• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1) KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN DIARE YANG DI RAWAT DI RUMAH SAKIT OLEH : HIDAYATUN NAJAH NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1) KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN DIARE YANG DI RAWAT DI RUMAH SAKIT OLEH : HIDAYATUN NAJAH NIM"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN…

Latar Belakang Masalah…

Hasil Riskesdas tahun 2018 menyebutkan angka kejadian diare di provinsi Kalimantan Timur sebesar 6,75% dan berdasarkan. Selanjutnya pada penatalaksanaan diare dengan dehidrasi sedang, berikan terapi B yaitu: pemberian oralit pada 3 jam pertama, pemberian minuman sedikit namun sering dan pemberian zinc. Kemudian dalam mengatasi diare dengan dehidrasi berat dapat diberikan terapi C yaitu: pemberian cairan infus, pemberian oralit, pemberian minuman sedikit namun sering dan pemberian zinc selama 10 hari berturut-turut (Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2011). . .

Rumusan Masalah…

Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan mencatat jumlah kasus diare pada Agustus 2019 hingga Januari 2020 sebanyak 10 kasus dengan rata-rata 1 hingga 2 kasus diare per bulan.

Tujuan Penelitian…

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian studi kasus “Keperawatan Anak Diare yang Dirawat di Rumah Sakit”.

Manfaat Penelitian…

TINJAUAN PUSTAKA…

Konsep Medis Diare…

  • Pengertian…
  • Etiologi…
  • Anatomi Fisiologi…
  • Patofisiologi…
  • Manifestasi Klinis…
  • Pemeriksaan Penunjang…
  • Penatalaksanaan…

Masalah Keperawatan

  • Definisi Masalah Keperawatan…
  • Komponen Masalah Keperawatan…
  • Pathway Diare
  • Masalah Keperawatan Pada Klien Diare

Masalah keperawatan merupakan pengkajian klinis terhadap respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang dialaminya, baik aktual maupun potensial. Diagnosa keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respon individu klien, keluarga dan masyarakat terhadap situasi yang berhubungan dengan kesehatan (PPNI, 2017). Dalam konsep masalah asuhan keperawatan menurut PPNI (2017) terdapat dua komponen utama yaitu masalah atau label diagnostik dan indikator diagnostik.

Masalah merupakan label diagnosa keperawatan yang menggambarkan hakikat respon klien terhadap suatu kondisi kesehatan atau proses kehidupan. Tanda/gejala dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu: a) Mayor: tanda/gejala yang ditemukan untuk menguatkan diagnosis. b) Minor: Jika ditemukan, dapat mendukung diagnosis. Faktor-faktor yang berhubungan atau kondisi klinis yang berhubungan atau penyebab masalah keperawatan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan status kesehatan yang meliputi empat kategori, yaitu: a.

Konsep masalah keperawatan meliputi pengertian, kriteria masalah dan faktor-faktor yang berhubungan dengannya.Di bawah ini penjelasan masalah keperawatan pada penyakit diare. Gangguan pertukaran gas adalah oksigenasi yang berlebihan atau tidak mencukupi dan/atau eliminasi karbon dioksida pada membran alveolar-kapiler. Hipovolemia adalah penurunan volume cairan intravaskular, interstisial dan/atau intraseluler a) Kehilangan cairan aktif b) Kurangnya asupan cairan 3) Kriteria mayor dan minor.

Gangguan integritas kulit adalah kerusakan pada kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan (mukosa, kornea, fasia, otot, tendon, tulang, tulang rawan, kapsul sendi dan/atau ligamen).

Konsep Asuhan Keperawatan Anak Dengan Diare…

  • Pengkajian…
  • Diagnosa Keperawatan…
  • Intervensi Keperawatan…
  • Implementasi Keperawatan…
  • Evaluasi Keperawatan…

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif berupa tinjauan literatur untuk mengetahui permasalahan asuhan keperawatan pada anak diare. Berdasarkan tabel di atas diperoleh data skor untuk Klien 1 dan Klien 2 yang dirawat dengan diagnosa medis diare. Sedangkan pada klien 2 diagnosa keperawatan kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif, dan diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada klien 1 adalah diare berhubungan dengan proses inflamasi infeksius pada usus dan defisiensi volume cairan. Sedangkan pada klien 2 terjadi defisiensi volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif dan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan muntah. Rumusan penulisan diagnosa keperawatan yang tercantum untuk klien 1 dan 2 menurut teori penulisan diagnosa pada PPNI SDKI (2017) berarti hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (D.0023.

Kata-kata penulisan diagnosa keperawatan yang tertera pada klien 1 menurut pedoman teori penulisan diagnosa dalam PPNI SDKI (2017) artinya diare ada hubungannya dengan fisiologi (D.0020. Sedangkan pada klien 2 menurut asumsi peneliti, keperawatannya Diagnosa yang dapat ditegakkan adalah diagnosa keperawatan diare, sedangkan klien 2 mempunyai diagnosa yang teratasi sebagian setelah 2 hari perawatan yaitu diagnosa hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif dan diagnosa keperawatan defisit nutrisi berhubungan dengan penurunan asupan makanan.

Namun pada klien 1 diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan adalah diare berhubungan dengan fisiologi (suatu proses infeksi, resiko hipovolemia ditandai dengan kurangnya asupan cairan, resiko kekurangan nutrisi ditandai dengan faktor psikologis), Risiko gangguan integritas kulit ditandai oleh beberapa faktor.

Konsep Keperawatan Anak…

  • Paradigma Keperawatan Anak…
  • Batasan Usia Anak…
  • Pengertian Pertumbuhan Dan Perkembangan…
  • Prinsip Keperawatan Anak…
  • Peran Perawat Anak…
  • Pengertian Hospitalisasi…

METODE PENELITIAN…

  • Pendekatan/Desain Penelitian…
  • Subyek Penelitian…
  • Definisi Operasional…
  • Lokasi dan Waktu Penelitian…
  • Prosedur Penelitian…
  • Metode dan Instrument Pengumpulan Data…
  • Keabsahan Data…
  • Analisis Data…

Pada klien 1 status gizi klien selama sakit tidak ada/nafsu makan berkurang, sedangkan status gizi klien 2 selama sakit adalah makan 3 kali sehari dengan ½ porsi bubur, lauk pauk, buah dan air putih pada klien 2. Status cairan klien 1 adalah sekitar ASI dan air minum 7-9 kali/hari, dipasang cairan kristaloid (RL) 18 rpm, terapi atau pengobatan saat ini, klien 1 diberi obat antipiretik L bio 2 x 1, zinc 2 x 1, suntikan Paracetamol 70 mg (7 cc) jika demam. Sedangkan status cairan klien 2 minum air putih dengan frekuensi tidak ditemukan data, dipasang cairan icrystaloid (RL) 16 tpm, untuk pemberian terapi atau pengobatan klien meminum sirup paracetamol 1 sendok makan, Cefotaxime 1 x 500 mg, diberikan bubuk diare 3 x 1 (1 bungkus).

Diagnosa klien 1 diare berhubungan dengan proses infeksi virus, parasit, bakteri, mikroorganisme, dan diagnosa keperawatan defisiensi volume cairan berhubungan dengan peningkatan frekuensi buang air besar. Dari hasil pengkajian yang terdapat pada klien 1 diperoleh data subjektif klien yang buang air besar sejak 5 hari dengan frekuensi ± 3 kali/hari dengan konsistensi encer dan klien lemah. Rumusan diagnosa keperawatan tertulis pada klien 2 menurut pedoman penulisan diagnosa SDKI PPNI (2017) adalah defisit gizi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan (D.0019.

Pelaksanaan yang dilakukan pada klien 1 dan pada klien 2 terlaksana sesuai dengan rencana yang telah disusun. Hasil evaluasi yang dilakukan pada klien 1 terdapat diagnosa keperawatan yang teratasi setelah 3 hari perawatan yaitu diagnosa keperawatan diare berhubungan dengan fisiologi (proses infeksi) dan diagnosa keperawatan gangguan integritas kulit berhubungan dengan sering buang air besar/BAB. Penilaian serupa diperoleh dari Klien 1 dan Klien 2 meliputi keluhan feses yang konsistensinya cair dengan frekuensi teratur.

Intervensi pada klien 1 dan klien 2 disusun berdasarkan diagnosis dan disesuaikan dengan teori yang ada.

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

  • Pengkajian Keperawatan…

Peran perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak diare dapat dilaksanakan dengan memantau asupan dan konsumsi cairan. Jadi dilakukan dengan operasi caesar, kata ibu, ada dokter yang membantu persalinannya, dengan operasi caesar, saat anak lahir tidak ada komplikasi. Klien tinggal bersama orang tuanya dan tidak mempunyai penyakit seperti yang diderita pasien atau penyakit menular seperti hipertensi, jantung, diabetes melitus, hepatitis.

An.C BAK 3-4 x/hari, warna bening kekuningan, volume 1000 cc, tinja 1 x/hari konsistensi padat, lunak, tidak ada kesulitan. R makan 3 kali sehari dengan 1 porsi terdiri dari nasi, lauk pauk, buah dan air putih, tidak ada keluhan. Istirahat tidur saat sakit siang hari tidak teratur, malam hari tidak teratur, pola tidur tidak nyaman, An.

Berdasarkan riwayat kesehatan keluarga, baik klien 1 maupun klien 2 tidak mempunyai penyakit yang sama dengan klien, dan juga tidak mempunyai penyakit keturunan lainnya. Informasi lain yang didapat dari temuan anamnesis adalah klien 1 tinggal di tempat yang jauh dari sekolah dan tidak ada tempat bermain, tidak ada tangga. Di rumah : makan 3 kali sehari dengan 1 porsi terdiri dari nasi, lauk pauk, buah dan air putih, tidak ada keluhan.

Kepala : Kepala tidak ada kelainan, rambut pendek, kulit bersih, kelopak mata bersih, tidak ada anemia pada konjungtiva, mukosa mulut kering, tidak ada gangguan kemampuan menelan, hidung bersih, tidak radang, telinga bersih, tidak ada kelainan, tidak ada bakteri dalam lubang telinga. Bentuk kepala normal, kulit kepala bersih, tidak berketombe, rambut hitam, tidak ada uban. Hasil pemeriksaan fasial mata palpebra tidak ada edema, konjungtiva tidak anemia, sklera tidak ikterik, pupil isokore, diameter kanan dan kiri simetris, refleks terhadap cahaya baik, dan tidak menggunakan alat bantu visual.

Tidak ada data tentang An.R pada perkusi resonansi dan auskultasi suara vesikular di lapangan paru. Fungsi kranial Nervus I: tidak ada Nervus II: tidak ada Nervus III, IV, VI: tidak ada Nervus V: tidak ada Nervus XI hadir: tidak ada Nervus XII: tidak ada.

Tabel diatas menjelaskan mengenai intervensi yang akan diberikan  pada  klien  1  dan  klien  2  selama  masa  perawatan  sesuai  dengan  diagnosa  keperawatan yang ditegakkan, tetapi ditemukan data ketidaksesuaian antara  diagnosa dalam tabel analisa data
Tabel diatas menjelaskan mengenai intervensi yang akan diberikan pada klien 1 dan klien 2 selama masa perawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan yang ditegakkan, tetapi ditemukan data ketidaksesuaian antara diagnosa dalam tabel analisa data

PEMBAHASAN

Kemudian ditegakkan diagnosis yang berbeda pada klien 1 dan klien 2 yaitu diare berhubungan dengan proses infeksi, radang usus pada klien 1, dan diagnosis ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, yang dijelaskan sebagai berikut. Data obyektif diperoleh dari klien 1 yaitu tampak lemah dan lemas, buang air besar 3 kali/hari dan gerak peristaltik usus 24 kali/menit. Diagnosa keperawatan ketiga yang dapat ditegakkan pada klien 1 adalah risiko gangguan integritas kulit/jaringan yang ditandai dengan faktor gesekan yang dibuktikan dengan faktor mekanik (D.0139).

Selain itu diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan pada Klien 2 adalah diagnosa keperawatan risiko defisiensi nutrisi yang ditandai dengan faktor psikologis (D.0032). Hal ini terlihat dari pengkajian gizi klien selama sakit. Klien makan 3 kali sehari dengan hanya ½ porsi yang dapat dihabiskan. Intervensi keperawatan yang disiapkan pada klien 1 dengan diagnosa keperawatan diare berhubungan dengan proses fisiologis (resiko infeksi) yaitu observasi : observasi rutin turgor kulit, monitoring tanda dan gejala diare, identifikasi faktor penyebab diare, monitoring penyiapan makanan yang aman, evaluasi sisi efek pengobatan pada gastrointestinal, evaluasi asupan makanan terapeutik yang masuk: manajemen diare. Intervensi yang dilakukan pada klien 2 dengan diagnosa keperawatan hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif yaitu observasi: Kaji tanda vital pasien, kaji tanda dehidrasi, kaji asupan dan produksi cairan, edukasi: anjurkan keluarga untuk jarang berolahraga namun teratur minum, kolaborasi: kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat dan cairan.

Intervensi yang disiapkan pada klien 2 dengan diagnosa keperawatan defisiensi nutrisi berhubungan dengan berkurangnya asupan makanan yaitu observasi: pengkajian pola makan pasien, mempelajari faktor penyebab gangguan pemenuhan nutrisi, terapeutik: menimbang berat badan pasien, memberikan makanan hangat dan dalam porsi kecil. porsi tapi sering, edukasi: mendorong pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin, kolaborasi: bekerja sama dengan tim ahli gizi untuk memenuhi/menentukan pola makan pasien. Implementasi yang tidak dilakukan dalam diagnosis gangguan integritas kulit berhubungan dengan sering buang air besar/BAB pada klien 1 adalah pengaturan tekanan, menjaga kulit tetap bersih dan kering, pemantauan status gizi klien, dan memandikan klien dengan air hangat. Pada implementasi klien 1 ditemukan tidak dilaksanakannya rencana aksi, sedangkan klien 2 dilaksanakan seluruh rencana aksi.

Evaluasi dilakukan pada klien 1 selama 3 hari dan pada klien 2 selama 2 hari perawatan dan dibuat dalam bentuk SOAP.

KESIMPULAN DAN SARAN…

Kesimpulan…

Terdapat perbedaan pengkajian yaitu pada Klien 1 ditemukan pengkajian antenatal, kelahiran dan nifas, serta catatan imunisasi lengkap, sedangkan pada Klien 2 tidak ditemukan hasil pengkajian tersebut. Ada tujuh diagnosa keperawatan yang umum terjadi pada pasien diare, yaitu gangguan pertukaran gas, hipovolemia, diare, defisiensi nutrisi, gangguan integritas kulit, kecemasan, dan risiko syok. Intervensi diberi peringkat berdasarkan permasalahan yang teridentifikasi berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan secara mandiri atau kolaboratif.

Saran

Keperawatan anak pada anak penderita diare rumen. perawatan rawat inap di Puskesmas Puuwatu Tahun. https://www.scribd.com/document/394184751/KTI-ESMI-SINAGA) Debby Daviani Prawati, Dani Nasirul Haqi. Jurnal Literasi Kesehatan Pendidikan Anak Usia Dini pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Makan Bersih. Deskripsi bakteri penyebab infeksi pada anak berdasarkan jenis sampel dan pola resistensi di laboratorium RSUP Dr.

Gambar

Tabel diatas menjelaskan mengenai intervensi yang akan diberikan  pada  klien  1  dan  klien  2  selama  masa  perawatan  sesuai  dengan  diagnosa  keperawatan yang ditegakkan, tetapi ditemukan data ketidaksesuaian antara  diagnosa dalam tabel analisa data
Tabel 4.8   Evaluasi Klien 1
Tabel  di  atas  menjelaskan  bahwa  pada  klien  1  dilakukan  asuhan  keperawatan  selama  3  hari  di  puskesmas  Puuwatu  evaluasi  pada  klien  1  menunjukan  diagnosa  keperawatan  diare  berhubungan  dengan  proses  infeksi  inflamasi  di  usus    t
Tabel  di  atas  menjelaskan  bahwa  pada  klien  2  dilakukan  asuhan  keperawatan  selama  2  hari  di  Rumah  Sakit  Islam  Siti  Khadijah  evaluasi  pada  klien  2  menunjukan  terdapat  2  diagnosa  keperawatan  yang  teratasi  sebagian  yaitu  diagno

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan pada tinjauan pustaka di Intervensi Keperawatan dengan diagnosa Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi dan Nyeri Akut berhubungan