• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Tanah pada Berbagai Jenis Tanah

N/A
N/A
Muhammad Khadifa

Academic year: 2024

Membagikan "Karakteristik Tanah pada Berbagai Jenis Tanah"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK TANAH PADA GLACIAL SOILS, ALLUVIAL SOILS, LACUSTRINE SOILS, MARINE SOILS, AEOLIAN

SOILS, COLLUVIAL SOILS

Oleh:

Muhammad Khadifa Rizqi Maula, NIM 22132013

Prodi Teknologi Pertambangan Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung email: [email protected]

Tanah menurut Braja M. Das didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral- mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia) satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk (yang berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruangruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut. Tanah berfungsi juga sebagai pendukung pondasi dari bangunan. Maka diperlukan tanah dengan kondisi kuat menahan beban di atasnya dan menyebarkannya merata.

Tanah adalah material kompleks yang terdiri dari tiga fase elemen utama (yaitu: butiran padat, air, dan udara) ) seperti pada gambar di bawah:

Tiga Fase Elemen Tanah

Keterangan : V = Volume

Vs = Volume butiran padat Vv = Volume pori

Vw = Volume air di dalam pori Va = Volume udara di dalam pori W = Berat

Ww = Berat air

Ws = Berat butiran padat

• Untuk menentukan volume tanah keseluruham dapat digunakan rumus:

V = Vs + Vv = Vs + Vw + Va

• Apabila udara dianggap tidak mempunyai berat, maka berat total dari contoh tanah dapat dinyatakan sebagai:

W = Ws + Ww

Void ratio (angka pori) didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori dan volume butiran padat. Jadi :

𝑒 =𝑉𝑣 𝑉𝑠

• Porositas didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori dan volume tanah total, atau

𝑛 =𝑉𝑣

𝑉 × 100%

(2)

• Kadar air (w) yang juga disebut sebagai water content didefinisikan sebagai perbandingan antara berat air dan berat butiran padat dari volume tanah yang diselidiki.

𝑊 =𝑊𝑤

𝑊𝑠 × 100%

Untuk tanah kering besaran kadar air ini adalah 0%. Pada umumnya kadar air tanah adalah kurang dari 100%. Namun untuk tanah organik dan gambut, kadar air ini bisa mencapai 500% atau bahkan lebih.

• Berat spesifik atau Specific gravity (Gs) didefinisikan sebagai perbandingan antara berat satuan butir dengan berat satuan volume.

𝐺𝑠 = γs γw

• Bobot isi merupakan petunjuk kerapatan tanah. Makin padat suatu tanah makin tinggi bobot isinya, yang berarti makin sulit meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Bobot isi penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-tiap hektar tanah, yang didasarkan pada berat tanah per hektar (Hardjowigeno, 1993).

A. Glacial Soils

Tanah glasial adalah jenis tanah yang terbentuk sebagai hasil dari aktivitas gletser selama ribuan tahun. Proses pembentukannya terjadi ketika gletser menggerus dan mengangkut material batuan yang ada di bawahnya. Gletser adalah massa besar es yang bergerak sangat lambat dan dapat merusak, mengangkut, dan mengubah batuan

dan tanah di sepanjang jalur pergerakannya.

B. Alluvial Soils

Tanah alluvial adalah jenis tanah yang terbentuk sebagai hasil dari sedimentasi material yang dibawa oleh air sungai, aliran sungai, atau banjir selama periode waktu yang lama. Tanah alluvial biasanya ditemukan di dataran banjir sungai atau lembah sungai yang luas.

C. Lacustrine Soils

Tanah lacustrine adalah jenis tanah yang terbentuk dari endapan sedimen yang terakumulasi di dasar dan sekitar danau yang tenang (danau endapan) selama periode waktu yang lama

D. Marine Soils

Tanah marine, atau tanah laut, adalah jenis tanah yang terbentuk di daerah pesisir atau wilayah pantai yang dipengaruhi oleh interaksi air laut dan lingkungan daratan.

E. Aeolian Soils

Tanah aeolian adalah jenis tanah yang terbentuk akibat deposisi atau pergerakan material sedimen oleh angin. Proses ini terjadi ketika angin membawa pasir, debu, atau partikel kecil lainnya dan mengendapkannya di lokasi tertentu.

F. Colluvial Soils

Tanah colluvial adalah jenis tanah yang terbentuk akibat pengendapan material longsor atau

(3)

erosi yang mengalir ke bawah lereng bukit atau pegunungan. Tanah ini terbentuk di tempat-tempat di mana tanah, batuan, atau material longsor mengalami pergerakan dan kemudian mengendap di bagian bawah lereng atau dataran rendah yang lebih datar.

Referensi

Das, Braja M., (1993). Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Mila, Nata. (2020). Klasifikasi Tanah.

Retrieved from : https://www.academia.edu/625 0649/1_Klasifikasi_tanah Diakses pada 4 September 2023.

Ardian (2022). KAJIAN

PERMEABILITAS, BOBOT ISI DAN POROSITAS PADA TANAH YANG DIOLAH DAN DIBERI PUPUK KOMPOS DI

DESA TALIKURAN

KECAMATAN REMBOKEN KABUPATEN MINAHASA.

Universitas Sam Ratulangi.

Manado

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan desain penelitian RAL ( Rancangan Acak Lengkap) dengan perlakuan tanah dari tiga jenis tanah : tanah aluvial paingan, tanah regosol

Berdasarkan pengujian karakteristik tanah yang dilakukan, jenis tanah pada penelitian ini adalah tanah lempung dengan batas cair rendah (Clay Low).. Karena jenis sample

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “PENGARUH BERBAGAI TIPE TANAH LEMPUNG PADA KARAKTERISTIK KOMPOSIT KANJI” adalah benar-benar hasil penelitian saya

UJI HASIL BAWANG MERAH ( Allium ascalonicum L ) PADA BERBAGAI APLIKASI JENIS PUPUK DI TANAH..

fisik tanah pada berbagai jenis pemanfaatan lahan, serta mengkaji hubungan karakteristik fisik tanah, kondisi penutupan tanah dan kondisi tegakan pohon terhadap

Diduga jenis tanah aluvial akan memberikan pengaruh yang lebih baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman okra dibandingkan dengan tanah podzolik

Dari hasil penelitian penapisan bakteri selulolitik yang diisolasi dari berbagai jenis tanah didapatkan satu isolat yang potensial yaitu Isolat 6.2 menunjukan

DETEKSI CEMARAN MIKROBIOLOGI KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA BERBAGAI JENIS PEMPEK DAN WAKTU SIMPAN Oleh DEWI PURNAMA SARI SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh