• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK penyusunan roadmap pengembangan potensi unggulan

N/A
N/A
ratria putri

Academic year: 2023

Membagikan "KAK penyusunan roadmap pengembangan potensi unggulan"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DAERAH

Jl. Soekarno-Hatta No. 59 Telp. (0293) 788189 Fax. (0293) 788122 Kota Mungkid 56511 www.magelangkab.go.id

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

JASA KONSULTANSI

PENYUSUNAN ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI BERBASIS POTENSI UNGGULAN KAWASAN

DI WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

PADA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

KABUPATEN MAGELANG

TAHUN 2023

(2)

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DAERAH

Jl. Soekarno-Hatta No. 59 Telp. (0293) 788189 Fax. (0293) 788122 Kota Mungkid 56511 www.magelangkab.go.id

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN ROADMAP PENGEMBANGAN EKONOMI BERBASIS POTENSI UNGGULAN KAWASAN

DI WILAYAH KABUPATEN MAGELANG

1. LATAR BELAKANG

Kabupaten Magelang memiliki berbagai potensi unggulan yang sangat beragam yang tersebar hampir di seluruh wilayahnya. Secara umum terdapat tiga sektor unggulan yaitu pertanian, pariwisata, dan UMKM. Potensi sektor pertanian meliputi tanaman pangan, hortikultura sayuran, perkebunan salak dan durian serta perikanan. Di sektor pariwisata potensi Kabupaten Magelang juga sangat menonjol.

Keberadaan Candi Borobdur sebagai magnet utama pariwisata didukung dengan banyaknya daya Tarik wisata alam maupun budaya. Keberadaan UMKM dengan jumlah yang cukup besar dan tersebar mendukung pengembangan sektor pariwisata maupun pertanian. Demikian pula sektor industri kreatif di bidang kriya, seni rupa pahat batu, seni pertunjukan, dan kuliner yang akhir-akhir ini berkembang dengan baik di Kabupaten Magelang.

Dilihat dari PDRB atas dasar harga berlaku maupun harga konstan, terdapat tiga sektor dengan kontribusi terbesar di kabupaten, yaitu sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan; sektor industri pengolahan;

serta sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Secara umum, dalam kurun waktu tahun 2010 hingga 2022,

(3)

struktur ekonomi di kabupaten ini tidak mengalami perubahan signifikan. Sektor tersier mendominasi struktur perekonomian dengan rata-rata kontribusi sebesar 41,90 persen. Sementara itu sektor sekunder memiliki rata-rata kontribusi sebesar 31,10 persen dan sektor primer tercatat memiliki rata-rata kontribusi sebesar 27,01 persen.

Sektor pertanian memiliki dokumen pengembangan pertanian dengan konsep agropolitan. Agropolitan adalah kota pertanian yang ditumbuh-kembangkan sebagai sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (sektor usaha pertanian dalam artian luas) di wilayah sekitarnya. Terdapat empat kawasan agropolitan yang akan dikembangkan di Kabupaten Magelang, yaitu :

- Kawasan Agropolitan Merapi Merbabu - Kawasan Agropolitan Sumbing

- Kawasan Agropolitan Salak Pondoh - Kawasan Agropolitan Borobudur

Berdasarkan hasil dari pengembangan sektor pertanian dengan konsep agropolitan sampai saat ini yang masih berkembang cukup baik di wilayah Sawangan dan Kaliangkrik.

Selain pengembangan agropolitan, salah satu program unggulan bidang pertanian di Kabupaten Magelang adalah go organic. Saat ini padi organik menjadi komoditas unggulan. Pengembangan padi organik mencakup lahan hamper dua ribu hektar yang meliputi Kawasan Sawangan, Kawasan Grabag, dan Kawasan Bandongan (Bandongan, Kajoan, Tempuran). Selain padi organik, pada tahun-tahun mendatang juga akan dikembangkan lahan perkebunan kopi organik.

Dalam bidang pariwisata, Kabupaten Magelang melalui Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 telah menetapkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Magelang. Dalam Ripparda ditetapkan Kawasan Strategis Pariwisata (KSP), yaitu pembentukan ruang-ruang pariwisata atau kawasan-kawasan pariwisata yang memiliki batasan wilayah tertentu dan dikembangkan dengan karakter tema produk tertentu. Pengembangan KSP bertujuan untuk:

(4)

- membuat delineasi produk atau mengembangkan keragaman produk dalam suatu wilayah pengembangan, sehingga dapat dikembangkan sejumlah Kawasan pariwisata yang memiliki daya tarik atau karakter produk yang spesifik. Keragaman atau diversifikasi produk tersebut, dimaksudkan agar wilayah tersebut memiliki daya tarik yang beragam dan menarik pangsa pasar yang beragam pula. Daya tarik yang beragam akan memberi peluang pergerakan atau distribusi yang merata pada kawasan-kawasan pengembangan pariwisata yang dikembangkan.

- mengorganisasikan sejumlah obyek dan daya tarik wisata dalam satu keterkaitan hubungan yang saling mendukung diantara obyek-obyek wisata yang berdekatan, sehingga kunjungan wisatawan pada salah satu kawasan pariwisata akan dapat didistribusikan dan memberi nilai manfaat bagi obyek-obyek wisata di dekatnya.

- pembentukan kluster-kluster pengembangan pariwisata yang menghimpun obyek-obyek wisata yang berdekatan dan memiliki kesamaan akses dalam satu Kawasan pengembangan. Hal ini juga dimaksudkan untuk mengembangkan pola atau sistem layanan yang terpadu diantara obyek-obyek wisata yang saling dikaitkan tersebut.

Pemerintah Kabupaten Magelang telah menetapkan empat Kawasan Strategis Pariwisata yaitu:

- KSP A dengan tema “Pengembangan Wisata Alam dan Budaya Gunung Sumbing”. Cakupan wilayahnya meliputi Kecamatan Windusari, Kaliangkrik, Kajoran, Tempuran, Bandongan, Salaman (sebagian) dan Secang (sebagian).

- KSP B dengan tema “Pengembangan Saujana Alam Lembah Merapi dan Merbabu”. Cakupan wilayahnya meliputi Kecamatan Grabag, Ngablak, Tegalrejo, Pakis, Sawangan (sebagian), Candimulyo, Secang (sebagian

- KSP C dengan tema “Pengembangan Wisata Vulkanologi dan Budaya Merapi. Cakupan wilayahnya meliputi Kecamatan Srumbung, Dukun, Mungkid (sebagian), Sawangan (sebagian), Muntilan (sebagian)

- KSP D dengan tema “Borobudur dalam Bayangan Merapi. Cakupan wilayahnya meliputi Kecamatan Mertoyudan, Mungkid (sebagian),

(5)

Muntilan (sebagian), Salam, Ngluwar, Borobudur, Salaman (sebagian).

Berdasarkan Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Magelang tahun 2022- 2042, pariwisata secara tersurat diatur pada rencana pola ruang wilayah kabupaten dengan adanya kebijakan pengembangan kawasan budidaya dengan strategi pengembangan kawasan pariwisata berbasis potensi lokal. Strategi pengembangan kawasan pariwisata berbasis potensi lokal meliputi: (a) mengembangkan kegiatan pariwisata alam, budaya, dan buatan; (b) mempercepat pembangunan simpul pariwisata didukung dengan penyediaan prasarana dan sarana pendukung pariwisata; (c) mengembangkan desa wisata; dan (d) mengembangkan dan meningkatkan daya tarik wisata andalan.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) industri unggulan Kabupaten Magelang adalah produk potensial yang dikembangkan di Kabupaten Magelang dengan memanfaatkan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia lokal, berorientasi pasar, dan ramah lingkungan sehingga memiliki keunggulan kompetitif dan siap menghadapi persaingan global. Dalam dokumen RPIK ditetapkan bahwa produk industri unggulan Kabupaten Magelang yang akan dikembangkan dalam Rencana Pengembangan Industri Kabupaten Magelang 2022-2043 adalah:

- Industri Makanan Berbasis Keripik, Kerupuk, Peyek Dan Sejenisnya - Industri Barang dari Batu

- Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furniture) dan Barang Anyaman Dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya - Industri Pengolahan Kopi

- Industri Gula Merah - Industri Batik

- Industri Makanan Olahan Buah dan Sayuran - Industri Pengolahan Herbal (herb infusion) - Industri Furnitur

Beragamnya potensi Kabupaten Magelang memerlukan strategi dan arah kebijakan pengembangan yang holistik terintegrasi antar

(6)

berbagai sector serta berbasis spasial. Pengembangan ekonomi daerah berbasis potensi lokal menjadi sangat penting dalam rangka pengoptimalan sumberdaya, pemberdayaan masyarakat, ketahanan ekonomi, pelestarian budaya dan identitas lokal menuju pembangunan berkelanjutan. Pengembangan potensi lokal diharapkan juga dapat meningkatkan kemandirian dan kreativitas sehingga mendorong inovasi.

2. DASAR HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2023 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6856);

b. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 5 tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang Tahun 2010-2030 (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2011 Nomor 5);

c. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Magelang Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2015 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 10);

d. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2019 Nomor 5) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 5 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2019-2024 (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Nomor 7 Tahun 2021);

e. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor …. Tahun 2023 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(7)

Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2023 (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2023 Nomor …..);

f. Peraturan Bupati Magelang Nomor 66 Tahun 2022 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2023 (Berita Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2023 Nomor ……).

3. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghasilkan Roadmap Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Kawasan yang holistik terintegrasi antar berbagai sektor serta berbasis spasial b. Tujuan

Tujuan dari penyusunan kajian ini adalah:

1) Mengidentifikasi potensi unggulan di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM di wilayah Kabupatan Magelang;

2) Melakukan analisis keterkaitan spasial di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM di wilayah Kabupatan Magelang;

3) Memetakan clustering kewilayahan potensi unggulan di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM dalam bentuk spasial di wilayah Kabupatan Magelang;

4) Melakukan analisis peluang dan permasalahan potensi unggulan Kabupaten Magelang di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM;

5) Merumuskan arah dan strategi pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Kawasan di Kabupaten Magelang;

6) Menyusun indikasi program dan kegiatan dalam tahapan roadmap Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Kawasan di Kabupaten Magelang.

4. SASARAN

Selaras dengan tujuan pelaksanaan kajian ini, maka sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:

1) Teridentifikasinya potensi unggulan di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM di wilayah Kabupatan Magelang;

2) Tersedianya hasil analisis keterkaitan spasial di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM di wilayah Kabupatan Magelang;

(8)

3) Tersedianya peta clustering potensi unggulan Kabupaten Magelang di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM;

4) Tersedianya hasil analisis peluang dan permasalahan potensi unggulan Kabupaten Magelang di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM;

5) Terumuskannya arah dan strategi pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Kawasan di Kabupaten Magelang;

6) Tersusunnya indikasi program dan kegiatan dalam tahapan roadmap Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Kawasan di Kabupaten Magelang.

5. RUANG LINGKUP 5.1. Spasial

Ruang lingkup spasial dari kajian roadmap Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Kawasan di Kabupaten Magelang ini adalah mencakup seluruh wilayah Kabupaten Magelang.

5.2. Substansi

Ruang lingkup substansial pada kajian ini sekurang-kurangnya mencakup beberapa hal pokok sebagai berikut:

1. Latar belakang, maksud, tujuan, sasaran, dan ruang lingkup pelaksanaan penelitian;

2. Landasan teori;

3. Metode penelitian;

4. Penyajian data dan analisis;

5. Hasil identifikasi potensi unggulan di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM, hasil analisis keterkaitan spasial di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM, peta clustering potensi unggulan Kabupaten Magelang di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM, hasil analisis peluang dan permasalahan potensi unggulan Kabupaten Magelang di bidang pertanian, pariwisata, dan UMKM ;

6. Arah dan strategi pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Kawasan di Kabupaten Magelang;

7. Indikasi program dan kegiatan dalam tahapan roadmap Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Kawasan di Kabupaten Magelang.

(9)

6. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Dalam pelaksanaan kegiatan ini dilakukan beberapa pekerjaan sebagai berikut:

a. Penyedia Jasa Konsultansi yang ditunjuk mempekerjakan tenaga ahli sesuai dengan jenis keahlian yang dibutuhkan beserta personil pendukungnya berikut kelengkapan peralatan pendukung untuk pekerjaan ini dalam kurun waktu yang telah ditentukan dalam kontrak.

b. Untuk melaksanakan kajian pendahuluan pemetaan, konsultan harus mengikuti proses dan lingkup tugas yang harus dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku, dan minimal melalui tahapan sebagai berikut:

1) Persiapan penyusunan kajian seperti mengumpulkan data dan informasi yang ada termasuk membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK. Pokok-pokok kegiatan yang di lakukan pada tahap ini antara lain persiapan administrasi, mobilisasi personil, pengumpulan data-data literatur terkait, pengumpulan data awal, penjadwalan rencana kerja dan penugasan personil, serta persiapan survei;

2) Tahapan pelaksanaan penyusunan kajian yang secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:

i. Menyusun laporan pendahuluan yang minimal dapat memberikan gambaran mengenai latar belakang, dasar hukum, maksud, tujuan, ruang lingkup, landasan teori, metode penelitian, dan jadwal rencana pelaksanaan pekerjaan;

ii. Melakukan pengumpulan data sekunder melalui kajian pustaka/arsip;

iii. Melakukan pengumpulan data primer yang dibutuhkan untuk penelitian;

iv. Melakukan Foccused Group Discussion (FGD) untuk klarifikasi terhadap data dan analisis yang dilakukan serta mengumpulkan data-data tambahan yang diperlukan dari para pemangku kepentingan;

(10)

v. Menyusun laporan akhir yang minimal menyajikan hasil analisis dan merumuskan rekomendasi kepada stakeholder terkait di wilayah Kabupaten Magelang.

7. SUMBER PENDANAAN

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Perubahan Kabupaten Magelang Tahun Anggaran 2023 yang dialokasikan melalui Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Bappeda dan Litbangda pada Kegiatan ……… Sub ………, dengan Pagu Anggaran sebesar ……….,- (………. puluh juta rupiah).

8. Nama dan Organisasi PPK

Nama Organisasi : Pemerintah Kabupaten Magelang

Satuan Kerja : Bappeda dan Litbangda Kab. Magelang Alamat : Jl. Soekarno Hatta No. 59 Kota Mungkid Pengguna Jasa : Kepala Bappeda dan Litbangda

Pejabat Pembuat Komitmen : M. Taufiq Hidayat Yahya, S.STP., M.Si Kegiatan : ……….

Sub Kegiatan : ………

9. JANGKA WAKTU DAN JADWAL PELAKSANAAN

Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah selama 45 (empat puluh lima) hari kalender sejak SPMK diterbitkan.

Adapun jadwal pelaksanaan penelitian (tentative) adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN TANGGAL

1 Persiapan (Penyusunan KAK dan HPS) 27 Oktober – 3 November 2023 2 Penandatanganan SPK dan SPMK 12 November 2023 3 Pelaksanaan kajian 12 November – 27 Desember

2023

Laporan Pendahuluan 15 November 2023

Laporan Akhir 20 Desember 2023

4 Perbaikan Laporan Akhir 20 Desember – 27 Desember 2023

5 Penyerahan Hasil Penelitian 27 Desember 2023

10.KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

(11)

a. Dokumen Roadmap Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Kawasan di Kabupaten Magelang yang terdiri dari:

1) Laporan Pendahuluan sebanyak 3 (tiga) buku;

2) Laporan Akhir sebanyak 3 (tiga) buku;

3) Executive Summary sebanyak 3 (tiga) buku;

b. Flashdisk yang memuat soft file laporan sebagaimana tersebut pada poin a sebanyak 2 (dua) buah.

c. Laporan dibuat dalam bentuk tertulis yang dilengkapi dengan gambar, peta, skema dan tabel. Format laporan adalah sebagai berikut:

1) Buku Laporan

(a) Ukuran kertas A4 kecuali lampiran gambar/peta/skema/tabel yang memerlukan ukuran kertas A3;

(b) Jenis kertas HVS putih polos;

(c) Berat kertas minimal 70 gr;

(d) Format kertas portrait, kecuali tampilan lain yang memerlukan landscape;

(e) Gambar/foto/peta: diprint berwarna;

(f) Jenis huruf/font bookman old style, tegak (kecuali yang perlu dicetak miring), ukuran standar 12 pt (kecuali matrik/tabel), spasi 1,2;

2) Sampul buku laporan Roadmap Pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Unggulan Kawasan di Kabupaten Magelang

(a) Warna dasar kertas putih, jenis kertas karton;

(b) Cetak full color, dilaminasi, softcover;

(c) Khusus untuk laporan akhir cetak full color, dilaminasi, hardcover dilengkapi dengan pita pembatas.

3) File digital Laporan Pendahuluan, Laporan Akhir, Executive Summary, dan peta struktur sesar dalam format MS- Office, peta dalam format shp atau dalam bentuk format yang dapat diedit dan format pdf.

11.PERSONIL

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:

A. TENAGA AHLI

1. Tenaga Ahli Ekonomi Pembangunan (Team Leader) – 1 Orang

(12)

Ahli Ekonomi Pembangunan, minimal pendidikan S2 dengan pengalaman kerja minimal 5 tahun di bidang yang linear dengan melampirkan Curriculum Vitae dan bukti dukung yang relevan.

2. Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah – 1 Orang

Ahli Perencanaan Wilayah, minimal pendidikan S2 dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun di bidang yang linear dengan melampirkan Curriculum Vitae dan bukti dukung yang relevan.

3. Tenaga Ahli Pariwisata – 1 Orang

Ahli Pariwisata, minimal pendidikan S2 dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun di bidang yang linear dengan melampirkan Curriculum Vitae dan bukti dukung yang relevan.

4. Tenaga Ahli Pertanian – 1 Orang

Ahli Pertanian, minimal pendidikan S2 dengan pengalaman kerja minimal 3 tahun di bidang yang linear dengan melampirkan Curriculum Vitae dan bukti dukung yang relevan.

B. TENAGA PENDUKUNG 1. Surveyor – 4 Orang

Persyaratan minimal berpendidikan D-3 Ekonomi Pembangunan, berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

2. Drafter Peta – 1 Orang

Persyaratan minimal berpendidikan D-3 Geografi Wilayah, berpengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

12.PERALATAN

Dalam pelaksanaan kegiatan ini memerlukan peralatan yang harus disediakan oleh penyedia jasa, sebagai berikut:

1. Seperangkat komputer (hardware dan software);

2. Global Positioning System (GPS);

13.ALIH PENGETAHUAN

Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultasi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personal satuan kerja PPK

14.PEMBAYARAN TERMIN

(13)

Pembayaran dilakukan sekaligus sebesar 100% dari nilai kontrak setelah penyedia jasa menyerahkan:

a. Laporan Pendahuluan sebanyak 3 (tiga) buku;

b. Laporan Akhir sebanyak 3 (tiga) buku;

c. Executive Summary sebanyak 3 (tiga) buku;

d. Dokumentasi semua buku laporan pada poin a sampai dengan e dalam bentuk soft copy didalam flash disk sebanyak 2 (dua ) buah.

e. Berita Acara penyerahan pekerjaan.

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat sebagai bahan acuan bagi Pelaksana Pekerjaan untuk melaksanakan kegiatan, dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kota Mungkid, November 2023 Pejabat Pembuat Komitmen

M. TAUFIQ HIDAYAT YAHYA, S.STP., M.Si NIP 19800730 199810 1 001

Referensi

Dokumen terkait

BAB III PERKEMBANGAN POTENSI DAERAH MELALUI PAMERAN PRODUK UNGGULAN DAERAH WONOGIRI DARI TAHUN 2014 A. Perkembangan Pameran Produk Produk Unggulan Tahun

Tujuan dari penelitian ini (1) mengetahui potensi pariwisata yang ada didaerah penelitian dalam hal pengembangan ekoturisme (2) mengidentifikasi wilayah – wilayah potensial

Nama Pekerjaan : Penyusunan Database Potensi Unggulan Daerah (Rencana Umum Penanaman Modal Kabupaten Muara Enim)1. Lokasi : Kabupaten Muara Enim Sumber Dana :

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis komponen penawaran pariwisata, pengembangan potensi ekonomi serta mengetahui besarnya

Kajian Pemetaan Lapangan Usaha Unggulan dan Potensi Investasi di Provinsi Papua Pada Era Pandemi Covid-19 menyajikan metodologi, penghitungan, dan analisis terkait

Sesuai dengan hasil tersebut di atas maka aktor (stakeholder) penting dalam pengembangan potensi UMKM berbasis ekonomi kreatif dan pariwisata bahari sebagai sektor unggulan

Hasil dari penyusunan Kajian Daya Saing Produk Klaster Unggulan Salatiga diharapkan akan menjadi landasan bagi para pemangku kepentingan dalam menentukan skala

Hasil penelitian menunjukkan strategi pengembangan potensi wilayah agroindustri perkebunan unggulan berada pada kuadran I atau strategi yang dibuat dengan menggunakan seluruh