MAKALAH
STUDI KELAYAKAN BISNIS KAJIAN ASPEK FINANSIAL
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5 1. M. EDO KRISYANTO 2. DEDI ROMANSYAH 3. FEBRY
4. AAN AFREDENSI
PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG
2019
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Dalam perencanaan bisnis perlu dilakukan penilaian terhadap aspek – aspek yang menyangkut dan berhubungan langsung dengan investasi tersebut, keputusan untuk melakukan investasi yang menyangkut sejumlah besar dana dengan harapan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, seringkali berdampak besar bagi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi salah satu syarat terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan ekonomi.
Maka dari itu kami bermaksud menyusun makalah ini dengan harapan menambah pengetahuan kami terhadap aspek finansial (keuangan) dalam studi kelayakan bisnis.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian yang telah diberikan dalam latar belakang masalah, dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi bahasan utama dalam penilaian studi kelayakan bisnis dari aspek finansial?
2. Bagaimana melakukan analisis laporan aspek finansial?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui bahasan dalam aspek finansial.
2. Mengetahui cara penganalisisan laporan aspek finansial dalam studi kelayakan bisnis.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Aspek Finansial
Aspek finansial merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Dalam protes mengkaji kelayakan bisnis atau proyek dari aspek finansial, pendekatan konvensial yang digunakan adalah menganalisis perkiraan arus kas keluar dan masuk selama umur proyek atau investasi, yaitu menguji dengan memakai kriteria seleksi. Arus kas akan terbentuk dari perkiraan biaya awal, modal kerja, biaya operasi, biaya produksi dan pendapatan
Secara keseluruhan penilaian dalam aspek keuangan meliputi:
1. Sumber-sumber dana 2. kebutuhan biaya infestasi
3. Estimasi pendapatan dan biaya investasi 4. Kriteria penilaian investasi
5. Proyeksi neraca dan laporan laba/rugi 6. Rasio keuangan
B. SUMBER PENDANAAN BISNIS
Pendanaan adalah suatu indicator penting dalam mendeteksi apakah suatu bisnis dapat dijalankan atau tidak. Sumber dana dari lembaga – lembaga keuangan sering disebut sebagai modal asing (modal pinjaman). Sumber dana bisa didapat dari (1) modal asing yaitu sumber dana yang didapatkan dari luar perusahaan (kreditur) yang tidak ikut memiliki perusahaan tersebut seperti bank, perusahaan lessing, dan lain sebagainya. Sumber dana dari modal asing biasanya berwujud hutang, baik hutang jangka panjang, maupun hutang jangka pendek. (2) dari internal perusahaan yang akan melakukan aktivitas bisnis. Sumber dana ini disebut juga sebagai sumber dana modal sendiri. Sumber dana modal sendiri biasanya berwujud modal saham dan laba ditahan.
Dilihat dari segi sumber asalnya, modal dibagi dua macam yaitu:
1. Modal sendiri, dapat diperoleh dari a. Setoran dari pemegang saham b. Cadangan laba
c. Laba yang belum dibagi
2. Modal asing (modal pinjaman), dapat diperoleh dari a. Pinjaman dari dunia perbankan
b. Pinjaman dair lembaga keuangan non perbankan
c. Pinjaman dari perusahaan non perbankan dan lembaga keuangan lainnya C. ANALISIS ALIRAN KAS (CASH FLOW)
Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow juga dapat menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) beserta jenis-jenis biaya pengeluarannya.
Adapun jenis-jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari:
1. Initial cash flow atau pengeluaran pada awal periode untuk investasi.
2. Operasional cash flow yaitu kas yang diterima atau dikeluarkan saat operasi perusahaan.
3. Terminal cash flow atau uang kas yag diterima pada saat usaha berakhir.
D. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI
Beberapa kriteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi secara umum :
1. Payback period (PP)
Semakin kecil periode waktu pengembaliannya, maka semakin cepat proses pengembaliannya suatu investasi.
PP = investasi kas bersih/tahun 2. Avarage rate of return (ARR)
Merupakan perhitungan untuk mengukur rata-rata bunga ARR.
ARR = Rata−rata EAT∗) R ata−rata investasi∗¿)
*) Rata-rata EAT = total EAT Umur ekonomis
*) Rata-rata investasi = investasi 2 3. Net persent value (NPV)
Digunakan untuk mengukur kelayakan suatu usaha. Adapun formula untuk menghitung NPV adalah:
NPV = −A0+
∑
r−1
n At
(1+r)t Dimana:
A0 = pengeluaran investasi pada tahun ke-0
At = aliran kas masuk bersih pada tahun ke-t
R = tingkat keuntungan yang diisyaratkan oleh para pemilik modal dengan memperhatikan risiko usaha
n = jumlah tahun/usia ekonomis proyek (atau periode studi) 4. Internal rate of return (IRR)
Digunakan untuk memperhitungkan tingkat suku bunga pengembalian dari suatu investasi.
Dengan rumus present worth (PW) IRR adalah i’% pada nilai ini.
∑
t−0 nRt(P/F,i’%,t) =
∑
t−0 n
Et(P/F,i’%,t) Dimana:
Rt = penghasilan atau penghematan netto untuk tahun ke-t
Et = pengeluaran netto termasuk tiap biaya investasi untuk tahun ke-t n = jumlah tahun/usia ekonomis proyek (atau periode studi)
5. Profitability index (PI)
Merupakan rasio aktivitas dari jumlah sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi.
PI =
∑
PV Kas bersih∑
PV investasi × 100%6. Rasio keuangan seperti rasio Likuiditas, solvabilitas, aktivitas dan profibilitas Penggunaan rasio keuangan ini sebaiknya digunakan atas pemberian pinjaman kepada usaha yang sudah pernah berjalan sebelumnya atau sedang berjalan.
E. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN 1. Jenis – jenis laporan keuangan
Dalam praktiknya, jenis-jenis laporan keuangan adalah a. neraca
b. Laporan laba/rugi c. Laporan arus kas
d. Laporan perusahaan modal 2. Bentuk – bentuk laporan keuangan
a. Laporan neraca
Laporan keuangan yang berbentuk neraca menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada waktu tertentu, yang dijabarkan sebagai berapa besar aktiva dan kewajiban pada awal sampai akhir tahun tutup buku. Neraca yang
menggambarkan jumlah harta di posisi aktiva dan jumlah utang serta modal (ekuitas) di posisi pasiva.
Komponen harta yang tergambar di posisi aktiva adalah:
1) Aktiva lancar seperti kas dan rekening pada bank
2) Aktiva tetap yaitu aktiva tetap berwujud dan aktiva tidak berwujud 3) Aktiva lain seperti gedung dalam proses.
Dalam penyusunannya laporan neraca terdapat tiga macam bentuk, yaitu 1) Bentuk skontro atau horizontal (account form)
AKTIVA PASIVA
Komponen Jumlah
(Rp) Komponen Jumlah (Rp)
Aktiva Tetap 2.000 Hutang Lancar 1.000
Aktiva Lancar 7.500 Hutang Jangka Panjang 6.000
Aktiva Lainnya 500 Ekultas 3.000
Jumlah Aktiva 10.000 Jumlah Passiva 10.000
2) Bentuk laporan atau vertikal (report form)
Komponen Jumlah (Rp)
AKTIVA
Aktiva Tetap 2.000
Aktiva Lancar 7.500
Aktiva Lainnya 500
umlah Aktiva 10.000
Pasiva
Hutang Lancar 1.000
Hutang Jangka Panjang 6.000
Ekultas 3.000
Jumlah Pasiva 10.000
3) Bentuk lainnya disesuaikan dengan kebutuhan dan posisi keuangan perusahaan.
b. Laporan laba/rugi
Laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan yang diperoleh dan biaya- biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode.
Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan laba/rugi, yaitu
Penjualan (pendapatan)
Harga pokok penjualan (HPP)
Biaya operasi seperti biaya umum
Laba kotor opersional
Penyusustan (depresiasi)
Pendapatan bersih operasi
Dan lain-lain.
Khusus untuk laporan laba/rugi hanya memiliki dua macam, yaitu:
1) Bentuk tunggal (single step system) No
. Komponen Jumlah (Rp)
1. PENDAPATAN
Pendapatan Usaha 15.000
Pendapatan di luar Usaha 3.500
18.500 2. BIAYA – BIAYA
Harga Pokok Perusahaan 11.000
Biaya Umum dan Administrasi 1.500
Biaya di luar Usaha 1.000
13.500
3. Laba Bersih Sebelum Pajak 5.000
4. Pajak 20% 1.000
5. Laba Bersih Sesudah Pajak 4.000
2) Bentuk majemuk (mutiple step system)
No Komponen Jumlah (Rp)
1. PENDAPATAN DAN BISYA USAHA
Pendapatan Usaha 15.000
Biaya Usaha 3.500
Laba Bersih Usaha 11.500
2. PENDAPATAN DAN BIAYA DI LUAR USAHA
Pendapatan di luar Usaha 3.000
Biaya di luar Usaha 1.500
2.500
3. Laba Bersih Sebelum Pajak 5.000
4. Pajak 20% 1.000
5. Laba Bersih Sesudah Pajak 4.000
F. PENGUKURAN RASIO KEUANGAN 1. Rasio likuiditas (liquidity ratio)
Sering disebut rasio modal kerja yang digunakan untuk mengukur liquid suatu perusahaan.
a. Current ratio (CR)
Sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin sefety).
Current ratio (CR) = Aktiv lancar(current assets) utang lancar(current liabilities) b. Quick ratio (acid test ratio)
Merupakan rasio uji cepat kemampuan suatu perusahaan membayar kewajiaban jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungakan persediaan.
Quick ratio (acid test ratio) = current assets−inventory current liabilities
Quick ratio (acid test ratio) = (Kas+Bank+Efek+Piutang)−Persediaan current liabilities
c. Inventory to net working capital
Merupakan rasio yang mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
Inventory to NWC = Inventory
Current assets−current liabilities d. Cash ratio
Merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang.
Cash ratio = Cash∨cash equivalent current liabilities Cash ratio = Kas+Bank
current liabilities 2. Leverage ratio
Sering disebut rasio solvabilitas yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang.
a. Debt to assets ratio (DAR)
Untuk mengukur perbandingan antara total utang denga total aktiva.
Debt to assets ratio = Total Debt Total Assets
b. Debt to equity ratio (DER)
Untuk mengetahui perbandingan antara total utang dengan modal sendiri.
Debt to equity ratio = Total Utang(Debt) Equity
c. Long term debt to assets ratio (LTDER)
Untuk mengukur rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri.
LTDER = Long Term Debt Equity
d. Current liabilities to net worth
Merupakan rasio antara utang dengan modal sendiri.
Current liabilities to net worth = Current liabilities Equity 3. Rasio aktivitas (activity rasio)
Untuk mengukur tingkat efisien pemanfaatan sumber daya perusahaan (penjualan, persediaan, penagihan piutang, dan lainnya).
a. Perputaran piutang (turnover receivable)
Untuk mengukur berapa lama penagih piutang selama satu periode.
Turnover receivable = Penjualan kredit Rata−rata piutang b. Perputaran persediaan (inventory turnover)
Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam inventory berputar dalam satu periode.
Inventory turnover = Harga pokok barang yang dijual Rata−rata persediaan c. Perputaran modal kerja (working capital turnover)
Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar dalam satu periode.
NWC Turnover= Net sales Working capital
d. Perputaran aktiva tetap (fixed assets turnover)
Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam satu periode.
Fixed assets turnover = Sales
Total¿assets¿ e. Perputaran aset (asset turnover)
Untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan Asset turnover = Sales
Total assets 4. Rasio profitabilitas (profitability rasio)
Untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan
a. Profit margin (profit margin on sales)
Untuk mengukur profit margin dengan penjualan dan diukur dalam persentase.
Net profit margin (profit margin on sales) = Net profit after tax Net sales b. Return on invesment (ROI)
Yang menunjukkan hail (return) atas jumlah akiva dalam perusahaan atau ukuran tentang efisensi manajemen.
Return on invesment = Net profit after tax Tiotal assets c. Return on equity (ROE)
Untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri Return on equity = Net profit after tax
Equity
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Penganalisisan terhadap aspek finansial diasumsikan bahwa studi – studi pada aspek lain telah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, aspek finansial dibuat berdasarkan pada hasil analisis aspek lain. Maka dari itu, aspek finansial akan menjawab seluruh pertanyaan mengenai biaya yang harus dikeluarkan.
Dalam makalah ini pembahasan hanya dilakukan pada laporan keuangan yang menjadi model dalam penganalisisan aspek keuangan. Namun sangat penting dilakukan oleh perusahan yang akan berinvestasi.
B. Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.