• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN YURIDIS HISTORIS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 MENJADI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "KAJIAN YURIDIS HISTORIS PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 MENJADI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH"

Copied!
186
0
0

Teks penuh

Tidak terdapat perubahan signifikan terhadap perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Bagaimana dinamika politik yang terjadi akibat peralihan dari undang-undang nomor 32 tahun 2004 ke undang-undang nomor 23 tahun 2014. Untuk mengetahui bentuk struktur organisasi dan kewenangan perubahan undang-undang nomor 32 tahun 2004 menjadi undang-undang nomor 23 tahun 2014.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.” merupakan wujud rasa ingin tahu dan Bentuk Susunan Organisasi dan Kewenangan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Persamaan dan Perbedaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 hingga Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 yang terbagi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 mengakibatkan perubahan struktur organisasi dan kewenangan pemerintah daerah. Penelitian hukum sejarah perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Penelitian hukum sejarah perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Bentuk susunan organisasi dan kewenangannya mengalami perubahan pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dinamika politik yang terjadi akibat peralihan dari undang-undang nomor 32 tahun 2004 ke undang-undang nomor 23 tahun 2014.

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Definisi Istilah

Sistematika Pembahasan

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Kajian Teori

  • Sejarh Otonomi Daerah
  • Pemerintahan yang Baik (Good Governance)
  • Hubungan Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah
  • Kewenangan Pemerintahan Menurut Para Ahli
  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Keabsahan Data

Sejak proklamasi kemerdekaan, peraturan otonomi daerah di Indonesia mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, terdapat delapan (delapan) undang-undang yang mengatur tentang pemerintahan daerah. Sejalan dengan berlakunya UU Otonomi, undang-undang ini menawarkan kewenangan administratif pemerintah daerah yang lebih luas, nyata dan bertanggung jawab.19. Masa otonomi daerah di Indonesia setelah Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 diisi dengan munculnya beberapa undang-undang yang berkaitan dengan pemerintahan daerah, yaitu Undang-undang Nomor 1 Tahun 1957 (sebagai peraturan tersendiri pertama yang berlaku seragam untuk seluruh Indonesia), Undang-undang nomor 18 Tahun 1957. Tahun 1965 (yang menganut sistem otonomi seluas-luasnya) dan undang-undang nomor 5 tahun 1974.

Undang-undang yang terakhir ini mengatur pokok-pokok penyelenggaraan negara yang merupakan tugas-tugas negara. Maka lahirlah undang-undang nomor 22 tahun 1999, dan pelaksanaan otonomi daerah mulai dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 2000. Penyelenggaraan otonomi daerah merupakan pembaharuan sesuai UU No.32 Tahun 2004 dan neraca keuangan juga diperbaharui sesuai UU No.33 Tahun 2004.

Penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan Kantor Perwakilan Rakyat. Bahan hukum primer dalam penelitian ini terdiri dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Bentuk struktur organisasi dan kewenangan Perubahan

Untuk mengetahui dinamika politik yang terjadi akibat peralihan UU Nomor 32 Tahun 2004 ke UU Nomor 23 Tahun 2014. Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan memperkaya pengetahuan tentang sejarah perubahan UU Nomor 32 sejak tahun 2004 hingga Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 akan lebih ditekankan pada perubahan ke arah yang lebih baik dalam pemerintahan daerah. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya, sehingga penelitian mengenai Kajian Sejarah Hukum Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi Benar.

Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan kompetensi peneliti serta dapat menambah wawasan pengetahuan terkait kajian hukum sejarah perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pertambangan Mineral dan Batubara di Indonesia berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 hingga UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah). Publikasi mengenai undang-undang tersebut antara lain buku teks, kamus, ensiklopedia hukum, jurnal hukum, dan komentar atas perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 menjadi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

39 Muhamad Yuhdi Batubara, Keberadaan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Universitas Negeri Malang, jl Semarang 5 Malang, 2019), 29. 44Dinoroy Marganda Aritonang Pola Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah Pasca Berlakunya UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Ilmu Administrasi dan Bandung. Dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, kewenangannya dibagi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah ditinjau dari hak dan kewajibannya masing-masing.

Dinamika politik yang muncul akibat disahkannya UU No. 32 Tahun 2004 menjadi UU No. 23 Tahun 2014.

Dinamika Politik Yang Terjadi Akibat Peralihan Undang-Undang

Pertama, segera revisi UU No. 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, khususnya tentang pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah, serta mengenai Pasal 126 yang memuat status kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Gejala yang mengarah pada konstruksi politik kesatuan seperti ini dapat dilihat dari berlakunya UU No. 5 Tahun 1974, meskipun kemudian dibekukan dengan UU No. 22 Tahun 1999. Disahkan kembali dengan UU No. 27 Tahun 2009 diubah menjadi UU – UU No. 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD.65.

UU No. 32 Tahun 2004 mengatur hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan daerah dan daerah khusus, pembagian urusan pemerintahan, administrasi pemerintahan, kepegawaian daerah, peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, perencanaan pembangunan daerah, keuangan daerah, kerjasama dan penyelesaian perselisihan, perkotaan, desa. , pembinaan dan pengendalian, ketaatan pada kebijakan otonomi daerah. 32 Tahun 2004 negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang khusus dan khusus.66. Dalam pelaksanaannya, UU No. 22 Tahun 1999 masih mempunyai dampak negatif yaitu munculnya arogansi di beberapa daerah sehingga menimbulkan kesan “maksiat” di beberapa daerah.

Model hubungan yang muncul dalam pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 berarti model hubungan antara pemerintah pusat dan daerah menjadi sedikit terpusat lagi. Berbagai kepentingan tersebut diintegrasikan sebaik-baiknya oleh partai politik ke dalam gagasan, visi dan kebijakan partai politik yang bersangkutan. 71 Pemilihan kepala daerah langsung dan partisipasi masyarakat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 diawali dengan penerapan sistem pemilihan umum proporsional terbuka. Revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Perubahan yang sangat signifikan ditegaskan dalam pasal 24 ayat (5) UU No. 32 Tahun 2004, bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih secara berpasangan secara langsung oleh rakyat daerah tersebut. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah atau yang biasa disebut Otonomi Daerah (Otoda), diyakini banyak pihak berarti bahwa undang-undang tersebut mampu mempercepat kesejahteraan masyarakat dengan teori “titik air” yang hanya dirasakan oleh lapisan masyarakat saja. atau bukan pusatnya. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 muncul karena adanya kekhawatiran akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004.

Pembangunan sosial budaya lebih maju dengan otonomi daerah, segala aspek daerah dapat dikembangkan, sesuai dengan prinsip otonomi daerah yang membolehkan pembangunan daerah sepanjang tidak melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tidak dapat dipungkiri bahwa Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 kemudian diubah menjadi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Jadi, jika terjadi perubahan undang-undang no. 32 Tahun 2004 dalam undang-undang no. 23 Tahun 2014 diharapkan demi kesejahteraan masyarakat dan keselarasan persepsi.

Pembahasan Temuan

Bagaimana bentuk struktur organisasi dan kewenangan perubahan undang-undang nomor 32 tahun 2004 menjadi undang-undang nomor 23 tahun 2014.

PENUTUP

Kesimpulan

Undang-undang tentang pemerintahan daerah bersifat dinamis, sehingga peraturan perundang-undangan yang mendasari tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah juga harus terus diperbarui dan diperbaiki. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 sebenarnya mengatur tentang urusan pemerintahan seluas-luasnya, namun pengaturan undang-undang ini masih bersifat umum dan hanya memuat 16 bab dengan 240 pasal. Dalam hal ini peraturannya lebih spesifik dalam mengatur permasalahan pemerintahan yang bersifat absolut, konkuren, dan umum.

Dampak positif dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 adalah dapat memberikan kreativitas kepada daerah agar dapat melaksanakan pembangunan di daerahnya.

Saran Saran

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, perangkat daerah provinsi adalah pembantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Referensi

Dokumen terkait

terbaik dalam menyelesaikan skripsi dengan judul : “ KAJIAN YURIDIS PERIODE JABATAN KEPALA DESA DI INDONESIA (PERBANDINGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004

Mekanisme eksekutif review terhadap Peraturan Daerah menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerahyaitu terhadap Peraturan Daerah harus

bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang mengatur pemilihan

Dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang mengatur pemilihan kepala daerah

Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 sebagaimana yang telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun

Dalam implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance.Dampak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah terhadap bentuk badan hukum dan

Pengaturan BUMD sebelum diberlakukan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah belum berbanding lurus dengan perkembangan sistem tata kelola perusahaan yang

Kewenangan Pemerintah Daerah menjadi sangat luas dan strategis setelah pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang No 33