• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI RSUD dr

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI RSUD dr"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Batasan Masalah

Tujuan Masalah

  • Tujuan Umum
  • Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kehamilan

  • Definisi Kehamilan
  • Anemia Dalam Kehamilan
  • Faktor Penyebab Anemia
  • Pengertian Hemoglobin
  • Mekanisme Pembentukan Hemoglobin
  • Jenis-jenis Hemoglobin
  • Struktur Hemoglobin
  • Kadar Hemoglobin
  • Fungsi Hemoglobin
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kadar Hemoglobin

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mendefinisikan anemia sebagai kadar hemoglobin yang lebih rendah dari 11 g% pada trimester pertama dan ketiga dan kurang dari 10,5% pada trimester kedua. Anemia fisiologis merupakan istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan penurunan konsentrasi hemoglobin yang terjadi pada kehamilan normal (Handri, 2014). Hemoglobin merupakan komponen utama sel darah merah berupa protein yang berfungsi mengangkut oksigen dan karbon dioksida.

Hemoglobin dapat diukur secara kimia dan jumlah Hb/100 ml darah digunakan sebagai indeks kemampuan darah dalam membawa oksigen. Hemoglobin merupakan suatu kompleks protein yang mengandung zat besi. Sintesis hemoglobin dimulai pada proeritroblas dan berlanjut bahkan pada fase retikulosit pembentukan sel darah merah. Terakhir, setiap molekul heme terikat pada rantai polipeptida panjang yaitu globin yang disintesis oleh ribosom dan membentuk hemoglobin bawahan yang disebut rantai hemoglobin.

Setiap rantai mempunyai berat molekul sekitar 16.000, dan empat rantai ini kemudian berikatan secara longgar untuk membentuk molekul hemoglobin yang lengkap. Ketika hemoglobin jenis ini terkena kadar oksigen rendah, ia membentuk kristal panjang di dalam sel darah merah yang terkadang panjangnya mencapai 15 mikrometer. Kadar hemoglobin merupakan ukuran pigmen pernafasan pada sel darah merah.Jumlah normal hemoglobin dalam darah adalah kurang lebih 15 gram per 100 ml darah dan jumlah ini biasa disebut 100%.

Zat besi diperlukan untuk produksi hemoglobin, sehingga anemia gizi akan mengakibatkan pembentukan sel darah merah yang lebih kecil dan kadar hemoglobin yang rendah. Zat besi terdapat pada sel darah merah atau hemoglobin (lebih dari 2,5 g), miglobin (150 mg), sitokrom forphyrin, hati, limpa, sumsum tulang (> mg). Berbagai jenis penggunaan obat untuk kemoterapi atau prosedur radiasi yang menggunakan sinar X mempunyai efek menurunkan kadar hemoglobin dalam darah pasien.

Penggunaan obat-obatan ini dapat merusak sumsum tulang, sehingga tidak dapat memproduksi sel darah merah dengan cukup cepat untuk menggantikan sel darah merah yang mati atau rusak. Akibat meminumnya secara terus menerus dapat menimbulkan gejala penurunan kadar hemoglobin dalam darah yang ditandai dengan rasa lelah, pusing, sakit kepala ringan dan masih banyak lagi kondisi lainnya. Hal ini disebabkan kurangnya asupan makanan yang mengandung asam folat ke dalam tubuh.Selama 6 bulan pertama kehamilan, bagian cair darah wanita (plasma) membutuhkan peningkatan jumlah sel darah merah yang lebih cepat.

Gambar 1. Mekanisme Pembentukan Hemoglobin I. 2  suksinil-KoA  +  2
Gambar 1. Mekanisme Pembentukan Hemoglobin I. 2 suksinil-KoA + 2

Pemeriksaan Kadar Hemoglobin

Terjadinya perdarahan hebat seperti yang terjadi pada saat pembedahan, kecelakaan, persalinan, menstruasi dan lain sebagainya dapat mengakibatkan penurunan kadar hemoglobin dalam darah (Sherwood, 2002). Hematology Analyzer merupakan alat yang biasa digunakan pada laboratorium tersendiri baik di rumah sakit, klinik maupun laboratorium swasta. Hematology Analyzer digunakan untuk menguji/menguji sampel darah yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit sehingga pasien dapat diobati.

Secara umum pemeriksaan hematologi rutin meliputi pemeriksaan hemoglobin, jumlah sel leukosit, dan jumlah sel trombosit.

METODE PENELITIAN

  • Jenis Penelitian
  • Tempat dan Waktu
  • Populasi dan Sampel
    • Populasi
    • Sampel
  • Persiapan Penelitian
    • Perisiapan Alat
    • Persiapan Bahan
  • Prosedur Kerja
    • Prosedur Pengambilan Darah Vena
    • Prosedur Pemeriksaan Kadar Hemoglobin dengan Metode
  • Teknik Pengolahan dan Analisis Data
    • Pengolahan Data
    • Analisis Data

Cara kerja : Masukkan darah ke dalam tabung EDTA, campurkan atau homogenkan darah dan EDTA dengan cara memutar tabung sebanyak 3 kali, tekan tombol ID untuk mengubah identitas pasien, masukkan darah ke dalam alat hematology analizer, tunggu beberapa menit hingga hasil dari instrumen, mencetak atau mencatat hasil kadar hemoglobin. Gambaran kadar hemoglobin pada ibu hamil dapat dilihat pada tabel di bawah ini, berdasarkan usia dan trimester. Pada tabel 4.3 diatas terlihat bahwa dari 130 sampel kadar hemoglobin ibu hamil berdasarkan umur, sebagian besar berada pada kondisi rendah yaitu pada usia 20-35 tahun sebanyak 51 sampel (91,07%) Sedangkan berdasarkan trimester, sebagian besar berada pada kondisi rendah pada trimester I yaitu sebanyak 28 sampel (71,8%).

Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 4.1 distribusi frekuensi kadar hemoglobin pada ibu hamil di RSUD dr.Hasil penelitian ini diperkuat dengan distribusi umur ibu hamil yang memeriksakan kadar hemoglobin di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang yaitu pada usia 20-35 tahun yaitu 24 sampel (80%) dari 30 sampel (Handri Baharutan, dkk. 2014). Berdasarkan tabel hasil penelitian pada Tabel 4.2 distribusi frekuensi nilai hemoglobin pada ibu hamil di RSUD Dr.

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 distribusi frekuensi kadar hemoglobin pada ibu hamil di RSUD dr. Berdasarkan tabel hasil penelitian kadar hemoglobin berdasarkan umur, sebagian besar berada pada kondisi rendah pada usia 20-35 tahun. Hasil penelitian kadar hemoglobin berdasarkan trimester terbanyak pada trimester II pada kondisi normal sebanyak 46 sampel (51,69%) sedangkan pada kondisi hemoglobin rendah sebanyak 5 sampel (12,82%).

Hasil penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan (miftahun, 2017) yang menunjukkan bahwa sebagian besar ibu hamil trimester III di Rumah Bersalin Mattiro Baji Gowa memiliki kadar hemoglobin dalam batas normal yaitu 60%, sisanya 36,7 mengalami anemia ringan. , sedangkan 20,4% memiliki hasil pemeriksaan hemoglobin yang menunjukkan anemia ringan dan 14,3%. Penelitian ini juga sesuai dengan hasil penelitian (Mislaini, 2017) di Puskesmas Inderapura pada tahun 2017 yang mempunyai kadar hemoglobin dalam batas normal sebesar 58,46%, sedangkan sisanya sebesar 36,92% mempunyai hasil pemeriksaan hemoglobin yang menunjukkan anemia ringan dan adalah 4. 62% menunjukkan anemia sedang. Penurunan kadar hemoglobin dari normal disebut dengan anemia pada ibu hamil, yaitu kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dalam darah <11,0 gr/dl pada trimester pertama dan ketiga serta <10,5 gr/dl pada trimester kedua. trimester. , atau kondisi dimana jumlah sel darah merah lebih rendah dari biasanya, akibat kekurangan satu atau lebih zat pembentuk darah, salah satunya zat besi.

21. dalam penelitian Miftahun, 2017) dan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Rohmi pada tahun 2009 bahwa selain konsumsi zat besi, kadar hemoglobin pada ibu hamil juga dipengaruhi oleh hubungan antara tingkat kepatuhan ibu yang mengkonsumsi zat besi dengan peningkatan hemoglobin. tingkat. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 130 sampel pada tahun 2019 untuk mengetahui gambaran kadar hemoglobin pada ibu hamil di RSUD dr. Pasien dengan kadar hemoglobin rendah sebaiknya mengkonsumsi preparat besi atau tablet Fe secara rutin, dan pasien dengan kadar hemoglobin normal sebaiknya mengurangi asupan preparat besi dan nutrisi lainnya untuk menegakkan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Gambaran Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil di RSUD dr

Hasil penelitian yang dilakukan adalah 130 sampel hemoglobin ibu hamil tahun 2019 di Laboratorium RSUD dr. Dari tabel 4.2 diatas terlihat bahwa dari 130 sampel, usia kehamilan terbanyak terdapat pada trimester II sebanyak 51 sampel (39,23%), sedangkan usia kehamilan dengan jumlah sampel paling sedikit terdapat pada trimester III yaitu 39 sampel (30,0%).

Pembahasan

Kehamilan pada usia ibu <20 tahun belum optimal secara biologis dan pada usia muda lebih berisiko dibandingkan dengan kesehatan reproduksi. Angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi pada kehamilan remaja dua hingga empat kali lebih tinggi dibandingkan kehamilan karena kesehatan reproduksi. Pada rentang usia 20-35 tahun yang merupakan usia terbaik untuk hamil, daya tahan tubuh dan berbagai penyakit sering terjadi pada usia ini (Sistiara.. 35 tahun berhubungan dengan kemunduran dan kekuasaan. Colti, 2008). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian (Handri Baharutan, dkk 2014) yang menemukan bahwa sebagian besar ibu hamil yang memeriksakan kadar hemoglobin berada pada trimester kedua, yaitu sebanyak 18 sampel (60%) dari 30 sampel. sampel, sedangkan distribusi terkecil terdapat pada trimester III yaitu sebanyak 12 sampel (40%) dari 30 sampel. Penelitian ini memberikan gambaran bahwa 16,15% ibu hamil yang mengalami anemia ringan sebaiknya mencegah kasus anemia pada ibu hamil berdasarkan hasil tersebut, sehingga tablet zat besi atau Fe pada ibu hamil tidak menambah jumlah ibu hamil yang mengalami anemia. makanan. makanan dan banyak mengandung zat besi, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh (Waryana, 2010.

Berdasarkan kelompok umur, pasien terbanyak berusia 20-35 tahun sebanyak 108 pasien, sedangkan >35 tahun sebanyak 12 pasien, dan terkecil berusia >20 tahun sebanyak 10 dari 130 pasien. Berdasarkan trimester, pasien terbanyak pada trimester II yaitu 51 pasien, trimester I sebanyak 40 pasien, dan paling sedikit pada trimester III yaitu 39 pasien. Kadar hemoglobin berdasarkan usia terbanyak rendah pada rentang usia 20-35 tahun sebanyak 51 pasien dan berdasarkan trimester terbanyak rendah pada trimester I sebanyak 28 pasien dari 130 pasien.

Hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet zat besi (Fe).

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Rajaratnam, S., et al, Sleep loss and circadian disruption in shift work: health burden and management.

Gambar

Gambar 1. Mekanisme Pembentukan Hemoglobin I. 2  suksinil-KoA  +  2
Gambar 2. Struktur Hemoglobin
Tabel 2.2.5 Batas Kadar Hemoglobin
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di RSUD  dr. Rasidin Padang Berdasarkan Trimester
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbandingan Pemberian Ekstrak Ikan Gabus dan Smooty Bayam Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil