• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAPAL DALAM MENGHADAPI KEADAAN DARURAT DI KAPAL MV. TANTO JAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KAPAL DALAM MENGHADAPI KEADAAN DARURAT DI KAPAL MV. TANTO JAYA "

Copied!
45
0
0

Teks penuh

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Karya Ilmiah Terapan ini yang berjudul : “UPAYA OPTIMALITAS KEMAMPUAN KAPAL DALAM TINDAKAN DALAM KEADAAN DARURAT DI KAPAL MV Eldyan Romadhoni Fajrin, 2020, “Upaya optimalisasi kemampuan awak kapal dalam menghadapi keadaan darurat di MV. Dalam penulisan Karya Ilmiah Terapan ini, penulis memaparkan landasan teori untuk mengoptimalkan kemampuan awak kapal dalam menghadapi keadaan darurat di kapal MV.

Pada temuan penelitian ini, ketidakmampuan awak kapal dalam menghadapi keadaan darurat di kapal pada saat melaksanakan latihan berlayar sangat kurang, hal ini terlihat jelas dari sikap yang diarahkan kepada awak kapal dalam menjalani pelatihan di kapal yang bahkan ada beberapa kru, yang tidak tahu tugas apa yang harus mereka lakukan, dia ambil sesuai dengan daftar yang harus dikumpulkan. Oleh karena kesiapsiagaan kemampuan awak kapal dalam menghadapi keadaan darurat sangatlah penting, oleh karena itu sangat perlu dimaksimalkan setiap latihan untuk menunjang keselamatan seluruh awak kapal di laut, sehingga pelaksanaannya harus diperhatikan untuk mengoptimalkan kemampuan awak kapal dalam menghadapi keadaan darurat di laut. papan. Eldyan Romadhoni Fajrin, 2020, “Kemampuan optimalisasi kapasitas awak kapal dalam menghadapi keadaan darurat di kapal MV.

In the writing of this applied scientific work, the author describes the theoretical basis for the effort to optimize the capability of the fruit vessel in the face of emergency in the MV vessel. In the results of this research, in carrying out sailing practice, the lack of ability of the crew in the face of the emergency on the ship is very deficient, it is clearly seen from the attitude directed by the children of the ship in the training on the ship. There are even some of the crew who do not know what duty they have received according to the Muster list. Because the ability of the ship's crew in the face of an emergency situation is really essential, therefore, the maximization of each exercise is strictly necessary to support the safety of the entire crew in the voyage, so that the implementation is very important to optimize the ability of the ship's children in the face of the circumstances On board.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Lee, 2003) menyatakan bahwa sebagian besar penumpang kapal belum mengetahui struktur dan kondisi kapal sehingga menyebabkan penumpang kapal kebingungan dalam memilih jalur evakuasi. Hal ini menjadi dasar suatu kondisi bahwa peran Anak Buah Kapal (ABK) dan nakhoda kapal sangat penting sebagai pemandu dan koordinator bagi para penumpang untuk menyelamatkan diri sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Selama beberapa jam oven menyala, suhu oven semakin panas dan lama kelamaan menimbulkan asap tebal dan berbau busuk sehingga membangunkan tukang mess yang kebetulan sedang tidur di ruang makan sebelah dapur.

Setelah mengecek asal muasal asap dan menyadari berasal dari kompor, petugas mess tersebut panik dan segera berinisiatif mengambil air dari toilet dan menuangkan air ke atas kompor yang berasap tersebut. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu diadakan pelatihan tentang pentingnya kesiapan diri di atas kapal bagi awak kapal dalam menghadapi situasi darurat yang dapat terjadi sewaktu-waktu dengan tujuan agar latihan ini dapat bermanfaat ketika terjadi gangguan dan keadaan darurat. di kapal. Dari berbagai fenomena diatas mendorong penulis mengangkat permasalahan tersebut untuk diteliti dan kemudian dituangkan dalam skripsi yang berjudul “UPAYA OPTIMALKAN KEMAMPUAN SHIPPERS DALAM MENANGANI KEADAAN DARURAT DI KAPAL MV.

Tabel 1.1 Kecelakaan Kapal Tahun 2005-2009
Tabel 1.1 Kecelakaan Kapal Tahun 2005-2009

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Penelitian

Mengetahui seberapa siap keterampilan dan kemampuan awak kapal dalam penggunaan alat bantu/keselamatan dan alat pemadam kebakaran di kapal dalam kaitannya dengan pelaksanaan latihan darurat. Mengetahui upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala yang terjadi dalam upaya meningkatkan kemampuan awak kapal dalam menghadapi keadaan darurat di kapal.

Manfaat Penelitian

Beberapa penulis telah meneliti pentingnya meningkatkan keterampilan awak kapal untuk menghadapi keadaan darurat di kapal. Situasi di kapal mengenai kelayakan peralatan dan pelatihan awak kapal dalam menangani keadaan darurat masih perlu diperbaiki. Pelaksanaan pelatihan tidak sesuai dengan tujuan dan manfaat dari pelaksanaan pelatihan darurat itu sendiri.

Kesediaan peranti keselamatan masih belum mencukupi sepenuhnya (ia masih tidak serasi dengan bilangan peranti yang tertulis dalam sijil bomba.

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya
  • Peraturan-peraturan Keselamatan
  • Jenis-Jenis Keadaan darurat
  • Tata Cara Prosedur Keadaan Darurat
  • Tujuan Latihan Keadaan Darurat

Laporan pemeriksaan perlengkapan sekoci pada kapal barang harus dicatat dalam buku catatan, yang juga mencatat kejadian-kejadian pada saat sekoci diluncurkan dan diturunkan sesuai dengan ayat (c) peraturan ini. e) Pada kapal penumpang, kecuali yang digunakan dalam pelayaran internasional jarak pendek. Pengumpulan dan inspeksi harus diatur sedemikian rupa sehingga awak kapal benar-benar kompeten dan terlatih dalam tugas yang diberikan, termasuk instruksi untuk menangani dan memperbaiki perahu ketika diangkut. g) Isyarat darurat untuk memberitahukan penumpang di titik pendakian harus terdiri dari tujuh tiupan pendek atau lebih secara berturut-turut, diikuti dengan satu tiupan panjang peluit atau sirene. Sinyal ini harus dilengkapi pada kapal penumpang, dengan pengecualian pada pelayaran internasional jarak pendek dengan sinyal lain yang harus dioperasikan secara elektrik, mencakup semua kapal yang dilayani oleh anjungan.

Keadaan darurat adalah keadaan di luar keadaan normal yang cenderung mengancam keselamatan awak kapal, dan. Keadaan darurat akibat tabrakan antara kapal dengan kapal atau kapal dengan dermaga atau dengan benda terapung lainnya akan mengakibatkan kerusakan pada kapal dan dapat mengakibatkan korban jiwa, tumpahan minyak di laut pada kapal tanker dan menimbulkan kebakaran. Situasi lainnya adalah kepanikan atau ketakutan para penumpang kapal yang justru menunda tindakan awak kapal dalam menghadapi atau berusaha mengurangi keadaan darurat tersebut.

Kebakaran pada kapal dapat terjadi di berbagai tempat pada kapal yang memiliki kondisi untuk terjadinya kebakaran, antara lain. Semua benda yang ada di kapal dapat terbakar jika benda tersebut berada di tempat yang mempunyai suhu lebih tinggi dari titik nyala benda tersebut. Jika ketiga kondisi terjadinya kebakaran di atas ditemukan pada kapal, maka akan terjadi kebakaran pada kapal yang mengakibatkan terjadinya kebakaran pada kapal.

Walaupun kapal mempunyai awak yang terampil, namun situasi kebakaran di kapal sangat berbeda dengan situasi darurat lainnya, karena suhu di sekitar kapal panas, dalam situasi seperti itu, tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan ledakan dan terbatasnya ruang bagi awak kapal ketika mencoba. Untuk memadamkannya, terkadang timbul kepanikan di kalangan awak kapal untuk mengatasi keadaan tersebut. Kapal kandas adalah keadaan darurat yang disebabkan oleh kapal yang kandas di perairan yang wajar, yang terjadi secara tidak sengaja sehingga membahayakan keselamatan jiwa manusia, termasuk kapal yang tidak dapat bermanuver, yaitu karena suatu keadaan khusus yang tidak mampu memanipulasi gerak. Kebocoran pada kapal terjadi karena kapal kandas, namun bisa juga terjadi akibat tabrakan atau kebakaran.

Bantuan yang diberikan tidak mudah untuk dilakukan karena tergantung pada kondisi cuaca saat itu dan kemampuan serta ketrampilan awak kapal yang akan memberikan bantuan, serta fasilitas yang tersedia. Jika terjadi kebakaran di atas kapal, setiap penumpang yang pertama kali menyadari adanya bahaya kebakaran wajib melaporkan kejadian tersebut kepada petugas yang bertugas di anjungan. Setiap awak kapal yang mendengar panggilan kebakaran harus menjalankan tugasnya sesuai dengan perannya dalam sertifikat. api dan segera berangkat ke tempat tugasnya menunggu perintah selanjutnya dari ketua tim pemadam.

Biasakan kru darurat kapal untuk mengurangi rasa panik saat terjadi keadaan darurat.

Kerangka Penelitian

Tanto Jaya, setelah data diterima akan dilakukan perbandingan dan evaluasi mengenai apa yang terjadi pada kondisi di kapal dengan apa yang dianjurkan prosedur sesuai peraturan yang berlaku. Setelah itu akan dilakukan penilaian terhadap apa yang terjadi atas apa yang terjadi, apakah sesuai dengan aturan yang berlaku atau tidak, jika tidak maka akan dilakukan penilaian terhadap permasalahan mengenai penyebab dan alasan terjadinya perubahan kondisi tersebut. kapal untuk menerapkan peraturan. Sementara bila sudah sesuai, akan dilakukan upaya peningkatan sesuai ketentuan yang ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Jenis dan Sumber Data

  • Sumber Data Primer
  • Sumber Data Sekunder

Pemilihan Informan

Teknik Pengumpulan Data

  • Teknik Observasi
  • Teknik Komunikasi
  • Teknik Dokumentasi
  • Teknik Studi Pustaka

Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala yang tampak pada objek penelitian, yang dalam hal ini adalah MV. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap obyek tempat terjadinya atau berlangsungnya peristiwa, sehingga pengamatannya bersamaan dengan obyek yang diteliti, disebut pengamatan langsung. Teknik komunikasi adalah cara pengumpulan data melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dan sumber data.

Dalam pengumpulan data pada skripsi ini menggunakan teknik komunikasi langsung yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan wawancara sebagai alatnya. Untuk memperoleh informasi data yang akurat dan obyektif maka harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan sumber informasi yang dalam penelitian ini adalah perwira kapal dan awak kapal sebagai sumber informasi. Mendapatkan informasi dengan demikian tidaklah sulit, sebab antara pencari informasi dan sumber informasi sudah terjalin hubungan yang baik.

Dimana pencari informasi adalah taruna dan sumber informasi adalah awak kapal MV.TANTO JAYA. Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip termasuk buku-buku pendapat, teori, dalil/hukum dan lain-lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian di atas kapal MV. Teknik/makalah penelitian digunakan dengan maksud untuk melengkapi data apabila timbul kesulitan dan digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian yang akan dilakukan.

Merupakan suatu metode pengumpulan berbagai informasi dan referensi lain yang dilakukan di perpustakaan dengan cara merangkum, mencatat dan mempelajari buku-buku terbitan Poltekpel Surabaya, serta sumber referensi lainnya. Teknik studi kepustakaan ini merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca saja dan mencatat data-data yang berkaitan dengan penelitian, baik berupa buku maupun karya tulis lainnya. Data-data yang diperoleh dari penelitian kepustakaan ini disajikan dalam makalah ini tentunya dengan bahasa yang mudah dipahami dan dipahami.

Teknik Analisis Data

  • Reduksi Data
  • Tampilan Data
  • Pengambilan Keputusan dan Verifikasi

Gambar

Tabel 1.1 Kecelakaan Kapal Tahun 2005-2009
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya
Gambar 2.1 Flowchart Kerangka Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

DEVELOPMENT ASSESSMENT UNIT MEETING 23 MARCH, 2021 ITEM-3 DA 896/2021/LD – TWO STOREY DWELLING AND RETAINING WALLS ON PROPOSED LOT 2 IN A SUBDIVISION OF LOT 25 DP 883498 BRECON

Utama Lain lain Keadaan air Jarak kapal Kecepatan kapal Baling baling kapal koefisien balok Berubahnya geografis laut Kurangnya pengetahuan Perwira dan awak kapal