• Tidak ada hasil yang ditemukan

Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Aktif Antioksidan Tumbuhan Gagatan Harimau (Paraboea leuserensis B.L Burt) serta Uji Sitotoksik - eSkripsi Universitas Andalas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Aktif Antioksidan Tumbuhan Gagatan Harimau (Paraboea leuserensis B.L Burt) serta Uji Sitotoksik - eSkripsi Universitas Andalas"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kanker adalah gangguan kesehatan yang ditandai dengan proliferasi sel-sel yang abnormal yang memiliki kemampuan untuk menyebar dan menyebar ke bagian tubuh lain. Indonesia menghadapi masalah kesehatan yang signifikan, dengan tingkat kematian menempati urutan kedua setelah penyakit kardiovaskular. Di antara semua jenis kanker, kanker payudara memiliki tingkat kematian tertinggi di Indonesia dan merupakan penyebab utama terhadap kematian terkait kanker. Data Globocan dari tahun 2020 mengungkapkan bahwa terdapat 68,858 kasus baru kanker payudara di Indonesia, yang menyumbang 16,6% dari total 396,914 kasus kanker. Selain itu, jumlah kematian akibat kanker payudara melebihi 22,000 kasus (Kemkes, 2022).

Obat herbal merupakan salah satu pengobatan komplementer dan alternatif dalam pelayanan kesehatan di luar pengobatan konvensional (Delima et al., 2020).

Obat herbal mengacu pada penggunaan biji tanaman, akar, daun, kulit kayu, atau bunga untuk tujuan pengobatan (Maqbool et al., 2019). Alasan paling umum untuk menggunakan obat tradisional adalah karena lebih terjangkau, lebih sesuai dengan pemikiran pasien untuk menghilangkan kekhawatiran tentang efek samping obat kimia (sintetis), keinginan untuk perawatan kesehatan pribadi, dan memungkinkan akses informasi kesehatan publik yang lebih besar (Benzie & Wachtel-Galor, 2011).

Famili Gesneriaceae telah dilaporkan mengandung flavonoid, terpenoid, glukosida fenolik, kuinon, xanton, dan lignan. Beberapa spesies Gesneriaceae digunakan dalam pengobatan tradisional dan menunjukkan aktivitas antibakteri, antijamur, antivirus, antikanker, antiinflamasi, dan antioksidan (Verdan &

Stefanello, 2021). Genus Paraboae termasuk dalam famili Gesneriaceae dengan perkiraan 3500 spesies dalam 147–150 generasi sebagian besar tersebar di daerah tropis dan subtropis, dengan beberapa daerah beriklim sedang (Puglisi et al., 2016).

Paraboea leuserensis adalah tumbuhan endemik Gunung Leuser terletak di dua provinsi yaitu Aceh dan Sumatera Utara yang meliputi Kabupaten Dairi, Karo, dan

(2)

2

Langkat. Paraboea leuserensis dikenal oleh masyarakat karo dengan sebutan

“Gagatan Harimau”, tumbuhan ini berupa perdu dan telah digunakan sebagai tumbuhan obat dengan cara dikunyah untuk pengobatan seperti sakit perut dan penambah stamina (Ginting et al., 2015; Purba et al., 2016).

Kajian ilmiah tentang metabolit sekunder dari tumbuhan gagatan harimau masih sedikit dilaporkan, bahkan belum ada dilaporkan hasil isolasi dari tumbuhan gagatan harimau ini, menjadikan salah satu peluang objek riset bagi penulis. Maka pada penelitian ini akan dilakukan isolasi dan penetapan struktur kimia hasil isolasi dari tumbuhan gagatan harimau. Pada penelitian ini juga dilakukan penentuan aktivitas antioksidan dari ekstrak heksana, etil asetat, dan metanol serta uji sitotoksik. Ektrak aktif antioksidan lebih lanjut dilakukan identifikasi kandungan senyawa dengan liquid chromatography tandem-mass spectrometry (LC-MS) dan diisolasi. Isolasi lebih lanjut dilakukan dengan metoda kromatograpi, penetapan struktur hasil isolasi mengunakan spektrofotometer Ultraviolet-Visible (UV-Vis) dan Fourier Transform Infared (FT-IR), dan Nuclear Magnetic Resonance (NMR).

Uji antioksidan dengan metode 2,2-diphenyl-1-1picrylhydrazyl (DPPH), dan uji antikanker terhadap sel kanker payudara MCF-7 dengan metode Microculture Tetrazolium Test (MTT). Adanya aktivitas antioksidan dan anti kanker diukur dengan IC50.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kandungan fenolik, total flavonoid, aktivitas antioksidan dan sitotoksik ekstrak tumbuhan gagatan harimau?

2. Bagaimana struktur senyawa metabolit sekunder dari ekstrak aktif antioksidan tumbuhan gagatan harimau ?

1.3. Tujuan Penelitian

2. Menentukan kandungan fenolik total, flavonoid, aktivitas antioksidan, dan sitotoksik ekstrak gagatan harimau.

3. Mengisolasi dan menentukan struktur kimia senyawa hasil isolasi dari ekstrak aktif antioksidan tumbuhan gagatan harimau.

(3)

3

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai struktur kimia senyawa metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak aktif antioksidan tumbuhan gagatan harimau dan membuktikan bahwa senyawa metabolit sekunder tumbuhan gagatan harimau dapat digunakan sebagai terapi herbal alternatif.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui senyawa metabolit sekunder hasil isolasi dari ekstrak etil asetat yang terdapat pada Bionutrien AGF.. Bionutrien

Penelitian ini dibatasi pada identifikasi jenis senyawa metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan pada masing- masing ekstrak metanol buah Zanthoxylum acanthopodium DC

Pada akhirnya penelitian ini akan memberikan informasi tambahan mengenai senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam tumbuhan Fagraea ceilanica Thunb. serta

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak n-heksan daun tumbuhan maja (A. marmelos Linn) yang berasal dari

Senyawa metabolit sekunder yang banyak ditemukan dalam genus Garcinia adalah senyawa santon, flavonoid, benzofenon, kumarin, dan sebagian kecil terpenoid.. Berikut

Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan isolasi dan identifikasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak etil asetat pada daun sambiloto dengan menggunakan cara

Telah dilakukan penelitian tentang isolasi dan identifikasi senyawa metabolit sekunder dari ekstrak metanol daun kelor ( Moringa oleifera Lamk.).. Penelitian ini

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh senyawa metabolit sekunder ekstrak metanol kulit buah mangrove pidada yang merupakan senyawa murni berupa