan Pertemuan I yaitu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengerjakan soal cerita operasi hitung bilangan bulat campuran dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah dan membuat soal-soal yang akan diberikan kepada siswa baik secara berkelompok. dan observasi individu dan lembar rendah. Tindakan Pelaksana pada Pertemuan II diawali dengan mengecek kehadiran siswa, kemudian memaparkan materi yang akan diajarkan.

Pada dasarnya langkah-langkah yang dilakukan pada pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan pertama, yaitu mendiskusikan materi pelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar kelompoknya, dan kemudian mengerjakan LKM yang telah disediakan. Pada pertemuan II proses pembelajaran diawali dengan pengenalan operasi hitung bilangan bulat campuran berupa soal cerita melalui pendekatan pemecahan masalah. Perencanaan pertemuan ketiga relatif sama dengan pertemuan sebelumnya yaitu membuat skenario pembelajaran mengerjakan soal operasional cerita.menghitung bilangan bulat campuran, membuat soal-soal untuk diberikan kepada siswa baik secara kelompok maupun individu, dan membuat lembar observasi.

Pada dasarnya langkah-langkah yang dilakukan pada pertemuan ketiga hampir sama dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, yaitu membahas materi pelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar kelompoknya dan kemudian mengerjakan LKM yang telah disediakan. . Pada pertemuan ketiga siswa sudah mengetahui cara mengerjakan soal sejarah aritmatika bit bilangan bulat campuran dengan pendekatan pemecahan masalah. Pada pertemuan pertama tahap perencanaan relatif sama dengan pertemuan siklus pertama yaitu membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) mengerjakan soal cerita pada operasi hitung bilangan bulat campuran dengan pendekatan pemecahan masalah, merancang dan membuat soal untuk diberikan. siswa, baik dalam bentuk kelompok maupun individu, serta membuat lembar observasi, membuat materi dan soal.

Pelaksanaan tindakan pada pertemuan I diawali dengan mengecek kehadiran siswa, dan menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian dimulai penjelasan. Pada pertemuan kedua siklus II tahap perencanaan relatif sama dengan pertemuan pertama siklus II yaitu membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) mengerjakan soal cerita operasi hitung bilangan bulat campuran melalui pendekatan pemecahan masalah, merancang dan membuat soal-soal yang akan diberikan kepada siswa, baik secara kelompok maupun individu, dan membuat lembar observasi.. menyempurnakan pembelajaran dari pertemuan sebelumnya. Pada pertemuan II relatif sama dengan pertemuan I yaitu pengecekan kehadiran siswa, guru menjelaskan materi kemudian memberikan beberapa contoh terkait materi, dan pertanyaan kelompok berupa LKM dan pertanyaan individu.

Pada pertemuan III siklus II tahap perencanaan relatif sama dengan pertemuan I siklus II yaitu membuat RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), mengerjakan soal cerita aritmatika bilangan bulat campuran dengan pendekatan pemecahan masalah, merancang dan membuat pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada siswa, baik secara berkelompok maupun secara individu, dan membuat lembar observasi. Pertemuan III relatif sama dengan pertemuan I dan pertemuan II yaitu mengecek kehadiran siswa. Guru menjelaskan materi kemudian memaparkan beberapa contoh yang berkaitan dengan materi tersebut, serta memberikan pertanyaan kelompok dalam bentuk LKM dan pertanyaan individu. Pada pertemuan III hampir sama dengan pertemuan II yaitu perhatian, motivasi dan aktivitas siswa menunjukkan kemajuan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan KPBU tersebut pelaksanaan tindakan pada pertemuan I, II, III yaitu kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir, dan pada pertemuan keempat dilakukan pengujian siklus.

Tabel 4.1 Statistik Nilai Hasil Belajar Matematika murid Kelas IV SD     Negeri Sungguminasa 1 Kabupaten Gowa pada Tes Akhir   Siklus I
Tabel 4.1 Statistik Nilai Hasil Belajar Matematika murid Kelas IV SD Negeri Sungguminasa 1 Kabupaten Gowa pada Tes Akhir Siklus I

Pembahasan

Dari pembahasan di atas dapat dikatakan bahwa hasil penelitian ini mendukung teori yang ada yaitu menurut Soedjad bahwa melalui kegiatan pemecahan masalah pemahaman materi matematika akan lebih stabil dan kreativitas siswa dapat meningkat. Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data dan pembahasan, hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan pemecahan masalah dapat meningkatkan kemampuan mengerjakan soal sejarah operasi hitung bilangan. campuran di Kelas IV SD Negeri Sungguminasa 1 Kabupaten Gowa. Pengaruh penggunaan langkah-langkah pemecahan masalah dalam menyelesaikan masalah sejarah matematika terhadap prestasi belajar siswa kelas VI sekolah dasar.

9 Faradhiba Dian Juniarsih 40 S. Rendah T. Tuntas 80 Tinggi Tuntas 10 Kautsar Diky Sukarno 75 Sedang Tuntas 100 S. Tinggi Tuntas 11 Lailatul Istiana 50 S. Rendah T. Tuntas 50 S. Rendah T Tuntas 12 Moh.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel                                                                                                        Halaman   3.1     Kategori Standar ketuntasan Hasil Belajar ........................................
Gambar 2.2 Skema Kerangka Pikir Penelitian Tindakan Meningkatkan   Kemampuan Pengerjaan Soal Cerita Operasi Hitung
Tabel 4.1 Statistik Nilai Hasil Belajar Matematika murid Kelas IV SD     Negeri Sungguminasa 1 Kabupaten Gowa pada Tes Akhir   Siklus I
Tabel  4.2  Distribusi  Frekuensi  dan  Persentase  Skor  Hasil  Belajar   Matematika  Murid  Kelas  IV  SD  Negeri  Sungguminasa  1  Kabupaten Gowa pada Tes Akhir Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dimulai pada siklus I dimulai dengan perencanaan seperti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP untuk dua kali pertemuan tindakan, menyusun kartu soal dan kartu

2020 ‘Aluminum Casting Inspection Using Deep Learning: A Method Based on Convolutional Neural Networks’, Journal of Nondestructive Evaluation,... COMPUTER VISION INSPECTION OF Page 75