• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Impresionistik puisi-puisi Karya chairil Anwar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kajian Impresionistik puisi-puisi Karya chairil Anwar"

Copied!
85
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

Kajian Pustaka

  • Hasil Penelitian yang Relevan
  • Hakikat Puisi
  • Jenis-Jenis Puisi
  • Unsur-Unsur yang Membangun Puisi
  • Ragam Puisi
  • Kritik Sastra
  • Fungsi Kritik Sastra
  • Jenis-Jenis Kritik Sastra
  • HakikatImpresionistik

Waluyo (1995:28) menyatakan bahwa “Enjabemen memberikan gaya puisi yang berbeda dengan bentuk karya sastra lainnya. Menurut Wallek dan Austin, kritik sastra adalah studi terhadap karya sastra konkrit dengan penekanan pada evaluasinya. Abrams (Pradotokusomo , 2005:57) menjelaskan bahwa kritik sastra adalah suatu cabang ilmu sastra yang pelaksanaannya terfokus pada perumusan, pengklasifikasian, penjelasan, dan penilaian karya sastra.

Namun pada intinya kritik sastra adalah kegiatan mencari dan menentukan nilai hakiki karya sastra melalui pemahaman dan penafsiran sistematis kritikus dalam bentuk teks tertulis. Azis (2014) Analisis menguraikan unsur-unsur yang membentuk suatu karya sastra dan menjalin hubungan antar unsur-unsur tersebut. Dalam kritik, seorang kritikus akan menunjukkan hal-hal yang berharga atau tidak berharga dalam sebuah karya sastra.

Dengan demikian, pembaca awam akan lebih mudah memahami karya sastra yang dikritik oleh para kritikus. Teori-teori sastra baru seperti ini justru akan mengembangkan ilmu sastra itu sendiri, dimana seorang pengarang melalui praktik sastra akan mampu belajar memperluas pandangannya, sehingga menjadi penting bagi peningkatan mutu karya sastra. Kritik impresionistik ini dapat menjadi penghubung antara pembaca yang tidak berpengalaman dan sejumlah karya sastra.

Menurut Abrams (1981), impresionisme adalah kritik sastra yang mencoba menggambarkan dengan kata-kata ciri-ciri yang dirasakan dalam karya atau karya sastra tertentu dan mengungkapkan tanggapan (kesan) kritikus yang diciptakan oleh karya sastra langsung tersebut.

Kerangka Pikir

Karena apa yang diungkapkannya merupakan wujud dan ekspresi nyata dari peristiwa yang ditemui dan dialaminya. Dalam pendekatan ini yang harus diingat dan diperhatikan adalah gambaran objek yang diamati berdasarkan kesan dan penafsiran Anda sendiri, bukan oleh orang lain dan tidak terlalu detail. Berdasarkan pengertian tersebut, maka tujuan deskripsi dalam pendekatan ini adalah membuat pembaca menafsirkan berdasarkan reaksi panca inderanya.

Rancangan Penelitian

Peneliti bebas merumuskan dan menentukan definisi istilah-istilah sesuai dengan tujuan penelitian dan urutan variabel yang diteliti.

Data dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data

DATA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Pada bait di atas bunyi pada akhir baris 1 dan baris 3 mempunyai bunyi yang sama yaitu pelangi dan melati, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (i-i). Bunyi akhir baris 2 dan baris 4 mempunyai bunyi yang sama yaitu skemer dan senda, kedua kata ini diakhiri dengan bunyi (a-a). Pada bait di atas bunyi pada akhir baris 1 dan baris 3 mempunyai bunyi yang sama yaitu terbuka dan terbungkus, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (ka-ka).

Bunyi akhir baris 2 dan baris 4 mempunyai bunyi yang sama yaitu mencari dan membelah, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (ah-ah). Pada bait di atas bunyi pada akhir baris 1 dan 2 mempunyai bunyi yang sama yaitu tiba dan jiwa, kedua kata tersebut berakhiran bunyi (a-a). Bunyi pada akhir baris 3 dan 4 mempunyai bunyi yang sama yaitu lagu dan aku, kedua kata tersebut berakhiran bunyi (u-u).

Pada bait di atas, suara pada akhir baris 1 dan 2 mempunyai bunyi yang sama yaitu cinta dan cerita, kedua kata tersebut diakhiri dengan suara (ta-ta). Suara pada akhir baris 3 dan 4 mempunyai bunyi yang sama yaitu berlaut dan interlock, kedua kata tersebut berakhiran suara (ut-ut). Pada bait di atas, suara pada akhir baris 1 dan 2 mempunyai bunyi yang sama yaitu garuda dan berenang, kedua kata tersebut berakhiran bunyi (ang-ang).

Pada bait di atas bunyi pada akhir baris 1 dan baris 3 mempunyai bunyi yang sama yaitu berjalan dan berjalan, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (an-an). Bunyi akhir baris 2 dan baris 4 mempunyai bunyi yang sama yaitu harapan dan pelukan. Kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (ap-ap). Pada bait di atas bunyi pada akhir baris 1 dan baris 2 mempunyai bunyi yang sama yaitu memancar dan pacar, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (mobil-mobil).

Bunyi akhir baris 2 dan baris 4 mempunyai bunyi yang sama yaitu terasa dan kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (a-a). Pada bait di atas bunyi pada akhir baris 1 dan baris 2 mempunyai bunyi yang sama yaitu mendayu-dayu dan pergi, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (u-u). Bunyi akhir baris 2 dan baris 4 mempunyai bunyi yang sama yaitu ucapkan dan kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (a-a).

Pada bait di atas bunyi pada akhir baris 1 dan 2 mempunyai bunyi yang sama yaitu kutempuh dan merapuh, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (puh-puh). Bunyi akhir baris 2 dan baris 4 mempunyai bunyi yang sama yaitu pertama dan cintaku, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (u-u).

Pembahasan

Pada bait II, rima dirangkai dengan bunyi-bunyi umum seperti tiba, jiwa, nyanyian, dan diri. Sajak aliteratif (pengulangan bunyi konsonan yang dihasilkan pada baris setiap awal kata juga terdapat pada puisi ini seperti pada Stanza I. Puisi “Senja Di Pelabuhan Kecil” mengandung majas personifikasi (kiasan yang membandingkan benda mati benda yang seolah-olah mempunyai sifat-sifat kemanusiaan), kiasan metaforis (kiasan yang mengungkapkan istilah-istilah secara langsung dalam bentuk perbandingan analogis), kiasan hiperbolik (kiasan berupa pernyataan-pernyataan realitas yang dilebih-lebihkan dengan tujuan memberikan kesan mendalam atau menuntut perhatian) dan kiasan sinekdoke (kiasan yang menyebutkan bagian-bagian dan bukan benda secara keseluruhan atau sebaliknya). Sajak berantai terdapat pada bait I dan bait II yang mendominasi sedangkan bait III menggunakan rima silang.

Rima berantai mendominasi, terdapat pada bait II, bait III, dan bait IV, sedangkan bait I dan bait V merupakan rima silang. Pada baris di samping, ditemukan kalimat yang berlebihan dan kini tanah dan air tidur telah hilang dan dari pantai keempat helaan napas terakhir bisa dirangkul, membesar-besarkan dinginnya hati karena gadis itu. Pada bait lawan kata, bunyi pada akhir baris 1 dan 2 mempunyai bunyi yang sama yaitu cinta dan cerita, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (ta-ta).

Pada bait samping, bunyi pada akhir baris 1 dan baris 2 mempunyai bunyi yang sama yaitu garuda dan berenang, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (ang-ang). Bunyi pada akhir baris 3 dan baris 4 mempunyai bunyi yang sama yaitu gerak dan gelombang, kedua kata ini diakhiri dengan bunyi (ak-ak). Pada bait samping, bunyi pada akhir baris 1 dan baris 3 mempunyai bunyi yang sama yaitu.

Di barisan samping, angin membantu, laut cerah, alam membantu saya untuk segera bertemu gadis itu. Angin membuat perahu Aku melaju dengan cepat, dibantu oleh kuatnya cahaya laut. Pada bait samping, bunyi pada akhir baris 1 bait I dan baris 1 bait V mempunyai bunyi yang sama yaitu pulau dan pulau, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (au-au).

Bunyi pada akhir baris 2 bait I dan baris 2 bait V mempunyai bunyi yang sama yaitu tunggal dan tunggal, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (ri-ri). Pada bait lawan kata, bunyi pada akhir baris 1 dan 2 mempunyai bunyi yang sama yaitu pancaran dan pacar, kedua kata tersebut diakhiri dengan bunyi (mobil-mobil). Pada bait sebaliknya, bunyi pada akhir baris 1 dan 2 mempunyai bunyi yang sama yaitu mendayu-dayu dan mengemudi, kedua kata ini diakhiri.

SIMPULAN DAN PEMBAHASAN

Simpulan

Puisi-puisi Chairil Anwar dalam bukunya yang berjudul “Aku Seorang Jalang” mengandung banyak kiasan.

Saran

Referensi

Dokumen terkait

CITRAAN DALAM KUMPULAN PUISI DONGENG-DONGENG YANG TAK UTUH KARYA BOY CANDRA DAN IMPLIKASINYA 49 Kutipan di atas merupakan citraan gerak yang terdapat pada bait kesatu baris