• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Aktif Antioksidan Tumbuhan Gagatan Harimau (Paraboea leuserensis B.L Burt) serta Uji Sitotoksik - eSkripsi Universitas Andalas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Aktif Antioksidan Tumbuhan Gagatan Harimau (Paraboea leuserensis B.L Burt) serta Uji Sitotoksik - eSkripsi Universitas Andalas"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER DARI EKSTRAK AKTIF ANTIOKSIDAN TUMBUHAN GAGATAN HARIMAU (Paraboea leuserensis B.L Burt) SERTA UJI SITOTOKSIK

TESIS

NUR LAILY HARFITA NIM : 2120412003

Pembimbing I : Prof. Dr. Adlis Santoni Pembimbing II: Prof. Dr. Suryati

PROGRAM STUDI MAGISTER KIMIA DEPARTEMEN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2024

(2)

ISOLASI dan KARAKTERISASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER dari EKSTRAK AKTIF ANTIOKSIDAN TUMBUHAN GAGATAN HARIMAU (Paraboea leuserensis B.L Burt) serta UJI SITOTOKSIK

Oleh: NUR LAILY HARFITA (2120412003)

(Dibawah bimbingan: Prof. Dr. Adlis Santoni M.S Dan Prof. Dr. Suryati, M.Si) Abstrak

Paraboea leuserensis adalah tumbuhan endemik Gunung Leuser terletak di dua provinsi yaitu Aceh dan Sumatera Utara yang telah digunakan sebagai tumbuhan obat dengan cara dikunyah atau direbus untuk pengobatan seperti sakit perut dan penambah stamina. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder dari tumbuhan Paraboea leuserensis berdasarkan evaluasi potensi antioksidan dan antikanker mengggunakan uji in vitro. Ektrak aktif antioksidan lebih lanjut diisolasi dengan metoda kromatograpi. Penetapan struktur hasil isolasi mengunakan spektrofotometer Ultraviolet-Visible (UV-Vis) dan Fourier Transform Infared (FT-IR), dan Nuclear Magnetic Resonance (NMR). Uji antioksidan dengan metode 2,2-diphenyl-1-1picrylhydrazyl (DPPH), dan uji antikanker terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan metode Microculture Tetrazolium Test (MTT). Adanya aktivitas antioksidan dan antikanker diukur dengan IC50. Kandungan total fenolik dan flavonoid untuk ekstrak etil asetat terbesar yaitu 298,128 mg GAE/g sampel untuk fenolik total, 6,973 mg QE/g sampel untuk flavonoid total, aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 28,04 mg/L dan antikanker payudara sel MCF-7 dengan nilai IC50 sebesar 20,88 mg/L.

Ekstrak etil asetat diisolasi dengan menggukan kromatografi kolom menghasilkan beta-sitosterol glikosida menunjukan aktivitas terhadap sel kanker payudara MCF- 7 dengan IC50 24,83 mg/L. Dapat disimpulkan bahwa tumbuhan Paraboea leuserensis memiliki potensi antioksidan dan aktivitas antikanker.

Kata Kunci: Paraboea leuserensi, Antioksidan, Sitotoksik, Beta-Sitosterol glikosida

(3)

THE ISOLATION and CHARACTERIZATION of SECONDARY METABOLITES from THE ACTIVE ANTIOXIDANT EXTRACT of THE

GAGATAN HARIMAU PLANT (Paraboea leuserensis B.L Burt) and THEIR CYTOTOXICITY

By: NUR LAILY HARFITA (2120412003)

(Supervised by: Prof. Dr. Adlis Santoni M.S Dan Prof. Dr. Suryati, M.Si) Abstract

Paraboea leuserensis, an endemic plant of Mount Leuser located in two provinces, Aceh and North Sumatra, has been traditionally utilized as a medicinal plant, either chewed or boiled, for treating ailments such as stomachaches and boosting stamina. This study aims to isolate secondary metabolite compounds from the Paraboea leuserensis plant based on the evaluation of antioxidant and anticancer potential through in vitro tests. Active antioxidant extracts were further isolated using chromatography methods. The structural determination of the isolated compounds employed Ultraviolet-Visible (UV-Vis) and Fourier Transform Infrared (FT-IR) spectroscopy, as well as Nuclear Magnetic Resonance (NMR). Antioxidant activity was assessed using the 2,2-diphenyl-1- 1picrylhydrazyl (DPPH) method, and anticancer activity against MCF-7 breast cancer cells was tested using the Microculture Tetrazolium Test (MTT). The presence of antioxidant and anticancer activities was measured by IC50 values.

The total phenolic and flavonoid contents for the largest ethyl acetate extract were 298.128 mg GAE/g sample for total phenolics and 6.973 mg QE/g sample for total flavonoids. The antioxidant activity exhibited an IC50 value of 28.04 mg/L, while the anticancer activity against breast cancer MCF-7 cells showed an IC50

value of 20.88 mg/L. The ethyl acetate extract, isolated through column chromatography, yielded beta-sitosterol glycoside, indicating activity against MCF-7 breast cancer cells with an IC50 of 24.83 mg/L. In conclusion, Paraboea leuserensis demonstrates potential as a source of antioxidant compounds and exhibits anticancer activity.

Key Words: Paraboea leuserensi, Antioxidant, Cytotoxixity, Beta-sitosterol glycoside

Referensi

Dokumen terkait

Adapun skripsi ini berjudul “ Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Pada Jamur Endofit Dari Tumbuhan Raru (Cotylelobium melanoxylon) ”.. Dalam kesempatan ini penulis

Isolasi Senyawa Aktif Antioksidan Dari Fraksi n-Heksana Tumbuhan Paku Nephrolepis Falcata (Cav.) C.. untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau media lain

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak n-heksan daun tumbuhan maja (A. marmelos Linn) yang berasal dari

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan golongan senyawa metabolit sekunder pada jaringan kayu batang tumbuhan paliasa (Kleinhovia hospita L.) dari ekstrak

maka dari itu pada penelitian ini dilakukan isolasi dan uji toksisitas senyawa metabolit sekunder terhadap tumbuhan paku ahaka dari ekstrak n- heksana yang

Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak etil asetat pada daun sambiloto dengan menggunakan cara

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi dan identifikasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol daun kelor ( Moringa oleifera Lamk.).. Penelitian ini

Identifikasi senyawa metabolit sekunder adalah proses mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam daun tebu, meliputi uji golongan senyawa metabolit secara