Seminar Nasional Sains dan Teknologi (SENASTEK-2017), Kuta, Bali, INDONESIA, 14 – 15 Desember 2017
KAJIAN POTENSI SUBAK KERDUNG
UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI KOTA DENPASAR
A.A.A.W.S. Djelantik., I.M. Sudarma
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana
Corresponding Author : [email protected]
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian dilakukan di Subak Kerdung, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota Subak Kerdung yang berjumlah 102 orang dan sampel yang dipergunakan adalah sebanyak 30 responden yang ditetapkan dengan metode Slovin.
Analisis strategi pengembangan Subak Kerdung menggunakan Matriks SWOT yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) (Rangkuti, 2000).
KESIMPULAN
Berdasarakan hasil analisis dan pembahasan seperti yang telah diuraikan maka kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut.
1. Potensi yang dimiliki Subak Kerdung dalam pengembangan ekowisata adalah dukungan yang kuat dari anggota subak dan masyarakat sekitar karena diyakini ekowisata akan dapat meningkatkan pendapatan dan sumber daya alam hayati yang dimiliki subak Kerdung srta kearifan budaya lokal sebagai subak yang terletak di tengah perkotaan.
2. Hasil analisis SWOT untuk strategi pengembangan ekowisata Subak Kerdung berada di Kuadran 1, yang artinya pengembangan Subak Kredung harus bersifat Agresif.
Strateginya yang dilakukan adalah adanya dukungan penuh dari petani dan masyarakat sekitardengan menjadikan Subak Kerdung sebagai kawasan ekowisata pertanian di tengah perkotaan dengan tetap melestarikan dan mengembangkan sumberdaya alam dan lingkungan sekitar serta kearifan lokal yang dimiliki sebagai obyek wisata.
DAFTAR PUSTAKA
DitPP2007. Direktorat Produk Pariwisata 2007. Pedoman Penilaian Daya Tarik Wisata. Direktorat Jenderal Pengembangan Destinasi Wisata. Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia, Jakarta
Rangkuti, F. 2000. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Satria, D. 2009. Strategi pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal dalam Rangka Program Pengentasan Kemiskinan di Wilayah Kabupaten Malang.
Journal of Indonesian Applied Economics 3 (1) : 37 - 47
PENDAHULUAN
Bentuk pariwisata berbasiskan kelestarian ekologi dan sosial (ekowisata) saat ini semakin luas dikenal sebagai salah satu daya tarik ekonomi yang menguntungkan dan terus dipromosikan secara gencar dalam upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan. Banyak daerah yang memiliki alam yang indah dan budaya serta kearifan lokal yang sangat potensial untuk kegiatan wisata telah rusak oleh karena ketidaktahuan dalam pemanfaatan, perencanaan dan pengelolaannya (DitPP2007).
Satria (2009) mengatakan salah satu upaya pemanfaatan sumber daya lokal yang optimal adalah dengan mengembangan pariwisata dengan konsep ekowisata. Wisata yang dilakukan dalam konteks ini memiliki bagian yang tidak terpisahkan dengan upaya-upaya konservasi, pemberdayaan ekonomi lokal dan saling menghargai perbedaan kultur dan budaya.
Subak Kerdung merupakan salah satu sumber daya lokal yang ada di Kecamatan Denpasar Selatan dengan luas 240 ha, namun saat ini luasan lahan subak yang masih tersisahanya 210 ha saja, sedangkan lainnya telah mengalami alih fungsi lahan untuk berbagai peruntukan nonpertanian. Dalam rangka mengendalikan laju alih fungsi lahan yang terus meningkat tersebut maka pada tahun 2016 Pemerintah Kota Denpasar melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Denpasar, menetapkan Subak Kerdung menjadi salah satu kawasan ekowisata yang ada di Kecamatan Denpasar Selatan yang berbasiskan subak.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengidentitifikasi dan menganalisis potensi Subak Kerdung sebagai kawasan ekowisata
2. Merumuskan strategi pengembangan Subak Kerdung sebagai kawasan ekowisata
Kegiatan bercocok tanam padi dan budidaya sayur dan buah yang akan dilakukan di Subak Kerdung akan menjadikan subak ini sebagai tempat edukasi bagi para wisatawan yang datang berkinjung. Dari mulai pengairan, penanaman, membajak sawah sampai panen dapat wisatawan lihat di subak ini.
Analisis SWOT Potensi Subak Kerdung Untuk Pengembangan Ekowisata
Berdasarkan hasil analisis SWOT seperti terlihat pada Gambar 1 dapat disimpulkan bahwa posisi ekowisata Subak Kerdung berada pada posisi Kuadran I (Agresif). Strategi ini seperti yang telah dirumuskan pada matriks analisis SWOT sebelumnya adalah sebagai berikut :
1. Menjadikan Subak Kerdung sebagai kawasan ekowisata dengan dukungan penuh dari petani dan masyarakat sekitar.
2. Menarik minat banyak wisatawan untuk datang berkunjung untuk menikmati keindahan alam pertanian sekaligus mendapatkan tambahan ilmu pengetahuan tentang pertanian.
3. Menjadikan Subak Kerdung sebagai ekowisata dengan ciri khas yaitu subak yang berada di tengah perkotaan.
4. Mengembangkan ekowisata Subak Kerdung secara berkelanjutan agar dapat dapat meningkatkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Potensi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Sekitar
Subak Kerdung mempunyai ciri khas yaitu subak yang berada di tengah-tengah daerah perkotaan. Subak Kerdung memiliki panorama dan suasana alam yang masih asri. Hamparan sawah yang luas dan dikelilingi jalur tracking akan membuat para wisatawan akan merasa berada seperti berada di daerah pedesaan.