• Tidak ada hasil yang ditemukan

kajian bentuk patung colliq pujie

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kajian bentuk patung colliq pujie"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Tinjauan Pustaka

  • Selayang Pandang Tentang Colliq Pujie
  • Pengertian Seni Rupa
  • Pengertian Patung
  • Fungsi Patung
  • Kriteria Penilaian Seni Patung
  • Jenis-Jenis Patung
  • Teknik Pembuatan Patung
  • Alat dan Bahan Membuat Patung
  • Penelitian Yang Relevan

Seni rupa adalah cabang seni yang menciptakan karya seni dengan media yang dapat ditangkap oleh mata dan dirasakan oleh sentuhan. Menurut Sunarto dan Suherman menyatakan bahwa “karya seni adalah hasil cipta manusia (seniman atau seniman) dalam mengolah, membentuk dan mencipta suatu benda yang mempunyai nilai estetika”. Seni rupa dibagi menurut fungsinya menjadi dua, yaitu seni murni dan seni terapan. Proses penciptaan seni rupa murni lebih menitikberatkan pada ekspresi jiwa, misalnya seni lukis, sedangkan proses seni terapan memiliki tujuan dan fungsi tertentu, misalnya kerajinan tangan.

Namun menurut perkembangan dunia seni rupa modern, istilah seni rupa menjadi lebih spesifik pada gagasan seni rupa murni dan kemudian memadukannya dengan desain dan kriya dalam pembahasan seni rupa. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, saat ini banyak orang yang berbakat di bidang seni, khususnya seni rupa. Bagi anda yang baru mengenal dunia seni rupa mungkin belum mengerti apa itu seni rupa, pengertian seni rupa secara umum adalah karya seni yang dapat dilihat oleh mata dan dapat diraba oleh indra peraba.

Jadi dapat disimpulkan bahwa konsep seni rupa itu sendiri adalah cabang seni yang menciptakan karya seni dengan media yang dapat dilihat dengan mata dan dapat diraba dengan indra. Selain itu, seni rupa juga bisa disebut sebagai karya seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Jika dilihat dari bahasanya, dapat disimpulkan bahwa seni rupa adalah cara menampilkan keindahan dalam bentuk karya yang dapat dirasakan, dilihat, diraba, dan dinikmati.

Dalam konteks ini, selama memiliki keindahan dan dapat dirasakan, dilihat, diraba dan dicicipi, maka termasuk dalam seni figuratif. Namun, banyak ahli seni rupa di dunia ini yang memberikan pendapatnya tentang apa sebenarnya seni itu. Semua pendapat para ahli tersebut juga dapat dijadikan acuan untuk lebih memahami apa itu seni rupa.

Pembagian seni rupa berdasarkan bentuknya, seni rupa berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu seni rupa dua dimensi dan seni rupa tiga dimensi. Untuk menjadi sebuah karya seni, seni rupa memiliki unsur-unsur yang menyatu dan kemudian menjadi sebuah karya seni yang indah. Keseimbangan dalam seni rupa adalah penataan bahan berdasarkan berat dan menekankan stabilitas komposisi suatu karya seni.

Kerangka Pikir

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Lokasi Penelitian
  • Variabel Penelitian
  • Defenisi Operasional Variabel
  • Subjek
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Dokumentasi
  • Teknik Analisis Data

Bentuk estetika patung Colliq Pujie di Kabupaten Barru yaitu: Kajian seni figuratif dan bentuk patung Colliq Pujie sebagai karya di kabupaten tersebut. Dalam hal ini, patung Colliq Pujie (objek) ada begitu saja dan hanya duduk di depan orang (subjek) tanpa ada hubungannya dengan orang tersebut. Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kajian seni rupa yang dilakukan di patung Colliq Pujie Kecamatan Barru Kabupaten Barru.

Berdasarkan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian bentuk, makna dan fungsi Patung Colliq Pujie Kecamatan Barru Kabupaten Barru yaitu. Informasi yang dimaksud berasal dari arsip daerah selaku pemilik patung Colliq Pujie. Selain unsur artistik pada patung-patung Colliq Pujie juga diamati berdasarkan prinsip desain yaitu kesatuan, komposisi, proporsi dan drapery (lipatan kain).

Pandangan masyarakat terhadap Patung Colliq Pujie di Kabupaten Barru Orang yang dimaksud dalam survey ini adalah para penjaga Patung Colliq Pujie dan pengunjung. Pada pembahasan kali ini, penulis akan memaparkan hasil kegiatan penelitian terkait kajian bentuk citra Colliq Pujie berdasarkan pemaparan data yang disajikan sebelumnya. Monumen Patung Colliq Pujie didirikan dengan tujuan untuk mengenang para tokoh yang paling berjasa, khususnya di kota Barru.

Dari pemaparan di atas, penelitian ini berhasil mengungkap bentuk estetika Patung Colliq Pujie ditinjau dari elemen visual dan prinsip desain. Bentuk estetik monumen Colliq Pujie dibuat dengan pendekatan realistis, menerapkan elemen visual dan prinsip desain. Setelah dilakukan penelitian yang berfokus pada bentuk estetika patung, dan persepsi masyarakat terhadap patung Colliq Pujie di Kabupaten Barru dapat disimpulkan bahwa.

Selain unsur-unsur yang diperhatikan, estetika patung Colliq Pujie adalah prinsip desain yang meliputi kesatuan, komposisi, proporsi, dan gorden (lekuk pakaian).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pandangan masyarakat terhadap patung Colliq Pujie di Kabupaten Barru yaitu melalui penelitian ini untuk mengetahui bagaimana evaluasi dan persepsi masyarakat Barru tentang patung Colliq Pujie. Subyek penelitian adalah sesuatu yang diteliti baik oleh orang, benda maupun lembaga organisasi. Subyek penelitian adalah seorang pembudidaya atau orang yang familiar dengan patung Colliq Pujie di Kec.Barru Kab.Barru. Hasil penelitian dibuat berdasarkan data yang diperoleh melalui kegiatan penelitian estetika bentuk patung Colliq Pujie di Kabupaten Barru, kegiatan pertama yang dilakukan adalah observasi di lokasi monumen patung Colliq Pujie, kemudian wawancara dengan pengunjung ke tugu dan wawancara dengan pengelola tugu yang dilaksanakan pada bulan Juni hingga Agustus 2020.

Patung Colliq Pujie merupakan salah satu jenis patung monumen yang terbuat dari bahan perunggu, salah satunya fungsinya sebagai alat untuk memperingati suatu peristiwa sejarah atau tokoh tertentu yang berjasa besar khususnya di kota Barru. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, pada saat mengamati patung Colliq Pujie, nilai estetika yang dapat ditemukan dari elemen visual yang terdapat pada setiap struktur patung, seperti elemen garis terdapat berbagai jenis garis pada bentuk patung. Patung Colliq Pujie yaitu garis semu yaitu garis yang terbentuk sebagai akibat dari kesan batas (kontur) suatu bidang, warna atau cahaya yang membentuk garis, garis semu pada patung Colliq Pujie ada di bagian leher, ditandai dengan garis lurus di sisi kanan dan kiri leher, garis lengkung di wajah keriput, kelopak mata dan bagian dalam bibir serta garis lengkung di perut. Gorden atau lipatan kain terlihat jelas, antara badan dan pakaian dapat dilihat perbedaannya dari lekukan pakaian yang diaplikasikan pada karya dan ekspresi yang ditampilkan pada patung Colliq Pujie bersifat ekspresif, inilah pengaruh dari Latar belakang Colliq Pujie sebagai pahlawan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Andi Srinono pada tanggal 29 Juli, tugu patung Colliq Pujie didirikan untuk mengenang dan menghormati jasa Colliq Pujie, salah satu daya tarik patung tersebut adalah memiliki relief tiga dimensi yang indah/ ukiran dan merupakan salah satu ikon kebanggaan Kabupaten Barru, tidak hanya reliefnya saja, namun karya ini juga memiliki daya tarik yaitu cerita di balik patung tersebut. Colliq Pujie adalah seorang pahlawan yang berjasa bagi dunia sastra daerah Indonesia khususnya dalam budaya dan sastra Bugi, salah satu karyanya yang terkenal yaitu naskah La Galigo, dan nilai-nilai karakter yang dapat dilihat dari. Pengunjung dari awal patung Colliq Pujie yang berdiri hingga sekarang adalah masyarakat Barru, masyarakat yang berwisata dan sengaja mampir ke kota tersebut, mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa.

Tokoh ikonik dari Monumen Patung Colliq Pujie adalah Retna Kencana Colliq Pujie Arung Pancana Toa Matinroe ri Tucae yang lahir dengan nama Colliq Pujie, lahir pada tahun 1812 dan meninggal pada tahun 1826. Colliq Pujie merupakan seorang pahlawan yang berjasa dalam dunia sastra daerah Indonesia , terutama untuk budaya dan sastra Bugis. Selain naskah La Galigo yang disalinnya, Colliq Pujie memiliki banyak karya sastra, antara lain: Lontaraqna tanete (Sejarah Kerajaan Tanete), Sureq Baweng, Lontara Bilang, Elong (Phymes of the Bugis) dan kumpulan adat Bugis dan berbagai tata krama yang berhasil memukau banyak orang karena gaya bicara dan isinya sarat akan pengetahuan tentang budaya.

Kesan pengunjung saat melihat patung Colliq Pujie, sebagian remaja mengaku terkejut dengan keindahan tugu karena bentuk patung yang detail dan realistis, sebagian lainnya mengungkapkan kesan saat mengatakan, bahwa Colliq Patung Pujie sangat elegan karena struktur patung yang detail dan membanggakan serta terinspirasi dari karakter sosok yang menjadi ikon monumen tersebut. Sehingga para pengunjung sangat terkesan dengan sosok Colliq Pujie yang sangat gigih dalam memperjuangkan daerahnya, perjuangannya dalam menulis naskah La Galigo pada masa penjajahan Belanda tidak pernah menyerah. Pendapat pengunjung tentang bentuk patung Colliq Pujie adalah bentuk patung sangat menarik dan bagus sebagai bahan untuk menggambar, bentuk patung sangat detail dan elegan.

Gambar 2:1. Bagan Kerangka Pikir Patung Colliq Pujie
Gambar 2:1. Bagan Kerangka Pikir Patung Colliq Pujie

Pembahasan

Kesatuan, komposisi, proporsi dan gorden (kegelapan dan terang) digunakan pada monumen Bentuk estetika patung dapat dikatakan sangat memenuhi kaidah keindahan bagi sebuah karya seni atau karya realistik tiga dimensi yang berfungsi sebagai Monumen. Interpretasi sebuah karya merupakan penghayatan terhadap karya yang dilakukan dan ditinjau berdasarkan pengalaman estetik dan latar belakang pemikiran masing-masing individu, pengalaman tersebut menimbulkan perbedaan cara pandang dalam mengapresiasi sebuah karya. Persepsi masyarakat yaitu pimpinan patung Colliq Pujie dan pengunjung terhadap patung Colliq Pujie sangat positif terhadap sosok perempuan tangguh yang memperjuangkan daerahnya untuk menginspirasi masyarakat khususnya di Kabupaten Barru.

Tidak hanya karakter Retna Kencana Colliq Pujie Arung Pancana Toa Matinroe ri Tucae, tetapi juga bentuk patung yang realistis. Bentuk estetika monumen Colliq Pujie memenuhi prinsip keindahan karya seni rupa tiga dimensi, ditinjau dari unsur visual yaitu garis, warna, tekstur dan ruang. Opini masyarakat terhadap bentuk patung Colliq Pujie sangat positif, patungnya realistis, detail relief dan ukirannya membuat setiap orang yang melihatnya terkagum-kagum dengan estetika patung tersebut.

Selain bentuknya, Tugu ini sangat digandrungi masyarakat karena karakter tokoh patung yang menginspirasi masyarakat terutama anak-anak, remaja dan dewasa, serta letak patung juga berada di pusat kota di Kabupaten Barru. . Harus ada tempat yang bisa digunakan untuk berdialog dengan masyarakat agar tugu bisa mencerdaskan masyarakat sekarang dan di masa mendatang. Perlu adanya informasi dari seniman tentang proses pembuatan patung agar masyarakat mengetahui bahan dan proses apa saja yang diterapkan, khususnya mahasiswa seni rupa.

Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Sabirin dan Musdalipa.Penulis memulai pendidikannya pada tahun 2001 bersama Ibu Attaufiq. Lisu tamat tahun 2007, tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 2 Tanete Riaja dan tahun 2010 penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Barru tamat tahun 2013. Pada tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

Atas dasar keimanan yang kuat kepada sang pencipta serta doa dan restu dari bapak dan ibu yang disayangi bersama, kerabat, keluarga, sahabat, maka penulis dapat berkarya dalam bentuk tulisan yaitu: menyusun skripsi yang berjudul “Kajian Bentuk Patung Pujian Colliq di Kecamatan Barru Baru.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 2:1. Bagan Kerangka Pikir Patung Colliq Pujie
Gambar 2.2. Skema Desain penelitian.
Tabel 4.1. Temuan  hasil penelitan unsur rupa Patung Colliq Pujie

Referensi

Dokumen terkait

Merek yang mengandung unsur pornografi telah melanggar ketentuan tersebut sehingga menimbulkan akibat hukum sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 44 Tahun