• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN MORAL NASKAH BABAD DERMAYU MELALUI PENDEKATAN HERMENEUTIK DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR CERPEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KELAS XI SMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KAJIAN MORAL NASKAH BABAD DERMAYU MELALUI PENDEKATAN HERMENEUTIK DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR CERPEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KELAS XI SMA"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN MORAL NASKAH BABAD DERMAYU MELALUI PENDEKATAN HERMENEUTIK DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR CERPEN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI KELAS XI SMA

Krisnalianita1, Emah Khuzaemah2, Tato Nuryanto3

IAN SYEKH NURJATI CIREBON Krisnalianita_nita@yahoo.co.id

ABSTRACT

Literature is the processing of language and culture created by humans. Babad Dermayu Manuscript is one of the literary works of local wisdom in the Indramayu area of West Java. The moral of literature is the meaning contained in the story that is shown to the reader. The research conducted on 30 February 2019 - 30 May 2019 aims to describe the form of moral values contained in the Babad Dermayu text, and describe the implementation of Nakah Babad Dermayu as short story teaching material in class XI SMA. This research is expected to add to the treasure of science in the field of literature. The method used in data collection is the method of narrative analysis with documentation study techniques and questionnaires. The method used in analyzing data is content analysis with qualitative descriptive techniques. The manifestation of moral values contained in the Babad Dermayu Manuscript is divided into three types, (1) human relations with God in the form of faith and morals to God, (2) human relations with oneself that are honest, hard working, patient, kind, courageous , respect, and confidence, (3) the relationship between humans and other human beings in the realm of social life, friendship and respect for others. The implementation of the Babad Dermayu Manuscript as a short story teaching material for high school class XI is done by making teaching materials in the form of textbooks.

Keywords: Literary Works, Babad Dermayu Manuscripts, Morals, Teaching Materials.

ABSTRAK

Sastra adalah pengolahan bahasa dan budaya yang diciptakan oleh manusia. Naskah Babad Dermayu adalah salah satu karya sastra berkearifan lokal yang ada di daerah Indramayu Jawa Barat. Moral karya sastra adalah makna yang tekandung dalam cerita yang ditunjukkan untuk pembaca. Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 30 Februari 2019 - 30 Mei 2019 ini bertujuan untuk mendeskripsikan wujud nilai-nilai moral yang terdapat dalam naskah Babad Dermayu, serta mendeskripsikan implementasi Nakah Babad Dermayu sebagai bahan ajar cerpen di kelas XI SMA. Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan dalam bidang kesusastraan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu metode analisis naratif dengan teknik studi dokumentasi dan angket. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah analisis konten dengan teknik deskriptif kualitatif. Wujud nilai moral yang terdapat dalam

(2)

Naskah Babad Dermayu terbagi tiga jenis, (1) hubungan manusia dengan Tuhan yang berwujud keimanan dan akhlak kepada Tuhan, (2) hubungan manusia dengan diri sendiri yang berwujud sifat jujur, bekerja keras, sabar, baik hati, pemberani, rasa hormat, dan percaya diri,(3) hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial berwujud kekeluargaan, persahabatan dan menghormati orang lain. Implementasi Naskah Babad Dermayu sebagai bahan ajar cerpen untuk kelas XI SMA dilakukan dengan cara membuat bahan ajar yang berbentuk buku teks.

Kata Kunci: Karya Sastra, Naskah Babad Dermayu, Moral, Bahan ajar.

Pendahuluan

Sejarah adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Setiap bangsa pasti memiliki histori sejarahnya sendiri.

Namun, hanya sebagian masyarakat yang mengerti dan memahami sejarah bangsanya.

Tokoh-tokoh masyarakat menganjurkan untuk belajar dari masa lampau agar dapat menyongsong keberhasilan dimasa yang akan datang. Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno dalam salah satu pidatonya berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia agar “Jangan sekali-sekali melupakan sejarah”, dan selanjutnya dikenal dengan “Jasmerah”. Pentingnya pemahaman sejarah perlu dimiliki sejak dini agar mampu mengetahui dan memahami makna dari peristiwa masa lampau sehingga digunakan sebagai landasan sikap dalam menghadapi kenyataan hidup dimasa yang akan datang.

Artinya, sejarah perlu dipelajari sejak dini khususnya pelajar sebagai penerus bangsa.

Namun, pada kenyataannya mempelajari sejarah menjadi hal yang kurang menarik khususnya bagi pelajar. Dalam sejarah banyak terkandung nilai-nilai khususnya moral yang patut dipelajari oleh seorang pelajar guna menjadi individu yang memiliki etika dan berbudi yang luhur sesuai dengan norma dan hukum yang berlaku.

Naskah Babad Dermayu ditulis dalam bahasa Jawa kuno. Dengan adanya bukti otentik berupa dokumen inilah fooklor ini dapat dijadikan karya sastra yang dapat

dianalisis. Analisis karya sastra merupakan bagian dari kegiatan apresiasi sastra. Dengan melakukan kegiatan analisis, pembelajaran sastra diharapkan dapat mencapai tujuan apresiatif dan dapat menjadi bahan ajar bagi siswa terutama dalam materi cerpen yang berbasis kearifan lokal. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dikatakan bahwa rumusan masalahnya yaitu Apa saja nilai-nilai moral yang terdapat dalam Naskah Babad Dermayu? Bagaimana implementasi Naskah Babad Dermayu sebagai bahan ajar sastra (cerpen) berbasis kearifan lokal di kelas XI SMA? Dengan tujuan penelitiannya yaitu mendeskripsikan nilai moral yang terdapat dalam naskah Babad Dermayu dan mendeskripsikan implementasi Naskah Babad Dermayu berdasarkan hasil analisis dengan pendekatan Hermeneutik dalam bentuk buku teks sebagai bahan ajar sastra yang berbasis kearifan lokal di kelas XI SMA.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Sudjana & Ibrahim, (2014:197) mengungkapkan bahwa metode penelitian yaitu prosedur atau cara melakukan verifikasi data untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Moleong, (2013:181) penelitian kualitatif adalah

(3)

prosedur penelitian yang menghasilkan sebuah data deskriptif yang berupa data tertulis atau lisan dari objek yang dapat diamati seperti orang maupun perilaku.

Pendekatan kualitatif merupakan pendekatan yang sangat sesuai dengan objek yang diteliti yaitu sebuah naskah.

Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini merupakan suatu prosedur penelitian dengan hasil sajian data deskriptif berupa tuturan para tokoh dalam Naskah Babad Dermayu.

Pada penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan metode analisis naratif.

Analisis naratif adalah sebuah metode yang kuat untuk menganalisis teks dengan menggunakan duA teknik yaitu teknik studi dokumentasi dan teknik angket.

Hasil dan Pembahasan

Naskah Babad Dermayu pada penelitian ini menggunakan naskah koleksi Ahmadi berasal dari Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu. Naskah ini penulisnya tidak dikenal (anekdot), ditulis menggunakan aksara carakan berbahasa jawa. Bagian naskah ini halaman awal dan akhir tidak ada dan ada beberapa bagian yang robek. Kemudian Babad Dermayu ini di transliterasikan dan diterjemahkan pada tahun 2008 oleh Ruhaliah, yaitu anggota masyarakat pernaskahan nusantara cabang Bandung Jawa Barat, dan bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Museum Sri Baduga Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat yang diberi julukan Babad Dermayu versi 1900. Naskah ini ditulis setebal 124 halaman dengan bahan baku kertas eropa, warna kertas putih kusam karena dimakan usia. Naskah ini memuat cerita asal-usul Indramayu dari awal mula berdirinya hingga masa kolonial Belanda.

Wujud nilai moral pada Naskah Babad Dermayu di klasifikasikan menjadi tiga bentuk yaitu, (1) Hubungan manusia dengan Tuhan, (2) hubungan manusia

dengan diri sendiri, (3) hubungan manusia dengan manusia lain. wujud nilai moral hubungan manusia dengan orang lain diwujudkan dengan moral keimanan dan akhlak kepada Tuhan. Wujud nilai moral hubungan manusia dengan orang lain diantaranya adalah ekkeluargaan, persahabatan dan menghormati orang lain.

salah satu contohnya adalah sebagai berikut.

Sun

pasrah(a)ken yang hagung, sangking sakarsan[n]é kaki, putra ningsun hayu

…cw, rinangkul dipun

tang[ng]is[s]

i, putra ngambung suku ram[m]a, miwah nang[n]i hingan[n]nék i.

Ungkapan di atas merupakan ungkapan yang diucapkan ibu dari Wiralodra. Pada saat Wiralodra meminta izin kepada orang tuanya setelah dalam tapanya menerima wahyu bahwa, jika hidupnya ingin mulia dan keturunannya mendapat kesejahteraan hidup wiralodra harus membabad (membersihkan) hutan disisi sungai Cimanuk yang mengharuskan dirinya untuk meninggalkan Bagelan. Dalam kalimat ini mengungkapkan kepasrahan dari orang tua Wiralodra atas kehendak Tuhan ditunjukan dengan kata “Sun pasrah(a)ken”.

Ibunya memeluk dan menangis sebagai tanda kasih sayangnya kepada Wiralodra.

(4)

Hubungan manusia dengan mahluk lain tercermin pada hubungan seorang anak dengan orang tuanya yaitu Wiralodra dengan ibunya yang sangat dekat saling menyayangi dan mengasihi. Ibunya memiliki cinta kasih kepada anaknya yang sangat kuat tetap menghawatirkan dan menangisi meskipun Wiralodra sudah beranjak dewasa ketika akan pergi mengembara. Begitupun Wiralodra wujud bakti seorang anak kepada bapaknya ditunjukkan dengan sikap mencium kaki ayahnya. Hal tersebut memperlihatkan rasa hormat dan bakti seorang anak kepada orng tuanya.

Setelah penulis melakukan analisis nilai-nilai moral yang terkandung dalam Naskah Babad Dermayu dengan menggunakan metode hermeneutik.

Langkah pertama setelah menganisis adalah membuat buku ajar terkait dengan materi cerpen, yang dimana materi cerpen ada di kelas XI SMA. Bahan ajar yang akan dibuat oleh penulis menurut karakteristiknya adalah berbasis teks. Bahan ajar teks tersebut akan dibuat menjadi bentuk buku sub bab.

Validasi bahan ajar berguna untuk mengetahui kelayakan materi ajar. Uji validasi dilakukan oleh dosen pembimbing yang sudah dapat dipastikan memiliki kemampuan dalam menilai kelayakan bahan ajar. Tujuan validasi bahan ajar adalah untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dalam bahan ajar yang sudah dibuat berdasarkan hasil analisis nilai-nilai moral yang terkandung dalam Naskah Babad Dermayu.

Simpulan

Wujud nilai moral dalam Naskah Babad Dermayu terdiri dari tiga bentuk.

Ketiga wujud moral tersebut adalah wujud nilai moral dan hubungan manusia dengan Tuhan, wujud nilai moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri dan wujud nilai moral hubungan manusia dengan manusia

lain dalam lingkup sosial. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ditemukan data- data sebagai berikut. Wujud nilai moral dalam hubungan manusi adengan Tuhannya.

Dalam penelitian ini penulis menemukan tiga bentuk varian yaitu kepercayaan terhadap Tuhan, bersyukur kepada Tuhan dan memanjatkan doa. Moral yang paling mendominasi adalah kepercayaan kepada Tuhan atau keimanan. Wujud nilai moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri Dalam penelitian ini penulis menemukan bentuk nilai moral dalam hubungan manusia dengan diri sendiri dengan berbagai varian yaitu, kejujuran, kerja keras, mandiri, suka menolong, rasa hormat, tanggung jawab, sabar, pemberani, percaya diri dan adil.

Sedangkan wujud moral yang paling mendominasi adalah sabar. Wujud nilai moral dalam hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial. Dalam penelitian penulis menemukan 3 varian, yaitu hubungan kekeluargaan, hubungan seorang raja dengan abdinya dan cinta terhadap tanah air. Wujud nilai moral yang paling menonjol adalah hubungan kekeluargaan terutama antara orang tua dan anak.

Implementasi analisis nilai moral pada naskah Babad Dermayu penulis membuat bahan ajar cetak yang berbentuk buku teks.

Buku teks ini mengkolaborasikan materi cerpen dengan hasil analisis. Sehingga, cerita yang tercantum di dalamnya menggunakan cerita Babad Dermayu. Nilai- nilai yang hasil analisis tersebut dijadikan tema bagi siswa dalam menulis cerita pendek. Hasil penilaian buku teks sebanyak.

Daftar Pustaka

(5)

Abidin, Yunus. 2016. Desain Sistem Pembelajaran Dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: PT Refika Aditama

Akbar, Sa’adun. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya Briyanta, Fajar. 2014. Nilai Moral

Dalam Novel Pulang Karya Leila S Chudori. Yogyakarta dalam http://eprints.uny.ac.id diunduh pada 25 Maret 2019 Pukul 09.00 WIB

Eagleton, T. 2006. Teori Sastra:

Sebuah Pengantar Komprehensif.

Harfiah, Yogyakarta: Jalasutra Hamdani. 2011. Strategi Belajar

Mengajar. Bandung : CV Pustaka KBBI ofline Android. 2013. (diunduh

pada 30 Februari 2019)

Kemendikbud. 2017. Buku Siswa Bahasa Iindonesia SMA/Ma/SMK Kelas XI. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitban, Kemendikbud.

Khaer, Abu. 2015. Filosofi Isi Naskah Babad Dermayu Ditilik Dari Metodologi Sejarah Sosial. Dalam http://www.academia.edu diunduh pada 1 maret 2019 pukul 11.00 WIB

Khuzaemah, Emah. 2018. Penerapan Nilai-Nilai Budaya Lokal Babad Cirebon Untuk Membina Karakter Mahasiswa Melalui Pembelajaran Menulis Kreatif.

Dalam

http://repositori.kemdikbud.go.id diunduh pada Kamis, 20 Juni 2019 Pukul 18.00 WIB

Kosasih, E. 2012. Dasar-Dasar Keterampilan Bersastra.

Bandung: Yrama Widya

Kurniasih, Imas dan Berliani Sani.

2014. Panduan Membuat Bahan Ajar Buku Teks Pelajaran Sesuai Dengan Kurikulum 2013.

Surabaya : Kata Pena

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi:

Sesuai Dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Padang: Akademia Permata

Referensi

Dokumen terkait

That is catastrophe: a sudden qualitative change in a dynami- cal system brought about by a continuous change in a system variable.6 7 Catastrophe disturbances change the attractors of

Application for Research Project/Thesis ECN490/ECN599 Autumn 2022 Students who are required to enroll in ECN 490/ECN 599 in Autumn 2022 are advised to submit an application via email