Kajian Hadits
Al-’Arba’in
An-Nawawiyah
Hadits KEDUA PULUH
SUDAHKAH ANDA MALU KARENA
IMAN?
Rohis Landakers FK UI ‘92
Bersama Ust. Atik Fikri Ilyas, Lc, MA
Hadits KEDUA PULUH
كردتسملا • 17
:
ٍرَفْعَج وُبَأ انث ، َبوُقْعَي ُنْب ُدّمَحُم ِساّبَعْلا وُبَأ اَنَثّدَح
اَنَأَبْنَأ ،َنوُراَه ُنْب ُديِزَي انث ،يِداَنُمْلا َدُواَد يِبَأ ِنْب ِهّللا ِدْيَبُع ُنْب ُدّمَحُم
َةَماَمُأ يِبَأ ْنَع ،َةّيِطَع ِنْب َناّسَح ْنَع ، ٍفّرَطُم ُنْب ُدّمَحُم َناّسَغ وُبَأ
: :
ّيِعْلاَو ُءاَيَحْلا» َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهللا ىّلَص ِهّللا ُلوُسَر َلاَق َلاَق ،ّيِلِهاَبْلا
.
اَذَه» «ِقاَفّنلا َنِم ِناَتَبْع ُش ُناَيَبْلاَو ُءاَذَبْلاَو ،ِناَميِ ْلا َنِم ِناَتَبْع ُش
ِهِتاَوُرِب اّجَتْحا ِدَقَو ،ُهاَجّرَخُي ْمَلَو ،ِنْيَخْي ّشلا ِطْر َش ىَلَع ٌحيِحَص ٌثيِدَح
«ْمِهرِخآ ْنَع
Artinya
Abu Al Abbas Muhammad bin Ya'qub menceritakan kepada kami, Abu Ja'far
Muhammad bin Ubaidillah bin Abu Daud Al Munadi menceritakan kepada kami, Yazid bin
Harun menceritakan kepada kami, Abu Ghassan Muhammad bin Mutharrif memberitakan kepada kami dari Hassan bin Athiyyah, dari Abu
Umamah Al Bahili, dia berkata: Rasulullah saw bersabda, "Malu dan enggan berbicara (yang menjadikan dosa) adalah dua cabang dari
keimanan, sedangkan kata-kata kotor dan bicara berlebih-lebihan adalah termasuk nifak “
Status Hadits
Hadis ini shahih sesuai syarat Al Bukhari dan Muslim, dan keduanya
tidak meriwayatkannya. Keduanya
sama-sama berhujjah dengan para
periwayatnya dari yang paling akhir.
Kedudukan Hadits
1. Mengungkapkan urgensi malu dalam menjalankan syariat Islam.
2. Menjelaskan kedudukan malu bagian luhur dari keimanan.
3. Memberikan panduan agung akhlak, selain malu, juga menjaga pembicaraan.
4. Mengungkap hakekat malu yang diajarkan Islam.
5. Menyebutkan tentang urgensi menjauhi kata-kata kotor dan bicara yang berlebihan.
Malu itu...
Malu : Fitrah manusia Malu : Karakter/sifat
Malu : Karena iman
Malu karena Iman
Malu dalam hadits : Malu karena iman…
Bukan malu-malu kucing…
Bukan malu tapi mau…
Bukan malu-maluin…
Bukan...
Malu karena iman itu...
Rasa malu : sebagai perangai yang dapat menolong
seseorang meninggalkan hal-
hal yang buruk, mencegah dari kemungkaran.
Rasa malu : membatasi diri seseorang karena takut
kepada Allah, membatasi dari kejelekan dan berhati-hati,
misal agar kita tidak
mencemooh atau mengejek
orang lain.
Malu tercela itu...
Malu tercela : Malu untuk belajar dan malu untuk memperbaiki diri, malu mendapatkan kebaikan.
Imam Bukhari menyebutkan,
“Orang malu yang sombong tidak pernah mau menuntut ilmu dan
tidak mendapatkan hidayah
Allah.”
Malu tercela itu...
Malu-malu Kucing...
Malu tapi Mau...
Luar biasa...
Ajaran para nabi, sejak nabi
pertama hingga nabi terakhir, ada yang sudah sirna dan ada
yang tidak. Di antara ajaran yang tidak pernah sirna adalah rasa
malu. Hal ini menunjukkan bahwa rasa malu memiliki
kedudukan yang sangat tinggi di
dalam agama.
Jika Tak Punya Rasa Malu Berbuatlah Sesukamu!
• Maknanya sebagai ancaman.
Ancaman bagi yang tidak memiliki rasa malu yang berbuat
memperturutkan hawa nafsunya.
• Maknanya sebagai berita.
Memberitakan siapa yang tidak memiliki rasa malu pasti akan
berbuat sesuka hatinya.
Rasulullah Muhammad saw, sama sekali tidak bermaksud
membebaskan kita melakukan apa pun yang kita
kehendaki asalkan tidak malu.
Rasulullah saw justeru ingin
menanamkan satu nilai bahwa rasa malu itu sedemikian pentingnya sehingga seseorang seharusnya banyak memi-
liki sikap itu dalam hal-hal yang positif. Misalnya, malu jika
tidak dapat berbuat baik dan malu jika melakukan hal-hal yang buruk.
Maksud Malu dalam Hadits
• Malu yang dapat menjauhkan dirinya dari perbuatan keji dan
mendorongnya berbuat kebajikan.
• Malu dapat mendorong seseorang meninggalkan perbuatan keji
kemudian melakukan perbuatan- perbuatan baik. Inilah malu
bagian dari iman karena
kesamaan pengaruhnya pada
seseorang.
Malu Separuh Iman
“Malu dan iman adalah dua sisi yang selalu
bersama. Jika salah satunya hilang dari
keduanya, maka yang lain juga ikut
hilang.”(HR. Al-Hakim)
The Power of Malu
- Sudahkah Anda merasakan dahsyatnya kekuatan
malu…
- Seberapa tinggikah sifat malu Anda…
- Malu seperti apakah malu
yang ada pada diri Anda…
The Power of Malu
• Malu Separuh Kebaikan
“Sifat malu tidak akan datang, kecuali
dengan membawa
kebaikan.”(HR Bakhari
dan Muslim)
The Power of Malu
• Malu Separuh Keindahan
“Sifat malu tidak ada
pada sesuatu, kecuali ia akan
menghiasinya.”(HR.
Tirmidzi)
• The Power of Malu
• Malu Etika Muslim
“Setiap agama memiliki etika dan etika Islam
adalah rasa malu .”(HR.
Ibnu Majah).
• The Power of Malu
• Biarkan Rasa Malu
"Rasulullah SAW lewat di hadapan seorang Ansar yang sedang
mencela saudaranya karena saudaranya pemalu. Maka
Rasulullah SAW bersabda,
'Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.'" (HR.
Bukhari)
Allah Pun Malu
• “Allah malu bila ada hamba yang mengangkat kedua tangannya
memohon pada-Nya, lalu Dia
mengembalikannya dengan hampa.”
• Allah tidak malu dalam kebenaran:
• “ Dan Allah tidak malu dari
kebenaran “ (al-Ahzab : 53).
Rasulullah Pemalu
• “Rasulullah sangat pemalu, dan rasa malu beliau
bagaikan anak gadis pingitan.”
• Utsman sangat pemalu…
• Abu Bakar sangat pemalu…
• Orang-orang shaleh pemalu…
Hikmah Hadits
• 1. Malu merupakan fitrah manusia yang harus dicermati secara imani.
• 2. Jika seseorang telah meninggalkan rasa malu, maka jangan harap lagi (kebaikan)
darinya sedikitpun.
• 3. Malu merupakan landasan akhlak mulia dan selalu bermuara kepada kebaikan. Siapa yang banyak malunya lebih banyak
kebaikannya, dan siapa yang sedikit rasa malunya semakin sedikit kebaikannya.
• 4. Rasa malu merupakan prilaku dan dapat dibentuk.
Maka setiap orang yang memiliki tanggung jawab hendaknya memperhatikan bimbingan terhadap mereka yang menjadi tanggung jawabnya.
• 5. Diantara manfaat rasa malu adalah ‘Iffah (menjaga diri dari perbuatan tercela) dan Wafa’
(menepati janji)
• 6. Rasa malu merupakan cabang iman yang wajib diwujudkan.
• 7. Malu tidak baik, bukan malu-maluin. Malu maksiat, bukan malu tapi mau. Malu kepada Allah, bukan malu- malu kucing,
Mari menjadi muslim yang baik...
• Jangan malu dalam kebaikan…
• Malulah saat tidak bisa
melakukan kebaikan...
Wallahu’alam
Wassalamualikum Wr.Wb.
Yusuf Rahman