Studi Banding Tafsir Al-'Azhîm, Al-Mîzân dan Al-Kasysyâf Al-Qur'an) Karya ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar. Studi Banding Tafsir Al-'Azhîm, Al-Mîzân dan Al-Kasysyâf Al-Qur'an) Karya ini diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan gelar. “Alhamdulillah, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Perspektif Magis Al-Qur'an (Studi Banding Tafsir Al-Qur'an Al-Azîm, Al-Mîzân dan Al-Kasysyâf).”
Maria Ulfah, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta yang telah memberikan dukungannya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Iman Jama' Lebak Bulus, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta, dan Pusat Kajian Al-Qur'an (PSQ) Jakarta yang telah menyediakan sarana dan prasarana dalam penulisan skripsi ini. Seluruh sahabat Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta 2013 yang selalu bersedia mendengarkan keluh kesah saya.
Konsonan Huruf
Kata Sandang
Aturan ini berlaku secara umum, baik tesydid berada di tengah kata, di akhir kata, atau setelah kata sandang yang diikuti huruf syamsiyyah. Sedangkan ta mabathah yang diikuti atau disambung (di-vashal) dengan kata benda (isim), diterjemahkan menjadi huruf “t”.
PENDAHULUAN
KERANGKA TEORI A. GFGHS
HGJHS C. UJHSK
Skripsi berjudul “Perspektif Magis Al-Qur’an, Kajian Pemikiran Terhadap Tafsir Al-Qur’an Karya Al-’Azhîm, Al-Mîzân dan Al-Kasysyâf.” Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana (Strara-1), Fakultas Ushuluddin, Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta. Metode penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan, sehingga penulis mengacu pada Tafsir Al-'Azhîm Al-Qur'an, Al-Mîzân dan Al-Kasysyâf. Kedua, terdapat perbedaan yang cukup signifikan dalam penafsiran Al-Qur'an menurut Al-'Azhîm, Al-Mîzân dan Al-Kasysyâf.
Al-Hafiz Ibnu Katsîr, Tafsir Al-Qur`an Al-adzim (Kaherah: Dar Al-Qur`an Al-‟Azhîm),. Angi Wahyu Ari, Jihad Ibnu Katsir dalam Al-'Azhîm Tafsir Al-Qur'an, (Ciputat: Republik Sukses Indonesia, 2014). Mencari Paradigma Kebersamaan, (Bandung: Nuansa: 2001) Manna Khalil al-Qaththan, pengajian Ilmu Al-Quran, terj.
Al-Lub b Makna, Tujuan dan Hikmah dari Surat-surat Al-Qur'an (Tangerang: Lentera Hati, 2012). Nasruddin Baidan, Metode Penulisan Kajian Kritis Al-Quran Ayat dengan Redaksi Sejenis, (Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa, 2011), Cet. Uswatun Khoeriyah, Keajaiban dalam Al-Qur'an (Studi Banding Tafsir al-Manar karya M. Abduh dan Tafsir al-Misbah karya M.quraish Shihab), (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, 2016),.
Yunus Hasan Abidu, Tafsir al-Qur'an; Sejarah Tafsir dan Metode Mufassir, (Tangerang: Gaya Media Pratama, 2007). Zinul Hasan Rifa'I, Kemudahan Belajar 'UlumAl-Qur'an; Kajian Khazanah Ilmu Al-Quran, (Jakarta: Lentera, 2002).
Latar Belakang Masalah
Banyak ulama yang mempunyai pendapat mengenai ilmu sihir, termasuk menurut Al-Azhari (W. 1161 H) yang mengatakan bahwa ilmu sihir adalah pekerjaan mendekati setan dan meminta pertolongannya. Sedangkan orang yang mempelajari ilmu sihir adalah dosa besar dan pengamalannya termasuk kekufuran, sedangkan orang yang mencari pertolongan kepada ahli sihir juga diakui sebagai pelaku perbuatan maksiat dan perusakan agama.5. Fakhruddin Ar-Razi (W. 606 H) mengatakan: “keajaiban menurut tradisi syariat adalah setiap perkara yang sebab-sebabnya tersembunyi dan dihadirkan tidak sebagaimana adanya, sehingga tidak ada bedanya dengan tipu muslihat dan penipuan”.
Di antara mereka ada yang bisa membunuh; membuat sakit; membuat orang tidak bisa berhubungan seks dengan istrinya; ada nada yang membedakan laki-laki dengan istrinya. Banyak orang yang mengetahui adanya ilmu gaib yang membuat seseorang tidak bisa melakukan hubungan seksual dengan istrinya. Sebenarnya ilmu gaib tidak mempunyai pengaruh positif maupun negatif kecuali dikehendaki oleh Allah SWT karena tidak ada sesuatu pun yang terjadi di alam semesta kecuali dengan izin-Nya.
Allah SWT memberi kebolehan untuk melakukan jampi untuk sesuatu ujian dan Dia juga yang berkuasa membatalkannya jika seseorang itu ikhlas meminta atau dia mampu untuk melepasi ujian itu. Untuk mendedahkan sifat sebenar sihir, kita mesti mengetahui perbezaan antara sihir, mukjizat, dan rahmat. Adapun bentuk sihir itu sendiri, itu semua berasal dari jiwa yang jahat, sehingga tukang sihir itu dapat menggunakan sihirnya untuk mempengaruhi dunia material dengan cara mendekati iblis dan meminta pertolongan kepada mereka, seperti dengan membuat persembahan dan penyembelihan untuk mereka atau. . dengan bercakap dengan roh – roh jahat.
Quraish Shihab, Al-Lubab Arti, Tujuan dan Hikmah dari Surat-surat Al-Qur'an (Tangerang: Lentera Hati, 2012), hal.
اوُعَبَّتٱَو
اوُلۡتَتْاَم
يِطَٰ َي َّشلٱ
هِبۦْ
ءۡرَم ۡ لٱ
للٱ
هَٰىَ َتَ ۡشٱ
ةَرِخلۡأٓٱ
Identifikasi Masalah
Pembatasan Masalah
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Tinjauan Pustaka
Tesis yang ditulis oleh Husna Najmil, Fakulti Program Tafsir Hadis Ushuluddin tahun 2012, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Visi Sihir dalam Tafsir Al-Kabir. Thesis written by Euis Eka Ratna Putri, Ushuluddin Hadith Interpretation Programme in 2008, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Study of verses about magic (Kajian Perbandingan Ata.s. Tafsir Mafatih al-Ghaib dan Al-Jami' Li Ahkam 'an). Dalam skripsi ini penulis Euis Eka Ratna Putri mengkaji ayat Al-Baqarah 2 tentang sihir yang menceritakan tentang sihir pada zaman nabi Sulaiman, yang mana tafsir Mafatih al-Ghaib Dan Al-Jami’ Li Ahkam Al. - Al-Quran menjadi rujukan kajiannya.
Bedanya dengan penelitian penulis adalah skripsi ini hanya menjelaskan Surat Al-Baqarah ayat 102. Skripsi yang ditulis oleh Umi Latifah, Fakultas Ushuluddin, Program Studi Tafsir Hadits tahun 2000, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Hadits tentang kesaktian nabi. Tesis yang ditulis oleh Taufik Hidayat, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Program Studi Pendidikan Agama Islam tahun 2005, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adanya ilmu gaib dalam rusaknya keimanan umat Islam.
Dalam skripsi ini, Taufik Hidayat menjelaskan pandangan Islam tentang ilmu gaib dan implikasi ilmu gaib bagi keimanan umat Islam. Tesis yang ditulis oleh Ahmad Syukri, Fakultas Ushuluddin, Program Studi Tafsir Hadits Tahun 2007, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Sihir dalam Hadits (Kajian Tematik Makna Sihir dalam Hadits Nabi). Skripsi ini ditulis oleh Uswatun Khoeriyah, Fakultas Uşuluddin dan Pemikiran Islam, Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Tahun 2016 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Keajaiban Dalam Al-Qur'an (Studi Banding M. Abduh Tafsir al- Manar dan Tafsir al-Misbah M. Quraish Shihab).
22 Se afhandling (Ahmad Syukri, "Sihir Dalam Hadis (Kajian Tematik Makna Sihir Dalam Hadis Nabi)", (Yogyakarta: Universiti Islan Negri (UIN) Sunan Kalijaga, 2007), Program Pengajian Tafsir Fakulti Ushuluddin Hadith. ). Skrevet khas Muhammad Zaenal Muttaqin, Fakulti Program Ushuluddin Hadith-fortolknings i 2015 Kolej Agama Islam Swasta (STAIS), Sihir dalam Perspektif Wahbah Zuhaili.
Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian
- Sumber Data Penelitian
- Teknik Pengumpulan Data
- Metode Analisis Data
- Teknik dan Sistematika Penulisan
Manusia boleh melakukan sihir kecuali dengan pertolongan Allah SWT. Al-Quran adalah kitab yang komprehensif yang mencerahkan manusia dan membincangkan semua aspek kehidupan termasuk sihir. Persamaan tafsiran menurut ketiga-tiga ahli tafsir sihir ialah mengatakan bahawa sihir ini bukanlah yang memberi kesan, tetapi kerana sihir itu datangnya daripada Allah SWT lalu menimbulkan perpecahan antara dua pasangan, sesungguhnya mereka. Sihir itu tidak memberi kesan sedikit pun kepada orang lain (orang yang disihir) melainkan dengan izin Allah SWT kenapa.
Karena bisa jadi keajaiban yang dilakukan itu dikirimkan kepada seseorang, melainkan Allah SWT. dimaksudkan untuk tidak berpengaruh. Disini maksudnya bukan ilmu gaib yang dapat menimbulkan akibat, melainkan Allah SWT, oleh karena itu disini Thabathaba'i dan Zamakhsyarî tidak mengimani (menyangkal) adanya ilmu gaib dan menolak hakikatnya. Menurut Ibnu Katsir dijelaskan bahwa para ulama sunnah sepakat bahwa sihir itu ada hakikatnya dan bahwa penyihir dapat mempengaruhi orang yang disihir hanya dengan izin Allah SWT. Sebab akal tidak menampik kebiasaan para pesulap yang mengatakan ilmu gaib dan ilmu gaib dan ilmu gaib. lalu sampai pada orang yang di mantera.
Sekali lagi, itu semua karena izin Allah SWT. Sedangkan menurut Thabthabaî, ia memahami bahwa ilmu gaib tidak mengandung hakikat mampu mengendalikan dan mengatur segala sesuatu serta memberi pengaruh, melainkan hanya sekedar permainan ketangkasan dan kesempitan pikiran. tangan untuk pesulap. Karena sihir menggunakan kekuatan lain yang tidak dapat dijelaskan secara rinci kecuali kekuasaan Allah SWT, maka perbuatan tersebut dengan sendirinya akan mempengaruhi keimanan seseorang dan jika dibiarkan akan menimbulkan perbuatan zalim. Sihir tersebut mengatakan bahwa sihir ini sebenarnya bukan yang mempunyai efek melainkan karena sihir tersebut berasal dari Allah SWT kemudian menimbulkan perpecahan antara dua pasangan. Faktanya, mereka tidak dapat menerima kerusakan dari sihir itu.
Ibnu Katsîr, Thabathaba'i dan Zamakhsyari mempunyai pandangan fiqih yang sama mengenai orang yang melakukan ilmu gaib, mereka tergolong kafir karena meyakini bahwa kekuatan ilmu gaib dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Karena sihir menggunakan kekuatan lain yang tidak dapat dijelaskan secara detail kecuali kekuatan Allah SWT, maka tindakan tersebut akan terjadi secara otomatis.
Saran
Dengan adanya tesis ini, penulis sangat berharap agar pembaca lebih giat dan mendalami ilmu tafsir al-Quran. Abd al-Hayy, al-Famawiy, al-Bidayat fi al-Tafsir al-Maudhu'I, (Kaherah: al-Hadhrat al-Tarbiyyah). Anggi Wahyu Ari, Jihad Ibn Katsir dalam Al-'Azhîm Tafsir Al-Qur`an, (Ciputat: Republik Sukses Indonesia, 2014) Ali Audah, Konkordasi Qur`an, (Bandung: Mizan, 1997), ca.
Euis Eka Ratna Putri, Kajian Ayat-ayat Sihir (Studi Banding Tafsir Mafatih al-Ghaib dan Al-Jami' Li Ahkam Al-Qur'an,) (Yogyakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, 2008), Fakultas Ushuluddin , Program Studi Tafsir Hadits. Fakhru ad-Din Muhammad bin Umar bin Husein bin Hasan bin Ali ar-Razi, al-Tafsir al-Kabir, juz V (Kairo: Maktabah at- Taufiqiyah, n.t.). Firmansyah Maulana H, Menjelajahi Dunia Gaib Menurut Pandangan Ajaran Islam, (Surabaya: Putra Siswa, 2003) Al-Hafiz Ibnu Katsîr, Tafsir Al-Qur'an Al-adzim (Qahirah: Dar . Al-Qur'an Al ) -'Azhîm),.
Fattah, Ma'a Qashashish Sabiqîna fi Al-Qur'an, diterjemahkan oleh Setiawan Budi Utomo, (Jakarta: Gema Insani Press, 2000) 2nd ed. Hasbi esh-Shiddiqy, Ilmu Al-Qur'an: Media Dasar Dalam Menafsirkan Al-Qur'an, (Jakarta: Bulan Bintang, 1972). Tafsir Ibnu Katsîr, Tafsir Al-Qur'an Al-'Azhîm, diterjemahkan oleh Bahrun Abu Bakar, (Bandung: Sinar Bandung Algensindo, 2000) jilid 1.
Uswatun Khoeriyah, Magic in the Qur'an (Vergelykende Studie van Tafsir al-Manar deur M. Abduh en Tafsir al-Misbah deur M.quraish Shihab), (Yogyakarta: Sunan Kalijaga State Islamic University (UIN), 2016), Fakulteit van Ushuluddin en Islamitiese denke in die Al-Koran en Tafsir-wetenskapstudieprogram. Wahid Abdussalam, Witchcraft and its Antidote Review of the Qur'an, Hadith and Ulama, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu Publisher, 1996), Cet.